Anda di halaman 1dari 30

Presented by; Rita Fadhillah Fitri Purnama Sari Husna Lindayani Syarifah Yuniarti Ahmad Zaki Cut Rani

Nova Rianti

Arsitektur Islam

SURVEI MESJID

MESJID BAITURRAHMAN BANDA ACEH


Mesjid Raya Baiturrahman terletak di ibu kota Daerah Istimewa Aceh.abad VII dan VIII diperkirakan para pedagang dari India memperkenalkan Hindu dan pada abad IX Islam masuk pertama kali kemudian menyebar ke seluruh Indonesia melalui Lhokseumawe. Mesjid ini dahulunya merupakan mesjid kesultanan Aceh.
Masjid yang menempati area kurang lebih empat hektar ini berarsitektur indah dan unik, memiliki tujuh kubah, empat menara dan satu menara induk. Ruangan dalam berlantai marmer buatan Italia, luasnya mencapai 4.760 m2, dan dapat menampung hingga 9.000 jamaah.

LOKASI
Mesjid ini dirancang oleh kapten Zeni seorang Angkatan Darat de Bruijn dibantu oleh Snouck Hurgronje dan penghulu mesjid Bandung. Perletakan batu pertama pada tanggal 9 oktoober 1879 oleh T.Malikul Adil dan disaksikan oleh pembesar Belanda. Mesjid ini secara resmi dibuka pada 27 Desember 1881. Lokasi Mesjid Baiturrahman tepat ditengah kota Banda Aceh. Dipusat keramaian kota, tepat disekitar Pasar Tradisional Aceh.

KUBAH DAN MINARET


Mesjid Baiturrahman ini bercorak Eklektisme ( pencampuran berbagai unsur yang dianggap baik ). Pada mulanya Mesjid ini hanya memiliki satu kubah. Tetapi pada Pada tahun 1935 Masjid Raya Baiturrahman diperluas bagian kanan dan kirinya dengan tambahan dua kubah.

Pada Zaman kemerdekaan tahun 1957, ditambah dua unit kembar masingmasing pada ujung kiri dan kanan atau utara selatan. Bentuknya identik dengan bentuk ditengah termasuk teras, pelengkung, ornamen dan kubahnya. Juga ada penambahan 2 unit menara.

Pada tahun 1991-1993 Masjid Raya Baiturrahman melaksanakan perluasan kembali yang disponsori oleh gubernur Dr.Ibrahim Hasan, yang meliputi halaman depan dan belakang serta masjidnya itu sendiri.

PERUBAHAN PADA BANGUNAN MESJID RAYA

MESJID PERTAMA

PERUBAHAN PERTAMA PADA SAYAP KIRI KANAN MESJID

KUBAH
Kubah Mesjid berbentuk kubah bawang khas India. Yang ditengah sedikit lebih besar. Bagian depannya dihias dengan garis silang seperti Intricate, namun sederhana dan ditengah terdapat jam. Terdapat semacam tympanum yang berjenjang, merupakan ciri bagian depan rumah klasik belanda.

Bagian bawah kubah terdapat tritisan berdenah segi delapan, juga banyak terdapat dibangunan kuno diindia. Penyangga kubah berdenah segi delapan dan terdapat sepasang jendela yang ambangnya pelengkung patah kahas Persia. Terdapat juga teras.

Kiri kanan ruang shalat utama berupa unit sayap kembar membuat bangunan ini simetris, menyatu dengan yang ditengah, atapnya berbentuk limasan berlapis dua.

Pada jendela-jendela Mesjid terdapat gaya Morish yang berpola campuran Intricate dan Arabesque.

Minaret adalah bagian tambahan dari Mesjid. Penampang minaret berbentuk segi delapan, bentuk atapnya sama seperti kubah utama. Pada mesjid ini sekarang terdapat 4 minaret dan 1 minaret utama.

MINARET

INTERIOR MESJID BAITURRAHMAN


Pada Mihrab mesjid terdapat ceruk tempat imam. Didinding mihrab terdapat ukiran kaligrafi dari kuningan, juga terdapat pada kolom-kolom.

Terdapat pelengkung khas moorish dihiasi juga dengan hiasan Arabesque, terdapat juga pelengkung majemuk.

DETAIL HIASAN PADA BANGUNAN MESJID BAITURRAHMAN

Mesjid Baitul Musyahadah


(Mesjid Teuku Umar)

Mesjid Baitul Musyahada atau yang lebih dikenal dengan Mesjid Teuku Umar terletak di kawasan Seutui, Banda Aceh. Dalam torehan sejarah pembangunannya, arsitektur masjid ini dikonsep cendekiawan Aceh Profesor Ali Hasjmy saat ia menjadi Gubernur Aceh periode 1957-1964.

Nama mesjid ini sebelumnya bernama Al-Ikhlas. Atas kesepakatan tiga gampong, Lamteumen Timur, Geuceu kayee Jato, dan Geuceu Meunara, dan beberapa tokoh yaitu Daud Muni, Teungku Ismail Ben, Hasan Basri dan T Abdullah Yayah, nama mesjid diubah menjadi Baitul Musyahadah. Perubahan nama ini terjadi pada Senin 9 Jumadil Awal 1414 Hijriah atau 25 oktober 1993.

Baitul Musyahadah sendiri mempunyai makna rumah kesaksian

Mesjid Baitul Musyahadah mempunyai makna dan arsitektur tersendiri dengan filosofi serta konsep berbeda dari masjid-masjid lain. Bangunan masjid berbentuk segi lima yang melambangkan pancasila dan lima rukun Islam.

Bangunan mesjid berbentuk segilima

Kubah mesjid berbentuk Kupiah Meukutop yang melambangkan semangat rakyat Aceh sejak Kerajaan Iskandar Muda sampai Tengku Umar dan Teuku Umar, pahlawan nasional dari Aceh kerap diidentikkan selalu memakai kopiah tersebut oleh karena itu mesjid ini lebih dikenal dengan sebutan Mesjid Teuku Umar.

Pintu masuk

Jendela

Interior mesjid

MUSHALA K.I.D. DARUSSALAM

SEDIKIT SEJARAH

MUSHALA KID MERUPAKAN MUSHALA YANG DI BANGUN PADA TAHUN 1968 DENGAN DANA BANTUAN PEMERINTAH DAN SWADAYA MASYARAKAT PELETAKAN BATU PERTAMA OLEH IBU PRESIDEN, IBU TIEN SOEHARTO.

MUSHALA SELESAI DI BANGUN PADA TAHUN 1970

LOKASI

DENAH

EKSTERIOR

TEMPAT WUDHU

EKSTERIOR

TEMPAT WUDHU TERLETAK DI SEBELAH SELATAN MUSHALA

INTERIOR

Anda mungkin juga menyukai