Anda di halaman 1dari 21

DARAH LENGKAP

Drg Agustin Wulan Suci Dharmayanti

PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP


Fungsi : pemeriksaan penyaring untuk membantu diagnosa, pencerminan reaksi tubuh terhadap suatu penyakit petunjuk kemajuan penderita anemia atau infeksi.

PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP


Patologi Klinik RSUD Dr Sutomo/ Fakultas Kedokteran Unair tdd kadar hemoglobin atau Hb (g/ dl), laju endap darah atau LED (/ jam), jumlah sel darah putih (x 10 g/ dl), hitung jenis SDP dan evaluasi hapusan darah.

KADAR HEMOGLOBIN
Fungsi : salah satu parameter penentu kriteria anemia monitoring hasil pengobatan anemia.
Kadar hemoglobin tergantung : Jenis kelamin Umur Geografi

PEMERIKSAAN KADAR HAEMOGLOBIN


Ada 4 metode : metode grafiditas spesifik gasometrik kimia metode kalorimetri : metode direct matching, alkali hematin, oksihemoglobin, cyanthemoglobin, dan asam hematin. Perubahan Kadar Hb : Penurunan : Anemia, Thalasemia, Hemoglobinopathy, Anemia kurang besi, Perdarahan akut, Anemia sideroblastik, Infeksi kronis, Leukemia, fisiologis. Peningkatan : Polisitemia, Dehidrasi

HEMATOKRIT
Hematokrit atau PCV (Pack Cell Volume) : % volume sel darah merah terhadap volume darah seluruhnya. Fungsi : penentu kriteria anemia Keuntungan : mudah, cepat dan teliti. Metode: Metode makro : pipet wintrobe Metode mikro : tabung kapiler Metode elektronik :coulter counter, auto analyze.

Harga Normal Hct


Barbara A Brown (1980) Saat lahir 1 tahun Dewasa 50 62 % 31 39 % Wanita Pria 36 46 % 42 52 %

Laboratorium Patologi Klinik FK Unair Dewasa Wanita Pria 40 42 % 45 47 %

HEMATOKRIT
Kadar normal tergantung : Umur jenis kelamin tinggi atau rendahnya daerah.
Penurunan hematokrit pada keadaan : Jumlah sel darah menurun (anemia) Mikrositosis Dilusi : hidrasi (infuse cairan)

Hematokrit
Meningkat : Peningkatan jumlah sel darah merah : Polisitemia vera & absolut Volume darah menurun : Dehidrasi, Difusi cairan Makrositosis Difusi cairan
Penyebab Kesalahan Pengukuran Pengambilan darah setelah perdarahan Antikoagilan berlebihan ( > 2 mg/ mL darah) Penyimpanan darah terlalu lama Kecepatan pemusingan/ waktu yang kurang

LAJU ENDAP DARAH (LED)


LED : kecepatan pengendapan SDM setelah SDM memisahkan diri dengan plasma (mm/ jam).
Pengendapan SDM melalui 3 fase yaitu : Pembentukan rouleaux Fase pengendapan cepat Fase pengendapan lambat

Harga normal LED


Cara/ teknik Westergen Wintrobe Culter Landau Laki laki Wanita 0 15 mm/ jam 0 20 mm/ jam 0 10 mm/ jam 0 20 mm/ jam 0 8 mm/ jam 0 5 mm/ jam 0 10 mm/ jam 0 8 mm/ jam

Teknik Westergen (laboratorium 2 13 mm/ jam 2 12 mm/ jam patologi klinik FK Unair)

sel darah merah : bentuk, ukuran, Hb, aglutinasi komposisi plasma : kadar 1 globulin, 2 globulin, fibrinogen dan kolesterol mekanis dan termis LED meningkat : tabung yang miring 3 derajat : kesalahan sampai 30 %. Tabung LED yang panjang. Suhu lebih tinggi. LED menurun : Diameter lebih kecil Darah tidak segera diperiksa lebih dari 2 jam Suhu < 20 derajat Tabung kurang bersih Antikoagulan >> Sebagian darah membeku. Darah simpan lebih sferis.

3 faktor yang mempengaruhi LED

LED
Ada 2 cara : Cara makro : Westergen, Wintrobe, Culter. Cara mikro : Landau, Helliger Vollmer, Cresta. LED meningkat pada : demam rematik, arthritis rheumatoid, trombosis koronair, pneumonia, nefritis, nefrosis, kanker, multiple myeloma, keracunan metal, sifilis, tuberculosis, anemia, leukemia, menstruasi, dan kehamilan setelah 3 bulan.

HITUNG SEL DARAH PUTIH (SEL LEUKOSIT)


Jumlah normal : antara 4 10 / dl laboratorium patologi klinik FK Unair yaitu: Laki laki : 4,7 10,3 / l Perempuan : 4,3 11,3 / l

Jenis sel darah putih adalah : Netrofil : 2,5 7,5 / l Limfosit : 1,5 3,5 / l Monosit : 0,2 0,8 / l Eosinofil : 0,4 0,44/ l Basofil : 0,15 0,10 / l
*Satuan dikalikan 10 pangkat 9

Hitung SDP
Sel darah putih : CGP + MGP = TBGP Variasi jumlah sel darah putih : Jumlah SDP dalam peredaran darah Jumlah yang keluar dari peredaran darah Distribusinya Kombinasi 1 3 Cara pemeriksaan hitung SDP : Mikroskopis : manual dengan kamar hitung disebut hemositometer. Automatik : metode elektronik.

Hitung SDP
Faktor yang mempengaruhi keluarnya SDP ke PD, al: Bakteri/ organisme Endotoksin Besarnya pori pori dinding sinusoid Tingkat masturasi sel Faktor yang mempengaruhi keseimbangan SDP di PD tepi: Latihan fisik dan ephineprin. CGP meningkat sampai 50%, sedangkan TBGP tetap. Endotoksin. TBGP meningkat Kortikosteroid. TBGP meningkat

Keadaan Yang Mengakibatkan Jumlah SDP Abnormal


Lekositosis Jumlah sel darah putih lebih dari normal Appendisitis Pneumonia Lekopenia Jumlah sel darah putih kurang dari normal Measles Influenza

Leukemia
Tonsilitis Meningitis Abses

Brucellosis
Aggranulositosis Hepatitis infeksiosa Lupus erythematosus

Demam rematik
Diphteri Cacar air Uremia

Demam paratifus
Radiasi Dengue Rheumatoid arthtritis

Kehamilan
Menstruasi

HITUNG JENIS SEL DARAH PUTIH


Sel Eosinofil Basofil Netrofil stab Lahir (%) 13 01 01 4 tahun (%) 13 01 01 6 tahun (%) 13 01 01 Dewasa (%) 13 01 01

Netrofil segmen
Limfosit Monosit

37 57
25 35 48

25 45
40 60 48

45 50
40 45 48

50 65
25 40 4 10

Hitung Jenis SDP


Penyimpangan prosentase jenis SDP Peningkatan prosentase : Eosinofil : alergi, infestasi cacing Basofil : leukimia mieolositik kronis, polisitemia vera Neutrofil : apendisitis, pneumonia, tonsilitis, meningitis, abses Limfosit : morbili, mononucleosus infeksiosa, influensa, leukimia limfositik Monosit : tuberkulosis, demam tifoid, SBE, leukemia monositik Sel plasma: measles, cacar air, multiple mieloma, serum sickness Sel darah putih abnormal > : limfosit pada mononucleosis infeksiosa Sel darah putih muda > Orang dewasa : mieloblas, premielosit, mielosit pada akut mieloblastik leukemia, kronik mielositik leukemia. Anak anak : limfoblast pada akut limfoblastik leukemia

Sistem Penggolongan Hitung Jenis Sel Darah Putih


Pembagian : sel neutrofil yang belum matang. Sel immature meningkat = shift to the left. Penurunan jumlah sel darah putih = degenerative shift to the left, mis: tifus abnominalis Peningkatan jumlah sel darah putih = regenerative shift to the left, mis : pneumonia Shift to the right = peningkatan neutrofil segmen, mis : anemia pernisiosa. Normal rata rata jumlah lobus 166 242 (Wintrobe, 1931). Meningkat : kekurangan vitamin B12, asam folat, dan hipersegmentasi herediter.

HAPUSAN DARAH TEPI


Cara dengan cover glass atau obyek glass (cara slide).
Pengecatannya : Wright, Giemsa, Jenner, May Gruwald, dan May Gruwald Giemsa. Cara evaluasi hapusan darah tepi dan kaitannya dengan penyakit yaitu : Sel darah putih Menaksir jumlah sel darah putih (obyektif 10 X). Normal berkisar 20 50/ lp Hitung jenis Mempelajari morfologi yang abnormal Sel darah merah Ukuran Bentuk Kadar hemoglobin relatif : Pembentukan rouleaux : multiple myeloma, makroglobulinemia Trombosit Menaksir jumlah trombosit dengan obyektif 100 x dengan minyak emersi. Normal berkisar antara 4 9/ lp.

Anda mungkin juga menyukai