PENGELOMPOKAN DAN STANDARDISASI BAJA

A. PENGELOMPOKAN BAJA

BAJA KARBON
LEBIH
DARI

90

PERSEN DARI SEMUA BAJA YANNG DIPRODUKSI

ADALAH BAJA KARBON. PERSEN, SILIKON

MENGANDUNG CU

JUMLAH KARBON SEBANYAK

BERVARIASI DENGAN JUMLAH MANGAN TIDAK LEBIH DARI

0,6

PERSEN, DAN

1,65 0,6 PERSEN.

DIGUNAKAN BAJA

PADA MESIN, BODY AUTOMOBIL, BAJA STRUTURAL

UNTUK BANGUNAN, SHIP HULLS, KASUR PER, BOBBY PINS. KARBON ADALAH PADUAN BESI KARBON DI MANA UNSUR KARBON SANGAT MENENTUKAN SIFAT-SIFATNYA, SEDANG UNSURUNSUR PADUAN LAINNYA YANG BIASA TERKANDUNG DI DALAMNYA TERJADI KARENA PROSES PEMBUATANNYA.

SIFAT

BAJA KARBON

BIASA DITENTUKAN OLEH PERSENTASE KARBON DAN

MIKROSTRUKTUR.

BEBERAPA JENIS BAJA KARBON BERDASARKAN KLASIFIKASI AISI-SAE

BAJA

KARBON (CARBON STEEL),

JENIS BAJA DENGAN UNSUR

PLAIN CARBON STEEL, YAITU : SUATU UTAMANYA BERUPA FE DAN C, TETAPI MASIH
: MN (<1%); >

TERDAPAT UNSUR-UNSUR LAIN DALAM JUMLAH YANG RELATIF KECIL YANG TIDAK MEMPENGARUHI SIFATNYA, MISALNYA DIBAGI MENJADI TIGA YAITU;

1. MACHINE, MACHINERY DAN MILD STEEL, BAJA KARBON RENDAH (LOW CARBON STEEL) (KADAR CARBONNYA KURANG DARI 0,3%). SIFATNYA MUDAH DITEMPA DAN MUDAH DI MESIN. PENGGUNAANNYA:

0,05 % - 0,20 % C : AUTOMOBILE CHAINS, RIVETS, SCREWS, NAILS.

0,20 % - 0,30 % C : BRIDGES, BUILDINGS.

BODIES, BUILDINGS, PIPES,

GEARS, SHAFTS, BOLTS, FORGINGS,

2. BAJA KARBON MENENGAH (MEDIUM CARBON STEEL) (KADAR CARBONNYA ANTARA 0,3% HINGGA 0,6%) KEKUATAN LEBIH TINGGI DARIPADA BAJA KARBON RENDAH. SIFATNYA SULIT UNTUK DIBENGKOKKAN, DILAS, DIPOTONG. PENGGUNAAN: 0,30 % - 0,40 % C : CONNECTING RODS, CRANK PINS, AXLES. 0,40 % - 0,50 % C : CAR AXLES, CRANKSHAFTS, RAILS, BOILERS, AUGER BITS, SCREWDRIVERS. 0,50 % - 0,60 % C : HAMMERS DAN SLEDGES.

3. BAJA KARBON TINGGI (HIGH CARBON STEEL) (KADAR CARBONNYA ANTARA 0,6% HINGGA 1%) TOOL STEEL. SIFATNYA SULIT DIBENGKOKKAN, DILAS DAN DIPOTONG. PENGGUNAAN :
SCREW DRIVERS, BLACKSMITHS HUMMERS, TABLES KNIVES, SCREWS, HAMMERS, VISE JAWS, KNIVES, DRILLS. TOOLS FOR TURNING BRASS AND WOOD, REAMERS, TOOLS FOR TURNING HARD METALS, SAWS FOR CUTTING STEEL, WIRE DRAWING DIES, FINE CUTTERS.

4. ULTRA HIGH CARBON STEEL (KADAR CARBONNYA ANTARA 1% HINGGA 2%)

STRUKTUR MIKRO BAJA KARBON ULTRA RENDAH. SELURUHNYA FERRITE.

PENGARUH KARBON TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA DENGAN KARBON SANGAT RENDAH.

STRUKTUR MIKRO BAJA KARBON RENDAH

BAJA PADUAN
BAJA
PADUAN (ALLOY STEEL) YAITU

SUATU JENIS BAJA YANG

MENGANDUNG UNSUR-UNSUR LAIN SELAIN

DITAMBAHKAN UNTUK MENDAPATKAN

MISALNYA

CARBON YANG SENGAJA SIFAT-SIFAT TERTENTU,

DLL.

: NI, SI, AL, P, CU. MN, CR,

%).

TUJUAN DILAKUKAN PENAMBAHAN UNSUR YAITU: 1. UNTUK MENAIKKAN SIFAT MEKANIK BAJA (KEKERASAN, KELIATAN, KEKUATAN TARIK DAN SEBAGAINYA) 2. UNTUK MENAIKKAN SIFAT MEKANIK PADA TEMPERATUR RENDAH 3. UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAHAN TERHADAP REAKSI KIMIA (OKSIDASI DAN REDUKSI) 4. UNTUK MEMBUAT SIFAT-SIFAT SPESIAL

BAJA

PADUAN YANG DIKLASIFIKASIKAN MENURUT KADAR KARBONNYA DIBAGI MENJADI: 1. LOW ALLOY STEEL, JIKA ELEMEN PADUANNYA 2,5 % 2. MEDIUM ALLOY STEEL, JIKA ELEMEN PADUANNYA 2,5 10 % 3. HIGH ALLOY STEEL, JIKA ELEMEN PADUANNYA > 10 %

JENIS-JENIS

BAJA HIGH STRENGTH STEEL

(HORVARTH 2004 : 1,4)

BERDASARKAN KOMPOSISI BAJA PADUAN DIBAGI LAGI MENJADI : BAJA TIGA KOMPONEN : TERDIRI SATU UNSUR PENDU DALAM PENAMBAHAN FE DAN C. DAN BAJA EMPAT KOMPONEN : TERDIRI DUA UNSUR PEMADU DST. SEBAGAI CONTOH BAJA PADUAN KELAS TINGGI TERDIRI: 0,35% C, 1% CR,3% NI DAN 1% MO. BAJA
PADUAN DIKLASIFIKASIKAN BERDASARKAN PEARLIT MARTENSIT AUSTENIT FERRIC ATAU LEDEBURIT.

BAJA BAJA BAJA BAJA

KARBID

BERDASARKAN KONSTRUKSI, 2 %), BAJA DARI 5 %). SESUDAH

PENGGUNAAN DAN SIFAT-SIFATNYA, BAJA PADUAN

DIKLASIFIKASIKAN.

PERKAKAS (TOOL

BAJA KONSTRUKSI (STRUCTURAL STEEL), BAJA DENGAN SIFAT FISIK

BAJA KHUSUS. BAJA

STEEL),

DIBEDAKAN LAGI MENJADI TIGA GOLONGAN TERGANTUNG

PERSENTASE UNSUR PEMADUNYA, YAITU PADUAN MENENGAH

: BAJA PADUAN RENDAH (MAXIMUM (2- 5 %), BAJA PADUAN TINGGI (LEBIH

DI HEAT TREATMENT BAJA JENIS INI SIFAT-SIFAT MEKANIKYA

LEBIH BAIK DARI PADA BAJA KARBON BIASA.

BAJA PERKAKAS,

DIPAKAI

UNTUK ALAT-ALAT POTONG, KOMPOSISINYA TERGANTUNG BAHAN DAN TEBAL BENDA YANG DIPOTONG/DISAYAT, KECEPATAN POTONG, SUHU KERJA.

-BAJA
-BAJA

PERKAKAS PADUAN RENDAH, KEKERASANNYA TAK BERUBAH HINGGA

PADA SUHU PADA SUHU

250 C . 600C.

PERKAKAS PADUAN TINGGI, KEKERASANNYA TAK BERUBAH HINGGA

BAJA DENGAN SIFAT FISIK KHUSUS, DAPAT DIBEDAKAN SEBAGAI BERIKUT :

BAJA PADUAN ISTIMEWA LAINNYA TERDIRI 35-44% NI DAN 0,35% C,MEMILIKI KOEFISIEN MUAI YANG RENDAH YAITU :

INVAR : MEMILIKI KOEFISIEN MUAI SAMA DENGAN NOL PADA SUHU 0 100 C. DIGRIAKAN UNTUK ALAT UKUR PRESISI.
PLATINITE : ELINVAR :
MEMILIKI KOEFISIEN MUAI SEPERTI GLASS, SEBAGAI PENGGANTI PLATINA. MEMILIKI MODULUS ELASTISITET TAK BARUBAH PADA SUHU 50C SAMPAI 100C. DIGUNAKAN UNTUK

PEGAS ARLOJI DAN BERBAGAI ALAT UKUR FISIKA.

PADUAN POTONG PADUAN POTONG DIGUNAKAN UNTUK ALAT-ALAT POTONG YANG BEROPERASI SAMPAI SUHU 1000-1100C, TIDAK DAPAT DIMESIN SECARA BIASA. DIPRODUKSI DANGAN DUA CARA : CASTING CUTTING ALLOYS ATAU STELLITES, TERDIRI DARI SEJUMLAH BESAR COBALT DAN WOLFRAM, MEMILIKI KEKERASAN (HRC= 60-65) DAN MENCAIR PADA SUHU TINGGI. BATANGBATANG TUANGAN PADUAN INI DENGAN KETEBALAN 5-10MM
DIGUNAKAN UNTUK MEMPERKERAS PERMUKAAN DENGAN DISAMBUNG PADA UJUNG ALAT-ALAT POTONG UNTUK MENINGKATKAN UMUR (LAMA PEMAKAIAN).

CEMENTED CARBIDES, DIBUAT DARI CAMPURAN POWDER (SERBUK) WOLFRAM DAN TITANIUM CARBIDE DAN COBALT YANG
DISATUKAN SECARA PROSES POWSERE METALLURGY.KEKERASANNYA MENCAPAI LEBIH DARI DAN TETAP KERAS HINGGA SUHU 1000C.

85 HRC,

SELAIN

ITU BAJA PADUAN DIBAGI MENJADI DUA GOLONGAN YAITU BAJA CAMPURAN KHUSUS (SPECIAL ALLOY STEEL) DAN HIGH SPEED STEEL. BAJA PADUAN KHUSUS (SPECIAL ALLOY STEEL) BAJA JENIS INI MENGANDUNG SATU ATAU LEBIH LOGAM-LOGAM SEPERTI NIKEL, CHROMIUM, MANGANESE, MOLYBDENUM, TUNGSTEN DAN VANADIUM. DENGAN MENAMBAHKAN LOGAM TERSEBUT KE DALAM BAJA MAKA BAJA PADUAN TERSEBUT AKAN MERUBAH SIFAT-SIFAT MEKANIK DAN KIMIANYA SEPERTI MENJADI LEBIH KERAS, KUAT DAN ULET BILA DIBANDINGKAN TERHADAP BAJA KARBON (CARBON STEEL). HIGH SPEED STEEL (HSS) SELF HARDENING STEEL KANDUNGAN KARBON : 0,70 % - 1,50 %. PENGGUNAAN MEMBUAT ALATALAT POTONG SEPERTI DRILLS, REAMERS, COUNTERSINKS, LATHE TOOL BITS DAN MILLING CUTTERS. DISEBUT HIGH SPEED STEEL KARENA ALAT POTONG YANG DIBUAT DENGAN MATERIAL TERSEBUT DAPAT DIOPERASIKAN DUA KALI LEBIH CEPAT DIBANDING DENGAN CARBON STEEL. SEDANGKAN HARGA DARI HSS BESARNYA DUA SAMPAI EMPAT KALI DARIPADA CARBON STEEL.

BAJA PADUAN DENGAN SIFAT KHUSUS

1. BAJA TAHAN KARAT (STAINLESS STEEL)
STAINLESS
STEEL ADALAH BAJA TAHAN KARAT YANG MENGANDUNG CR, NI, DAN ELEMEN LAIN YANG MEMBUAT BAJA TERSEBUT TAHAN KARAT PADA KELEMBABAN ASAM

DAN GAS TERTENTU. UNSUR UTAMA DARI BAJA TAHAN KARAT ADALAH KHROM SEBAGAI UNSURE TERPENTING UNTUK MEMPEROLEH SIFAT TAHAN TERHADAP KOROSI. BAJA TAHAN KARAT ADA TIGA MACAM MENURUT STRUKTURNYA YAITU BAJA TAHAN KARAT FERITIS, BAJA TAHAN KARAT MARTENSITAS DAN AUSTENITIS.

LANJUTAN
SIFATNYA BAJA TAHAN KARAT ANTARA LAIN: MEMILIKI DAYA TAHAN YANG BAIK TERHADAP PANAS, KARAT DAN GORESAN/GESEKAN TAHAN TEMPERATURE RENDAH MAUPUN TINGGI MEMILIKI KEKUATAN BESAR DENGAN MASSA YANG KECIL KERAS, LIAT, DENSITASNYA BESAR DAN PERMUKAANNYA
TAHAN AUS TAHAN TERHADAP OKSIDASI KUAT DAN DAPAT DITEMPA

MUDAH DIBERSIHKAN MENGKILAT DAN TAMPAK

MENARIK

2. HIGH STRENGTH LOW ALLOY STEEL (HSLA) SIFAT DARI HSLA ADALAH MEMILIKI TENSILE STRENGTH YANG TINGGI, ANTI BOCOR, TAHAN TERHADAP ABRASI, MUDAH DIBENTUK, TAHAN TERHADAP KOROSI, ULET, SIFAT MAMPU
MESIN YANG BAIK DAN SIFAT MAMPU LAS YANG TINGGI (WELDABILITY). UNTUK MENDAPATKAN SIFAT-SIFAT DI ATAS MAKA BAJA INI DIPROSES SECARA KHUSUS DENGAN MENAMBAHKAN UNSUR-UNSUR SEPERTI: TEMBAGA (CU), NIKEL (NI), CHROMIUM (CR), MOLYBDENUM (MO), VANADIUM (VA) DAN COLUMBIUM.

MERUPAKAN BAJA JENIS TERBARU DIANTARA LIMA KELUARGA BAJA. BIAYA PRODUKSI LEBIH RENDAH KARENA HANYA SEDIKIT MENGANDUNG PADUAN YANG MAHAL. HSLA LEBIH RINGAN
DARIPADA BAJA BIASA

3. BAJA KHUSUS PERKAKAS (TOOL STEEL)

BAJA TAHAN PANAS, TAHAN TERHADAP KOROSI. BAJA INI

HARUS TAHAN KOROSI PADA SUHU LINGKUNGAN LEBIH TINGGI ATAU OKSIDASI. BAJA PERKAKAS ADALAH BAJA YANG DIBUAT TIDAK BERUKURAN BESAR TETAPI MEMEGANG PERANAN DALAM INDUSTRI-INDUSTRI. UNSUR-UNSUR PADUAN DALAM KARBITNYA DIPERLUKAN UNTUK MEMPEROLEH SIFAT-SIFAT TERSEBUT DAN KUAT PADA TEMPERATURE TINGGI.

SIFAT-SIFAT YANG HARUS DIMILIKI OLEH BAJA PERKAKAS ADALAH TAHAN PAKAI, TAJAM ATAU MUDAH DIASAH, TAHAN PANAS, KUAT DAN ULET. KELOMPOK DARI TOOL STEEL BERDASARKAN UNSUR PADUAN DAN PROSES PENGERJAAN PANAS YANG DIBERIKAN ANTARA LAIN: A. LATER HARDENING ATAU CARBON TOOL STEEL (DITANDAI DENGAN TIPE W OLEH AISI), SHOCK RESISTING (TIPE S), MEMILIKI
SIFAT KUAT DAN ULET DAN TAHAN TERHADAP BEBAN KEJUT DAN REPEAT LOADING. BANYAK DIPAKAI UNTUK PAHAT, PALU DAN PISAU. B. COOL WORK TOOL STEEL, DIPEROLEH DENGAN PROSES HARDENING DENGAN PENDINGINAN YANG BERBEDA-BEDA. TIPE O DIJELASKAN DENGAN MENDINGINKAN PADA MINYAK SEDANGKAN TIPE A DAN D DIDINGINKAN DI UDARA.

C. HOT WORK STEEL (TIPE H), MULA-MULA DIPANASKAN HINGGA (300 500) C DAN DIDINGINKAN PERLAHAN-LAHAN, KARENA BAJA INI BANYAK MENGANDUNG TUNGSTEN DAN MOLYBDENUM SEHINGGA SIFATNYA KERAS. D. HIGH SPEED STEEL (TIPE T DAN M), MERUPAKAN HASIL PADUAN BAJA DENGAN TUNGSTEN DAN MOLYBDENUM TANPA DILUNAKKAN.

DENGAN

SIFATNYA YANG TIDAK MUDAH TUMPUL

DAN TAHAN PANAS TETAPI TIDAK TAHAN KEJUT. E. CAMPURAN CARBON-TUNGSTEN (TIPE F), SIFATNYA ADALAH KERAS TAPI TIDAK TAHAN AUS DAN TIDAK COCOK UNTUK BEBAN DINAMIS SERTA UNTUK PEMAKAIAN PADA TEMPERATUR TINGGI.

BESI TUANG
BESI TUANG ADALAH PADUAN BERBASIS BESI DENGAN KADAR KARBON TINGGI, YAITU 2%-4%C DENGAN KADAR SI 0,5%-3%. BESI TUANG MEMILIKI APLIKASI DI BIDANG REKAYASA YANG
CUKUP LUAS TERUTAMA KARENA KEMAMPUANNYA UNTUK LANGSUNG DIBENTUK MENJADI BENTUK AKHIR (NET SHAPE) ATAU MENDEKATI BENTUK AKHIR (NEAR NET SHAPE) MELALUI PROSES SOLIDIFIKASI (SOLIDIFICATION) ATAU PENGECORAN (CASTING).

BESI TUANG MUDAH UNTUK DICOR KARENA BEBERAPA HAL. PERTAMA, BESI TUANG MUDAH DILEBUR DAN MEMILIKI FLUIDITAS YANG SANGAT BAIK PADA KEADAAN CAIRNYA. KEDUA, KETIKA
DITUANG BESI TIDAK MEMBENTUK LAPISAN FILM PADA PERMUKAANNYA. SELAIN ITU, BESI TUANG TIDAK MENGALAMI PENYUSUTAN VOLUME (SHRINKAGE) YANG TERLALU TINGGI PADA SAAT SOLIDIFIKASI.

JENIS-JENIS BESI TUANG, STRUKTUR MIKRO, PROSES PEMBUATAN, DAN KARAKTERISTIK UMUMNYA.
Nama Besi Tuang Kelabu (Grey Cast Iron) *diberi nama kelabu (grey) karena patahannya berwarna kelabu. Skema Struktur Mikro Karakteristik Umum Grafit berbentuk Biasanya memiliki kadar serpihan-serpihan karbon 2,5-4%. panjang (flakes) Jumlah silikon Memiliki kekuatan dan yang relatif tinggi (1-3%) keuletan rendah. diperlukan untuk Memiliki mampu mesin mempromosikan yang pembentukan grafit. baik pada Kecepatan pembekuan kekerasannya. sangat penting untuk Memiliki ketahanan aus mengatur jumlah grafit (wear resistance) yang yang terbentuk (biasanya lambat hingga baik, tahan terhadap sedang). Laju galling pada solidfikasi berperan pula pelumasan terbatas di dalam serta memiliki menentukan matriks yang kemampuan untuk terbentuk. menahan getaran (damping capacity) sangat baik. Struktur karbida Memiiki struktur diperoleh dengan karbida (cementite) di menjaga kandungan karbon (2,5-3,0%) dan dalam matriks pearlite. silikon (0,5-1,5%) pada Keras, getas, dan kadar rendah dan tidak dapat di- mesin. kecepatan pembekuan Memiliki yang tinggi pada proses ketahanan terhadap solidifikasi. keausan (wear resistance) dan abrasi sangat baik. Proses Pembuatan

Besi Tuang Putih (White Cast Iron) *diberi nama putih karena patahannya berwarna putih.

Besi Tuang Mampu Tempa (Malleable Cast Iron).

Bahan baku yang digunakan adalah besi tuang putih. Perlakuan panas untuk menghasilkan besi tuang mampu tempa terdiri atas: grafitisasi dan pendinginan. Pembentukan grafit dilakukan pada temperature di atas temperature eutectoid. Karbida akan berubah menjadi gafit (tempered carbon) dan austenite. Selanjutnya asutenite dapat didekomposisi menjadi ferrite, pearlite, atau martensite. Kandungan karbon (3,04,0%) dan silikonnya (1,8-2,8%) sama dengan besi tuang. Kandungan sulfur (S) dan fosfor (P) sangat rendah kira-kira 10 kali lebih rendah dari besi tuang kelabu. Nodule berbentuk bola terbentuk pada proses solidikasi karena kandungan belerang (Sulfur) dan oksigen ditekan ke tingkat yang sangat rendah dengan menambahkan Magnesium (Mg) beberapa saat sebelum penuangan.

Koloni grafit berbentuk bulat tidak teratur. Memiliki kekuatan, keuletan, dan ketangguhan lebih baik. Memiliki struktur uniform.

Besi Tuang Ulet atau Nodular (Ductile Iron, Nodular Cast Iron). * nama mengacu pada sifat dan bentuk grafitnya.

Partikel-partikel grafit berbentuk bola (speroid). Memiliki sifat-sifat yang hampir sama dengan malleable cast iron. Memiliki mampu mesin sangat baik dan ketahanan aus baik. Memiliki sifat-sifat yang mirip dengan baja (kekuatan, ketangguhan, keuletan, mampu bentuk panas, dan kemampukerasan).

Besi Tuang Grafit Kompak (Compacted Graphite Iron)

Grafit berbentuk vernicular memiliki struktur antara gray iron dan ductile iron.

KLASIFIKASI LAIN ANTARA LAIN :

A.

MENURUT PENGGUNAANNYA: BAJA KONSTRUKSI (STRUCTURAL 0,7 % C.

STEEL), MENGANDUNG KARBON KURANG DARI 0,7 % C. BAJA PERKAKAS (TOOL STEEL), MENGANDUNG KARBON LEBIH DARI

B.

BAJA DENGAN SIFAT FISIK DAN KIMIA KHUSUS: BAJA TAHAN GARAM (ACID-RESISTING STEEL) BAJA TAHAN PANAS (HEAT RESISTANT STEEL) BAJA TANPA SISIK (NON SCALING STEEL) ELECTRIC STEEL MAGNETIC STEEL NON MAGNETIC STEEL BAJA TAHAN PAKAI (WEAR RESISTING STEEL)

B. STANDARDISASI BAJA

AMERIKA SERIKAT
A)

ASTM ( AMERICAN SOCIETY

ALLOY

FOR

TESTING MATERIALS )

STROGEN STEEL (H3 9M-94) HIGH STRENGTH LOW STRUCTURE STEEL (H2 42M-93A)

LOW

AND INTERMEDIATE TENSILE STRENGTH CARBON SILICON, STEEL PLATE FOR MACHINE PANE AND GENERAL CONSTRUCTION (A 284M-38) AND

HIGH STEEL STRENGTH. QUENHEAD ANDIRUM (A 514-94M) STRUCTURAL STEEL

MIDE

TEMPORAL YIELD

ALLOY STEEL PLATE EUATABLE FOR POINT

290 MPA

MINIMUM

(BMM)

MAXIMUM

HIGH STRONGTH LOW (43,72M-94A)

STRUCTURAL

ALLOY ALAMBIUM VANADIUM STEEL OF STRUCTURAL QUALITY

CARBON STEEL PLATE OF IMPROVED LONGERS

(AS 37M-93A)
MINIMUM YIELD POINT

HIGH STRENGTH LOW ALLOY STRUCTURAL STEEL 345 MPA THICKNESS (AS 88M-94A) NORMALIZED LOW
HIGH

100

MM

STRENGTH LOW

ALLOY

STRUCTURAL STEEL (A633-94A)

CARBONATE HARDENING, NIKEL COPPED EVANIUM MONODIN, COROMBIUM AND NIKEL COPPER COLUMBION ALLOW STEEL (A710M-94) STEEL HIGH

HOT ROAD STUKTURAL (A 610 M-93A) QUENHEAD

STRENGTH LOW

ALLOY PLATE WITH IMPROVED IN ABILITY

AND TEMPERED CARBON STEEL PLATES FOR STRUCTURAL ANIRATION

(A 678-94A)

B)

AISI (AMERICAL IRON AND STEEL INSTITUTE) AUTOMOTIVE ENGINEERS) BAJA

MENURUT STANDARISASI

AND

SAE (SOCIETY

OF

AISI

DAN

SAE

MERUPAKAN

SPESIFIKASI DENGAN LOXX DIGUNAKAN UNTUK PADUAN YANG SANGAT MINIMAL.

CONTOH

BAJA

KARBONNYA ADALAH

AISI, SAE 1445, INI BERARTI KANDUNGAN 0,4% DENGAN PADUAN URANIUM (0,4%-1,4%)

C)

MENURUT UNS (UNITED NUMBERING SYSTEM)

BAJA MENURUT STANDAR UNS HAMPIR SAMA DENGAN STANDAR AISI DAN SAE, HANYA SAJA MENGGUNAKAN HURUF DI DEPAN DITAMBAH
LIMA DIGIT UNTUK JENIS TAMBAHAN LAINNYA MISALNYA BAJA

AISI,SAE A 0,70% UNS

MENJADI

UNTUK BAJA KARBON PADUAN

G41070 DI RENDAH.

MANA AWALNYA

JEPANG (JIS = JAPAN INDUSTRIAL STANDAR)

ROLLED STEEL FOR GENERAL STRUCTURAL (G 3101-87) ROLLED STEEL FOR WALLED STRUCTURAL (G 3106-92) HOT ROLLED ATMOSPHETLE CORROSION RESISTING STEEL (G 3128-87)

HOT YIELD STRENGTH STEEL PLATE FOR WALLED STRUCTURAL (G 3128-87)

SUPERIOR ATMOSPHERE CORROSION RESISTANT STEEL (G 3215-87)

STANDARDISASI JERMAN (DIN = DEUTSCHE INDUSTRIE NORM.)

STEEL FOR GENERAL STRUCTURAL PURPOSES (17100-80) WALDABLE TINE ASTIN STEEL (17102-83)

STANDARDISASI PERANCIS (NF)

STRUCTURAL STEEL (A 35-501-87) STRUCTURAL STEEL IMPRIVED

ATMOSPHERE VOTECTION VISTANCE

(H

35-502-DA)

TUGAS

CARILAH CONTOH DARI STANDARDISASI BESI BAJA

BERDASARKAN SALAH SATU STANDAR YANG ADA (AMERIKA,PERANCIS,JERMAN ATAU JEPANG, INDONESIA?)