LINGKUNGAN HIDUP
Alvi Syahrin
Guru Besar Hukum Pidana/Lingkungan Fak. Hukum
USU Medan
Ketua Program Doktor (S3) dan Magister (S2)
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
(PSL) Sekolah Pascasarjana USU Medan
Sekretaris Majelis Wali Amanat USU
Lingkungan Hidup
Kesatuan
Ruang dg semua: - benda
- daya
dan
makhluk hidup
termasuk manusia dan prilakunya
mempengaruhi
kelangsungan prikehidupan
kesejahteraan manusia
kesehata
n dll
UUPA
Kedua:
untuk memberikan rasa takut kepada
pencemar potensial. Sanksi pidana dapat
berupa pidana penjara, denda, perintah
memulihkan lingkungan yang tercemar
dan/atau rusak, penutupan tempat usaha dan
pengumuman melalui media massa yg dpt
menurunkan nama baik badan usaha ybs
Pelaksanaan gakkum lingkungan kepidanaan:
apabila
dikaitkan dengan kewajiban setiap
orang untuk melakukan pengelolaan
lingkungan hidup dan dirumuskannya
alasan limitatif dalam memberlakukan
ketentuan hukum pidana, serta mengingat
dampak pelanggaran lingkungan yang cukup
luas.
2. mementingkan keseimbangan
antara hak dan kewajiban sesuai dengan
HAM
adanya tindakan;
1.
melakukan perbuatan yang megakibatkan
:
pencemaran, dan atau
TENTANG
PERKEBUNAN
32
UU No.18/2004:
PENYIDIKAN (Pasal 45) Perkebunan
(3) PPNS 33
memberitahukan dimulainya penyidikan
Psl. 46 UU No.18/2004: Perkebunan
KETENTUAN PIDANA
Pasal 46 (1)
à Setiap orang
à dengan sengaja
à melakukan
usaha budi daya tanaman perkebunan dengan
luasan tanah tertentu dan/atau usaha industri
pengolahan hasil perkebunan dengan
kapasitas tertentu tidak memiliki izin usaha
perkebunan (Ps 17:1)
(17:1) Setiap pelaku usaha budi daya tanaman
perkebunan dengan luasan tanah tertentu dan/atau
usaha industri pengolahan hasil perkebunan dengan
kapasitas pabrik tertentu wajib memiliki izin usaha
perkebunan.
34
à diancam dengan pidana penjara paling lama 5
tahun dan denda paling banyak Rp2 M
Psl. 46 UU No.18/2004: Perkebunan
Pasal 46 (2):
àSetiap orang
àkarena kelalaiannya
àmelakukan usaha budidaya tanaman
perkebunan dengan luasan tanah tertentu
dan/atau usaha industri pengolahan hasil
perkebunan dengan kapasitas tertentu tidak
memiliki izin usaha perkebunan (Pasal 17 ayat
(1)
(17:1) Setiap pelaku usaha budi daya tanaman
perkebunan dengan luasan tanah tertentu dan/atau
usaha industri pengolahan hasil perkebunan dengan
kapasitas pabrik tertentu wajib memiliki izin
usaha perkebunan.
àdiancam dengan pidana penjara paling lama 2
tahun 6 bulan dan denda paling banyak Rp1 M
35
Bagian Kedua
Jenis dan Perizinan Usaha Perkebunan
Pasal 15
39
Pasal 47 UU No.18/2004: Perkebunan
Pasal 47 (2)
àSetiap orang
àdengan kelalaian
àmelanggar larangan melakukan tindakan:
yg berakibat pd kerusakan kebun dan/atau aset
lainnya
penggunaan lahan perkebunan tanpa izin dan/atau
tindakanlainnya yg mengakibatkan
terganggunya usaha perkebunan (Pasal 21)
(Setiap orang dilarang melakukan tindakan yang berakibat
pada kerusakan kebun dan/atau aset lainnya, penggunaan
tanah perkebunan tanpa izin dan/atau tindakan lainnya
yang mengakibatkan terganggunya usaha perkebunan)
Pasal 21
Setiap orang dilarang melakukan tindakan
yang berakibat pada kerusakan kebun
dan/atau aset lainnya, penggunaan tanah
perkebunan tanpa izin dan/atau tindakan
lainnya yang mengakibatkan terganggunya
usaha perkebunan.
41
Pasal 48 UU No.18/2004:
Perkebunan
Pasal 48 (1)
à Setiap orang
à dengan sengaja
à membuka dan/atau mengolah lahan dengan cara
pembakaran yang berakibat terjadinya pencemaran dan
kerusakan fungsi lingkungan hidup (Pasal 26)
(Setiap pelaku usaha perkebunan dilarang membuka
dan/atau mengolah lahan dengan cara pembakaran yang
berakibat terjadinya pencemaran dan kerusakan fungsi
lingkungan hidup)
à pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling
banyak Rp10 M
Pasal 48 (2):
à mengakibatkan orang mati atau luka berat
à pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling
banyak Rp15 M 42
Pasal 48 UU No.18/2004:
Perkebunan
Pasal 26
43
Pasal 49 UU No.18/2004: Perkebunan
Pasal 49 (1)
à Setiap orang
à karena kelalaiannya
à membuka dan/atau mengolah lahan dengan cara
pembakaran yang berakibat terjadinya pencemaran dan
kerusakan fungsi lingkungan hidup sebagaimana (Pasal
26)
(Setiap pelaku usaha perkebunan dilarang membuka dan/atau
mengolah lahan dengan cara pembakaran yang berakibat terjadinya
pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan hidup)
à pidana penjara paling lama 3 tahun dan denda paling
banyak Rp3 M
Pasal 49 (2)
à mengakibatkan orang mati atau luka berat
à pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling
banyak Rp5 M
44
Pasal 50 UU No.18/2004: Perkebunan
Pasal 50 (1)
à Setiap orang
à melakukan pengolahan, peredaran, dan/atau pemasaran
hasil perkebunan dengan sengaja melanggar larangan:
a. memalsukan mutu dan/atau kemasan hasil
perkebunan;
b. menggunakan bahan penolong untuk usaha industri
pengolahan hasil perkebunan; dan atau
c. mencampur hasil perkebunan dgn benda atau bahan
lain;
yang dapat membahayakan kesehatan dan
keselamatan manusia, merusak fungsi lingkungan
hidup, dan/atau menimbulkan persaingan usaha tidak
sehat
(Pasal 31)
diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun
dan denda paling banyak Rp2 M
45
Pasal 50 UU No.18/2004: Perkebunan
Pasal 50 (2)
Setiap orang yang melakukan pengolahan, peredaran,
dan/atau pemasaran hasil perkebunan karena
kelalaiannya melanggar larangan:
Pasal 51 (2)
à Setiap orang
à yang karena kelalaiannya
à melanggar larangan mengiklankan hasil usaha
perkebunan yang menyesatkan konsumen
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32
à diancam dengan pidana penjara paling lama 2 (dua)
tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 47
(satu miliar rupiah).
Pasal 51 UU No.18/2004:
Perkebunan
Pasal 32
48
Pasal 52 UU No.18/2004:
Perkebunan
Pasal 52
Pasal 33
50
Pasal 53 UU No.18/2004: Perkebunan
Pasal 53
== dapat dirampas
dan/atau
== dimusnahkan
oleh negara sesuai dgn perat
perUUan
51
Setiap orang:
UU No. 18/2004
Pasal 25
(1) Setiap pelaku usaha perkebunan
wajib:
memelihara kelestarian fungsi
lingkungan hidup dan
mencegah kerusakannya
53
Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup
Pasal 25 UU No. 18/2004
(3) Untuk:
memelihara kelestarian fungsi LH dan
mencegah dan menanggulangi kerusakannya
setelah memperoleh izin usaha perkebunan
perusahaan perkebunan wajib:
menerapkan AMDAL atau UKL dan UPL
menerapkan AMRIL
memantau penerapannya.
55
Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup
Pasal 25 – Pasal 26 UU No. 18/2004
Pasal 26
56
UU No. 26 Tahun 2007 tentang
Penataan
PENYIDIKAN Ruang
Pasal 68
(4) Selain pejabat penyidik Polri
PPNS diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk
membantu pejabat penyidik Polri
(8) berwenang:
berkenaan dengan tindak pidana bidang penataan ruang;
a. melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan
atau keterangan
b. melakukan pemeriksaan thdp orang yg diduga
melakukan tindak pidana
c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang
d. melakukan pemeriksaan atas dokumen-dokumen
e. melakukan pemeriksaan di tempat tertentu yang
diduga terdapat bahan bukti dan dokumen lain serta
melakukan penyitaan dan penyegelan terhadap bahan dan
barang hasil pelanggaran yang dapat dijadikan bukti
f. meminta bantuan tenaga ahli dlm rangka
pelaksanaan tugas penyidikan
57
UU No. 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang
(3) PPNS
memberitahukan dimulainya penyidikan
kepada pejabat penyidik kepolisian negara Republik
Indonesia.
(2) mengakibatkan:
- kerugian terhadap harta benda atau
Pasal 61 huruf a UU no.
- kerusakan barang, 26/2007:
dipidana 8 tahun dan denda Rp. 1,5 M
Dalam pemanfaatan
(3) mengakibatkan: ruang, setiap orang wajib:
kematian orang a. menaati rencana tata
ruang yang telah
dipidana 15 tahun dan denda Rp. 5M ditetapkan;
59
UU No. 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang
Pasal 70
(2) Setiap orang:
memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin
pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang sbgm
dimaksud dalam Pasal 61 huruf b
dipidana 3 tahun dan denda Rp. 500 jt
Pasal 71
Setiap orang:
tidak mematuhi ketentuan yang
ditetapkan dalam persyaratan izin
pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 61 huruf c
dipidana 3 tahun dan denda Rp. 500jt
61
UU No. 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang
Pasal 72
Setiap orang:
àmemberikan akses terhadap kawasan yang
oleh peraturan perundang-undangan
dinyatakan sebagai milik umum sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 61 huruf d
àdipidana 1 tahun dan denda Rp. 100jt
62
UU No. 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang
Pasal 73
(1) Setiap pejabat pemerintah:
berwenang yang menerbitkan izin
tidak sesuai dengan rencana tata ruang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (7)
dipidana 5 tahun dan denda Rp. 500jt
65
UU No. 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 76
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua
peraturan pelaksanaan yang berkaitan dengan penataan ruang
yang telah ada tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan
belum diganti berdasarkan Undang- Undang ini.
Pasal 77
(1) Pada saat rencana tata ruang ditetapkan, semua
pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata
ruang harus disesuaikan dengan rencana tata ruang melalui
kegiatan penyesuaian pemanfaatan ruang.
(2) Pemanfataan ruang yang sah menurut rencana tata ruang
sebelumnya diberi masa transisi selama 3 (tiga) tahun untuk
penyesuaian.
(3) Untuk pemanfaatan ruang yang izinnya diterbitkan
sebelum penetapan rencana tata ruang dan dapat dibuktikan
bahwa izin tersebut diperoleh sesuai dengan prosedur yang
benar, kepada pemegang izin diberikan penggantian yang
layak.
66