Anda di halaman 1dari 48

Oleh : Rio hananto

Pendahuluan

Demam typoid adalah Infeksi sistemik kuman Salmonella typhi Penyakit endemis di Indonesia 75% kasus berumur > 5 tahun Gejala klinis anak lebih ringan dp.dewasa Masalah : diagnostik dan terapi

Definisi
Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, bersifat akut ,terdapat pada saluran pencernaan dengan ditandai dengan demam berkepanjangan (gejala demam yang lebih dari satu minggu) yang bersifat remittent, dan gangguan kesadaran

Etiologi
Genus Salmonella termasuk kedalam famili Enterobacteriaceae yang terdiri dari lebih 2300 serotype, mempunyai tiga macam antigen,diantaranya : 1. Antigen O (Ohne Hauch/tidak menyebar) 2. Antigen H (Hauch/menyebar) 3. Antigen Vi (Virulence)

Patogenesis
Epitel usus lamina propia Plaque Payeri Duktus torasikus Organ

target RES (hati,limpa,ss.tl)

Patogenesis

Kuman S.typhi secara oral masuk ke dalam tubuh manusia (makanan atau minuman yang tercemar) Sebagian kuman di musnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus Setelah melewati kelenjarkelenjar limfe ini S.typhi masuk aliran darah (bakteremia primer)

Lanjutan

Selanjutnya zat pirogen yang beredar di dalam darah mempengaruhi pusat termoregulator di hipotalamus yang mengakibatkan timbulnya gejala demam. Pada demam typhoid ini kelainan utama terjadi di ileum terminal dan plaque peyeri yang hiperplasia (mgg pertama),

Manifestasi Klinis

Masa tunas demam typhoid berlangsung 10 sampai 14 hari Gejala-gejala yang timbul sangat bervariasi Dalam minggu pertama penyakit,keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut pada umumnya,yaitu

demam pusing nyeri otot mual muntah obstipasi atau diare(perasaan tidak enak diperut) batuk

lanjutan

Pada pemeriksaan fisis hanya didapatkan suhu badan meningkat Dalam minggu kedua gejala-gejala menjadi lebih jelas

berupa demam, bradikardi relatif, lidah yang khas (kotor ditengah,tepi dan ujung merah dan tremor), hepatomegali, splenomegali, meteorismus, stupor, koma, delirium atau psikosis

Diagnosis

Panas badan lebih dari 7 hari terutama malam hari, mengigau, sakit kepala, sakit abdomen, distensi abdomen. Bibir kering dan pecah-pecah, lidah kotor (tepi lidah hiperemis,tremor bila dijulurkan), rose spot di daerah abdomen/ dada (jarang), hepatosplenomegali. Dapat menimbulkan perdarahan

laboratorium

Darah perifer : leukopenia, aneosinofilia, limfositosis relatif (pansitopeni) Peningkatan LED Peningkatan enzim transaminase (SGOT, SGPT) Uji Serologi Biakan Salmonella typhi

Uji serologi

Uji Widal

titer antigen somatik O 1/200 atau kenaikan titer 4x ,positif palsu pada :daerah endemik, waktu pengambilan sempel(bila dilakukan pada hari ke2 demam, maka diulang pada akhir minggu pertama),riwayat vaksinasi titer aglutinin H (kenaikan titer dikaitkan dengan pasca imunisasi atau infeksi lalu)

Aglutinin Vi dipakai pada deteksi pembawa kuman S.typhi (karier)

Immunoblotting (Typhi-dot)

komplikasi

Komplikasi demam tifoid dapat dibagi dalam :


Komplikasi Intestinal Perdarahan usus Perforasi usus Ileus paralitik Komplikasi ekstra-intestinal. Meningitis Kolesistitis Ensefalopati bronkopneumonia

Diagnosa Banding

Bronkhitis Influenza Bronkopneumonia Demam paratifoid Malaria Demam dengue TBC Meningitis Bakterial endokarditis

Pengobatan

Kloramfenikol (pilihan pertama)

100mg/kgBB/hari oral, diberikan 4X dosis.maksimal 2 gram, 10-14 hr ( tidak diberikan leukosit <2000/Ul)
6mg/kgBB/hari, 10 hari 100 mg/kgBB/hari, 10 hari

Kotrimoksazol

Amoksisilin

Pencegahan

Higiene perorangan Higiene lingkungan Membasmi karier Higiene dalam pengasuhan anak Penularan di rumah sakit

DEMAM TIFOID
Pembimbing : Dr. Nur Hasmani S., Sp.A
Disusun Oleh : Rio Hananto 110.2001.231 FK YARSI

IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien : An. Anggita Umur : 2 tahun 6 bulan Jenis Kelamin : Perempuan Agama : islam Masuk RS MRM : 04 april 2010

IDENTITAS ORANG TUA


Ayah Nama : Tn. Suharbadi Agama : islam Pekerjaan : supir Alamat Pekerjaan :Tebet Jakarta selatan Penghasilan : 1 Juta/Bulan Ibu Nama : Ny Novita Agama : Islam Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

anamnesis

Keluhan Utama

Panas naik turun sejak 10 hari sebelum masuk rumah sakit. Panas muncul terutama pada malam hari.

Keluhan Tambahan

Pusing , mual , muntah -, batuk (kering, jarang), pilek -, diare sebelum masuk RS selama 3hari (encer, ampas, kuning, lender -) 3-4 x sehari

lanjutan

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke IGD RSMRM dengan keluhan badan panas naik turun sejak 10 hari yang lalu. Panas timbul terutama pada malam hari. Pasien sudah berobat ke Puskesmas terdekat dan diberikan obat penurun panas tapi tidak ada perbaikan. Pasien juga merasa pusing (+), mual (+) tapi tidak muntah, batuk (+) kering, jarang. Nafsu makan pasien selama sakit menurun.

Riwayat Penyakit Dahulu

Orang tua pasien mengatakan pasien tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat pasien

RIWAYAT PASIEN

Riwayat Pasien

Pasien adalah anak kelima dari 4 bersaudara.


Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Selama hamil ibu pasien rutin memeriksakan kandungannya ke bidan di klinik terdekat. Menurut ibu pasien tidak ada kelainan selama masa kehamilannya. Pasien lahir spontan, cukup bulan sesuai masa kehamilan, lahir di klinik dan ditolong bidan. Pada saat lahir, pasien harus ditepuk-tepuk dulu baru menangis

Riwayat Perkembangan

Pertumbuhan gigi I bulan Psikomotor :

1 tahun 3

Tengkurap : Duduk Berdiri : Berjalan : Bicara

4 bulan : 5 bulan 9 bulan 12 bulan : 1 tahun 3 bulan

Kesan : riwayat pertumbuhan dan perkembangan baik

Riwayat Pemberian Makanan

Pasien hanya mendapatkan ASI sampai usia 40 hari dikarenakan produksi ASI ibu pasien berkurang, dan sejak itu pasien diberikan susu formula. Pasien telah diberi makan nasi tim sejak usia 6 bulan. Kesan : kualitas dan kuantitas makanan cukup

Jenis Imunisasi BCG DPT Polio Hepatitis Campak

Umur Pemberian (bulan) 2 3,4,5 3,4,5 9 1

Riwayat Tempat Tinggal dan Sanitasi

Pasien bersama kedua orangtua dan seorang kakak perempuan tinggal di rumah kakek-nenek pasien. Pasien tinggal disuatu kompleks perumahan yang cukup padat penduduknya. Rumah berdinding tembok dengan lantai semen, Ventilasi baik, sinar matahari cukup masuk ke dalam rumah Kesan : Perumahan dan sanitasi

PEMERIKSAAN FISIK (Tanggal : 04 April 2010) Kesadaran : Compos Mentis Keadaan umum : Tampak sakit sedang Berat badan : 11 kg Tekanan darah : 90/ 60 mmHg Frekuensi nadi : 100 x/mnt Frekuensi nafas : 36 x/mnt Suhu tubuh : 37 0C

Kepala : Normocephali, rambut hitam lurus, distribusi merata, tidak mudah dicabut. Mata : Pupil bulat isokor, conjungtiva anemis -/Sklera ikterik -/-, Reflex cahaya langsung +/+ Reflex cahaya tidak langsung +/+ Telinga : Normotia, Serumen -/-, Sekret -/, simetris Hidung : Bentuk normal, Septum deviasi , Sekret -/-, simetris Mulut : Cyanosis , Lidah kotor , Tremor Tenggorokan : Tonsil T2 T2 membesar, faring hiperemis (-) Leher : Trakhea lurus ditengah, KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak teraba membesar.

Paru : Vocal fremitus simetris, suara nafas vesikuler, Rhonkhi -/-, Wheezing -/Jantung : BJ1-BJ2 reguler, murmur -, gallop Abdomen : Datar, supel, Nyeri tekan , Bising usus normal, Hepar teraba 1 cm bawah arcus coste, 1,5 BPX , lien tidak teraba pembesaran Extremitas : Akral hangat, cyanosis , oedem , perkusi jaringan baik

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium Darah (tgl 4 april 2010) : Hematokrit : 32% Hemoglobin : 10,1 g/dl Lekosit : 2300 /UL Trombosit : 424.000 /UL

Imunoserologi Widal test : S. Typhi H S. Paratyphi A H S. Paratyphi B H S. Paratyphi C H S. Typhi O S. Paratyphi A O S. Paratyphi B O S. Paratyphi C O

: : : : : : : :

(-) (-) (-) (-) 1/320 (-) (-) (-)

VI. RESUME Pasien seorang anak perempuan berumur 2 tahun 6 bulan, datang dengan keluhan panas sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit. Panas timbul terutama pada malam hari. Sebelum masuk rumah sakit, pasien sudah mendapat obat penurun panas tapi tidak ada perbaikan. Pasien merasa mual tapi tidak muntah, sehingga nafsu makan pasien

Pada pemeriksaan fisik ditemukan : Keadaan umum : Sakit sedang Kesadaran : Compos Mentis Tanda Vital : - Tekanan darah : 90/60 mmHg - Nadi : 78 x/mnt - Frekuensi napas : 32 x/mnt - Suhu tubuh : 36,7 C

widal test S. Typhi H S. Paratyphi S. Paratyphi S. Paratyphi S. Typhi O 1/320 S. Paratyphi S. Paratyphi S. Paratyphi

: (-) A H : (-) B H : (-) C H : (-) :


A O : (-) B O : (-) C O : (-)

Diagnosa Kerja : Demam Thypoid Diagnosa Banding : - Demam berdarah - Malaria

VII. PENATALAKSANAAN : Bed rest total IVFD RL 10 tt/mnt (makro) Syr korticol 4 x 1 cth PO Syr Sanmol 3 x 1 cth PO Syr Dometic 3 x 1 cth PO

PROGNOSIS

Ad. Vitam : bonam Ad. Functionam : bonam Ad. Sanasionam : bonam

ANALISA KASUS DIAGNOSA Diagnosa ditegakkan bedasarkan temuan berikut ini : Diagnosa pada kasus ini adalah demam tifoid dimana diagnosa ini ditegakkan dari hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang :

Anamnesa Seorang anak perempuan, umur 2 tahun 6 bulan. Berat badan sekarang 11 kg, Berat badan sebelum sakit 12 kg. Panas 8 hari yang lalu, panas yang dirasakan naik turun dan biasanya panas naik pada sore hari, pada siang hari pasien merasa baik baik saja, badan tidak terasa panas. Keluhan panas disertai sakit kepala, perut terasa sakit, mual, muntah, nafsu makan menurun. BAB Mencret sejak 3hr 3-4 x sehari, warna kuning, tidak ada darah, dan ada ampas.

BAK lancar, tidak ada keluhan. Sudah minum sanmol sirup 3x1cth. Setelah diberi obat panas anak tapi dalam beberapa jam kemudian panas naik lagi. Riwayat alergi disangkal.

Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum tampak sakit sedang, dengan Kesadaran Compos Mentis, Gizi baik, terdapat penurunan berat badan saat sakit. Frekuensi nadi 100 x / menit reguler, isi cukup, Frekuensi nafas 30 x / menit, Suhu tubuh 37 0 C. Pada Lidah terdapat coated tongue (+) Pada pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan epigastrium, pada Hepar teraba adanya pembesaran 1 cm bac-1,5 cm bpx, lien tidak teraba.

Pemeriksaan penunjang Pada pemeriksaan darah rutin yang dilakukan pada tangal 03 april 2010 didapatkan Hb 10,1 g/dl, Leukosit 2300 /mm3, Trombosit 424000 /mm3, Ht 32 %, LED 80 mm/jam S. Typhi H (-), S. Typhi O 1/320, S. Paratyphi AO : (-), S. Paratyphi BH (-), S. Paratyphi CO (-)

Anjuran pemeriksaan Pada pasien ini sebaiknya dilakukan pemeriksaan darah rutin (Hb, leukosit, trombosit, Ht) Pada pasien ini sebaiknya juga dilakukan pemeriksaan Gall kultur

trimakasih

ANALISA PENGOBATAN Istirahat (bed rest) Penderita demam tifoid perlu dirawat untuk isolasi, observasi dan pengobatan. Istirahat di tempat tidur dipertahankan sampai penderita bebas demam 7 hari dan sebaiknya hingga akhir minggu ketiga, karena resiko perdarahan dan perforasi Diet rendah serat dan mudah dicerna. Di masa lampau, pasien demam tifoid diberi bubur saring, kemudian bubur kasar dan akhirnya diberi nasi. Beberapa peneliti menunjukkan bahwa pemberian makanan padat dini,yaitu nasi dengan lauk pauk rendah selulosa (pantang sayuran dengan serat kasar) dapat diberikan dengan aman pada pasien demam tifoid.

Syr Korticol 4 x 1 cth Kloramfenikol merupakan obat pilihan utama untuk pengobatan demam typhoid di Indonesia.
Syr Sanmol 3 x 1 cth. Paracetamol merupakan antipiretik dengan cara kerja menurunkan setpoint hipotalamus yang mencegah pembentukan prostaglandin dengan jalan menghambat enzim cyclooxygenase.

Panas (+) hari ke 11, pusing(+),mual(-),batuk(+)kering jarang, pilek(-),BAB(+)tidak diare,makan (+),minum(+)

Panas(-),pusing(+),mual (+),muntah(+),makan(+),minum(+), batuk(-),pilek(-),

O KU Kesadaran Nadi RR Suhu Kepala Mata THT Mulut Lidah Jantung Paru Abdomen

Extremitas

Baik CM 110 x/menit 30 x/menit 37,7 C Normochephal CA -/- SI -/Tonsil T1-T1 Bibir kering Kotor (+), tremor (-) Bj I-BjII reguler, M(-), G(-) SN vesikuler, Rh -/-, Wh -/Datar, supel, nyeri tekan (+), BU (+), Hepar teraba 1cm bac 1,5 cmbpxlien tidak teraba membesar Akral hangat Cyanosis (-), oedem (-) Perkusi jaringan baik

Baik CM 100 x/menit 32 x/menit 36,7C Normochephal CA -/- SI -/Tonsil T1-T1 Bibir kering Kotor (+), tremor (-) BjI-BjII reguler, M(-), G(-) SN vesikuler, Rh -/-, Wh -/Datar, supel, nyeri tekan (+),BU(+),Hepar teraba1cm bac 1,5cm bpx-lien tidak teraba membesar Akral hangat Cyanosis (-), oedem (-) Perkusi jaringan baik Demam typhoid IVFD RL 10 tts/ mnt Syr Korticol 4x1 cth Syr Sanmol 3x1 cth

A P

Demam typhoid IVFD RL 10 tts/ mnt Syr Korticol 4x1 cth Syr Sanmol 3x1 cth

KESIMPULAN Berdasarkan data-data yang didapatkan dari hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan terhadap pasien, pasien di diagnosa akhir demam typhoid.

Anda mungkin juga menyukai