Anda di halaman 1dari 36

Lea Juliana Yosnata Resa Regianti Veny Dwi Nursandy Yani Mulyani Yustina Fauziah

1202267 1200826 1202592 0905620 1200189

SEL
Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sel sangat kecil sehingga untuk melihatnya harus menggunakan alat yang disebut mikroskop. Mikrometer merupakan kaca berskala dan dikenal 2 jenis micrometer yaitu mikrometer okuler dan mikrometer objektif. Mikrometer okuler dipasang pada lensa okuler mikroskop, sedangkan micrometer objektif berbentuk slide yang ditempatkan pada meja preparat mikroskop. Jarak antar garis skala pada mikrometer okuler tergantung pada perbesaran lensa objektif yang digunakan yang menentukan lapang pandang mikroskop. Jarak ini dapat ditentukan dengan mengkalibrasi antara mikrometer okuler dan objektif

PENGUKURAN SEL EPIDERMIS ALLIUM

PENGUKURAN SEL EPIDERMIS ALLIUM


No
1 2 3 4 5 6

Panjang sel pada Skala


39 57 35 63 30 38

Panjang Sel (m)


97,5 m 142,5 m 87,5 m 157,5 m 75 m 95 m

7
8 9 10 Rata-rata

44
41 52 33 43

110 m
102,5 m 130 m 82,5 m 108 m

PENGUKURAN DIAMETER XILEM BATANG JAGUNG

PENGUKURAN DIAMETER XILEM BATANG JAGUNG


No
1 2 3 4 5 6

Panjang sel pada Skala


5 4 5 6 5 4

Panjang Sel (m)


50 m 40 m 50 m 60 m 50 m 40 m

7
8 9 10 Rata-rata

4
5 6 5 4,9

40 m
50 m 60 m 50 m 49 m

PENGUKURAN DIAMETER EMPULUR BATANG HIBUSCUS

PENGUKURAN DIAMETER EMPULUR BATANG HIBUSCUS


No
1 2 3 4 5 6

Panjang sel pada Skala


8 10 5 6 10 7

Panjang Sel (m)


80 m 100 m 50 m 60 m 100 m 70 m

7
8 9 10 Rata-rata

6
8 8 11 7,9

60 m
80 m 80 m 110 m 79 m

PENGUKURAN SEL KOLENKIM AKAR JAGUNG

PENGUKURAN SEL KOLENKIM AKAR JAGUNG


No
1 2 3 4 5 6

Panjang sel pada Skala


7 5 5 6 4 7

Panjang Sel (m)


17,5 m 12,5 m 12,5 m 15 m 10 m 17,5 m

7
8 9 10 Rata-rata

4
4 5 7 5,4

10 m
10 m 12,5 m 17,5 m 13,5 m

PENGUKURAN SEL PARENKIM AKAR BALSAM

PENGUKURAN SEL PARENKIM AKAR BALSAM


No
1 2 3 4 5 6

Panjang sel pada Skala


20 12 16 10 18 15

Panjang Sel (m)


50 m 30 m 40 m 25 m 45 m 37,5 m

7
8 9 10 Rata-rata

21
13 12 14 15,1

52,5 m
32,5 m 30 m 35 m 37,75 m

Akar balsam Mikroskop monokuler biasa Perbesaran 100 kali

Akar balsam Mikroskop monokuler listrik Perbesaran 100 kali

Akar balsam Mikroskop invertid Perbesaran 100 kali

Akar jagung Mikroskop monokuler biasa Perbesaran 100 kali

Akar jagung Mikroskop monokuler listrik Perbesaran 100 kali

Akar jagung Mikroskop invertid Perbesaran 100 kali

Batang hibiscus Mikroskop monokuler biasa Perbesaran 100 kali

Batang hibiscus Mikroskop monokuler listrik Perbesaran 100 kali

Batang hibiscus Mikroskop invertid Perbesaran 100 kali

Batang jagung Mikroskop monokuler biasa Perbesaran 100 kali

Batang jagung Mikroskop monokuler listrik Perbesaran 100 kali

Batang jagung Mikroskop invertid Perbesaran 100 kali

Epidermis daun allium Mikroskop monokuler biasa Perbesaran 100 kali

Epidermis daun allium Mikroskop monokuler listrik Perbesaran 100 kali

Epidermis daun allium Mikroskop invertid Perbesaran 100 kali

APA FUNGSI FILTER PADA MIKROSKOP?

Sebagian besar cahaya memancarkan berbagai panjang gelombang yang menutupi seluruh spektrum cahaya dan dibutuhkan panjang gelombang cahaya yang terbatas untuk mengatasinya. Hal ini dapat dengan mudah dicapai melalui penggunaan filter khusus yang mengirimkan panjang gelombang dan dengan selektif menyerap atau memantulkan panjang gelombang yang tidak diinginkan. Dua jenis filter yang paling umum digunakan saat ini adalah absorption filter yang menyerap panjang gelombang yang tidak diinginkan dan interference filter yang menghilangkan panjang gelombang tertentu.

Green Interference Filter : Achromat dan planachromat


mikroskop objektif penggunaan filter diciptakan untuk padacahaya hijau. akan menjadi lebih baik dengan hijau. Fase kontras pada objek memberikan fase gambar terbaik

Daylight Blue Filter: Filter ini biasanya digunakan hanya


dalam kegiatan pengamatan. Filter ini memberikan warna abu-abu biru pucat pada bidang pandang dan sering digunakan untuk menyeimbangkan cahaya yang diciptakan oleh sumber cahaya tungsten atau halogen.

Yellow

Filter kuning umumnya digunakan untuk menyempurnakan keseimbangan warna tungsten dan sumber mikroskop cahaya halogen untuk fotomikrografi dengan film warna.

Filter:

Tanpa Filter

Filter Biru

Filter Kuning

Filter Hijau

Objek : Serangga Lensa okuler : 10x Lensa objektif : 2x

OBJEK: SERANGGA LENSA OKULER: 10X LENSA OBJEKTIF: 4X

Objek : Sporofit lumut Lensa okuler : 10x Lensa objektif : 2x

Objek : Sporofit lumut Lensa okuler: 10x Lensa objektif: 2x

TA M PA K ATA S

TA M PA K B AW A H

OBJEK: ARKOGONIUM LUMUT LENSA OKULER: 10X LENSA OBJEKTIF:2X

TA M PA K ATA S

TA M PA K B AW A H

OBJEK: ARKEGONIUM LENSA OKULER: 10X LENSA OBJEKTIF: 4X

1. MENGAPA JARAK OBJEK TERHADAP LENSA PADA MIKROSKOP STEREO BERBEDA DENGAN MIKROSKOP BINOKULER/MONOKULER?
Jawab: Karena memiliki sistem lensa yang berbeda. Mikroskop stereo: Memiliki perbesaran yang lebih kecil dari pada mikroskop binokuler. Semakin kecil perbesarannya, maka semakin besar jarak objek terhadap lensa. Kecilnya perbesaran dikarenakan penggunaan mikroskop stereo membutuhkan ruang ketajaman yang cukup besar untuk pengamatan 3 dimensi. Semakin kecil perbesaran maka semakin besar ruang ketajamannya. Mikroskop binokuler: Memiliki perbesaran yang lebih besar dibandingkan dengan mikroskop stereo. Olehkarena itu jarak benda ke lensa lebih dekat. Kecilnya ruang ketajaman tidak menjadi permasalahan pada mikroskop binokuler sebab mikroskop binokuler hanya mengamati objek secara 2 dimensi.

2. APA FUNGSI FILTER PADA MIKROSKOP?


Jawab:

Filter pada mikroskop digunakan untuk menyeleksi gelombang cahaya yang akan melewati objek. Jika digunakan filter berwarna biru, maka filter hanya akan mentrasmisikan panjang gelombang tertentu yang berwarna biru. Panjang gelombang yang lainnya dipantulkan atau diabsorbsi oleh filter.
Penggunaan filter ini dimaksudkan untuk melihat bagian tertentu pada objek yang memerlukan panjang gelombang khusus agar dapat memantulkan cahaya sehingga bagian tersebut dapat terlihat oleh pengguna.

3. BAGAIMANA PENGARUH BUKAAN DIAFRAGMA DAN KONDENSOR TERHADAP OBJEK YANG DIAMATI?
Jawab: Diafragma mengatur banyaknya cahaya yang masuk untuk menembus objek. Kondensor

4. PADA WAKTU MELAKUKAN PENGUKURAN SEL, MENGAPA KETIKA DILAKUKAN PERGANTIAN LENSA OBJEKTIF HARUS DIKALIBRASI ULANG?

Jawab: Untuk menentukan kebenaran nilai penunjukkan alat ukur sehingga didapatkan keakuratan pada hasil pengukuran

Anda mungkin juga menyukai