FISIK
PSIKO - LOGIK
Juga terdapat:
PENELANTARAN ABUSE MISKIN
Kuratif (upaya penyembuhan) Promotif (mempertahankan) Preventif (pencegahan) Rehabilitatif (pemulihan) Sistem kerja INTERDISIPLIN pada Tim Multidisiplin
SOSIAL
SOSIAL
SOSIAL
SOSIAL
Tujuan evaluasiTatalaksana yang memaksimalkan independensi dan mencegah disabilitas di masa datang
Pasien
Anamnesis
Bio-psiko-sosial Nutrisi Anamnesis sistem
Pemeriksaan jasmani
Umum Neurologik dasar
Pemeriksaan status fungsional Pemeriksaan status mental Pemeriksaan penunjang Pengkajian iatrogenesis, lingkungan, dukungan Penatalaksanaan dengan pendekatan interdisiplin PROTOKOL dalam REKAM MEDIK PASIEN GERIATRI
Status Fungsional
Konsep umumKemampuan fungsional merupakan fokus utama evaluasi pasien geriatri Mgunakan instrumen tertentu (ADL, IADL)
Gangg. status fungsionalperlu program u/ memperbaikinyakondisi kesehatan kembali pulih, mempersingkat lama rawat, meningkatkan kualitas hidup & kepuasan pasien.
Pengkajian status fungsional u/mengatasi berbagai hendaya prioritas penyelesaian masalah.
IADL
MEMBACA, MENULIS MEMASAK MEMBERSIHKAN RUMAH BERBELANJA MENCUCI PAKAIAN MENGELOLA KEUANGAN SENDIRI MENGELOLA OBAT-OBATAN SENDIRI PENGGUNAAN TRANSPORTASI UMUM PENGGUNAAN ALAT KOMUNIKASI (telepon)
Status Kognitif
Faal kognitif yang paling sering terganggu pada pasien geriatri dg penyakit akutmemori segera dan jangka pendek, persepsi, proses pikir, dan fungsi eksekutif. Gangg. fx kognitif menyulitkan dokter dalam pengambilan data anamnesis, pengobatan, kepatuhan dan kemampuan pasien untuk melaksanakan program yang telah direncanakanpengelolaan secara keseluruhan akan terganggu juga.
Status Emosional
Kondisi Psikologik, ex.:gangg.penyesuaian dan depresi, mempengaruhi hasil pengelolaanPasien yang depresi akan sulit untuk diajak bekerjasama dalam kerangka pengelolaan secara terpadumenyulitkan dokter dan paramedik u/ mengikuti dan mematuhi berbagai modalitas yang diberikan. Instrumen untuk mengkaji status emosional pasien misalnya Geriatric Depression Scale (GDS) Pendekatan profesional dengan bantuan psikiater amat diperlukan untuk menegakkan diagnosis pasti.
3.
4. 5. 6.
YA
YA Ya YA
Tidak
Tidak TIDAK Tidak
7.
8. 9.
Ya
YA YA
TIDAK
Tidak Tidak
11.
Ya
TIDAK
12.
13. 14. 15.
Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat ini ?
Apakah anda merasa penuh semangat Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan ? Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari anda ?
YA
Ya YA YA
Tidak
TIDAK Tidak Tidak
- Setiap jawaban bercetak tebal mempunyai nilai 1 - Skor antara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar depresi - Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi
Status Nutrisi
Gangguan nutrisimempengaruhi status imun & keadaan umum pasien. Adanya gangg. nutrisi seringkali terabaikan s/d kondisi status gizi turun menjadi gizi buruk baru tersadarPada saat itu biasa sudah
terlambat atau setidaknya akan sulit menyusun program untuk mengobati status gizi buruk.
Pengkajian status nutrisi dapat dilakukan dengan anamnesis gizi (anamnesis asupan), pemeriksaan antropometrik, maupun biokimiawi.
Pr. 76 th, kesadaran sejak 1 hari yll. Dua mgg tak nafsu makan, minum (s) Seminggu kemudian hanya mau makan minum di kamar, aktivitas berkurang. Tiga hari terakhir hanya mau di kamar DM 10 tahun, Hipertensi 8 tahun.
Contoh Kasus Laboratorium : Hb 11,7 g/dL Leuko 10.500 /uL Tromb. 197.000/uL GD 158 mg/dL OT 26 ; PT 31 Alb 2,9; Glob 3,0 g/dL Ur 36 ; Cr 1,6 mg/dL Na 134 ; K 3,7 mEq/L ECG dbn CXR infiltrat (+) di perihiler paru kiri.
Pemeriksaan:
Apatis, TD 135/80, HR 88/m, P 22/m, S 37,3oC Konjungtiva tak pucat, sklera tak ikterik. BJ 1 & 2 murni, (m) dan (g) negatif
Diagnosis
Pneumonia Insufisiensi renal DM, GD terkontrol Hipertensi terkontrol
Diagnosis
Pneumonia antibiotik Insufisiensi renal cairan sesuai DM, GD terkontrol regulasi GD Hipertensi terkontrol obat lama teruskan
Follow up
Seminggu:
Keluarga mengeluh pasien lemas, kalau duduk pusing, nafsu makan tidak ada. CM, td vital baik, ronkhi (+), banyak lendir Otot mengecil ; dekubitus 3 cm grade 2 sacrum Mengompol , tak bisa bab sudah 9 hari ini. Na 126 ; K 3,5 ; Alb 2,5 ; Glob 3,0 Kultur dahak: bahan sulit terambil
Follow up
Hari ke-11
KU semakin lemah Dekubitus 6 cm grade 2+ Semua aktivitas harus dibantu Pasien tak mau makan, diam saja Infus dan kateter minta dibuka terus
Follow up
Hari ke-16
Somnolen TD mulai turun Nafas kadang cepat, tersengal-sengal Malam hari pasien meninggal
APA YANG SALAH ?
Contoh Kasus
Perempuan berusia 80 tahun
Episode pneumonia pada PPOK Masuk RS 5 hari yang lalu Berbaring di tempat tidur selama tiga hari ini Mendapat quinolone, ambroxol, beta-2 agonist Gelisah & susah tidur di malam hari, mendapat obat anti psikotik selanjutnya, terdapat perbaikan dari pneumonianya
R P D: DM, hipertensi, PJK, riwayat mild stroke Obat- obat: glipizide, enalapril, carvedilol, isosorbide dinitrate,
PLUS
Senarai Bulir
Seiring bertambahnya usia, seseorang akan menjadi lebih unik dan berbeda, sehingga perawatannya sangat khas dan per individu Terdapat aspek khusus dlm anamnesis, pem. fisik, maupun pem.penunjang
Kemampuan untuk dapat hidup mandiri sangat penting
Penutup
Penilaian pasien untuk menegakkan diagnosis medik geriatri tidak cukup Penatalaksanaan pasien geriatri tidak hanya pada aspek kuratif gangguan organ atau sistem organ tetapi juga menangani hendaya Pengkajian status fungsional, psiko-kognitif, dan status nutrisi penting dilakukan tenaga kesehatan untuk pencapaian kualitas pelayanan dan kualitas hidup pasien geriatri yang lebih baik
Kualitas hidup
lebih penting dari sekadar panjang umur