Anda di halaman 1dari 56

PENDAPATAN DAN BEBAN : PENGAKUAN PENDAPATAN, PAJAK PENGHASILAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN KOREKSI KESALAHAN

PRESENTED BY : SETYOBUDI WITA HUTAMININGTIA SUSILO YUDI PATRIAWAN

PSAK 23 PENDAPATAN

DEFINISI PENDAPATAN

arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

Pendapatan diterapkan dalam akuntansi untuk pendapatan yang timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi berikut ini:

penjualan barang

penjualan jasa

Penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti, dan dividen

Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima
Nilai wajar adalah jumlah suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi wajar.

Diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dan dikurangi diskon atau rabat. Jika pendapatan ditangguhkan, nilai wajar ditentukan dengan mendiskontokan arus kas yang akan diterima dengan tingkat bunga tersirat (imputed). Pertukaran barang serupa tidak dianggap transaksi yang menghasilkan pendapatan. Pertukaran tidak serupa dianggap transaksi yang menghasilkan pendapatan.

PENGUKURAN PENDAPATAN

Kriteria

pengakuan dalam pernyataan ini diterapkan secara terpisah pada setiap transaksi. Dalam kondisi tertentu kriteria diterapkan pada komponen-komponen yang dapat diidentifikasi secara terpisah dari suatu transaksi tunggal atau suatu transaksi tidak dapat dilepaskan dari transaksi lainnya maka dianggap sebagai transaksi tunggal.

Penjualan dengan kontrak pemeliharaan Sale and leaseback

IDENTIFIKASI TRANSAKSI

P E N J U A L A N B A R A N G

Pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut dipenuhi :

Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli
Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ATAUPUN melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual

Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal

Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal

P E N J U A L A N
J A S A

Jika hasil transaksi yang terkait dengan penjualan jasa dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut diakui dengan mengacu pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada akhir periode pelaporan. Hasil transaksi dapat diestimasi secara andal jika seluruh kondisi berikut ini dipenuhi :

Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur secara andal

B U N G A

Pendapatan diakui dengan dasar sebagai berikut :

R O Y A L T I
D I V I D E N

Bunga diakui menggunakan metode suku efektif Royalti diakui dengan dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang relevan Dividen diakui jika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan Pendapatan yang timbul dari penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti, dividen diakui jika :
Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut mengalir ke entitas Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal

ENTITAS MENGUNGKAPKAN :
Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan, termasuk metode yang digunakan untuk menentukan tingkat peyelesaian transaksi penjualan jasa Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode tersebut, termasuk pendapatan yang berasal dari :
penjualan barang, penjualan jasa, bunga royalti dividen

Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa yang tercakup dalam setiap kategori signifikan dari pendapatan

PENGUNGKAPAN PENDAPATAN

PSAK 25
kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan kesalahan

Kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat pos-pos laporan keuangan adalah material jika, baik secara sendiri maupun bersama, dapat memengaruhi keputusan ekonomi pengguna laporan keuangan.

Materialitas bergantung pada ukuran dan sifat dari kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat tersebut dengan memperhatikan kondisi terkait.

Ukuran atau sifat pos laporan keuangan, atau gabungan dari keduanya, dapat menjadi faktor penentu.

KONSEP MATERIAL

Prinsip, dasar, konvensi, peraturan, dan praktik DEFINISI tertentu yang KEBIJAKAN diterapkan entitas dalam AKUNTANSI penyusunan dan penyajian laporan keuangan

Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi

PSAK SPESIFIK

Ketika suatu PSAK secara spesifik berlaku untuk suatu transaksi kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk pos tersebut menggunakan PSAK tersebut.

TIDAK ADA PSAK SPESIFIK

Tidak ada SAK yang secara spesifik manajemen menggunakan pertimbangannya dalam mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang menghasilkan informasi yang relevan & andal (menyajikan jujur, mencerminkan subtansi ekonomi,netral, pertimbangan sehat dan lengkap).

Sumber acuan manajemen dalam membuat pertimbangan dalam penerapan kebijakan (urutan):
Persyaratan dan panduan dalam PSAK yang berhubungan dengan masalah serupa dan terkait Definisi, kriteria pengakuan, konsep pengukuran untuk aset, liabilitas, penghasilan dan beban dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

Manajemen juga menggunakan:


standar akuntansi terkini yang dikeluarkan badan penyusun standar lain yang menacu pada Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan yang sama Literatur akuntansi Praktik akuntansi industri yang berlaku Sepanjang tidak bertentangan pada acuan utama

Pertimbangan dalam Penerapan

Konsistensi penerapan kebijakan

Entitas memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi secara konsisten untuk transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang serupa, kecuali PSAK secara spesifik mengatur atau mengizinkan pengelompokan pos-pos dengan kebijakan akuntansi berbeda adalah hal tepat.

Jika PSAK mengatur atau mengizinkan pengelompokkan tersebut, Maka kebijakan akuntansi yang tepat dipilih dan diterapkan secara konsisten untuk setiap kelompok.

Perubahan Kebijakan Akuntansi

Entitas mengubah suatu kebijakan akuntansi hanya jika perubahan tersebut:


Disyaratkan oleh suatu PSAK; atau Menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi yang andal dan lebih relevan tentang dampak transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas entitas.

Pengguna perlu membandingkan laporan keuangan dari satu periode ke periode sehingga penerapan kebijakan yang konsisten diperlukan

Bukan Kebijakan Akuntansi

Bukan merupakan perubahan kebijakan akuntansi:


1.

2.

penerapan suatu kebijakan akuntansi untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya yang berbeda secara substansi daripada yang terjadi sebelumnya; dan penerapan suatu kebijakan akuntansi baru untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya yang tidak pernah terjadi sebelumnya atau tidak material.

Penerapan awal penilaian aset sesuai PSAK 16: Aset Tetap atau PSAK 19: Aset Tidak Berwujud adalah suatu perubahan dalam kebijakan akuntansi yang berhubungan dengan suatu revaluasi sesuai dengan PSAK 16 atau PSAK 19, bukan sesuai dengan Pernyataan ini.

Penerapan Perubahan Kebijakan


Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi bergantung kepada:
1.

2.

Entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari penerapan awal suatu PSAK sebagaimana yang diatur dalam ketentuan transisi dalam PSAK tersebut, jika ada; Jika tidak ada ketentuan transisi atau perubahan kebijakan dilakukan secara sukarela maka entitas menerapkan perubahan tersebut secara retrospektif.

Penerapan retrospektif suatu perubahan kebijkan akuntansi baru adalah koreksi pengakuan, pengukuran, transaksi, peristiwa dan kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan. Penyajian kembali retrospektif adalah koreksi pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan jumlah unsur-unsur laporan keuangan seolah-olah kesalahan periode lalu tidak pernah terjadi.

Penerapan Retrospektif

Ketika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara retrospektif, maka entitas menyesuaikan:

Saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh untuk periode sajian paling awal.

Jumlah komparatif lainnya diungkapkan untuk setiap periode sajian seolah-olah kebijakan akuntansi baru tersebut sudah diterapkan sebelumnya

ketika penerapan retrospektif disyaratkan, maka perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara retrospektif, kecuali sepanjang tidak praktis untuk menentukan dampak spesifik periode atau dampak kumulatif periode tersebut

Ketika Retrospektif Tidak Praktis


Ketika tidak praktis untuk menentukan:
Dampak periode-spesifik akibat perubahan kebijakan akuntansi dalam informasi komparatif, maka entitas
Menerapkan kebijakan akuntansi baru untuk jumlah tercatat aset dan liabilitas pada awal periode paling awal dimana penerapan retrospektif adalah praktis, mungkin periode berjalan, dan Membuat penyesuaian saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh untuk periode itu.

Dampak kumulatif dari, pada awal periode berjalan, penerapan kebijakan akuntansi baru untuk seluruh periode lalu, maka entitas

Menyesuaikan informasi komparatif untuk menerapkan kebijakan akuntansi baru secara prospektif sejak tanggal praktis paling awal

Pengungkapan Penerapan Awal


1. Judul PSAK; 2. Bahwa perubahan kebijakan akuntansi dilakukan sesuai dengan ketentuan transisinya, ketika dapat diterapkan; 3. Sifat dari perubahan kebijakan akuntansi; 4. Penjelasan ketentuan transisi, ketika dapat diterapkan; 5. Ketentuan transisi yang memiliki dampak pada periode mendatang, ketika dapat diterapkan; 6. Untuk periode berjalan dan setiap periode lalu sajian, sepanjang praktis, jumlah penyesuaian:
i. Untuk setiap item laporan keuangan yang terkena dampak; dan ii. LPS dasar dan dilusian, jika PSAK 56 diterapkan atas entitas;
a) b) Jumlah penyesuaian terkait dengan periode-periode sebelum disajikan, sepanjang praktis; dan Jika penerapan retrospektif tidak praktis untuk suatu periode lalu tertentu, atau periodeperiode sebelum disajikan, keadaan yang mendorong ke keberadaan kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan mulai kapan perubahan kebijakan akuntansi diterapkan.

# Laporan keuangan periode selanjutnya tidak perlu mengulang.

Pengungkapan Perubahan Sukarela (Voluntary)


1. 2. Sifat dari perubahan kebijakan akuntansi; Alasan kenapa penerapan kebijakan akuntansi baru memberikan informasi yang andal dan lebih relevan; Jumlah penyesuaian untuk periode berjalan dan setiap periode lalu sajian, sepanjang praktis,:
Penyesuaian untuk setiap pos terpengaruh;dan Penyesuaian LPS dasar dan dilusian; laporan keuangan yang

3.

4.
5.

Jumlah penyesuaian yang terkait dengan periodeperiode sebelum periode-periode tersebut disajikan, sepanjang praktis; dan Keadaan yang membuat keberadaan kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan sejak kapan perubahan kebijakan akuntansi diterapkan, jika penerapan retrospektif tidak praktis untuk suatu periode tertentu, atau untuk periode-periode sebelum periodeperiode tersebut disajikan.

# Laporan keuangan periode selanjutnya tidak perlu mengulang.

PSAK baru belum Efektif


Ketika entitas belum menerapkan suatu PSAK baru yang telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku, maka entitas mengungkapkan:

1 2

Fakta tersebut. Informasi relevan yang dapat diestimasi secara wajar atau dapat diketahui untuk menilai dampak yang mungkin atas penerapan PSAK baru tersebut pada laporan keuangan pada periode awal penerapannya.

PENGUNGKAPAN PSAK BARU BELUM EFEKTIF


1) Judul PSAK baru; 2) Sifat perubahan standar yang belum berlaku efektif atau perubahan kebijakan akuntansi; 3) Tanggal di mana penerapan PSAK disyaratkan; 4) Tanggal di mana entitas berencana untuk menerapkan PSAK awalnya; dan 5) Suatu Pernyataan tentang, apakah:
Suatu pembahasan mengenai dampak penerapan awal PSAK atas laporan keuangan; atau jika dampak tidak dapat diketahui atau diestimasi secara wajar, pernyataan atas hal itu.

DEFINISI PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI

Penyesuaian jumlah tercatat aset atau liabilitas atau jumlah pemakaian periodik aset, yang berasal dari penilaian status kini dari, dan ekspektasi manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait dengan, aset dan liabilitas. Perubahan estimasi akuntansi dihasilkan dari informasi baru atau perkembangan baru dan, oleh karena itu bukan dari koreksi kesalahan.

Perubahan Estimasi Akuntansi


Entitas harus mengakui efek dari perubahan estimasi secara prospektif sebagai berikut: 1. Sepanjang perubahan estimasi akuntansi mengakibatkan perubahan aset
dan laibilitas, atau terkait dengan suatu item ekuitas, perubahan estimasi akuntansi tersebut diakui dengan menyesuaikan jumlah tercatat item aset, laibilitas, atau ekuitas yang terkait pada periode perubahan. 2. Dampak perubahan estimasi akuntansi, selain perubahan penerapan di atas, diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi pada:
a) b)

Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada keduanya.

Pengungkapan Perubahan Estimasi

Entitas mengungkapkan sifat dan jumlah perubahan estimasi akuntansi yang:

Berdampak pada periode berjalan, atau Diperkirakan akan berdampak pada periode mendatang, kecuali pengungkapan dampak pada periode mendatang tidak praktis untuk mengestimasi dampak itu.

Jika jumlah dampak pada periode mendatang adalah tidak diungkapkan karena estimasinya tidak praktis, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.

DEFINISI KESALAHAN PERIODE LALU

Kelalaian untuk mencantumkan, dan kesalahan dalam mencatat, dalam laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang timbul dari kegagalan untuk menggunakan, atau kesalahan penggunaan, informasi andal yang :

a . tersedia ketika penyelesaian laporan keuangan untuk periode tersebut, dan


b. Secara rasional diharapkan dapat diperoleh dan dipergunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan

Kesalahan dapat timbul dalam pengakuan, pengukuran, penyajian atau pengungkapan unsur-unsur laporan keuangan.

Laporan keuangan tidak sesuai dengan PSAK jika mengandung: 1. Kesalahan material, atau 2. Tidak material yang disengaja untuk mencapai suatu penyajian laporan posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas tertentu.

Kesalahan

Koreksi kesalahan material periode lalu: Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan:
a) Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian dimana kesalahan terjadi; atau Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka menyajikan kembali saldo awal aset, laibilitas, dan ekuitas untuk periode lalu sajian paling awal

b)

Koreksi Kesalahan Periode Lalu

KETERBATASAN PENYAJIAN RETROSPEKTIF


Kesalahan periode lalu dikoreksi dengan penyajiankembali secara retrospektif kecuali sepanjang tidak praktis untuk menentukan dampak periode tertentu atau dampak kumulatif kesalahan. Ketika tidak praktis untuk menentukan:
a) Dampak spesifik periode kesalahan Entitas menyajikan kembali saldo pembuka aset, laibilitas, dan ekuitas untuk periode paling awal di mana penyajiankembali retrospektif adalah praktis (mungkin periode berjalan). b) Dampak kumulatif, pada awal periode berjalan, dari kesalahan pada semua periode lalu Entitas menyajikan-kembali informasi komparatif untuk mengoreksi kesalahan secara prospektif dari tanggal paling praktis paling awal.

Pengungkapan Koreksi Kesalahan


Sifat kesalahan periode lalu; Jumlah koreksi untuk setiap periode sajian, sepanjang praktis:
Untuk setiap item laporan keuangan yang terpengaruh; dan LPS dasar dan dilusian jika PSAK 56 diterapkan atas entitas;

Jumlah koreksi pada awal periode sajian paling awal; dan Jika penyajian-kembali retrospektif tidak praktis untuk suatu periode lalu tertentu, keadaan yang membuat keberadaan kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan sejak kapan kesalahan telah dikoreksi.

Laporan keuangan periode berikutnya tidak perlu mengulang

Tidak Praktis

Penerapan suatu pengaturan adalah tidak praktis ketika entitas tidak dapat menerapkannya setelah seluruh usaha rasional dilakukan. Untuk suatu periode lalu tertentu, adalah tidak praktis untuk menerapkan suatu perubahan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau menyajikan kembali secara retrospektif untuk mengoreksi kesalahan, jika:

dampak penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif tidak dapat ditentukan; penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif memerlukan asumsi mengenai maksud manajemen yang ada pada periode lalu tersebut; atau penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif memerlukan estimasi signifikan atas jumlah dan tidak mungkin untuk membedakan secara obyektif informasi mengenai estimasi yang:

menyediakan bukti atas keadaan yang ada pada tanggal di mana jumlah tersebut diakui, diukur atau diungkapkan; dan akan tersedia ketika laporan keuangan periode lalu disahkan untuk diterbitkan dari informasi lain.

PSAK 46 PAJAK PENGHASILAN

DEFINISI
Pajak penghasilan adalah pajak yang dihitung berdasarkan peraturanperpajakan dan pajak ini dikenakan atas laba kena pajak entitas.

Aset pajak tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan yang dapat dipulihkan pada periode masa depan sebagai akibat adanya : a. perbedaan temporer yang boleh dikurangkan; b. akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan c. akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal peraturan perpajakan mengizinkan.

Beban pajak (Penghasilan pajak) adalah jumlah agregat pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba atau rugi pada satu periode.

Laba akuntansi adalah laba atau rugi selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak.

Laba kena pajak atau laba fiskal (rugi pajak atau rugi fiskal) adalah laba (rugi) selama satu periode yang dihitung berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh Otoritas Pajak atas pajak penghasilan yang terutang (dilunasi).

Liabilitas pajak tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan terutang pada periode masa depan sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak.

Pajak penghasilan final adalah pajak penghasilan yang bersifat final, yaitu bahwa setelah pelunasannya, kewajiban pajak telah selesai dan penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final tidak digabungkan dengan jenis penghasilan lain yang terkena pajak penghasilan yang bersifat tidak final. Pajak jenis ini dapat dikenakan terhadap jenis penghasilan, transaksi, atau usaha tertentu.

Pajak kini adalah jumlah pajak penghasilan yang terutang (dilunasi) atas laba kena pajak (rugi pajak) untuk satu periode.

Perbedaan temporer adalah perbedaan antara jumlah tercatat aset atau liabilitas pada posisi keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya. Perbedaan temporer dapat berupa: Perbedaan temporer kena pajak liabilitas Perbedaan temporer dapat dikurangkan aset

Dasar pengenaan pajak aset adalah jumlah yang dapat dikurangkan, untuk tujuan pajak. Dasar pengenaan pajak liabilitas adalah jumlah tercatat liabilitas dikurangi dengan setiap jumlah yang dapat dikurangkan untuk tujuan pajak berkenaan dengan liabilitas tersebut pada periode masa depan. Dalam laporan keuangan konsolidasi, perbedaan temporer ditentukan dengan membandingkan nilai tercatat aset dan liablitas pada laporan keuangan konsolidasi dengan dasar pengenaan pajaknya. Entitas menentukan dasar pengenaan pajak merujuk pada SPT masingmasing entitas, jika entitas tidak diizinkan oleh peraturan yang berlaku untuk membuat SPT konsolidasi.

DASAR PENGENAAN PAJAK

Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui sebagai liabilitas. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periodeperiode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang, maka selisihnya, diakui sebagai aset. Manfaat yang berkaitan dengan rugi pajak yang dapat ditarik kembali untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya harus diakui sebagai aset.

PENGAKUAN ASET DAN LIABILITAS PAJAK KINI

Perbedaan Temporer Kena Pajak Kombinasi Bisnis Aset Tercatat pada Nilai Wajar Goodwill Pengakuan Awal Aset atau Liabilitas
Temporer Dapat Dikurangkan Goodwill Pengakuan Awal Aset atau Liabilitas

Perbedaan

Rugi Pajak Belum Dikompensasi dan Kredit Pajak Belum Dimanfaatkan Revaluasi Aset Pajak Tangguhan yang Tidak Diakui Investasi pada Entitas Anak, Cabang dan Entitas Asosiasi dan Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama

PENGAKUAN ASET DAN LIABILITAS PAJAK TANGGUHAN

Semua perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali jika timbul perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari: pengakuan awal goodwill; atau pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari suatu transaksi yang: bukan transaksi kombinasi bisnis; dan pada saat transaksi, tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak (rugi pajak).
Perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak, cabang dan entitas asosiasi, dan ventura bersama, maka liabilitas pajak tangguhan harus diakui sesuai dengan paragraf 40

PERBEDAAN TEMPORER KENA PAJAK

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan, sepanjang kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang cukup memadai sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang: bukan dari transaksi kombinasi bisnis; dan pada saat transaksi, tidak mempengaruhi baik laba akuntansi maupun laba kena pajak (rugi pajak)
Namun, untuk perbedaan temporer dapat dikurangkan dihubungkan dengan investasi entitas anak, cabang dan entitas asosiasi, serta ventura bersama, maka aset pajak tangguhan harus diakui sesuai dengan cara khusus. (paragraf 45)

PERBEDAAN TEMPORER DAPAT DIKURANGKAN

Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode kini dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diharapkan untuk dibayar (direstitusi) kepada otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada periode pelaporan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan harus diukur dengan menggunakan tarif pajak yang akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, yaitu dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada periode pelaporan.

PENGUKURAN

Pos yang diakui dalam Laba Rugi Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai penghasilan atau beban pada laporan laba rugi, kecuali apabila pajak penghasilan yang berasal dari: suatu transaksi atau kejadian yang diakui, pada periode yang sama atau berbeda, di luar laporan laba rugi baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung dalam ekuitas, atau kombinasi bisnis

PENGAKUAN PAJAK KINI DAN PAJAK TANGGUHAN

Pos yang diakui di luar Laba Rugi Pajak kini dan pajak tangguhan diakui di luar laporan laba rugi apabila pajak terkait pada pospos tersebut pada periode yang sama atau berbeda, diakui di luar laporan laba rugi. Oleh karena itu, pada periode yang sama atau berbeda, pajak kini dan pajak tangguhan terkait dengan pospos yang diakui: dalam pendapatan komprehensif lain, harus diakui pada pendapatan komprehensif lain. langsung ke ekuitas, harus diakui langsung pada ekuitas.

LANJUTAN . . .

SALING HAPUS Entitas melakuan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, entitas: Memiliki hak secara hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang diakui; dan Berniat untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Entitas melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika: entitas memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak atas entitas kena pajak yang sama atau entitas kena pajak berbeda yang akan merelaisasikan secara bersama

PENYAJIAN

BEBAN PAJAK LABA RUGI AKTIVITAS NORMAL


Beban (penghasilan) pajak terkait dengan laba rugi dari aktifitas normal disajikan tersendiri pada laporan laba rugi komprehensif. Jika entitas menyajikan komponen laba rugi pada laporan laba rugi secara terpisah, maka beban (penghasilan) pajak terkait dengan laba rugi dari aktivitas normal pada laporan keuangan disajikan terpisah.

Komponen utama beban (penghasilan) pajak diungkapkan secara terpisah : Beban (penghasilan) pajak kini; Penyesuaian atas pajak kini yang berasal dari periode sebelumnya; Jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan baik yang berasal dari timbulnya perbedaan temporer dan pembalikannya; Jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan terkait dengan perubahan tarif pajak atau penerapan peraturan perpajakan yang baru; Jumlah manfaat yang ditimbulkan dari rugi pajak yang tidak diakui sebelumnya, kredit pajak atau perbedaan temporer periode sebelumnya yang digunakan untuk mengurangi beban pajak kini; Jumlah manfaat dari rugi pajak yang tidak diakui sebelumnya, kredit pajak, atau perbedaan temporer periode sebelumnya yang digunakan untuk mengurangi beban pajak tangguhan; Beban pajak tangguhan ditimbulkan dari penurunan atau pembalikan penurunan sebelumnya atas aset pajak tangguhan; Jumlah beban (penghasilan) terkait dengan perubahan kebijakan akuntansi dan kesalahan yang termasuk dalam laba rugi, karena tidak dapat diperlakukan secara retrospektif.

PENGUNGKAPAN

Halhal yang diungkapkan secara terpisah:

Agregat pajak kini dan pajak tangguhan berkaitan dengan transaksitransaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas; Jumlah pajak penghasilan berkaitan dengan setiap komponen pendapatan komprehensif lain Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dengan laba :

rekonsiliasi angka antara beban (penghasilan) pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi dan tarif pajak yang berlaku
rekonsiliasi angka antara tarif pajak efektif ratarata dan tarif pajak yang berlaku, penjelasan mengenai perubahan tarif pajak yang berlaku dan perbandingan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode akuntansi sebelumnya;

Jumlah (dan batas waktu penggunaan, jika ada) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan yang tidak diakui sebagai aset pajak tangguhan pada laporan keuangan; Jumlah agregat perbedaan temporer yang dihubungkan dengan investasi pada entitas anak, cabang dan perusahaan asosiasi dan bagian partisipasi dalam ventura bersama atas liabilitas pajak tangguhan yang belum diakui.

LANJUTAN . . .

Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Atas penghasilan yang telah dikenakan PPh final, beban pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara jumlah PPh final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi diakui sebagai Pajak Dibayar Dimuka dan Pajak yang Masih Harus Dibayar. Akun Pajak penghasilan final dibayar dimuka harus disajikan terpisah dari pajak penghasilan final yang masih harus dibayar.

PAJAK PENGHASILAN FINAL

CONTOH KASUS (ASET YANG DAPAT DISUSUTKAN)

Entitas membeli peralatan seharga 10.000 dan menyusutkannya berdasarkan metode garis lurus dengan masa manfaat 5 tahun. Untuk tujuan pajak, maka peralatan disusutkan 25% setahun berdasarkan metode garis lurus. Rugi pajak dapat ditarik kembali terhadap laba kena pajak atas lima tahun sebelumnya. Pada tahun 0, laba kena pajak entitas sebesar 5.000. Tarif pajak 40%.

Entitas akan memulihkan jumlah tercatat atas peralatan dengan menggunakannya untuk memproduksi barang untuk penjualan kembali. Karena itu, penghitungan pajak kini entitas sebagai berikut:

Tahun 1 Laba kena pajak Penyusutan untuk tujuan pajak Laba pajak (rugi pajak) Beban (penghasilan) pajak kini dengan tarif 40% Rp 2.000 2.500 (500) (200) 2 Rp 2.000 2.500 (500) (200) 3 Rp 2.000 2.500 (500) (200) 4 Rp 2.000 2.500 (500) (200) 5 Rp 2.000 0 2.000 800

Entitas mengakui aset pajak kini pada akhir tahun 1-4 karena memulihkan imbalan rugi pajak terhadap laba kena pajak atas tahun 0

Perbedaan temporer terkait dengan peralatan dan yang menghasilkan aset dan liabilitas pajak tangguhan dan beban (penghasilan) pajak tangguhan sebagai berikut:

Tahun 1 Jumlah tercatat Dasar pengenaan pajak Perbeda temporer kena pajak Liabilitas pajak tangguhan awal Beban (penghasilan) pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan akhir 8.000 7.500 500 0 200 200 2 6.000 5.000 1.000 200 200 400 3 4.000 2.500 1.500 400 200 600 4 2.000 0 2.000 600 200 800 5 0 0 0 800 (800) 0

Entitas mengakui liabilitas pajak tangguhan pada tahun 1 sampai 4 karena pembalikan perbedaan temporer kena pajak akan menciptakan laba kena pajak pada tahun sesudahnya. Berikut ini laporan laba rugi komprehensif
Tahun 1 Penghasilan Penyusutan Laba sebelum pajak Beban (penghasilan) pajak kini Beban (penghasilan) pajak tangguhan Total beban (penghasilan) pajak 2.000 2.000 0 (200) 200 0 2 2.000 2.000 0 (200) 200 0 3 2.000 2.000 0 (200) 200 0 4 2.000 2.000 0 (200) 200 0 5 2.000 2.000 0 800 (800) 0

Laba periode berjalan

Anda mungkin juga menyukai