Anda di halaman 1dari 14

Industri Sabun PT.

Tunas Baru Lampung

Deriansyah (2.09.027)

Profil
PT. Tunas Baru Lampung sebuah perusahaan yang bergerak dalam usaha perkebunan kelapa sawit dan pengolahan kelapa sawit. Jika dibandingkan dengan Malaysia sebagai negara produsen kelapa sawit terbesar, Indonesia masih kalah jauh. Meski dari segi lahan Indonesia menang berkali-kali lipat namun dalam record dunia Malaysia masih the best. PT. Tunas Baru Lampung merupakan perusahaan yang sepenuhnya milik swasta. Pendiri, pemilik dan penanam modal perusahaan adalah mereka yang tergabung dalam PT Sungai Budi Group yang merupakan Induk perusahaan dari PT Tunas baru lampung dan CV. Bumi Waras. Berdiri tahun 1993 dengan surat izin bernomor No.503/047/009/DPUK/1993 berlokasi di Terbangi Besar dengan luas lahan sekitar 20,37 ha dengan perincian:
6,28 ha sebagai lokasi bangunan pabrik 3,5 ha areal penampungan limbah dan sisanya untuk areal perluasan

Perusahaan yang mempunyai motto Strenghts Through Intergration ini, saat ini telah menjadi pengelola perkebunan serta perusahaan pengolahan kelapa sawit serta produk-produk sampinganya. Salah satu Produk unggulannya PT Tunas Baru Lampung Tbk antara lain adalah sabun

Pengertian
Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih.

Di negara berkembang, deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan. Banyak sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80100 C melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan, seperti minyak zaitun.

Bagan Pembuatan Sabun

Proses pembuatan sabun


Sabun dibuat dari lemak [hewan], minyak[nabati] atau asam lemak (fatty acid) yang direaksikan dengan basa anorganik yang bersifat water soluble, Sabun hasil reaksi dengan Natrium hidroksida (NaOH) biasanya lebih keras dibandingkan dengan penggunaan Potasium Hidroksida (KOH). Reaksi ini biasa disebut reaksi penyabunan (saponifikasi) [saponification reaction]. Oil + 3 NaOH > 3 Soap + Glycerol

Selain dari reaksi diatas sabun juga bisa dihasilkan dari reaksi netralisasi Fatty Acid [FA], namun disini hanya didapat sabun tanpa adanya Gliserin [Glycerol], karena saat proses pembuatan Fatty Acid, glycerol sudah dipisahkan tersendiri. FA + NaOH > Soap + Water

Pada awalnya, proses saponifikasi ini masih dilakukan dengan metoda pemasakan/pendidihan per batch ketel [tidak berkesinambungan], namun setelah perang dunia II pengembangan proses secara kontinyu terus dilakukan. Dan proses kontinyu ini sekarang lebih banyak digunakan, karena selain lebih fleksibel, dan cepat juga lebih ekonomis.

Kedua proses diatas masih menghasilkan sabun masih mentah berbentuk cair [panas], biasa disebut neat soap, disamping menghasilkan produk samping lain berupa glycerol dalam bentuk spent lye yang kemudian diolah lebih lanjut di unit glycerol. glycerol adalah material utama dalam industri makanan, kosmetik, obatobatan dll. Nah neat soap ini kemudian dikeringkan di drier unit sampai mencapai bentuk pellet (butiran padat), dimana besarnya kandungan air dalam bentuk pellet ini diatur sesuai kebutuhan spesifikasi sabun yang diinginkan. Butiran ini kemudian di campur di mixer dengan bahan tambahan lainnya seperti pewarna, perfume, softener, dll.

Campuran kemudian di extrude (ditekan) melalui plodder menghasilkan batangan sabun yang kemudian di potong di mesin pemotong [cutter] dan menuju proses pencetakan di mesin stamping/press menjadi bentuk-bentuk tertentu, baru kemudian di bungkus di unit packaging.

Limbah
Dalam operasi industri sabun menghasilkan limbah berupa soap gliserin, minyak lemak, NaC1, H2O. Soap gliserin ini hendaknya dipisahkan dari campuran limbah tersebut dan diproses lebih lanjut.

Pengolahan limbah
Membuat triasetin (glyceryl triacetate) dengan menggunakan bahan baku soap gliserin yang merupakan limbah pabrik sabun dengan memakai proses asetilasi Manfaat yang dapat diharapkan dari pembuatan triasetin ini, antara lain:

Pencemaran terhadap lingkungan yang disebabkan oleh limbah pabrik sabun dapat dikurangi.
Dapat menambah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Banyak digunakan dalam industri obat-obatan, kosmetik, fiksasi dalam parfum dan masih banyak lagi.

Anda mungkin juga menyukai