Anda di halaman 1dari 21

Keluhan Utama : Faktor risiko : PID PMS IUD R.OP pelvik Tipe Nyeri Amenore, R.

re, R.Haid Tipe Perdarahan pervaginam Gx, Subyektif hamil R. test kehamilan

didefinisikan sebagai setiap kehamilan yang terjadi di luar kavum uteri. Kehamilan ektopik merupakan keadaan emergensi yang menjadi penyebab kematian maternal selama kehamilan trimester pertama. Karena janin pada kehamilan ektopik secara nyata bertanggung jawab terhadap kematian ibu,

Kehamilan ektopik yang terganggu Selain gejala kehamilan muda dan abortus imminens, juga ditemui kondisi gawat darurat dan abdominal akut seperti : a. Pucat/anemis b. Kesadaran menurun dan lemah c. Syok hipovolemik sehingga isi dan tekanan denyut nadi berkurang serta menigkatnya frekuensi nadi > 112/menit d. Perut kembung ( adanya cairan bebas abdomen ) dan nyeri tekan e. Nyeri perut bawah yang makin hebat apabila tubuh digerakkan f. Nyeri goyang porsio Etiologi

Faktor risiko kehamilan ektopik adalah : a. Faktor riwayat kehamilan ektopik sebelumnya Risiko paling besar untuk kehamilan ektopik. Angka kekambuhan sebesar 15% setelah kehamilan ektopik pertama dan meningkat sebanyak 30% setelah kehamilan ektopik kedua. b. Faktor penggunaan kontrasepsi spiral dan pil progesteron Kehamilan ektopik meningkat apabila ketika hamil, masih menggunakan kontrasepsi spiral (3 4%). Pil yang mengandung hormon progesteron juga meningkatkan kehamilan ektopik karena pil progesteron dapat mengganggu pergerakan sel rambut silia di saluran tuba yang membawa sel telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi ke dalam rahim c. Faktor kerusakan dari saluran tuba Telur yang sudah dibuahi mengalami kesulitan melalui saluran tersebut sehingga menyebabkan telur melekat dan tumbuh di dalam saluran tuba

d. Faktor uterus Tumor rahim yang menekan tuba Uterus Hipoplastis e. Faktor ovum Migrasi eksterna dari ovum Perlengketan membrane granulose Rapid cell devision Migrasi internal ovum

Diagnosa dan gejala klinik 1) Anamnesis : terjadi amenorea 2) Bila dijumpai KET : pada abortus tuba tidak begitu berat hanya rasa sakit di perutdan perdarahan pervaginam, bila terjadi ruptur tuba maka gejala akan lebih hebat dan membahayakan ibu 3) Perasaan nyeri dan sakit yang tiba-tiba di perut seperti di irisiris dengan pisau bahkan sampai pingsan 4) Tanda-tanda akut abdomen : nyeri tekan hebat, mual, mutah, tensi rendah, nadi kecil dan halus, anemi 5) Nyeri bahu : karena perangsangan diafragma 6) Tanda cullen : sekitar pusat atau linea alba kelihatan biru hitam dan lebam 7) Pemeriksaan ginekologik : nyeri ayun porsio dan nyeri tekan pada kavum Dauglasi, teraba masa pelvis 8) Pervaginam keluar desidual cast

9) Palpasi perut dan perkusi : ada tanda-tanda perdarahan abdominal 10) Pemeriksaan laboratorium : Hb seri di periksa setiap 1 jam, adanya lekositosis 11) Kuldosentesis (Douglass Pungsi) : a. Untuk mengetahui adakah darah dalam kavum Douglasi b. Bila keluar darah merah tua berwarna coklat sampai hitam yang tidak membeku atau hanya bekuan kecil maka ini dikatakan positif (fibrinasi) dan menunjukkan adanya hematoma retrourina c. Bila darah segar berwarna merah dan bebrapa menit membeku maka hasinya negatif karena darah berasak dari arteri atau vena yang tertusuk 12) Dengan cara diagnostik laparoskopi 13) Dengan cara ultrasonografi

Tanda Vital Tanda Syok Hypovolemik Abdomen : Tanda2 perdarahan intraabdomen, Distended, nyeri tekan. Ginekologis : Inspeksi, VT : Slinger Pain

Diagnosis : Sementara suspek KET

Lab : PP test, HB, Gol darah, AL, AT USG : lokasi GS, Cairan bebas di cavum douglasi

Penatalaksanaan Penatalaksanaan kehamilan ektopik tergantung pada beberapa hal, antara lain lokasi kehamilan dan tampilan klinis. Sebagai contoh, penatalaksanaan kehamilan tuba berbeda dari penatalaksanaan kehamilan abdominal. Selain itu, perlu dibedakan pula penatalaksanaan kehamilan ektopik yang belum terganggu dari kehamilan ektopik terganggu. Tentunya penatalaksanaan pasien dengan kehamilan ektopik yang belum terganggu berbeda dengan penatalaksanaan pasien dengan kehamilan ektopik terganggu yang menyebabkan syok.

Seorang pasien yang terdiagnosis dengan kehamilan tuba dan masih dalam kondisi baik dan tenang, memiliki 3 pilihan, yaitu penatalaksanaan ekspektasi (expectant management), penatalaksanaan medis dan penatalaksanaan bedah.

Penatalaksanaan Ekspektasi Penatalaksanaan ekspektasi didasarkan pada fakta bahwa sekitar 75% -hCG. pasien dengan kehamilan ektopik akan mengalami penurunan kadar Pada penatalaksanaan ekspektasi, kehamilan ektopik dini dengan kadar -hCG yang stabil atau cenderung turun diobservasi ketat. Oleh sebab itu, tidak semua pasien dengan kehamilan ektopik dapat menjalani penatalaksanaan seperti ini. Penatalaksanaan ekspektasi dibatasi pada -hCG yang keadaankeadaan berikut: 1) Kehamilan ektopik dengan kadar menurun 2) Kehamilan tuba 3) Tidak ada perdarahan intraabdominal atau rupture 4) Diameter massa ektopik tidak melebihi 3.5 cm. Sumber -hCG awal harus kurang dari 1000 mIU/mL,lain menyebutkan bahwa kadar dan diameter massa ektopik tidak melebihi 3.0 cm. Dikatakan bahwa penatalaksanaan ekspektasi ini efektif pada 47-82% kehamilan tuba.

Hemodinamik tak stabil USG : Tak tampak GS Intra Uterine, Cairan bebas cav Douglasi

Hemodinamik stabil USG : Tak tampak GS Intra Uterine, Cairan bebas cav Douglasi

Perbaikan KU

KULDESENTESIS

LAPAROTOMI EKSPLORATIF

LAPAROSKOPI DIAGNOSTIK

SALPINGEKTOMI - SALPINGOSTOMI

Primer (fertilisasi di cavum Abdomen) Sekunder (dari abortus Tuba)


Gejala : Gerakan janin lebih jelas , nyeri abdomen Ileus Pertumbuhan janin tidak normal

Perabaan janin lebih terasa


Letak janin tidak normal Teraba masa supra pubik

Test Oksitosin USG Rontgen Jika Perlu HSG

Cyto laparotomi explorasi Pengangkatan janin Plasenta ditinggal

Anda mungkin juga menyukai