Anda di halaman 1dari 25

REFERAT

ABORTUS
Dokter pembimbing : Dr. Ronald Latuasan, Sp. OG Penyusun : Nurul Adibah binti Rozali 030 07 330

DEFINISI

Suatu proses berakhirnya suatu kehamilan, dimana janin belum mampu hidup di luar rahim dengan kriteria usia kehamilan < 20 minggu atau berat janin < 500 gram.

Berakhirnya kehamilan menurut lamanya kehamilan dapat dibagi menjadi:


Lama kehamilan Berat anak Istilah

< 20mgu

< 500gr

Abortus

Persalinan 20-28mgu 500-1000gr Partus imaturus (preterm)

kurang

bulan

28-37mgu

1000-2500gr

Partus prematurus

Persalinan (preterm)

kurang

bulan

37-42mgu

>2500gr

Partus maturus

Persalinan (aterm)

cukup

bulan

>42 minggu

Partus serotinus

Persalinan (posterm)

lewat

waktu

ETIOLOGI
A. Faktor janin Kelainan telur, blighted ovum, kerusakan embrio, atau kelainan kromosom (monosomi, trisomi, atau poliploidi). Lingkungan kurang sempurna (endometrium). Abnormalitas pembentukan plasenta (hipoplasi trofoblas). Gangguan Sirkulasi Plasenta Pengaruh dari luar, seperti : radiasi, virus, obat-obatan. B. Faktor maternal Infeksi maternal : Virus, bakteri, parasit. Penyakit vaskuler. Kelainan endokrin. Faktor imunologis : inkompatibilitas sistem HLA. Trauma : jarang. Kelainan uterus. Faktor psikosomatik.

C. Faktor eksternal

Radiasi. Obat-obatan : antagonis asam folat, antikoagulan, dll. Bahan kimia : arsen, benzen dll.

PATOGENESIS

Janin mati

Kontraksi uterus

Ekspulsi

Perdarahan desidua basalis

Hasil konsepsi terlepas (dianggap benda asing)

Daerah implantasi nekrotik

< 10mgu: hasil konsepsi keluar lengkap. >10-12mgu: sering ada sisa.

Infiltrasi sel2 peradangan akut

KLASIFIKASI I. ABORTUS SPONTAN


A. Abortus Iminens

Perdarahan pervaginam. Ancaman terjadinya abortus. Hasil konsepsi masih dalam uterus. Uterus membesar, sebesar tuanya kehamilan. Dilatasi uterus . Mules sedikit/. Tes kehamilan +.

B. Abortus Insipien

Perdarahan pervaginam >>>. Hasil konsepsi masih dalam uterus & dlm proses pengeluaran. Uterus membesar, sebesar tuanya kehamilan. Dilatasi serviks +. Mules lebih sering dan bertambah kuat. Tes kehamilan +.

C. Abortus Inkompletus

Pengeluaran sebahagian hasil konsepsi. Masih ada sisa tertinggal didalam uterus. Besar uterus tidak sesuai umur kehamilan. Dilatasi serviks +.

Jaringan dapat diraba dalam kavum uteri/tertonjol dari OUE.


Perdarahan dapat banyak sekali syok hemoragik.

D. Abortus Kompletus

Semua hasil konsepsi sudah keluar. Perdarahan sedikit. Besar uterus tidak sesuai umur kehamilan.

Dilatasi uterus .
Tes kehamilan + 7-10hr pasca abortus.

E. Missed Abortus

Tertahannya hasil konsepsi yang telah mati didalam uterus. Pertumbuhan uterus mengecil dengan fundus yang tidak bertambah tinggi. Kanalis servikalis tertutup dan ada darah sedikit.

Biasanya tiada keluhan.


Kadang diawali dengan tanda abortus iminens namun hilang spontan /setelah pengobatan. Tanda kehamilan sekunder menghilang .

Tes kehamilan (1 minggu setelah fetus mati).

F. Abortus Habitualis

Abortus spontan 3x berturut-turut. Etiologi (60%): - Kel. zigot : kel kromosom - Gangguan fungsi endometrium : kel. hormonal, gangguan nutrisi, penyakit infeksi, kelainan imunologik dan faktor psikologis. - Kel. anatomik pada uterus : hipoplasia uterus, uterus bikornis, laserasi serviks uteri yang luas, tumor uterus khususnya mioma, dan inkompeten serviks uteri.

Pemeriksaan : - HSG - BMR dan kadar yodium darah

G. Abortus Infeksious & Septik


A. infeksious : abortus yang disertai infeksi pada genitalia. A. septik : abortus infeksious berat disertai penyebaran kuman atau toksin ke dalam peredaran darah atau peritoneum.

Gejala : panas, takikardi, perdarahan pervaginam yang berbau, uterus yang membesar lembek, serta nyeri tekan dan leukositosis.
Bisa sampai sepsis. Biasanya pada abortus inkompletus dan lebih sering pada abortus buatan yang dikerjakan oleh yang bukan ahli.

H. Blighted ovum

Merasa hamil tetapi tidak ada bayi di dalam kandungan. Tanda kehamilan dan tes kehamilan +. Karena gejala tidak spesifik, biasanya baru ditemukan setelah keguguran spontan dimana muncul keluhan perdarahan. Patogenesis : sel telur yang dibuahi sperma tidak dapat berkembang sempurna, dan hanya terbentuk plasenta yang berisi cairan. Meskipun demikian plasenta tersebut tetap tertanam di dalam rahim. Etiologi : kel. kromosom, infeksi TORCH, DM tidak terkotrol, beta HCG rendah, faktor imunologis. Faktor resiko : usia tua.

KLASIFIKASI II. ABORTUS PROVOKATUS

Abortus yang disengaja, baik dengan obat-obatan maupun dengan alat. Abortus medisinalis Abortus kriminalis

PEMERIKSAAN FISIK

PEM. PENUNJANG

USG/ Doppler : menentukan janin masih hidup/tidak & prognosis. Pemeriksaan kadar fibrinogen. Tes kehamilan. Pemeriksaan lain sesuai dengan keadaan dan diagnosis pasien.

KOMPLIKASI

Perdarahan. Perforasi. Infeksi : tetanus.

Syok hipovalemik & syok sepsis.

DIAGNOSA BANDING
Gejala Amenore Ket Ada (75%) Abortus Semua Kista ovarium Tidak ada Infeksi pelvis Ada (25%)

Perdarahan
vaginal Perdarahan abnormal Pireksia Massa pelvis Uterus

Sedikit

Banyak

Tidak ada

Bisa ada

Banyak

Tidak

Tidak

Tidak

Dibawah 38oc Dibawah

Tidak Tidak

Tidak Ada

Diatas 38oC Ada bilateral

Sedikit membesar Membesar Hebat

Tidak

Tidak besar

Nyeri
Anemia Lekositosis

Ada
Bisa ada

Tidak
Bisa ada Tidak

Hebat
Tidak Tidak

Nyeri
Tidak Ada (diatas 20.000)

(+) 75% Reaksi kehamilan Shifting dullness Ada Tidak Tidak (+) Tidak

Tidak

Tidak

PENATALAKSANAAN
A. Abortus iminems

USG Tirah baring sampai perdarahan berhenti pulang.

Tidak boleh berhubungan seksual selama 2minggu.

B. Abortus insipiens

Perdarahan tidak banyak abortus spontan.

<12 minggu + perdarahan kuretase.


> 12 minggu infus oksitosin 10 IU dalam dekstrose 5% 500 ml dimulai 8tpm sampai terjadi abortus komplit. Bila janin sudah keluar, tetapi plasenta masih tertinggal pengeluaran plasenta manual.

Pasca tindakan : perbaikan KU, uterotonika, antibiotika profilaksis.

C. Abortus inkomplit

USG Kuretase (kuret vakum). Bila disertai syok, atasi syok terlebih dahulu.

Perdarahan hebat : pengeluaran manual segera kuretase.


Uterotonika + antibiotika profilaksis.

D. Abortus komplit

USG Tidak diperlukan tindakan khusus/pengobatan. Bila anemia : obat hematinik.

Antibiotika profilaksis.

E. Missed abortion

Dx pasti : USG Bila hipofibronogenemia : transfusi darah segar/fibrinogen. < 12 minggu : dilatasi serviks kuretase. > 12 minggu : infus oksitosin 10 IU dalam dekstrose 5% 500cc 20tpm kuretase. Pasca tindakan : infus oksitosin + antibiotika.

F. Abortus septik

Penanggulangan infeksi : antibiotika adekuat.


Keseimbangan cairan tubuh. Bila perdarahan banyak : transfusi darah. Kuretase + uterotonika.

G. Blighted ovum

Dx pasti : USG Dilatasi & kuretase elektif.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai