Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
lama perawatan.
biaya kesehatan. komplikasi tersering pasien yang dirawat di
rumah sakit.
Definisi
Infeksi yang terjadi pada pasien rawat inap di Rumah
Sakit yang tidak terdapat waktu masuk atau tidak dalam masa inkubasi. Arti kata Nosokomial berhubungan dengan tempat tidur pasien (bedside associated) secara praktis juga berarti yang berhubungan dengan tempat perawatan, seperti rumah Sakit, Rumah Bersalin, Rumah Panti Werda
INFEKSI NOSOKOMIAL
hospital-acquired infection
Infeksi nosokomial
- Infeksi yang terjadi di RS,oleh mikoorganisme yang
berasal dari RS,dapat terjadi selama penderita dirawat atau setelah dipulangkan. - Dapat terjadi pada penderita,tenaga kesehatan atau pengunjung - Penyakit infeksi yang sedang dalam masa inkubasi ketika penderita masuk RS,bukan Infeksi Nosokomial
Susceptible Host
Means of Transmission
Sumber
Setiap orang dirumah sakit dapat merupakan sumber
infeksi karena setiap orang membawa kuman secara normal (kolonisasi) Benda-bendapun dapat merupakan sumber infeksi seperti lingkungan, terutama benda yang terkontaminasi dengan kuman dari pasien yang terinfeksi atau dari tangan petugas kesehatan. Kuman yang dapat menimbulkan infeksi kalau :
Jumlahnya banyak Virulensinya tinggi Imunitas pasien rendah
Endogen
Transmisi diluar habitat normalnya. Kerusakan jaringan. Terapi antibiotika flora normal berkurang.
Eksogen/infeksi silang
Kontak langsung antar pasien Melalui udara / air Petugas kesehatan (carrier) Objek yang terkontaminasi.
Lingkungan:
Air, larutan desinfektan Pseudomonas, Acinetobacter Alat - alat Makanan Udara dll
timbulkan penyakit
ditimbulkan
Sakit ringan ?, Sakit berat ?, Mati ? Salmonella typhi 103 Salmonella typhi 107 Salmonella typhi 109 0 - 10 % 50 % 95 %
Infeksi Nosokomial
Infeksi silang (cross infection)
Infeksi lingkungan (environmental infection) Infeksi diri sendiri (self infection)
TRANSMISI
KERENTANAN PENDERITA
Usia yang ekstrim bayi atau usia tua.
Penyakit kronis, radiasi, kemoterapi, trauma. Alat invasif
MIKROORGANISME PENYEBAB
Bakteri Komensal.
Flora normal mencegah kolonisasi patogen. Daya tahan tubuh menurun atau pindah tempat normalnya infeksi ex: E.coli (ISK). dll Bakteri Patogen Staphylococcus aureus dll
MIKROORGANISME PENYEBAB
Virus: Influenza, Hepatitis B &C, varicella, rubella
C. albicans vagina, mulut. dll Nocardia sp paru C. neoformans otak, paru H. capsulatum paru Aspergilus sp paru Parasit : Toxoplama gondii tranplantasi jantung Pneumocystis carinii transplantasi ginjal
Diagnosis bakteriologik
Diagnosis bakteriologik yang tepat adalah sangat
penting untuk menentukan antibiotika yang tepat . Tim PPIRS perlu mengetahui kuman infeksi nosokomial berasal dari mana sumbernya
Tindakan pencegahan
1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Mencuci tangan Memakai sarung tangan Memakai perlengkapan pelindung diri Menggunakan tehnik aseptik Memproses alat bekas pakai dengan baik Menangani peralatan tajam dengan aman Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan serta pembuangan sampah secara benar
Mengapa kita perlu mencuci tangan : Penanganan pasien dengan kontak tangan Kontaminasi flora normal pasien kontak perubahan tempat flora normal patogen Apa yang harus digunakan untuk mencuci tangan : Dekontaminasi tangan rutin dengan sabun dan air mengalir Desinfeksi kulit ( hibiscrub, handyclean )
( jarum, cucian ) Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien di ruang isolasi Setelah menggunakan kamar mandi Sebelum melayani makan dan minum Pada saat akan tugas dan akhir tugas
TINDAKAN ASEPTIK
Istilah umum yang digunakan untuk
menggambarkan upaya kombinasi untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam area tubuh manapun yang sering menyebabkan infeksi Tujuan asepsis adalah : membasmi jumlah mikroorganisme pada permukaan hidup (kulit dan jaringan) dan obyek mati (alat-alat bedah dan barang-barang yang lain)
ANTISEPSIS
Proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit, selaput lendir atau jaringan tubuh lainnya dengan menggunakan bahan antimikrobial (antiseptik)
Sterilisasi
Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua
mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit dan virus) termasuk endospora bakteri pada benda mati atau instrumen dengan cara uap air panas tekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), zat kimia atau radiasi
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) : Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri pada benda mati dengan cara merebus, mengukus atau penggunaan desinfektan kimiawi
DESINFEKTAN : Adalah bahan kimia yang membunuh atau menginaktivasi mikroorganisme Contoh larutan desinfektan :
Klorin pemutih 0,5%
Fenol, klorin tidak digunakan untuk peralatan/bahan yang akan dipakaikan pada bayi baru lahir
untuk dekontaminasi permukaan yang lebar Klorin 0,1% Untuk DTT kimia Glutaraldehida 2% mahal harganya biasa digunakan untuk DTT atau sterilisasi kimia
kimia
DEKONTAMINASI : Proses yang membuat objek mati lebih aman ditangani staf sebelum dibersihkan (menginaktifasi serta menurunkan HBV, HIV tetapi tidak membasmi) Peralatan medis dan permukaan harus di dekontaminasi segera setelah terpapar darah atau cairan tubuh PEMBERSIHAN (Mencuci dan membilas) : Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua darah, cairan, tubuh, benda asing dari kulit atau instrumen.
DEKONTAMINASI
Gunakan deterjen dan sikat Pakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terluka oleh benda tajam
Sterilisasi
Metode alternatif
OTOKLAF
106 kPa 170 C 121 C 60 menit 30 menit jika Terbungkus 20 menit jika Tidak terbungkus
PANAS KERING
REBUS / KUKUS
Panci tertutup 20 menit
KIMIAWI
Rendam 20 menit
Peralatan yang sudah diproses bisa disimpan dalam wadah tertutup yang didisinfeksi tingkat tinggi Sampai satu minggu jika wadahnya tidak dibuka