Anda di halaman 1dari 44

Pusat Kesehatan Masyarakat

Faktor yang berpengaruh pada status kesehatan dan peranan manajemen

Faktor Sosial, Ekonomi, Politik dan Budaya


KETURUNAN Paparan Lingkungan Pelayanan Kesehatan Perilaku

Surveilan epidemiologi

Sehat

Berisiko

Gangguan Kesehatan
Diagnosis dini

SAKIT

Ketidakmampuan
Rehabilitasi

Kecacatan

Sekarat

Promosi kesehatan

Proteksi spesifik

Pengobatan tepat

Legislasi

Paliasi

Upaya Kesehatan

Upaya Masyarakat

Pembiayaan Kesehatan

Manajemen Kesehatan

Batasan puskesmas
Puskesmas adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di bidang kesehatan yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010. Puskesmas sebagai suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Wilayah kerja puskesmas semula di tetapkan satu kecamatan. Dengan berkembangnya penduduk satu puskesmas mempunyai penduduk binaan antara 30.000 50.000 jiwa

Tujuan pelayanan kesehatan di Puskesmas


Membangkitkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal Untuk mencapai tujuan ini diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, berjenjang, terpadu dan berkesinambungan

Fungsi puskesmas
a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya b. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya

Proses implementasi fungsi puskesmas


a. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien c. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan d. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat e. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan program puskesmas

Secara organisatoris ditunjang oleh :


1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. Puskesmas pembantu Puskesmas keliling Posyandu Bidan di desa

Strategi mencapai cakupan pelayanan kesehatan yang luas dan merata

Non organisatoris
Poliklinik / balai pengobatan Balai kesehatan Ibu dan Anak Dokter praktik swasta Polindes (pondok bersalin desa) dikelola bidan desa

Peran serta masyarakat kader kesehatan PKMD (pembangunan kesehatan masyarakat desa)
1. 2. 3. 4. 5. Upaya Peningkatan Gizi Keluarga (UPGK) Kegiatan KB Posyandu Pemberantasan penyakit diare Pengembangan Dana Upaya Kesehatan Masyarakat (DUKM)

Penjabaran pusat pengembangan kesehatan


1. Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa (puskesmas baru, puskesmas pembantu, pos kesehatan, posyandu, bidan desa dengan polindes) 2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan (tingkatkan keterampilan dan motivasi kerja staf ) 3. Pengadaan peralatan dan obat-obatan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat (analisis epidemiologi penyakit) 4. Sistem rujukan di tingkat pelayanan kesehatan dasar lebih diperkuat dengan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sampai ke tingkat desa 5. Peran serta masyarakat melalui pengembangan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) berkembangnya kegiatan masyarakat dalam rangka menolong diri mereka sendiri.

6 pelayanan wajib di Puskesmas (the basic six)


1. Promosi kesehatan (PromKes) 2. Kesehatan lingkungan (KesLing) 3. Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana (KIA KB) 4. Upaya perbaikan gizi 5. Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) 6. Pengobatan dasar

Program pengembangan Puskesmas


Dilaksanakan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat masing-masing, antara lain : 1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 2. Kesehatan olah raga 3. Kesehatan kerja 4. Kesehatan gigi dan mulut 5. Kesehatan jiwa 6. Kesehatan mata 7. Kesehatan usia lanjut 8. Pembinaan battra (pengobatan tradisional) 9. Perkesmas (Perawatan kesehatan masyarakat) 10. Dan sebagainya

Promosi Kesehatan
Tujuan : meningkatkan kesadaran penduduk akan nilai kesehatan, melalui upaya promosi kesehatan sehingga masyarakat dengan sadar mau mengubah perilakunya menjadi perilaku sehat Sasaran : adalah kelompok-kelompok masyarakat yang berisiko tertular penyakit maupun masyarakat umum (PKK, dasa wisma, peserta KB lestari, kelompok remaja, kelompok penderita penyakit tertentu, dsb) Ruang lingkup kegiatan : kegiatan penyuluhan, bimbingan dan konseling kesehatan secara berkala, terintegrasi dengan semua usaha pokok puskesmas, dan idealnya dilakukan oleh semua orang di puskesmas.

Kesehatan Lingkungan
Tujuan : menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik pada lingkungan sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor risiko timbulnya penyakit di masyarakat Sasaran : tempat-tempat umum yang berdiri sendiri (pasar, restoran, tempat ibadah, sumber air minum, pembuangan limbah), tempat umum yang merupakan bagian dari satu kesatuan (pencemaran air, pembuangan sampah dan limbah lainnya), pengolah makanan (food handler rectal swab carier penyakit menular seperti cholera, salmonella typhosa, dan E coli.

Lanjutan kesehatan lingkungan (Ruang lingkup Kegiatan) a. Memperbaiki sistem pembuangan kotoran manusia
1. 2. Pembuatan dan penyediaan jamban keluarga (inpres jaga) Penyuluhan kesehatan lingkungan dilakukan melalui demonstrasi pembuatan jamban keluarga (kegiatan integratif) Perlindungan terhadap sumber mata air yang digunakan penduduk (kaporitisasi sumur yang tercemar oleh bakteria baccil cholera) Penyuluhan melalui demonstrasi tentang pembuatan sumur Penyediaan sumur pompa tangan dan sarana air minum lainnya Mengadakan penyuluhan kesehatan tentang air minum sehat

b. Menyediakan air bersih


1. 2. 3. 4.

c. Pembuangan sampah
Bekerja sama dengan kelompok-kelompok masyarakat

d. Pengawasan terhadap tempat-tempat umum


Pengawasan pada perusahaan penghasil limbah cair, tempat penjualan dan pengolahan makanan, tempattempat umum dan sanitasi perumahan

Kesehatan Ibu dan Anak Keluarga Berencana (KIA KB)

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


Tujuan umum:
a. Menurunkan kematian (mortalitas) dan kejadian sakit (morbiditas) di kalangan ibu (selama kehamilan, pada saat persalinan dan menyusui) b. Meningkatkan derajat kesehatan anak (pemantauan status gizi dan pencegahan dini untuk penyakit menular yang bisa dicegah dengan imunisasi dasar tumbuh kembang anak optimal)

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


Sasaran :
Ibu hamil, ibu menyusui dan anak-anak (sampai dengan usia 5 tahun) sasaran primer program Dukun bersalin dan kader kesehatan sasaran sekunder

Jumlah sasaran ibu hamil dan anak ditetapkan dengan :


1. Pendataan langsung staf puskesmas dengan survei & kader sebagai informan (VALID untuk menyusun rencana program) 2. Perkiraan (estimasi) hasil perkalian angka standar (%) jumlah penduduk di suatu wilayah (ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Tk I atau KanWil DepKes. Misalnya di propinsi Bali jumlah bayi = 2,1 % jumlah penduduk setempat, jumlah balita = 4,6 % jumlah penduduk setempat, jumlah ibu hamil = 3,6 % jumlah penduduk setempat

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


Ruang lingkup kegiatan: Pokok (murni milik KIA)
Pemeriksaan kesehatan ibu hamil Mengadakan latihan untuk dukun bersalin

Integratif (bersama program layanan lain)


Mengamati tumbuh kembang anak balita (integrasi dengan program gizi) Memberikan nasihat tentang makanan, mencegah timbulnya masalah gizi karena kekurangan kalori dan protein serta memperkenalkan jenis makanan tambahan (vitamin dan garam beryodium) integrasi dengan program layanan PromKes dan Gizi Memberikan pelayanan KB kepada pasangan usia subur (Integrasi program layanan KB) Merujuk ibu atau anak yang memerlukan pengobatan (integrasi dengan program layanan pengobatan) Memberikan pertolongan persalinan dan bimbingan selama masa nifas (integrasi dengan program layanan perawatan kesehatan masyarakat)

Keluarga Berencana (KB)


Tujuan (jangka panjang) :
1. 2. Menurunkan angka kelahiran Meningkatkan kesehatan ibu Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS)

Sasaran :
Pasangan Usia Subur (PUS). Jumlah PUS yang menjadi sasaran ditetapkan berdasarkan survey PUS yang dilaksanakan sekali setiap tahun dan pelaksanaannya dikoordinir oleh PLKB (Petugas Lapangan KB) di masing-masing desa

Ruang Lingkup Kegiatan


1. 2. 3. Mengadakan penyuluhan dan konseling KB (di puskesmas, kunjungan rumah, posyandu, pertemuan dengan kelompok masyarakat) Penyediaan alat-alat kontrasepsi Mengadakan kursus keluarga berencana untuk para dukun bersalin dukun bersalin motivator KB Kegiatan KB terintegrasi dengan KIA

4.

Upaya Perbaikan Gizi


Tujuan : meningkatkan status gizi masyarakat melalui usaha pemantauan status gizi kelompok masyarakat yang mempunyai risiko tinggi (ibu hamil dan balita), pemberian makanan tambahan (PMT) Sasaran : Ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita

Upaya perbaikan gizi


Ruang lingkup kegiatan :
a. Memantau pertumbuhan anak melalui penimbangan anak secara rutin setiap bulan (di puskesmas atau posyandu). Indikator keberhasilan pemantauan status gizi balita digunakan SKDN dan ditulis di KMS. S = jumlah semua balita, K = anak yang mempunyai KMS, D = balita datang teratur ke tempat penimbangan, N = balita datang teratur BB naik. Melakukan pemeriksaan Hb dan BB ibu hamil secara rutin Mengembangkan kegiatan perbaikan gizi bekerja sama dengan masyarakat setempat, sektor agama, pertanian, peternakan, dan penerangan yang ada di tingkat kecamatan Memberikan penyuluhan gizi masyarakat.
PMT penyuluhan PMT pemulihan Terintegrasi dengan KIA

b. c. d.

e.

Pembagian vitamin A untuk bayi 2 setahun, tablet besi (sulfas ferrosus) untuk ibu hamil bersifat suplemen, pemberian obat cacing untuk anak kurang gizi karena parasit cacing

Pemberantasan Penyakit Menular


Tujuan : menemukan kasus penyakit menular sedini mungkin, dan mengurangi berbagai faktor risiko lingkungan masyarakat yang memudahkan terjadinya penyebaran suatu penyakit menular Sasaran :
Sasaran primer : ibu hamil, balita dan anak sekolah untuk kegiatan imunisasi. Sasaran sekunder : lingkungan pemukiman masyarakat Sasaran khusus : kelompok-kelompok tertentu masyarakat yang berperilaku risiko tinggi; misalnya untuk pemberantasan penyakit menular tertenu seperti penyakit kelamin para pekerja seks komersial di lokalisasi

Pemberantasan Penyakit Menular


Ruang lingkup kegiatan Surveilan epidemiologi untuk menemukan kasus penyakit menular sedini mungkin. Ada dua jenis kegiatan
1. 2. 1. 2. 3. 4. Active case detection (ACD) Pasive case detection (PCD) Pengembangan sistem pencatatan dan pelaporan rutin Sistem pencatatan dan pelaporan di daerah sentinel Survei khusus untuk penyakit menular tertentu Investigasi kasus (ledakan kasus / KLB)

Empat cara

Imunisasi untuk memberikan perlindungan kepada kelompokkelompok masyarakat mencegah terjadi penularan penyakit seperti TBC, Tetanus, Difteria, Batuk rejan (pertusis), Polio mielitis, campak dan hepatitis B (PR membuat jadwal dan frekuensi pemberian imunisasi) Pemberantasan vektor dilakukan dengan penyemprotan menggunakan insektisida, fogging dan abatiasi untuk DHF, oiling, drainage genangan air, dan perbaikan sistem pembuangan sampah untuk pemberantasan malaria.

Pengobatan dasar
Tujuan : memberi pengobatan dan perawatan di Puskesmas (khusus untuk puskesmas perawatan) Sasaran : masyarakat yang mengunjungi puskesmas untuk mencari pengobatan Ruang lingkup kegiatan :
1. Menegakkan diagnosis, memberikan pengobatan untuk penderita yang berobat jalan atau pelayanan rawat tinggal khusus di Puskesmas yang mempunyai tempat tidur (puskesmas perawatan) 2. Merujuk penderita sesuai dengan jenis pelayanan yang diperlukan 3. Menyelenggarakan puskesmas keliling terutama untuk wialyah kerja puskesmas yang belum mempunyai Puskesmas Pembantu dan wilayah pemukiman penduduk yang masih sulit transportasinya

Laboratorium
Tujuan : memeriksa sediaan (speciment) darah, sputum, feces, urine untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit. Merupakan penunjang kegiatan program lain seperti program layanan pengobatan, KIA, KB dan P2M Sasaran :
Pasien yang berkunjung ke Puskesmas (passive case detection) Penderita penyakit menular dan keluarganya yang dicari di rumahnya masing-masing (active case detection)

Usaha Kesehatan Sekolah


Tujuan : meningkatkan derajat kesehatan anak dan lingkungan sekolah Sasaran :
Sasaran primer : murid SD, SLTP, SLTA dan lingkungan sekolahnya. Sasaran sekunder : guru olah raga dan kesehatan

Ruang lingkup :
a.
b. c. d. e.

Mengupayakan lingkungan sekolah yang sehat (penyediaan air bersih, jamban dan bak sampah) Pendidikan kesehatan tentang kebersihan perorangan, kesehatan gigi, kesehatan lingkungan Mengembangkan pelayanan kesehatan primer (P3K) di sekolah Imunisasi BCG dan DT untuk anak SD kelas I Dan VI Melaksanakan penimbangan anak yang baru masuk SD untuk memantau status gizinya.

Perawatan Kesehatan Masyarakat


Tujuan : 1. Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh kepada pasien atau keluarganya di rumah pasien dengan mengikutsertakan keluarga dan kelompok masyarakat di sekitarnya 2. Membantu keluarga dan masyarakat mengenai kebutuhan kesehatannya sendiri dan cara-cara penanggulangan sesuai batas kemampuan 3. Menunjang program kesehatan lain dalam usaha pencegahan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan individu dan keluarganya Sasaran : 1. Kelompok masyarakat risiko tinggi (ibu hamil dengan risiko tinggi, ibu nifas, anak kekurangan gizi dan pasien penyakit kronis yang memerlukan perawatan di rumah) 2. Lingkungan fisik rumah tangga 3. Panti asuhan

Perawatan kesehatan masyarakat


Ruang lingkup Melaksanakan perawatan kesehatan perorangan, keluarga dan kelompok masyarakat lain Pelaksanaan di luar gedung puskesmas yaitu di tingkat rumah tangga (aktivitas pertolongan persalinan, perwatan penyakit kronis, peningkatan sanitasi lingkungan dilakukan di rumah penduduk sasaran) Pembinaan panti asuhan

Usaha Kesehatan Jiwa


Tujuan : mencapai tingkat kesehatan jiwa masyarakat secara optimal Sasaran : penderita gangguan jiwa dan keluarganya yang datang ke Puskesmas termasuk pasien yang dirujuk oleh RS Jiwa untuk rehabilitasi sosial Ruang lingkup kegiatan :
1. 2. 3. Mengenali penderita yang memerlukan pelayanan kesehatan psikiatri Memberikan pertolongan pertama psikiatri, memberikan pengobatan atau merujuk pasien ke RS Jiwa Memberikan penyuluhan kesehatan jiwa kepada kelompokkelompok penduduk di wilayah kerja puskesmas Memberikan perawatan lanjutan dan rehabilitasi sosial untuk penderita yang kembali pulang ke keluarganya sesudah dirawat di RS Jiwa

4.

Usaha Kesehatan Gigi


Tujuan : menghilangkan atau mengurangi gangguan kesehatan gigi dan mempertinggi kesadaran kelompokkelompok masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi Sasaran : ibu hamil, anak sekolah dan masyarakat yang datang ke puskesmas dengan keluhan gangguan kesehatan gigi Ruang lingkup
1. Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan perawatan gigi secara rutin untuk anak-anak sekolah dan ibu hamil 2. Penyuluhan kesehatan gigi di sekolah

Kegiatan utama dan kegiatan terintegrasi Program Puskesmas


PROGRAM POKOK KIA / KB KEGIATAN UTAMA ANC Pertolongan persalinan Latihan dukun bayi Pemasangan alat kontrasepsi Pemeriksaan efek samping KEGIATAN INTEGRASI Imunisasi Pemeriksaan Hb Penimbangan berat badan anak Pembagian Tablet Fe Pembagian vitamin A Konseling

P2M

Surveilan epidemiologi Imunisasi Pemberantasan vektor


Penimbangan anak Pemeriksaan Hb PMT, vit A, Tablet Fe Pemeriksaan pasien Diagnosis Pengobatan Rujukan

Penyuluhan Kebersihan lingkungan Pengobatan


Penyuluhan Konseling Pendidikan kesehatan Konseling

Gizi

Pengobatan

Kegiatan utama dan kegiatan terintegrasi Program Puskesmas


PROGRAM POKOK Kesehatan Lingkungan KEGIATAN UTAMA Pengawasan tempat-tempat umum Pengadaan Sami-JAGA (sarana air minum jamban keluarga), SPAL(sistem pembuangan air limbah) Perlindungan sumber air minum penduduk Penyuluhan dan konseling secara berkelompok Perawatan pasien di rumah (community out-reach program) KEGIATAN INTEGRASI Penyuluhan

PromKes

Masalah kesehatan masingmasing program yang akan dijadikan topik penyuluhan Penyuluhan / konseling Kegiatan pengobatan Kegiatan kesehatan lingkungan Kegiatan KIA

PHN (public health nursing)

Laboratorium

Pemeriksaan sediaan (sputum, darah, urin, feces) Rujukan

Kegiatan utama dan kegiatan terintegrasi Program Puskesmas


PROGRAM POKOK UKG KEGIATAN UTAMA Pemeriksaan gigi Pengobatan Rujukan Pelayanan kesehatan yang dilakukan di sekolah dengan sasaran murid dan lingkungan sekolah Pemeriksaan kesehatan jiwa Pengobatan Rujukan KEGIATAN INTEGRASI Penyuluhan

UKS

Pemeriksaan kesehatan Pengobatan Pemeriksaan gigi Penyuluhan Imunisasi Penyuluhan Konseling PHN

UKJ

Komponen sebuah program pokok puskesmas


Kegiatan pokok

Sumber daya (logistik, dana, personalia)

Sistem pencatatan dan pelaporan

Tujuan Operasional

Tujuan umum Program

Kegiatan Terintegrasi

KEGIATAN PELAYANAN Pelayanan kesehatan umum 1. Kunjungan rumah 2. Penyuluhan kesehatan 3. Usaha kesehatan sekolah Perawatan untuk ibu 4. ANC 5. Pertolongan persalinan 6. Perawatan ibu masa nifas 7. KB Perawatan Anak 8. Menyusui bayi 9. Penimbangan anak 10 . Imunisasi 11. Penanggulangan diare 12. Pemberian oralit 13. Perbaikan kesehatan lingkungan Upaya pengobatan 14. Pengobatan TBC 15. Pengobatan malaria 16. Anemia 17. Buta senja 18. Gondok endemik

KEGIATAN MANAJEMEN UNTUK TIAP PROGRAM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Perencanaan Manajemen personalia Pelatihan Supervisi Manajemen keuangan Manajemen logistik Monitoring program Kerjasama / koordinasi Kerjasama dengan kelompok-kelompok masyarakat 10. Pencatatan pelaporan

Enam sub sistem manajemen


1. Sub sistem pelayanan kesehatan (promosi, pencegahan, pengobatan, rehabilitasi medis dan sosial) sudah di jelaskan 2. Sub sistem keuangan 3. Sub sistem logistik 4. Sub sistem personalia (pengembangan staf) 5. Sub sistem pencatatan dan pelaporan 6. Sub sistem pengembangan peran serta masyarakat

Sub sistem manajemen keuangan


1. Jenis anggaran
Dana rutin (gaji pegawai) Dana operasional / proyek untuk masing-masing program biaya kunjungan pembinaan ke lapangan, pemeliharaan dan pembelian peralatan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan rutin program APBN dan APBD Uang dari karcis, obat dan jasa pelayanan Puskesmas ke kas daerah. Sesuai peraturan pemerintah, uang jasa pelayanan dikembalikan lagi ke puskesmas sebesar 25% yang dapat digunakan oleh puskesmas untuk menunjang pelaksanaan kegiatan program Ditunjuk bendahara puskesmas oleh KaPuskes Tugas bendahara; mencatat dan melaporkan semua dana yang diterima dan yang dikeluarkan oleh Puskesmas. Puskesmas memiliki dua bendahara ; bendahara rutin (mengurus gaji pegawai dan pemasukan keuangan rutin Puskesmas) bendahara proyek (mencatat dan melaporkan dana operasional kegiatan proyek)

2.

Sumber

3.

Pencatatan pelaporan

Lanjutan sub sistem manajemen keuangan


Bendahara bertugas membuat laporan neraca dan pengeluaran uang (setiap bulan) Dana yang bersumber dari jasa pelayanan kesehatan harus dicatat dan dilaporkan secara rutin ke Kas Pemda melalui Bank (biasanya Bank Pembangunan Daerah) dengan tembusan dikirimkan ke Dinkes Tk II Sesuai ketentuan laporan keuangan dikirim bendahara setiap dua minggu sekali Pemeriksaan keuangan (audit kas) secara rutin wajib dilakukan oleh pimpinan Puskesmas Pemeriksaan keuangan oleh pihak BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan Projek) biasanya dilakukan apabila dikehendaki oleh pihak BPKP

Sub Sistem Manajemen Logistik


1. Jenis Logistik
Direncanakan untuk menunjang pelaksanaan program pokok Puskesmas Setiap program butuh logistik dengan jumlah dan jenis yang berbeda-beda (P2M butuh vaksin, termos, kulkas, jarum dan spuit, termometer, alat semprot nyamuk; KB butuh alat kontrasepsi, spekulum, obatobat efek samping, sarung tangan) Jenis dan jumlah logistik ditentukan berdasarkan kebutuhan Puskesmas dalam setahun Penyusunan kebutuhan logistik satu tahun disusun dengan lokakarya mini puskesmas (LKMP)

Sub sistem Manajemen Logistik


2. Sumber
Kebutuhan logistik Puskesmas dalam satu kabupaten disediakan oleh pihak kantor Dinas Kesehatan Tk II dan BKKBN (khusus untuk program KB) Jumlah dan jenis disesuaikan dengan perencanaan yang telah diajukan Dana proyek pengadaan logistik dan obat sudah dialokasikan setiap tahun Harus dilakukan oleh petugas khusus Pimpinan puskesmas mempunyai wewenang dan wajib memeriksa administrasi barang dan obat secara rutin Penyusunan perencanaan didasarkan pada pola konsumsi yang tercatat Khusus obat penyimpanan harus perhatikan masa kedaluwarsa, dengan sistem FIFO (first in first out)

3. Pencatatan dan pelaporan

Sub sistem manajemen personalia


Staf sumber daya manusia yang utama di Puskesmas dibina, dikembangkan motivasi, inisiatif, dan keterampilannya bekerja produktif Karena bukan organisasi profit tidak tepat diterapkan sistem bonus Sistem kerja yang integratif dan berkelompok lebih tepat untuk dikembangkan di puskesmas Jumlah dan jenis tenaga yang tersedia bervariasi tergantung lokasi, kebutuhan dan lama berdirinya puskesmas Masalah ketenagaan yang sering dihadapi : jumlah terbatas, keterampilan rendah, kualifikasi staf tidak sesuai dengan kebutuhan Tenaga minimal yang harus dimiliki : dokter umum, bidan, petugas sanitasi, perawat umum, perawat gigi, tata usaha yang biasanya merangkap sebagai bendahara Terbatasnya staf staf mendapatkan tugas ganda dimana tugas tambahan bersifat integratif

Sub sistem manajemen personalia


Untuk manajemen personalia di puskesmas, dokter selaku manajer puskesmas diberikan wewenang mengangkat staf, tetapi hanya berhak mengusulkan kebutuhan staf (jumlah dan jenis) ke Dinkes Tk II. Dokter sebagai pimpinan puskesmas bertanggung jawab memberikan bimbingan teknis untuk meningkatkan keterampilan staf tugas pokok + tugas integratif Pimpinan puskesmas kembangkan motivasi kerja, merencanakan tugas-tugas dan lakukan supervisi kegiatan Bentuk supervisi evaluasi buku laporan harian staf atau supervisi langsung pada staf dan unit kerjanya Pimpinan puskesmas pertemuan rutin (mingguan dan bulanan) bagian aktuating (penggerakan) tingkatkan komunikasi staf pimpinan Pertemuan rutin koordinasi tugas lintas program, penyampaian hasil supervisi pimpinan puskesmas terhadap pelaksanaan program di lapangan, umumkan kebijakan pimpinan serta umpan balik staf terhadap penerapan kebijakan

Sub sistem pencatatan dan pelaporan program


Untuk perencanaan pengembangan program pokok puskesmas butuh data yang siap pakai Prinsip manajemen; you can not manage if you can not measure Data siap pakai adalah informasi yang berguna karena sudah dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel, grafik atau dilaporkan secara naratif. Analisa data hasil pencatatan kegiatan program puskesmas cukup diolah dengan menggunakan statistik sederhana dan distribusi permasalahan dianalisa dengan menggunakan pendekatan epidemiologi diskriptif. Data yang sudah disajikan masukan perencanaan masing-masing kegiatan program Data dapat pula diperoleh dari hasil supervisi langsung ke lapangan

Standar keberhasilan
DinKes Tk I dan II menetapkan standar kuantitatif keberhasilan masing-masing program Standar pelaksanaan program performance standard Keberhasilan membandingkan output yang dicapai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya kinerja staf Indikator derajat kesehatan masyarakat yang paling peka untuk menilai dampak program kesehatan :
IMR (Infant Mortality Rate) MMR (Maternal Mortality Rate) BR (Birth Rate)

Comprehensive Health Care Service


Adalah layanan perawatan kesehatan yang meliputi tiga aspek pencegahan :
Pencegahan primer Pencegahan sekunder Pencegahan tersier

Pencegahan primer : Health Promotion PromKes, Specific protection Imunisasi (P2M), perbaikan lingkungan (KesLing) Pencegahan sekunder : Early diagnosis dan prompt treatment ANC, kegiatan surveilan, pap smear, pemeriksaan Hb pada bumil, penimbangan rutin dsb Pencegahan tersier : Medical and Social Rehabilitation mengurangi ketidakmampuan dan rehabilitasi yang bersifat sosial dan medis. Rehabilitasi medis misalnya pasien stroke, pasca kecelakaan; rehabilitasi sosial pasien pasca perawatan di RSJ dengan pendekatan keluarga pasien dan masyarakat setempat

Anda mungkin juga menyukai