Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pelayanan Kesehatan
KESEHATAN
package ?
Berapa yg diperlukan? 5% GDP ? (WHO) US $ 34/cap
Desentralisasi fiskal
Keseimbangan pusat & Ascobat Gani/AusAID PAM NTT daerah, alokasi antara daerah
UU No 36 Tahun 2009
Sumber Sumber Pembiayaan Kesehatan : a). Pemerintah (25%) Penerimaan Pajak Pinjaman Luar Negeri Pajak Penjualan Bantuan Luar Negeri Asuransi Sosial b). Masyarakat dan Swasta (75%) Perorangan Pembayaran Langsung Oleh Rumah Tangga (Out Of Pocket, 75%) Perusahaan (19%) Private Investment Sistem Asuransi (6%) Cakupan Asuransi 18% Penduduk LSM / Donor / Sosial
Alokasi untuk kesehatan Alokasi untuk kesehatan penduduk miskin Alokasi untuk program kesehatan Pengelolaan langsung (Swakelola) Swakelola atau hibah ke Kab/Kota Pengelolaan langsung Penerimaan RSUD dan Puskesmas Alokasi pusat dan pendapatan operasional Alokasi pusat dan pendapatan operasional Alokasi BUMN/BUMD dan pendapatan operasional Alokasi Pemerintah pusat (sekarang 2% x gaji PNS) Out of pocket payment (*) Premi asuransi (misal PNS membayar premi 2% x gajinya) Investasi swasta dan pendapatan pelkes Pengelolaan langsung atau premi asuransi Pengelolaan langsung
Province
DANA DEKON
DAK
PAD
TP
JAMKESMAS
PEMBIAYAAN KABUPATEN/KOTA:
1. DANA PERIMBANGAN:
(1) DBH (DANA BAGI HASIL)
bagi hasil pendapatan dari sumber daya alam
2. PAD (Regional Own Revenue) pajak wilayah, retribusi 3. TP (Co-administered Task Fund)
pembiayaan pusat, utk penugasan khusus ke daerah, bagian dari MOH budget, tapi terpisah dgn dana DEKON dan dana Desentralisasi
MASALAH !!!!!!!!!!!!!! DAU 60% - 80% utk GAJI juga utk counterpart bgt agar dapat DAK DAK *Dibagi atas usulan kabupaten *Dlm praktek, pusat yg berperan *Mempengaruhi cara pengeluaran DAU JAMKESMAS/JAMKESDA * Masalah Targeting * Kebijakan yg tdk konsisten dlm manage * di provinsi yang terpencil & miskin biaya transportasi menjadi kendala utama DANA DEKON * Uang pusat & provinsi, bukan kabupaten * Sangat dikendalikan oleh pusat & provinsi * Training, koordinasi, kadang infrastruktur * Aktivitas rutin SDM kabupaten digunakan
Anggaran O&M sangat tdk memadai Ineffective, sedikit progres Tb, malaria, dhf, malnutrition & re-emerging diseases, etc Cenderung pembiayaan utk infrastructure, Pembiayaan cenderung utk RS Technical inefficiency renumerasi yang rendah
TAHUN 2012
RAWAT JALAN JAMKESMAS RAWAT INAP
JAMPERSAL BOK
PROMOTIF PREVENTIF
PENGEMBANGAN JAMINAN KESEHATAN SOSIAL BAGI SELURUH PENDUDUK SEBAGAI REALIASI IMPELEMENTASI AMAMANAT UUD 1945 DAN UU NOMOR 40/2004 TENTANG SJSN PEMENUHAN HAK DASAR PELAYANAN KESEHATAN BAGI FAKIR MISKIN DAN TIDAK MAMPU
Amanat Pasal 28-H dan Pasal 34 UUD 1945: Program Negara untuk memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
14
DJSN
BPJS
perlindungan sosial di bidang kesehatan untuk menjamin seluruh rakyat agar memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya yang layak. Jaminan Kesehatan merupakan suatu cara pelayanan kesehatan terkendali, yang mengandung kendali biaya (efisien), kendali mutu (efektifitas) serta kendali pemerataan (dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan).
menjadi bersama (masa depan) Saat pembayaran : pada waktu sakit (saat ini) diubah menjadi pada waktu sehat (masa depan) Cara pembayaran PPK : setelah diselenggarakannya pelayanan kesehatan (saat ini) diubah menjadi kesepakatan tertentu sebelum diselenggarakan pelayanan kesehatan
adalah jaminan perlindungan untuk pelayanan kesehatan secara menyeluruh (komprehensif) mencakup pelayanan promotif, preventif serta kuratif dan rehabilitatif yang diberikan secara berjenjang bagi masyarakat atau peserta yang iurannya dibayar oleh pemerintah
18
5/22/2013
SOLIDARITAS
JK
PERBAIKAN INDIKATOR
PT. Askes
JK
BPJS Kesehatan
JK
PT. Jamsostek
JK, JKm, JKK, JHT
PT. Asabri
Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata RI
BPJS Ketenagakerjaan
JKK JKm JHT JP
20
PT. Taspen
Program tabungan hari tua dan pensiun
PT Jamsostek berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan pada tanggal 1 Januari 2014 Sejak berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan:
PT Jamsostek dinyatakan bubar tanpa likuidasi BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan program JKK JHT, dan JKm yg selama ini diselenggarakan oleh PT. Jamsostek, sampai dengan beroperasinya BPJS Ketenagakerjaan yang sesuai dengan ketentuan Psl 29 s.d Psl 38 dan Psl 43 s.d Psl 46 UU SJSN , paling lambat 1 Juli 2015 Pengalihan PT. Asabri dan PT. Taspen ke BPJS
22
JAMPERSAL
Jaminan pembiayaan pelayanan persalinan yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termsk pelayanan KB paska persalinan dan pelayanan bayi baru lahir
23
5/22/2013
SASARAN : a. Bumil b. Bulin c. Bufas ( sampai 42 hari pasca persalinan) d. Bayi baru lahir ( sampai dengan usia 28 hari )
24
5/22/2013
Pengelolaan dilakukan pada setiap jenjang pemerintahan menjadi satu dengan pengelolaan jamkesmas 2. Kepesertaan Jampersal perluasan kepesertaan Jamkesmas, yg terintegrasi dan dikelola mengikuti tata kelola manajemen jamkesmas 3. Diperuntukkan utk seluruh bumil yg blm mempunyai jaminan persalinan 4. Dapat memanfaatkan yan diseluruh yankes tk pertama dan tk lanjutan ( RS ) di kls III yg 25 memiliki PKS dg TP Jamkesmas dan BOK
1.
1. a. b.
c. d.
26
Pendanaan Jampersal di yandas Bansos yg disalurkan dari KPPN/Kas Negara ker rek. Giro Dinkes Kab/Kota terintegrasi dgn dana jamkesmas di yandas. Pengelolaan dana Jamkesmas dan Jampersal sesuai dengan permendagri 22 tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan APBD TA 2012. Sesuai dengan ketentuan pengelolaan keuangan negara, jasa giro/bunga bank harus disetorkan. Pembayaran ke faskes tk pertama dilakukan olh Dinkes Kab/Kota kpd Pusk/bidan praktek/RB/klinik swasta berdasarkan klaim dgn besaran : ANC : Rp 20.000,-/kali 4 kali PNC : Rp 20.000,-/kali 4 kali Persalinan Normal: Rp 500.000 Pelayanan pra rujukan pd komplikasi: Rp. 100.000,Persalinan dgn penyulit pervaginum : Rp 650.000,Tindakan pasca persalinan (mis manual placenta) : Rp 100.000,KB pasca persalinan : IUD Rp. 60.000,- Suntik Rp. 10.000,Komplikasi KB pasca perrsalinan : Rp. 100.000,-
partograf ( persalinan ) rujukan utk yankes di RS 2. Pendanaan tk. Lanjutan : a. Dikirim lsg ke RS menjadi kesatuan dgn Jamkesmas b. Pembayaran menggunakan INA CBGs
27
Utamanya digunakan untuk kegiatan upaya kesehatan yg bersifat promotif dan preventif di Puskesmas dan jaringannya termasuk Posyandu dan Poskesdes, dlm rangka membantu pencapaian target SPM bid. kes di kab/kota guna mempercepat pencapaian MDGs.
BOK
Peningkatan pencegahan
Jamkesmas
pengobatan pemulihan
MDGs
BOK
Tugas Pembantuan
Kesehatan Kab/Kota (luncuran dari Pusat secara bertahap) Rek. Giro Bank Puskesmas klaim Sasaran masy miskin Alokasi dana berdasar kuota peserta JamkesmaS (BPS)
&PPK) KPPN POA Puskesmas Sasaran sel masy di wil kerja Alokasi dana perpuskesmas sesuai dg ketentuan
Dana digunakan : 1. Pendataan sasaran (bumil, bulin, bufas, bayi ,balita, kasus resti, rumah tangga, siswa sekolah, PUS, WUS, TTU dll) 2. Surveilans (gizi, KIA, Imunisasi, peny menular, peny tdk menular, vektor dll) 3. Kunjungan rumah/lapangan (kasus DO, kasus resti, perkesmas, PMO, pemasangan stiker P4K dll) 4. Pelayanan di Posyandu 5. Kegiatan sweeping, penjaringan, pelacakan, dan penemuan kasus 6. Pengambilan spesimen
Dana digunakan : 7. Pengendalian dan pemberantasan vektor 8. Keg. Promkes termsk u/ mendukung program prioritas 9. Keg. Pemantauan ( sanitasi air bersih, rmh, TTU, pengelolaan sampah dll ) 10. Pengambilan vaksin 11. Rujukan dari poskesdes ke puskesmas dan atau dari Puskesmas ke RS terdekat u/ kasus KIA resti dan komplikasi kebidanan bagi pesera jampersal 12. PMT penyuluhan dan PMT pemulihan u/ balita 6-59 bln dgn gizi kurang
kader kes c. Rakor dg LS / Toma/ Toga/ kader kes d. Operasional Posyandu dan Poskesdes
C. PENYELENGGARAAN MANAJEMEN 1. Perencanaan tkt Puskesmas ( PTP ) Penyusunan perencanaan keg pusk yg dilaksanakan selama 1 th dari berbagai sumber daya 2. Lokakarya Mini Puskesmas Proses penyusunan keg yg tlh direncanakan selama 1 th menjadi keg bulanan yg sdh disepakati ( POA bulanan ) u dilksnkan 3. Evaluasi D. PEMELIHARAAN GEDUNG
PENGELOLAAN KEUANGAN
A. ALOKASI DANA BOK 1. Alokasi dana per kab / kota Ditetapkan berdasarkan SK Menkes 2. Alokasi dana per Puskesmas Besaran dana berdasarkan SK Ka.Dinkes kab/kota
JAMKESDA
Suatu Penyelenggaraan Jaminan berskala daerah yang pembiayaan, kepesertaan, pelayanan kesehatan, badan penyelenggara dan pengorganisasiannnya ditetapkan oleh Pemda.
Prinsip Pelayanan komprehensif Pelayanan terstruktur dan berjenjang Dana dikelola oleh Dinas Kesehatan Prov Riau melalui Tim Pengelola Jamkesda Prov Riau, bekerjasama Jamkesda Kabupaten/Kota. Transparansi dan akuntabel
(RJTP & RITP) digunakan utk kuratif dan rehabilitatif. b. Pelayanan Kesehatan Rujukan/lanjutan (RJTL & RITL) setara kelas III
Pendanaan
Sumber Dana: APBD Provinsi Riau Tahun 2012 Penggunaan dana : a. Yankesdas RJ dan RI di Puskesmas b. Yankes RJ dan RI di RS rujukan PPK 2 (RSUD Arifin Achmad dan RSJ Tampan, PMC dan RS Ibnu Sina proses pembuatan PKS) c. Yankes RJ dan RI di RS rujukan PPK 3 ( RS pusat yang mempunyai MoU dengan Jamkesda Prov. Riau)
Pendanaan
Pengelolaan Dana a. Sharing program dengan membuat kesepakatan pembiayaan antara Prov. Riau dg Kab/Kota sesuai kemampuan daerah. b. Pengelolaan dana secara efektif dan efisien dg menerapkan prinsip kendali biaya dan kendali mutu. c. Kab/Kota membiayai yankes Puskesmas dan jaringannya dan RSUD Kab/Kota, sedangkan Prov. Membiayai RSUD PPK 2 dan PPK 3 yang bekerja sama dg Jamkesda Prov Riau
Bagi pasien PPK 2 yang meninggal dunia diberi penggantian biaya ke tempat asal menggunakan ambulan dg penggantian biaya sesuai perda/pergub yg berlaku
Sedangkan pasien PPK 3 dibiaya dg tarif pesawat utk pasien Jamkesmas dan Jamkesda Jamkesda Prov juga membiayai penguburan pasien terlantar yg meninggal pada PPK yg bekerja sama dg Jamkesda Prov.