PENDAHULUAN
Kematian ibu : infeksi, perdarahan dan pre-eklampsia.
Data WHO tahun 2005 dari 536.000 kematian
eklampsia 23%
infeksi 29%
perdarahan 48%
Tinjauan pustaka
Preeklampsia: Timbulnya hipertensi (sistol 140 mmHg atau diastol 90 mmHg) disertai dengan proteinuria (proteinuria 300 mg/ml dalam 24 jam atau 30 mg/dl dari urin acak tengah) pada umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan
Preeklampsia Berat
Eklampsia
Preeklampsi + Kejang
Superimposed Preeklampsia
Hipertensi Gestasional
Peningkatan tekanan darah 140 mmHg untuk pertama sekali selama kehamilan tanpa proteinuria
Iskemia Plasenta
Kegagalan invasi a.spiralis Terjadi arterosis akut
Disfungsi Endotel
Suatu keadaan dimana didapatkan adanya ketidakseimbangan antara faktor vasodilatasi dan vasokonstriksi
Prostasiklin
Vasospasme
Disfungsi endotel
imunologis
Maladaptasi sistem imun dapat menyebabkan invasi yang dangkal dari arteri spiralis oleh sel sitotrofoblast endovascular dan disfungsi sel endotel yang dimediasi oleh peningkatan pelepasan sitokin (TNF- dan IL-1), enzim proteolitik dan radikal bebas oleh desidua.
Preeklampsia Berat Sistolik 160 mmHg atau Diastole 110 mmHg Proteinuria +2 Oliguria, urin < 500 ml dalam 24 jam. Trombosit < 100.000/mm3, hemolisis mikroangiopatik, SGPT atau SGOT meningkat Keluhan cerebral, gangguan penglihatan atau nyeri di daerah epigastrium. Edema paru - paru
Tatalaksana
Preeklampsia Ringan Rawat Jalan Tidak mutlak harus tirah baring Makanan dan nutrisi seperti biasa, tidak perlu diet khusus Pemberian Vitamin Tidak perlu pemberian antihipertensi maupun sedative Kunjungan ke rumah sakit setiap minggu
Rawat Inap hipertensi menetap dan proteinuria 2 minggu, hasil tes laboratorium yang abnormal, adanya satu atau lebih gejala atau tanda pre-eklampsia berat. Pemeriksaan kesejahteraan janin, proteinuria, Hematokrit, trombosit, test fungsi hepar, fungsi ginjal, produksi urine setiap 3 jam (tidak perlu dengan kateter tetap) Pengelolaan obstetri Hamil 37 minggu belum inpartu aterm Hamil 37 minggu Terminasi kehamilan
Preeklampsia Berat
konservatif Hamil 37 minggu
terminasi
Hamil 37 minggu
Terminasi
Prognosis
Wanita yang mengalami pre-eklampsia lebih rentan mengalami Kekambuhan pada kehamilan berikutnya. Kematian karena pre-eklampsia kurang dari 0,1%. Jika terjadi kejang eklamtik 5 - 7% pasien akan meninggal
Metode penelitian
Rancangan penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif, Data sekunder dan ditinjau secara retrospektip untuk melihat angka kejadian preeklampsia dan eklampsia di RSUDZA Banda Aceh pada periode Januari 2011 Desember 2012 Lokasi dan waktu di Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh pada 22 Januari 27 Januari 2013. Populasi dan sampel Semua ibu hamil yang menderita preeklampsia dan eklampsia dan di rawat inap di ruang rawatan obstetri gynekologi RSUDZA dalam periode januari 2011- desember 2012 (Total Sampling)
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
1.
Penderita yang dinyatakan menderita preeklampsia - eklampsia berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Rekam medik
Positif
Ordinal
2.
Usia
Rekam medik
-16 - 25 tahun - 26 - 35 tahun -36 - 45 tahun -46 55 tahun -PER -PEB -SIE -IE -Eklampsia - HELLP syndrome -Perdarahan -Fetal distress -udem paru -IUFD -Hepatitis c -atonia uteri -Retensio Plasenta -Plasenta previa -Oligo-hidramnion -KPD
Ordinal
3.
Rekam medik
Ordinal
4.
Rekam medik
Nominal
Prosedur penelitian
Pengolahan data yang diambil dari data sekunder penderita pre-eklmpsia eklampsia yang diperoleh melalui pencatatan terhadap rekam medik pasien (coding, editing, tabulating, cleaning)
Analisa data
Analisa univariat dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
PER
PEB superimposed PE 75% Impending Eklampsi eklampsia
Penelitian yang dilakukan oleh oleh Djanah dan Arianti (2009) di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta menunjukan lebih banyak ditemukan ibu hamil yang menderita pre-eklampsia berat (83,9%).
Penelitian yang dilakukan oleh Djanah dan Arianti (2009), menunjukan ibu hamil yang lebih sering mengalami pre-eklampsia eklampsia berada dalam rentang umur 20 30 tahun (64,4%) yang rata rata merupakan primigravida.
Penelitian yang dilakukan Rohkmiati (2004), menunjukan ibu hamil yang lebih sering mengalami pre-eklampsia eklampsia berada dalam rentang umur lebih dari 35 tahun (50%).
Distribusi Kasus Pre-eklampsia - Eklampsia Berdasarkan Kelainan Lain Yang Menyertai Pre-eklampsi - Eklampsia
3% 3% 10% 18%
2% 2% 2% 30%
KPD
oligohidramnion IUFD fetal distres atonia uteri 30% retensio plasenta plasenta previa
hellp syndrom
PPH
96.50%
3.50%
seksioseria
Ekstraksi Vakum
Saran
Kepada pihak RSUDZA Banda Aceh agar dapat melengkapi kembali data data penderita preeklampsia - eklampsia agar dapat memudahkan untuk dilakukannya penelitian lebih lanjut mengenai pre-eklampsia dan eklampsia.
Perlunya penelitian lebih lanjut dengan studi case control dengan jumlah sampel yang lebih besar sehingga dapat memberikan hasil yang lebih representatif.