Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Bicara adalah bentuk bahasa yang menggunakan artikulasi atau kata-kata yang digunakan untuk menyampaikan maksud. Karena bicara merupakan bentuk komunikasi paling efektif, penggunaanya paling luas dan paling penting. Bicara merupakan ketrampilan mental-motorik. Berbicara tidak hanya melibatkan koordinasi kumpulan otot mekanisme suara yang berbeda, tetapi juga mempunyai aspek mental yakni kemampuan mengaitkan arti dengan bunyi yang dihasilkan.
Pandangan Behaviorisme Menurut kaum behavioris kemampuan berbicara dan memahami bahasa oleh anak diperoleh melalui rangsangan dari lingkungannya ana dianggap sebagai penerima pasif dari tekanan lingkungannya, tidak memiliki peranan yang aktif di dalam proses perkembagan perilaku verbalnya.Menurut Skinner (1969) kaidah gramatial atau kaidah bahasa adalah perilaku verbal yang memungkinkan seseorang dapat menjawab atau berbicara, bukanlah karena peguasaan kaidah (rule-governed) sebab anak tidak dapat mengungkapkan kaidah bahasa, melainkan dibentuk secara langsung oleh faktor diluar dirinya. Pandangan kognitivisme Jean Piaget (1954) menyatakan bahwa bahasa itu bukanlah suatu ciri alamiah yang terpisah, melainkan salah satu diantara beberapa kemampuan yang berasal dari kematangan kognitif. Bahasa distukturi oleh nalar; maka perkembangan bahasa harus berlandas padaperubahan yang lebih mendasar dah lebih umum didalam kognisi. Jadi, urut-urutan perkembangan kognitif merupakan urutan perkembangan bahasa.
Kalimat Dua Kata Yang dimaksud kalimat dua kata adalah kalimat yang hanya terdiridari dua buah kata, sebagai kelanjutan dari kalimat satu kata. Kemampuan untuk menggabungkan dua kata ini dalam bentuk sebuah kalimat dikuasai anak menjelang usia 18 bulan. Kalimat Lebih Lanjut Setelah kalimat dua kata mencapai tahap tertentu, maka berkambanglah penyusunan kalimat yang terdiri dari tiga buah kata, menurut Brown (1973) kontruksi kalimat tiga kata ini sebenarnya merupakan hasil dari penggabungan atau perluasan dari kontruksi dua kata sebelumnya yang digabungkan. Menjelang usia dua tahun anak rata-rata sudah dapat menyusun kalimat empat kata, yakni dengan perluasan, meskipun kalimat dua kata masih mendominasi korpus bicaranya.
Berikut ini tahapan perkembangan bicara dan bahasa yang dialami anak yaitu:
Usia 0-6 bulan Perkembangan bicara dan bahasa: Cooing (suara yang tidak beraturan) Menoleh ke sumber bunyi atau berhenti menangis kalau mendengar suara Adanya kontak mata untuk mengikuti gerakan benda Stimulasi yang bisa diberikan: Berbicara pada bayi dengan penuh atensi Menggunakan intonasi yang menarik Berkomunikasi misalnya bermain cilukba atau bernyanyi saat melakukan aktivitas bersama seperti pada waktu makan, mandi atau ganti popok.
Babbling atau pengulangan suku kata yang sama seperti mamama atau bababa Meningkatnya pemahaman atas kegiatan sehari-hari Ada echolalia (membeo) mulai dari 3-5 kata
Stimulasi yang bisa diberikan: Memberikan respons pada ocehan yang dikeluarkan si kecil Menggunakan kalimat pendek dengan tempo lambat dan 1 bahasa
Usia 12 bulan Perkembangan bicara dan bahasa: Mengenali nama sendiri Memahami instruksi sederhana seperti kiss bye atau dagh-dagh Kata pertama sebanyak 5-6 kata Stimulasi yang bisa diberikan: Memberikan tanda pada setiap tindakan
Usia 18 bulan
Usia 24 bulan Perkembangan bicara dan bahasa: Memahami pertanyaan dan perintah sederhana Memahami instruksi yang lebih luas Lebih banyak menggunakan penggabungan dua kata dan menggunakan kalimat yang lebih panjang (3 kata) Anak menunjuk dirinya sendiri dengan nama Mulai menggunakan kata negatif seperti 'tidak pergi' atau 'jangan' Memahami minimal 50 kata Bertahan mengikuti aktivitas selama 6-7 menit Stimulasi yang bisa diberikan: Memperluas penggunaan kata baru Memperjelas arti suatu kata dengan menggunakan bahasa tubuh dan intonasi Menggunakan percakapan sederhana Merangsang anak dengan pertanyaan sederhana lalu tunggu respons dari anak selama 10 detik Membaca buku dengan kalimat yang berulang-ulang dan sederhana Memberikan permainan dengan istruksi seperti 'Pegang hidung' atau anggota tubuh lainnya
Usia 30 bulan Perkembangan bicara dan bahasa: Memahami 400-800 kosa kata Mampu menyebutkan nama depan Bisa menggabungkan antara kata kerja dan kata benda Mampu menyebut 7 anggota tubuh Mulai bisa membedakan barang berdasarkan bagian atau fungsinya seperti 'mana yang punya roda' atau 'yang mana yang bisa dipakai untuk makan' Bisa memahami konsep besar dan kecil Stimulasi yang bisa diberikan: Membaca cerita dan menjawab pertanyaan sederhana
Usia 3 tahun Perkembangan bicara dan bahasa: Paling sedikit mampu menyebutkan 1 warna Sering berbicara waktu bermain atau saat sedang sendiri Bisa menceritakan sebuah cerita sederhana Bisa menggunakan 3-4 kalimat Memahami kalimat seperti 'Coba tunjuk yang mana bintang' Memahami 900-1.500 kosa kata Menggunakan kata tanya seperti mengapa dan apa Stimulasi yang bisa diberikan: Mulai menggunakan kalimat yang terdiri dari 3-4 kata Membicarakan kegiatan sehari-hari Bermain dengan teman sebayanya
Usia 4 tahun Perkembangan bicara dan bahasa: Mamahami 1.500-2.000 kosa kata Memahami kata jika, karena atau siapa Menggunakan 4-5 kata dalam satu kalimat Mulai menggunakan struktur bahasa yang rapi Memberikan artikulasi yang lebih jelas Mampu mengikuti perintah 2-3 langkah Stimulasi yang bisa diberikan:
Mengunjungi kebun binatang atau sebuah pertunjukkan Berbicara dengan kalimat atau membacakan cerita yang lebih panjang
Usia 5 Tahun Perkembangan bicara dan bahasa: Memahami 2.500-2.800 kosa kata Mendefinisikan obyek berdasarkan fungsinya Terkadang masih bingung antara kemarin, dulu atau besok Mampu bertukar informasi, bisa menjawab telepon dan menghubungkan cerita Menggunakan 5-6 kata dalam satu kalimat
Jika anak belum mencapai tahapan tersebut ada kemungkinan anak mengalami gangguan bicara. Namun ada beberapa faktor yang terkait dengan gangguan perkembangan bicara dan bahasa pada anak seperti: Gangguan pendengaran Gangguan pemrosesan sensorik Kelainan organ bicara Bingung bahasa (bilingual) Selective autism Perkembangan otak yang kurang optimal Indikasi adanya gangguan yang lebih serius seperti keterbelakangan mental atau gangguan spektrum autis. Untuk mengetahui apakah ada gangguan tersebut atau tidak, orangtua bisa melakukan beberapa pemeriksaan seperti ke dokter THT dan pemeriksaan tumbuh kembang dengan ahli terapis wicara, psikolog, psikiater, dokter anak.
Meski demikian ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orangtua dan guru yaitu:
Memperbanyak waktu untuk bermain bersama Mengikuti minat dan masuk ke dalam dunia anak, baru secara perlahan mengarahkan anak Menggunakan 1 bahasa terlebih dahulu sehingga anak tidak bingung Menggunakan tempo bicara yang sedang Menggunakan kalimat pendek seperti 1-2 kata Memperbanyak ekspresi yang seru seperti 'Wow ! Oh-oo' Meminta respons timbal balik dari anak mulai dari hal yang bisa dilakukannya seperti tos, cium atau mengangguk Memberikan jeda 5 detik antar kalimat pengulang Menggunakan alat bantu visual