Anda di halaman 1dari 41

EMBRIOGENESIS DAN PERKEMBANGAN JANIN

Disusun oleh : Geo wulan Purnama 108170009

Ovulasi
Folikel Graaf 15 mm menjelang ovulasi dipengaruhi FSH dan LH. Oosit menyelesikan meiosis pertama. Permukaan ovarium menonjol, apeks : titik avaskuler : stigma. Kelemahan setempat, degenerasi permukaan ovarium, tek. intrafolikuler, kontraksi otot di dinding ovarium oosit + kumulus ooforus keluar ovarium : ovulasi.

Oosit + sel granulosa dari daerah kumulus ooforus tersusun di sekeliling zona pelusida korona radiata. Ovulasi : meiosis pertama selesai, oosit sekunder mulai meiosis kedua.

Sel

granulosa di dinding folikel + sel teka interna mendapat vaskularisasi sekitar pengaruh LH : sel luteal korpus luteum, menghasilkan hormon progesteron. Bersama esterogen mukosa uteri : tahap progestasi / sekretorik : siap menerima mudigah.

Bila tidak terjadi pembuahan : degenerasi sel luteal korpus luteum mengecil fibrotik : korpus albikans produksi progesteron perdarahan haid.

BILA TERJADI PEMBUAHAN : DEGENERASI KORPUS LUTEUM DICEGAH GONADOTROPIN KORION (HCG) : HORMON DIHASILKAN TROFOBLAS, KORPUS LUTEUM TUMBUH KORPUS LUTEUM KEHAMILAN : MEMPERTAHANKAN KEHAMILAN SAMPAI BALUN KE 4

PEMBUAHAN

Proses penyatuan gamet pria dan wanita : di ampulla tuba Fallopii. Ovulasi 1 oosit dikeluarkan : berada dalam pembelahan meiosis kedua, dilapisi zona pelusida, sel granulosa. Spermatozoa : (a) proses kapasitasi menghilangkan penutup glikoprotein, protein plasma kepala spermatozoa, (b) reaksi akrosom : pelepasan hialuronidase, zat serupa tripsin.

Fase

fertilisasi : 1. Penembusan korona radiata 2. Penembusan zona pelusida 3. Fusi oosit dan membran sel sperma

Oosit meiosis kedua. Sperma memasuki oosit pronukleus wanita. Kepala sperma pronukleus pria. kromosom bercampur bermitosis 2 sel

HASAIL UTAMA PEMBUAHAN.

kromosom diploid kembali. Penentuan jenis kelamin. Dimulainya pembelahan.


Jumlah

Zigot bermitosis jumlah sel bertambah, sel mengecil : blastomer gumpalan bersusun longgar pada tingkat 8 sel. Setelah pembelahan ke-3 pemadatan : hubungan antar blastomer > rapat.

Tingkat dua sel : 30 jam. Empat sel : 40 jam. 12 -16 sel : 3 hari. Morula : 4 hari.

Hari ke-3 morula, 16 sel. Sel bagian dalam : massa sel dalam jaringan embrio; sel sekitar : massa sel luar trofoblas, plasenta.

PENBENTUKAN BLASTOKISTA

Cairan menembus zona pelusida masuk ke dalam ruang antar sel di massa sel dalam ruang antar sel menyatu blastokel. Massa sel dalam : embrioblas, terletak pada salah satu kutub. Massa sel luar : trofoblas menipis membentuk dinding epitel blastokista. Zona pelusida (-) implantasi.

Sel trofoblas di atas kutub embrioblas mulai menyusup sel epitel mukosa rahim enzim proteolotik trofoblas hari ke 6.

Perkembangan minggu pertama.


1.

2. 3. 4.

5. 6. 7. 8. 9.

Oosit setelah ovulasi. blastomer. Pembuahan.. Pronuklei pria & wanita. Mitosis pertama. 9. Implantasi. Tingkat 2 sel. Morula 12-16 Morula lanjut Blastokista dini. Implantasi

Perkembangan hari ke-8


Sebagian blastokista terbenam dalam stroma endometrium. Trofoblas berdiferensiasi : sititrofoblas, sinsitiotrofoblas. Embrioblas : lapisan hipoblas, lapisan epiblas masingmasing membentuk cakram cakram mudigah bilaminer. Rongga di dalam epiblas : rongga amnion, sel epiblas : amnioblas. melapisi rongga amnion.

Stroma endometrium edematous & sangat vaskuler. Kelenjar mengeluarkan banyak glikogen& mukus.

HARI KE-9
Blastokis

semakin dalam terbenam. Luka penembusan epitel ditutup endapan fibrin. Pada kutub embrional : vakuola-vakuola pada sinsitium menyatu lakuna-lakuna besar : tahap lakunaris. Kutub abembrional ; sel gepeng dari hipoblas membentuk selaput eksoselom (Heuser) melapisi permukaan dalam sitotrofoblas. + hipoblas rongga eksoselom (kantung kuning telur primitif)

BLASTOKISTA HARI KE 9.

HARI KE-11, 12.


Blastokista

terbenam seluruhnya. Epitel permukaan menutupi hampir seluruh cacat permukaan dinding rahim blastokis hanya sedikit menonjol. Trofoblas : rongga-rongga lakuna dalam sinsitium membentuk jalinan, tampak jelas di kutub embrional. Sinsitiotrofoblas menembus stroma > dalam, merusak lapisan endotel kapiler ibu (sinusoid) darah ibu memasuki sitem lakuna : sirkulasi utero-plasenta.

BLASTOKISTA HARI KE-12

Sel-sel baru di antara permukaan dalam sitotrofoblas & permukaan luar rongga eksoselom : jaringan penyambung halus & longgar mesoderm ekstra embrional rongga : selom ekstraembrional (rongga khorion)

Rongga

khorion mengelilingi kantung kuning telur primitif & rongga amnion, kecuali pada tangkai penghubung. Pertumbuhan cakram > lambat daripada trofoblas cakram sangat keci (0,10,2mm). Reaksi desidua : sel endometrium polihedral, banyak glikogen & lemak, ruang antar sel terisi cairan ekstravasasi jaringan sembab.

HARI KE-13.

Luka permukaan endometrium : sembuh. Trofoblas : muncul struktur vili primer. Terbentuk rongga baru : kantung kuning telur sekunder / definitif. Rongga eksoselom terjepit kista eksoselom.

Selom

ekstraembrional meluas --: rongga korion. Mesoderm ekstraembrional melapisi permukaan dalam sititrofoblas : lempeng korion. Tangkai penghubung menjadi tali pusat. Menjelang akhir mgg ke-2 : cakram mudigah terdiri dari 2 cakram sel saling berhadapan : epiblas & hipoblas. Epiblas : lantai rongga amnion. Hipoblas : atap kuning telur sekunder. Penebalan di daerah kepala : lempeng prekordal.

MINGGU KE-3.
Gastrulasi

: proses pembentukan lapisan ketiga : lapisan germinal. Dimulai dengan pembentukan garis primitif / primitive streak di permukaan epiblas : alur sempit dgn sedikit penonjolan di kedua tepi.

Ujung

kepala garis : nodus primitif / primitive node : daerah sedikit meninggi di sekeliling lubang primitif / primitive pit. Potongan melintang mll sulkus primitif : tampak sel spt botol muncul lapisan diantara epiblas dan hipoblas. Sel-sel epiblas berpindah sesuai alur arah garis primitif melalui garis dan nodus primitif menyisip di bawah epiblas membentuk mesoderm dan entoderm intraembrional. Invaginasi.

Sebagian

sel menempatkan diri di antara epiblas dan endoderm yang baru terbentuk mesoderm Invaginasi sel semakin banyak menyebar ke arah lateral & kepala.

Sel-sel

bergerak melampaui batas cakram, membuat hubungan dgn mesoderm ekstraembrional pembungkus kantung kuning terlur dan amnion. Ke arah kepala melalui kanan kiri lempeng prekordal, saling bertemu di depan lempeng lempeng kardiogenik.

Sel-sel

prenotokord yanginvaginasi di lubang primitif bergerak maju ke arah kepala samapi lempeng prekordal. Sel-sel prenotokord terkumpul dalam hipoblas garis di tengah embrio tdd 2 lapis sel pembentuk lempeng notokord. Hipoblas digantikan sel-sel endoderm sel-sel lempeng notokord berproliferasi dan lepas dari endoderm membentuk tali sel padat : notokord definitif, di bawah tuba neuralis, sebagai dasar kerangka badan.

Notokord

& sel-sel prenotokord meluas ke arah kranial menuju lempeng prekordal, ke arah kaudal menuju lubang primitif. Pada titik tempat lekukan pada epiblas : saluran neurenterik : berhubungan dengan rongga amnion dan rongga kantung kuning telur. Di ujung kaudal : terbentuk membran kloaka yg tdd sel endoderm dan ektoderm. Dinding posterior kantung kuning telur membentuk divertikulum ke arah tangkai penghubung : divertikulum allantoenterik / allantoin.

PERTUMBUHAN CAKRAM MUDIGAH


Cakram

mudigah berangsur memanjang : ujung kepala lebar, ujung kaudal menyempit. Perluasan cakram terutama daerah kepala karena migrasi terus menerus dari garis primitif. Invaginasi di garis primitif dan perpindahan sel berlangsung terus hingga akhir minggu ke-4 garis primitif regresif menghilang.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN


Umur janin seharusnya dihitung dari saat fertilisasi, sekurang-kurangnya dari saat ovulasi, tapi sukar Usia kehamilan dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT) Lama kehamilan rata-rata 40 minggu (280 hari) atau 9 bulan seminggu Taksiran persalinan (Naegle) dari HPHT * tanggal +7 * bulan -3 * tahun +1 e.g : HPHT 22-10-2008 +7 -3 +1 *Taksiran persalinan : 29-7-2009

0-2 minggu setelah fertilisasi, ovum akan membelah

menjadi zygot dan bernidasi di endometrium 3-5 minggu disebut embrio Lebih dari 5 minggu disebut foetus (janin) sudah berbentuk manusia Masa pertumbuhan janin dibagi menjadi tiga, yaitu: * masa organogenesis * masa fetal * masa perinatal

MASA ORGANOGENESIS
4 minggu: panjang 7,5 -10 mm, besar

kepalanya 1/3 dari seluruh mudigah, bakal jantung sudah berdenyut, kaki dan tangan berupa tonjolan 8 minggu: panjang 2,5 cm, muka sudah jelas, lengan, tungkai, jari tangan dan kaki 12 minggu: panjang 7-9 cm, pusat-pusat pertulangan, kuku, jenis kelamin, sudah bergerak, ginjal memproduksi urin

KE-12 MINGGU

MASA FETAL
16 minggu: panjang 10-17 cm, berat 100 gr, bunyi

jantung sudah berdenyut, kulit ditumbuhi rambut halus (lanugo)

20 minggu: panjang 18-27 cm, berat 300 gr, kalau

lahir berusaha bernafas

24 minggu: panjang 28-34 cm, berat 600 gr, kulit

keriput, lemak mulai ditimbun dibawah kulit

MASA PERINATAL

28 minggu: panjang 35-38 cm, berat 1000 gr 32 minggu: panjang 42,5 cm, berat 1700 gr, permukaan kulit masih merah, dan keriput 36 minggu: panjang 46 cm, berat 2500 gr, sudah ada lapisan lemak bawah kulit tampak berisi 40 minggu/aterme/cukup bulan: panjang 50 cm, berat 3000 gr, kepala ditumbuhi rambut, kuku panjang melebihi ujung jari, testis ada dalam scrotum, labia mayor menutupi labia minor

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai