Kepaniteraan klinik Ilmu Kebidanan dan Kandungan Periode 21 Februari 2005 30 April 2005 Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
DEFINISI
Perdarahan post partum adalah kehilangan darah lebih dari 500 ml pada persalinan pervaginam dan 1000 ml pada persalinan perabdominam (SC)3
FAKTOR PENYEBAB
Hipotonia / atonia uteri Sisa plasenta (retensio plasenta) Laserasi / robekan jalan lahir (vagina & serviks) Kelainan pembekuan darah (hipofibrinogenemia)
DIAGNOSA
Perdarahan banyak setelah bayi lahir. Tanda-tanda syok Pada pemeriksaan obstetrik: -Atonia uteri : kontraksi uterus lembek uterus membesar. -Perlukaan : kontraksi uterus baik. Pada pemeriksaan dalam : -kontraksi uterus, -luka jalan lahir -sisa plasenta.
Oxytocin 20 U/l crystalloid Cross-match 2 units Bimanual Compression Uterus Still Atonik
Bleeding Stopped
Bleeding Stopped Inspect for and repair Vaginal/ Cervical trauma Consider/tret Coagulopathy Bleeding Stopped
+/Ergonovine 0,25 mg I
PENATALAKSANAAN
Pada kasus dengan perdarahan pasca persalinan dengan kontraksi uterus baik:
-Segera inspekulo lihat robekan serviks atau vagina. -Bila ditemukan segera hemostasis.
RETENSIO PLASENTA
Definisi : Suatu keadaan dimana plasenta belum lahir 30 menit setelah bayi lahir. Sebab-sebab : Plasenta belum lepas dari dinding uterus Plasenta sudah lepas tetapi belum dilahirkan Plasenta belum lepas sama sekali tidak terjadi perdarahan. Jika lepas sebagian terjadi perdarahan indikasi untuk mengeluarkan plasenta
mempengaruhi
pelepasan
Kelainan dari uterus sendiri Kelainan dari plasenta Kesalahan manajemen kala III persalinan
Penanganan :
Inspeksi plasenta segera setelah bayi lahir. jika ada plasenta yang hilang, uterus harus dieksplorasi potongan plasenta dikeluarkan khususnya jika kita menghadapi perdarahan post partum lanjut. Jika 30 plasenta belum lahir manual plasenta
Ikthtisar kasus
Nama ibu Umur Agama Pendidikan Suku Alamat Pekerjaan : Ny. M : 32 th : Islam : SMA : Jawa : Cipulir : IRT Nama suami Umur Agama Pendidikan Suku Alamat Pekerjaan : Tn. S : 35 th : Islam : SMA : Jawa : Cipulir : Buruh
ANAMNESA
Autoanamnesa tgl 10 oktober 2004, Pk 06.00 Keluhan utama : Dirujuk bidan, plasenta belum lahir sejak 1 jam smrs RPS : Pasien mengaku hamil 9 bulan , HPHT 09 januari 2004, TP 16 Oktober 2004, ANC di bidan, dikatakan tidak ada kelainan. Mules(+) sejak 1 hari smrs, mules semakin lama dirasakan semakin sering, keluar air(+), lendir darah(+), gerak janin(+), demam (-). Pasien melahirkan bayinya di bidan Pk 04.30, bayi laki-laki, aterm,spontan, BB 2650 gr, PB 49 cm, hidup, tetapi plasenta belum lahir juga hingga 1 jam post partum, perdarahan(+) banyak di tempat bidan sehingga pasien dirujuk ke RS fatmawati.
I.
Riwayat Menstruasi : menarche 17 th, teratur, 4-5hari, 2 pembalut/hari, Disminorrea (-) Riwayat pernikahan : menikah 1 kali, pada umur 18 th, selama 14 th Riwayat operasi : tidak ada Riwayat KB : tidak ada Riwayat kebiasaan : Merokok (-), minum alcohol (-), minum jamu() Riwayat obstetri : G3 P2 A0 hamil aterm 1. laki-laki, 13 th, cukup bulan, 2800 gr, spontan, bidan 2. perempuan, 7 th, cukup bulan, 2500 gr, spontan, bidan, 3. Kehamilan ini RPD :HT (-), DM (-), Asma (-), Penyakit jantung (-) RPK :HT (-), DM (-), Asma (-), Penyakit jantung (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Ku/ Kes : sakit sedang/ CM TD : 90/70 mmHg N : 110x/menit R : 20x/menit S : 36,8 c Status generalis Mata : anemis +/+, ikterik -/Leher : KGB tidak membesar Jantung : S1-S2 regular, murmur(-), gallop(-) Paru : Sn vesikuler, Rh-/- , wh-/Abdomen : lemas, tanda akut abdomen(-) Ekstremitas : akral hangat, 0edem -/Status obstetrikus FUT sepusat, kontraksi kurang baik V/U :tampak janin telah lahir, perdarahan pervaginam (+) VT : teraba plasenta terlepas sebagian, telah keluar dari OUE
DIAGNOSA
Retensio plasenta G3 P3 A0 PP spontan
PENATALAKSANAAN
Rdx : - cek DPL - cross cek sedia darah Rth : - IVFD 2 line - uterotonika oksitosin 10 IU IM + metergin 10 IU drip / 500cc RL - AB: kedacilin 1 gr (IV)selanjutnya amoxicilin 3 x 500mg (oral) - dilakukan manual plasenta setelah KU stabil
Analisa kasus
D/ retensio plasenta pada kasus ini, ditegakkan berdasarkan: Anamnesa :- plesenta belum lahir sejak 1 jam SMRS - perdarahan banyak setelah bayi lahir Pada pemeriksaan fisik : st. generalis : pucat, anemis st. obstetrikus : -janin telah lahir - FUT sepusat & kontraksi kurang baik - VT : teraba plasenta terlepas sebagian, telah keluar OUE, perdarahan (+)
PENATALAKSANAAN Rdx : - cek DPL - cross cek sedia darah Rth : - IVFD 2 line - uterotonika oksitosin 10 IU IM + metergin 10 IU drip / 500cc RL - AB: kedacilin 1 gr (IV)selanjutnya amoxicilin 3 x 500mg (oral) - dilakukan manual plasenta setelah KU stabil Pada kasus ini dilakukan manual plasenta oleh karena plasenta belum lahir setelah ditunggu 30 menit bila tidak dilakukan plasenta manual ditakutkan akan terjadi perdarahan post partum yang hebat karena uterus tidak dapat berkontrraksi dengan baik. Prinsip penatalaksanaan pada pasien ini adalah menghentikan perdarahan dan memperbaiki kontraksi dengan uterotonika dan pengeluaran plasenta manual.