Anda di halaman 1dari 18

VULNUS

Disusun oleh: Valyandra Praszita, S.Ked (20070310100) Dokter Pembimbing: dr.Suryo Habsara, Sp.B

Vulnus
Vulnus/Luka adalah

hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh Macam Vulnus/Luka berdasarkan:


Penyebabnya: Vulnus Scissum : Luka sayat akibat benda tajam Vulnus Punctum : Luka tusuk akibat benda runcing Vulnus Laseratum :

Luka robek/laserasi yang tepinya tdk rata yg diakibatkan benda yg permukaannya tdk rata

Lainnya: Luka Bakar Luka Sengatan Listrik Luka Tembak Cedera Suhu Dingin Luka Akibat Zat Kimia Luka radiasi dan Ionisasi Luka Gigitan dan Sengatan Serangga

Anatomy of Skin

Fase Penyembuhan Luka


Ada tiga fase: Fase Inflamasi Fase Proliferasi Fase Remodelling

kemoatraktanmenarik sel radangmengaktivasi fibroblast lokal, sel endotel & vasokonstriktor


Koagulasi: Proses

FASE INFLAMASI Koagulasimengaktifkan kaskade Fase sejak tjd luka sampai hari komplemenmengaktifkan ke-5 bradikinin, anafilatoksin C3a Pembuluh darah & C5amnybbkan terputusperdarahan vasodilatasi&premeabilitas vasokonstriksihemostasis vaskular>>>eksudasi,oede agregasi trombositmbntk jala m, fibrinmenyumbat perdarahan Tanda2nya: Hemostasis: Kemerahan (Rubor)
Agregasi

trombositberdegranulasi melepaskan

Hangat (Kalor) Nyeri (Dolor) Bengkak (Tumor)

F.Inflamasi akhir minggu ke3 Fibroblast: berasal dr sel mesenkim yg blm berdiferensiasiakan mnghslkn mukopolisakarida, AA glisin&prolin(bhn dsr serat kolagen utk mempertautkan luka) Serat kolagen yg dibentuk&dihancurkan utk Fase ini disbt fase lamban krn mnyesuaikn dg tegangan pd luka yg cenderung mengerut Rx pmbtkn kolagen msh sedikit Tarikan pd tepi lukadisbbkn aktivitas kontraktil Luka hanya dipertautkan oleh miofibroblast fibrin yg sgt lemah Akhir fase ini tjd regangan luka hingga 25% jar.normal FASE PROLIFERASI F.remodelling kekuatan serat Disbt jg fase fibroplasia krn kolagen >>> krn menguatnya
Sistem Imun: Aktivitas selularleukosit menembus dd vaskular(diapedesis)menuju ke t4 luka (kemotaksis)mengeluarkan enzim2 hidrolitikmencerna bakteri&kotoran lukakmdn monosit&limfosit munculjg menghancurkan, memakan bakteri (fagositosis) Monositberubah mjd makrofagmensekresi bermacam2 sitokin & GF

F.fibroplasialuka

Pengerutan sesuai dg gaya

dipenuhi sel radang,fibroblast&kolagen jg tjd angiogenesismbntk jar.kemerahan dg permukaan berbenjol halus (jar.granulasi) Epitel tepi luka yg terdiri dr sel basal terlepas dr dasarnya&pindah mengisi permukaan luka, t4 awalnya akan terisi sel baru dr proses mitosis Proses ini akan berhenti stlh epitel saling menyentuh & tlh menutup slrh permukaan luka tertutup FASE REMODELLING Tjd proses pematangan yg

gravitasi Perupaan ulang jaringan yg baru Menyerap smua yg mjd abnormal krn luka
Oedem&sel radang diserap Sel muda mjd sel matang Kapiler baru

menutup&diserap kembali Kolagen berlbh diserap&sisanya mengerut sesuai dg besarnya regangan

Fase ini berlangsung berbln2&berhenti ktk semua tanda radang menghilang Dihasilkn jar.parut yg pucat,tipis&lentur Akhir fase perupaan ulang mampu menahan

Cara Penyembuhan Luka


Sanatio per PRIMAM

intentionem Sanatio per SECUNDAM intentionem

Penanganan Luka

DIAGNOSI S PENANGANAN LUKA yang tepat

Gangguan Penyembuhan Luka

PRESENTASI KASUS

Tgl masuk RS

OS datang ke UGD RSPS dengan diantar oleh neneknya, mengeluh No RM : 34.21.23 terdapat luka terbuka dengan Nama : An. ARR darah yang terus mengalir pada telapak kaki kanan. Darah terus Umur : 2 tahun mengalir setelah OS menginjak Alamat : Pepe, pecahan kaca sekitar 30 menit Trirenggo, Bantul SMRS. Agama : Islam Riwayat Penyakit Dahulu : Pekerjaan : Riwayat Penyakit Keluarga :

IDENTITAS PASIEN

: 10 Oktober 2011, jam : 17.00 WIB

Riwayat Penyakit paru-paru

ANAMNESA Keluhan Utama : OS mengeluh terdapat luka terbuka dengan darah yang terus mengalir pada telapak kaki kanan. Keluhan Tambahan : Riwayat Penyakit Sekarang :

disangkal Riwayat Penyakit Jantung : disangkal Riwayat Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) : disangkal Riwayat Penyakit gula (DM) : disangkal Riwayat Asma : disangkal

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis Keadaan umum : menangis kuat, tidak tampak anemis, Kesadaran : CM Vital sign : TD S 36,7 0C

N 108 x/mnt TB 127 Cm.

R 24 x/mnt BB 21 kg

Kepala : Mesochepal, rambut hitam, panjang, tidak mudah dicabut. Mata : Conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), oedem palpebra (-/-). Hidung, telinga, mulut, leher, thorax, jantung : dbn

Extremitas : Nadi teraba kuat, simetris, oedem - / -, dan varises - / -, turgor kulit normal, capillary refill<2.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan DIAGNOSIS

Vulnus Laceratum (T.14.1) PENATALAKSANAAN


Hecting I Pamol syrup 3x1 cth Amoxicillin syrup 3x1 cth

PROGNOSIS

Dubia ad bonam

Pembahasan
Pada pasien telah dilakukan tindakan yang tepat karena

setelah pasien datang ke UGD segera dilakukan tindakan perwatan luka yang tepat. Seperti membersihkan luka dari kotoran yang nampak dengan NaCl kemudian dilanjutkan dengan pemberian larutan perhidrol ke area luka. Pengguyuran perhidrol ini dilakukan untuk membersihkan kotoran dan jaringan-jaringa mati yang berada di dalam luka. Setelah itu dilakukan penyempitan lapang pandang dengan duk steril. Kemudian dilakukan hecting pada vulnus lacerativum sesegera mungkin. Penjahitan luka dilakukan sebelum massa golden period luka terlewat. Hal ini dilakukan agar penyembuhan luka terjadi secara sanatio per primam intentionem atau penyembuhan luka primer. Penyembuhan luka primer ini akan memberikan hasil yang lebih baik daripada penyembuhan luka sekunder (sanatio per sekundam intentionem) yang akan memakan waktu penyembuhan yang lebih lama dan akan meninggalkan luka parut yang kurang baik.

KESIMPULAN
Vulnus atau luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan

tubuh. Macam luka yang dapat terjadi beranekaragam seperti luka bakar, luka tembak, luka akibat zat kimia, dll. Fase penyembuhan luka ada tiga yaitu fase inflamasi, fase proliferasi dan fase remodelling, yang masing-masing fase memiliki karakteristik tersendiri dan membutuhkan waktu tertentu. Cara penyembuhan luka primer (sanatio per primam intentionem) memiliki hasil penyembuhan yang lebih baik daripada proses penyembuhan luka sekunder (sanatio per sekundam intentionem) yang akan memberikan luka parut tidak beraturan dan waktu penyembuhan yang lama. Penyembuhan luka pada organ hepar, tulang dan epidermis akan berlangsung tanpa meninggalkan bekas luka. Berbeda dengan penyembuhan luka pada kulit, tendon, otot yang akan menimbulkan bekas luka parut. Jadi dalam mendiagnosis dan memberikan penanganan pada area luka harus dilakukan secara cepat, tepat dan teliti agar dapat memberikan hasil yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai