I. PENGANTAR
Kepala daerah menyampaikan laporan triwulan yang memuat laporan pelaksanaan kegiatan dan penggunaan DAK kepada : a. Menteri Keuangan; b. Menteri teknis; dan c. Menteri Dalam Negeri Penyampaian laporan triwulan dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah triwulan yang bersangkutan berakhir Penyaluran DAK dapat ditunda apabila Daerah tidak menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud Menteri teknis menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan DAK setiap akhir tahun anggaran kepada Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional, dan Menteri Dalam Negeri
Kepala daerah menyampaikan laporan triwulan yang memuat laporan pelaksanaan kegiatan dan penggunaan DAK kepada : a. Menteri Keuangan; b. Menteri teknis; dan c. Menteri Dalam Negeri Penyampaian laporan triwulan di atas dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah triwulan yang bersangkutan berakhir Kepatuhan daerah dalam menyampaikan laporan triwulanan dapat dijadikan pertimbangan dalam pengalokasian DAK tahun berikutnya Menteri teknis menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan DAK setiap akhir tahun anggaran kepada Menteri Keuangan, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, dan Menteri Dalam Negeri
Dalam RKP 2013 menerapkan kebijakan disincentive bagi pengelola DAK di daerah yang tidak melaporkan pelaksanaan kegiatan DAK di daerahnya. Salah satunya dengan mendorong penggunaan kinerja pelaporan sebagai salah satu pertimbangan dalam penyusunan kriteria pengalokasian DAK. Beberapa K/L (Kehutanan, PU, Pertanian, dan BKKBN) mulai memasukkan variable ini
Sesuai dengan Inpres No 42 Tahun 2012, terkait komponen Pembinaan dan Fasilitasi Dana Perimbangan, UKP4 akan menilai tingkat serapan DAK oleh Daerah secara optimal
Jenis Laporan
Triwulanan
perencanaan pemanfaatan DAK kesesuaian DPA-SKPD dengan Juknis perkembangan pelaksanaan kegiatan permasalahan yang timbul
Penyerapan
laporan yang disampaikan kepada Menteri Keuangan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah
Akhir
Kementerian PPN/Bappenas
Kementerian Keuangan
BUPATI/ WALIKOTA
REKAPITUL ASI
GUBERNUR
GUBERNUR
REKAPITULASI
SEKDA/BAPPE DA KAB./KOTA
REKAPITUL ASI
SEKDA/BAPPEDA PROVINSI
REKAPITULASI
SKPD KAB./KOTA
LAPORAN TRIWULAN
SKPD PROVINSI
LAPORAN TRIWULAN
Kemenkeu
melakukan pemantauan teknis pelaksanaan dan evaluasi pemanfaatan DAK dari aspek keuangan terutama terkait dengan penyaluran DAK dan penyerapan anggaran
Kemendagri
melakukan pemantauan teknis pelaksanaan dan evaluasi pemanfaatan DAK dari aspek pelaksanaan, administrasi keuangan, dan kepatuhan daerah dalam pelaporan DAK
Organisasi Pelaksana Organisasi pelaksana provinsi dikoordinasikan olehProvinsi Sekretaris Daerah dengan melibatkan Bappeda, Biro Administrasi Pembangunan/sebutan
lain, Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD), dan SKPD terkait. Organisasi pelaksana provinsi mempunyai tugas: 1. Melakukan pemantauan teknis pelaksanaan DAK. 2. Melakukan koordinasi dengan organisasi pelaksana pusat dan kabupaten/kota melalui forum koordinasi. 3. Mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan laporan pemantauan teknis pelaksanaan DAK dari SKPD provinsi dan laporan yang diterima dari bupati/walikota. 4. Menyampaikan laporan hasil pemantauan teknis pelaksanaan DAK dan rekomendasi kebijakan kepada gubernur.
Organisasi pelaksana kabupaten/kota dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah dengan melibatkan Bappeda, Bagian Administrasi Pembangunan/sebutan lain, SKPKD, dan SKPD terkait. Organisasi pelaksana kabupaten/kota mempunyai tugas: 1. Melakukan pemantauan teknis pelaksanaan DAK. 2. Melakukan koordinasi dengan organisasi pelaksana pusat dan organisasi pelaksana provinsi melalui forum koordinasi. 3. Mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan laporan pemantauan teknis pelaksanaan DAK dari SKPD. 4. Menyampaikan laporan hasil pemantauan teknis pelaksanaan DAK dan rekomendasi kebijakan kepada bupati/walikota.
PELAPORAN PER-PROVINSI
(Update Data : 5 Februari 2013)
NO DATA DAERAH % DAERAH YG MELAPORK AN 100,00 35,29 100,00 93,75 91,67 100,00 91,67 100,00 100,00 46,67 96,30 100,00 100,00 100,00 100,00 ANGGARAN KEMENKEU % PAGU THD KEMENKEU % DANA PENDAMPING TERHADAP ANGGARAN KEMENKEU 12,19% 2,73% 12,09% 10,32% 12,00% 10,27% 12,05% 13,79% 8,56% 8,42% 10,52% 13,95% 0,00% 12,27% 10,50% REALISASI YG DILAPORKAN DAERAH % REALISASI THD THD TOTAL PAGU REALISASI FISIK DAK DENGAN DANA PENDAMPING 30,90 6,54 25,74 22,29 33,61 16,90 21,94 13,49 14,69 26,66 22,53 16,27 0,06 82,08 11,81 22,14% 1,69% 27,98% 13,13% 4,65% 3,14% 279,54% 5,98% 11,15% 13,44% 17,77% 27,75% 5,16% 55,58% 8,93% SWAKELOLA KONTTRAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Sumatera Selatan Riau Kepulauan Riau Jambi Bangka Belitung Bengkulu Lampung Jawa Barat Jawa Tengah Banten DI Yogyakarta Jawa Timur
932.016,55 1.553.756,16 834.289,71 737.077,24 398.793,54 174.234,45 438.908,43 283.250,09 429.280,91 1.070.149,93 1.991.894,57 2.448.507,60 453.881,04 257.020,87 2.242.276,62
102,08 25,02 100,66 92,68 92,47 67,31 82,30 100,59 95,08 74,29 97,96 99,28 100,00 100,26 94,59
329.055,85 28.217,30 242.099,59 169.217,87 140.035,86 22.846,37 90.862,79 43.707,90 65.343,60 235.951,32 486.852,45 451.229,44 261,37 237.389,20 278.184,58
218.216,07 23.534,64 80.667,99 43.273,16 55.157,84 18.130,94 754,38 18.307,26 127.080,81 317.588,74 414.558,75 83.021,79 91.302,09
2.229.004,00 43.924,01 298.656,22 335.732,98 164.984,58 24.174,54 97.468,57 34.137,85 24.608,10 262.219,41 455.027,95 973.372,78 164.596,78 261.175,17
PELAPORAN PER-PROVINSI
(Update Data : 5 Februari 2013)
Secara keseluruhan, tingkat pelaporan Kab/Kota mencapai 83 %, dengan realisasi keuangan 21 % dan realisasi fisik mencapai 23 %
84,62
46,67
191.243,00
121.385,00
83,01
43,08
9,97%
5,30%
26.143,03
19.765,48
14,70
33,65
3,96%
0,50%
36.763,94
4.367,51
19 Transportasi Pedesaan
61,90
171.385,00
59,52
5,75%
30.505,49
27,27
3,03%
49.301,39
Secara keseluruhan, tingkat pelaporan Kab/Kota pada DAK bidang DAK Bidang Pemukiman mencapai 62 %, dengan realisasi keuangan 28% dan realisasi fisik mencapai 3 %
3. Alur pelaporan
Dualisme koordinator/pengelola DAK Misadministrasi daerah menyampaikan laporan sehingga tidak diterima oleh Sekber DAK Bangda Adanya MoU yang dilakukan terpisah antara K/L dengan pengelola DAK (Perdagangan, BKKBN, PU) Mutasi Pejabat Pengelola DAK di daerah Kabupaten/Kota menyampaikan laporan langsung ke sekber DAK tanpa tembusan ke Provinsi
Meningkatkan status SEB menjadi Peraturan Presiden dimana di dalamnya akan diperjelas tentang : 1. Koordinator Pengelola DAK (Bappeda / Setda) 2. Penyatuan Format Pelaporan per Bidang DAK E-reporting sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan pelaporan DAK per Bidang serta mengurangi kesenjangan pelaporan DAK di tingkat pusat (antar K/L) dan antara pusat dengan daerah, tanpa meniadakan peran Propinsi sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Pusat
MELALUI DEKON DAK DIHARAPKAN AGAR TERJADI SINERGI KELEMBAGAAN DI TINGKAT PUSAT MAUPUN DAERAH TERHADAP PENGELOLAAN DAK KE DEPAN
Prasyarat:
MANAJEMEN DEKON (SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR) DI TINGKAT PROVINSI DAN PUSAT
Terima Kasih