Anda di halaman 1dari 22

Pengambilan dan Pengiriman Bahan Pemeriksaan Mikrobiologi

Bagian Mikrobiologi FK UNISSULA

PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI
Pemeriksaan mikrobiologi Tegakkan Dx etiologik Deteksi mikroorganisme diteruskan uji kepekaan antimikroba in vitro Kekurangan membutuhkan waktu yang lama cth: M.tuberculosis (beberapa minggu)

DIAGNOSTIC CYCLE
Patien consults physician with sign /symptoms

Physician examines patient and makes a tentative diagnosis

Laboratory request

Specimen are directtly examined(microscopic stains may be set up

Presumptive report

Specimens are processed. Culture media selected, inoculated and incubated

After incubation, cultures are examined

Identification are examined

Final culture report is prepare and sent to physian`s office, clinic, or hospital

Bahan pemeriksaan yang diambil dari tubuh penderita Darah Urin Feses Dll, tergantung gejala klinik Prinsip Spesimen : Representative (mewakili proses infeksinya ) Sputum pada radang paru-paru cairan sinus untuk sinusitis, Kesalahan dalam pemilihan, pengambilan ,dan pengiriman memberikan hasil yang tidak sesuai

Syarat Spesimen

Syarat Spesimen
Patogenesis suatu penyakit cth : Salmonella typhii, pada minggu pertama dapat ditemukan di darah dan pada minggu kedua dapat ditemukan di tinja Spesimen sebelum pengobatan anti mikroba Jumlah adekuat Cara pengambilan dengan teknis aseptik, wadah harus steril Segera dikirim ke laboratorium untuk segera diproses

Tempat spesimen dan Pengiriman


Sterilkan wadah autoklaf (tidak dianjurkan dengan cairan desinfektan) Wadah rapat &tahan bocor Spesimen yang diambil dari usapan (swab) medium transport (beberapa mikroba tidak tahan terhadap kekeringan) Contoh medium transport : Amies medium, medium stuart, medium carry blair Pemberian label (nama penderita , umur, jenis kelamin dan tanggal pengambilan spesimen)

Dahak (sputum)
Dahak spesimen penderita dg penyakit yang menyerang paru-paru (bukan saliva !!) Diperlukan batuk yang dalam untuk mengeluarkannya ( kadang diperlukan expectoran) Teknik invasif untuk pengambilan sputum (dari bronkhoskopi, penghisapan melalui trakheostomi, aspirasi paru-paru langsung) Spesimen yang berupa dahak harus segera diproses dalam waktu 1-2 jam

SPUTUM UNTUK PEMERIKSAAN BTA


TUJUAN
Diagnosis Monitoring terapi

TEHNIK

3 sampel sputum unt diagnosis tuberkulosis ``on the spot``, ``early morning``, ``on the spot`` o Sewaktu : pada saat pasien datang o Pagi hari : sebelum makan/ minum /melakukan aktivitas o Sewaktu ketiga`` dapat kapan saja , diutamakan minimal 2 hari (rekomendasi IUATLD ) Untuk Follow Up Terapi Sputum pagi (berakhirnya intensive phase``, selama ``continuation phase``,dan setelah berakhirnya terapi)

SPUTUM UNTUK PEMERIKSAAN BTA


Jumlah cukup (3-5 ml memungkinkan spesimen berisi material sputum, tidak hanya saliva) Jika < 3 ml memungkinkan hasil negative palsu(hanya berisi saliva, sebaiknya tidak digunakan)

Klasifikasi Makroskopis
``salivary`` : jika isinya sebagian besar hanya saliva ``mucous`` : jika sebagian besar terdiri dari mukus ``purulent``: jika sebagian besar terdiri dari pus ``muco purulent``: jika terdiri dari mukus dan pus ``bloody`` : jika sebagian besar terdiri dari darah

Cara pelaporan menurut International Union Against Tuberculosis Lung Diseases (IUATLD)
Jumlah Basil Hasil yang Dilaporkan

(-) BTA / 100 LP 1-9 BTA / 100 LP


10-99 BTA / 100 LP

0 (negatif) 1-9 BTA/100LP (tulis jumlah)


1+ (+ / positif 1)

1-10 BTA / LP
>10 BTA / LP

2+ (++ / positif 2)
3+ (+++ / positif 3)

BAKTERI TAHAN ASAM


Famili : Mycobacteriaceae Ordo : Actinomycetales Genus : Mycobacterium Spesies :
Mycobacterium tuberculosis Mycobacterium bentuk lain Mycobacterium bovis Kelompok nontuberculosis mycobacteria Mycobacterium leprae

Mycobacterium tuberculosis
Etiologi Tuberkulosis pada organ paru Kelenjar limfe Peritoneum Kulit Tulang Sendi Meningen dan otak Penularan Melalui:

inhalasi (droplet infection), tertelan & kontak langsung dengan kulit

Mycobacterium tuberculosis
Intraselluler fakultatif (biasanya pd makrofag) Pertumbuhan lambat (multiplikasi tiap 18 24 jam) Dinding sel khas, terdiri dari : peptidoglikan, Polisakarida, kaya akan lipid (60 % asam mikolat (glycolipid)) Memiliki enzim superoxide dismutase Mati pada : Suhu 60C dalam 1520 mnt Sinar matahari 2 jam Dalam sputum 2030 jam Droplet 8 10 jam Kultur viabel 68 bulan pada suhu ruangan

Fungsi Lipid pada M. tuberculosis


Impermeability to stains and dyes Resistance to many antibiotics Resistance to killing by acidic and alkaline compounds Resistance to osmotic lysis via complement deposition Resistance to lethal oxidations and survival inside of macrophages

Morfologi :
Basil langsing soliter, lurus/sedikit bengkok, ujung tumpul, non motil, spora (-), kapsul (-) Panjang = 1-4 m, lebar = 0,2-0,5 m Mikroskop elektron
Dinding sel tersusun dari bahan seperti lilin (wax) Membran sitoplasma semipermeabel Peptidoglikan berikatan secara kovalen dengan arabinogalaktan-mikolat

Pewarnaan M.tuberculosis
Gram : gram (+) Pewarnaan tahan asam : Ziehl Neelsen (ZN) : bakteri warna merah terang, latar belakang biru. Kinyoun Tan Thiam Hok (TTH) Material : sputum, masa perkejuan, pus, urin, cairan pleura, LCS, cairan peritoneum, cairan bilas lambung dan biopsi jaringan. Merupakan tehnik Dx : murah,mudah, tehnologi sederhana, sensitifitas tinggi

Perbenihan :
Waktu inkubasi : 3-8 minggu Sifat kuman aerob mutlak Morfologi koloni : warna krem/putih kekuningan(buffy), permukaan tidak rata (seperti kembang kol), bau seperti aroma buah Media perbenihan : Lowenstein Jensen (LJ), Petragnani media, Middlebrook, Sula, Tharsis, dll

Koloni M.tuberculosis pada medium Lowenstein Jensen

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai