Anda di halaman 1dari 33

REFERAT RINORE

Pembimbing

dr. Yulvina Sp.THT

Oleh : Febrianti Tri A 1210221045

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang
Rinore gejala : keluarnya sekret dari hidung dapat menandakan penyakit yang mendasarinya

bisa 1 maupun ke-2 rongga hidung konsistensi sekret : jernih, kental, bercampur darah

Anamnesa, pemeriksaan fisik, riwayat penyakit

Membantu mendiagnosa penyakit dengan keluhan rinore

Tatalaksana adekuat dan prognosis baik

Tujuan Penulisan
untuk mengetahui dan memahami mengenai rinore meliputi Definisi Etiologi Tanda dan gejala, Penegakkan diagnosa Penatalaksanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
Rinore : keluarnya sekret dari hidung

Dapat terjadi pada 1 maupun ke-2 rongga hidung

Etiologi
Infeksi Alergi Lakrimasi Temperatur dingin Trauma Kepala Lain lain

Anatomi Hidung

Hidung Luar Pangkal hidung (bridge) Batang hidung (dorsum nasi) Puncak hidung (hip) Ala nasi Kolumela Lubang hidung (nares anterior)

Hidung Dalam struktur yang membentang dari os internum di sebelah anterior hingga koana di posterior

-Septum nasi -Kavum nasi : konka inferior, konka media, konka superior, konka suprema, meatus inferior, meatus media, meatus superior -Koana -Komplek ostiomeatal : prosessus unsinatus, infundibulum etmoid, hiatus semilunaris, bula etmoid, agger nasi dan ressus frontal.

Perdarahan Hidung -bawah rongga hidung : cabang a.maksilaris interna (ujung a.palatina mayor dan a.sfenopalatina,) -bagian depan hidung : cabangcabang a.fasialis -bagian depan septum : cabang a.sfenopalatina, a.etmoid anterior, a.labialis superior, dan a.palatina mayor

Persarafan Hidung - N. Olfaktorius : penciuman -Saraf motorik : cabang n.fasialis yang mempersarafi otot otot hidung luar - Saraf sensorik : bagian depan dan atas rongga hidung dari n.etmoidalis anterior, bagian lainnya sebagian besar dari n.maksila melalui ganglion sfenopalatina -Saraf otonom: -Saraf post ganglion saraf simpatis (adrenergik) -Serabut saraf preganglion parasimpatis (kolinergik) Terhadap jaringan kelenjar menyebabkan sekresi hidung dan vasodilatasi jaringan

Histologi Hidung
-Epitel organ pernafasan berupa toraks bersilia -Mukosa pada ujung anterior konka dan septum sedikit melampaui internum masih dilapisi oleh epitel berlapis torak tanpa silia, lanjutan dari epitel kulit vestibulum -Lamina propia -Kelenjar sekret : sel goblet -Kelenjar mukosa respiratori dan olfaktori -Silia

Fisiologi Hidung
Fungsi respirasi Fungsi penghidu Fungsi fonetik Fungsi statik dan mekanik Reflek nasal

Rinore ditandai oleh jumlah mukus yang berlebihan yang diproduksi oleh membran mukus di rongga hidung
Rinitis jamur Unilateral Kebocoran CSP / malignansi Rinore berwarna darah Bilateral Sekret jernih banyak Sekret kuning Sekret kuning kehijauan Kelainan granulomatosa/ diatesis perdarahan Tumor, benda asing

Tanda dan Gejala

Alergi Infeksi Sinusitis

Disertai Nyeri kepala/wajah Nyeri telinga Post nasal drip Bersin Mimisan Sakit tenggoroka / batuk Dan lainnya

Diagnosa
Dalam diagnosis penyakit dengan gejala rinore dilakukan anamnesa, pemeriksaan fisik serta penunjang agar tatalaksana dapat dilakukan secara adekuat.

Tatalaksana
Tergantung pada diagnosis penyakit dengan keluhan rinore Biasanya tidak membutuhkan pengobatan dan dapat berhenti dengan sendirinya

TABEL DIAGNOSA DENGAN KELUHAN RINORE

Anda mungkin juga menyukai