Anda di halaman 1dari 18

Ulama yang mempopulerkan pertama kali Istilah Fiqih Prioritas adalah Dr.

Yusuf Al Qardhawi dengan bukunya Fiqh Al Aulawiyyat Sebelumnya bernama Fiqh maratib al amal (Fiqih urutan pekerjaan) Fiqh Al aulawiyyat : Meletakkan segala sesuatu pada peringkatnya dengan adil, dari segi hukum nilai dan pelaksanaannya.
Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu, dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu (Ar Rahman: 7-9).

Nilai, hukum, pelaksanaan, dan pemberian beban kewajiban menurut pandangan agama ialah berbeda-beda satu dengan lainnya. Contoh :
Lebih tinggi jihad dari Ibadah Haji (QS At Taubah : 19-20) Hadits Iman ada 70 cabang lebih (HR Muslim, HR Tirmidzi)

Para sahabat Rasulullah memiliki antusiasme untuk mengetahui amalan yang paling utama (atau yang diprioritaskan), untuk mendekatkan diri kepada Allah Taala. Adanya sejumlah parameter yang berkaitan dengan penjelasan amalan, nilai, dan kewajiban yang paling utama, paling baik, dan paling dicintai Allah Taala dibanding amal lain. Contoh :
Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dibanding sendiri (HR Bukhari-Muslim) Berjaga saat jihad sehari semalam lebih baik dari puasa & QL sebulan (HR Muslim, Tirmidzi)

Ada sejumlah parameter perbuatan buruk, dengan berbagai tingkat perbedaannya di sisi Allah Taala; Kadang dikaitkan satu dengan lainnya. Contoh :
"Sesuatu yang paling jelek yang ada di dalam diri seseorang ialah sifat kikir yang amat berat, dan sifat pengecut. (HR Bukhari) "Sejelek-jelek umatku ialah mereka yang paling banyak omongnya, bermulut besar, dan berlagak pandai.. (HR Bukhari)

Al-Qur'an menjelaskan bahwa derajat manusia tidak sama tergantung ilmu dan amal perbuatan.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. (QS Al Hujurat : 13) "... Katakanlah: 'Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?..." (QS Az-Zumar: 9)

Kacaunya timbangan prioritas pada umat Seni dan hiburan senantiasa diprioritaskan dan didahulukan atas ilmu pengetahuan dan pendidikan. Penyimpangan Orang-orang Beragama Dewasa ini dalam Fiqh Prioritas Fenomena haji berkali-kali Kaum muslimin yang bertengkar dalam masalah furuiyah atau khilafiyah Pemuda tekun ibadah, tetapi kasar terhadap bapak, ibu, dan saudara dengan dalih pelaku kemaksiatan. Terjebak pada perbuatan yang terjadi pada masa kemunduran Tidak mengindahkan fardhu kifayah yang berkaitan dengan umat secara menyeluruh. Mengabaikan sebagian fardhu 'ain, atau melaksanakannya tetapi tidak sempurna. Contoh : amar maruf Lebih tertumpu pada sebagian rukun Islam lebih banyak dibanding sebagian rukun yang lain. Contoh : puasa Ramadhan, zakat Memperhatikan sebagian perbuatan sunnah lebih daripada perhatian mereka terhadap perbuatan yang fardhu dan wajib. Contoh : fardhu sosial

Fiqih untuk memberikan pertimbangan untuk memilih :


Antara berbagai kemaslahatan dan manfaat dari berbagai kebaikan yang disyariatkan Antara berbagai bentuk kerusakan, madharat dan kejahatan yang dilarang agama Antara maslahat dan kerusakan, antara kebaikan dan kejelekan, apabila keduanya bertemu.

Pertama, pertimbangan untuk memilih antara berbagai kemaslahatan (dharuriyat, hajjiyyat, tahsinat)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Mendahulukan kepentingan yang sudah pasti atas kepentingan yang baru diduga adanya, atau baru diragukan. Mendahulukan kepentingan yang besar atas kepentingan yang kecil. Mendahulukan kepentingan jamaah atas kepentingan pribadi. Mendahulukan kepentingan yang banyak atas kepentingan yang sedikit. Mendahulukan kepentingan yang berkesinambungan atas kepentingan sementara dan insidental. Mendahulukan kepentingan inti dan fundamental atas kepentingan yang bersifat formalitas dan tidak penting. Mendahulukan kepentingan masa depan yang kuat atas kepentingan kekinian yang lemah. Contoh : Perjanjian Hudaibiyah

Kedua, pertimbangan untuk memilih antara berbagai kemudharatan


1. 2. 3. 4. 5. 6. Tidak ada bahaya dan tidak boleh membahayakan. Suatu bahaya sedapat mungkin harus disingkirkan. Suatu bahaya tidak boleh disingkirkan dengan bahaya yang sepadan atau lebih besar. Memilih bahaya atau keburukan yang lebih ringan dibandingkan bahaya atau keburukan lainnya. Memilih menanggung bahaya yang lebih rendah untuk menolak bahaya yang lebih tinggi. Memilih menanggung bahaya yang khusus untuk menolak bahaya yang lebih luas dan umum.

Ketiga, pertimbangan untuk memilih antara kemaslahatan dan kemudharatan apabila keduanya bertemu 1. Menolak kerusakan didahulukan atas mengambil kemanfaatan. Contoh : Khamr (QS Al Baqarah : 219) 2. Kerusakan kecil ditolerir untuk memperoleh kemaslahatan yang lebih besar. 3. Kerusakan yang bersifat sementara ditolerir untuk kemaslahatan yang berkesinambungan. 4. Kemaslahatan yang sudah pasti tidak boleh ditinggalkan karena adanya kerusakan yang baru diduga adanya.

Kebaikan dan kerusakan di dunia serta di akhirat hanya dapat diketahui melalui syariat agama. Jika ada hal-hal yang belum diketahui, maka harus dicari dari dalil-dalil agama, yaitu Al Quran, As Sunnah, Ijma, Qiyas yang benar dengan cara pengambilan dalil yang shahih. Sedangkan kemaslahatan dunia dan hal-hal yang berkaitan dengannya dapat diketahui dengan kepentingan, pengalaman, kebiasaan, dan dugaan yang benar. Jika ada sesuatu yang masih belum diketahui maka harus dicari argumennya.

Al-Qur'an sangat mencela terhadap golongan mayoritas apabila di dalamnya hanya diisi oleh orang-orang yang tidak berakal (QS Al Ankabut : 3), tidak berilmu (QS Al Araf: 187), tidak beriman (QS Hud : 17) dan tidak bersyukur (QS Al Baqarah:243);
"...akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. " (Al-Baqarah: 243)

Al-Qur'an memberikan pujian terhadap kelompok minoritas apabila mereka beriman, bekerja keras, dan bersyukur.
"... kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh; dan amat sedikitlah mereka ini..." (Shad: 24)

Ibrah kualitas Vs Kuantitas saar Jihad Qital


Tentara Thalut yang sedikit mengalahkan tentara Jalut yang banyak (Al Baqarah : 249-251) Kemenangan pada Perang Badar padahal jumlah mereka sangat sedikit (Ali Imran:123, Al Anfal:26) Kaum Muslimin juga hampir menderita kekalahan pada Perang Hunain, karena membanggakan diri dengan kuantitas (At Taubah : 25-26) Perbandingan kekuatan keimanan dan kesabaran kuat. (Al Anfal : 65-66)

Ilmu itu harus didahulukan atas amal, karena ilmu merupakan petunjuk dan pemberi arah amal yang akan dilakukan. Dalam hadits Mu'adz disebutkan, "ilmu, itu pemimpin, dan amal adalah pengikutnya. (HR Abd al Barr) Imam Bukhari membuat Bab "Ilmu itu Mendahului Perkataan dan Perbuatan. "Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas dosa orangorang mu'min, laki-laki dan perempuan... (Muhammad: 19) "Barangsiapa melakukan suatu pekerjaan tanpa ilmu pengetahuan tentang itu maka apa yang dia rusak lebih banyak daripada apa yang dia perbaiki. Umar bin Abdul AzizBerkaca pada Kaum Khawarij, Mereka menyimpang dari agama (ad-Din) bagaikan anak panah yang terlepas dari busurnya."

Prioritaskan Pemahaman Atas Hafalan, Ilmu yang hakiki ialah ilmu yang betul-betul kita fahami dan kita cerna dalam otak kita
"Barangsiapa dihendaki Allah mendapatkan kebaikan, maka Dia akan memberinya pemahaman tentang agamanya. (HR Bukhari Muslim)

"Perumpamaan Allah mengutusku dengan petunjuk dan ilmu pengetahuan

adalah seperti hujan lebat yang menyirami tanah. Di antara tanah itu ada yang gembur yang bisa menerima air, kemudian menumbahkan rerumputan yang lebat. Kemudian ada pula tanah cadas yang dapat menghimpun air sehingga airnya dapat dimanfantkan oleh manusia. Mereka minum, memberi minum kepada binatang ternak, dan bercocok tanam dengannya. Tetapi ada juga tanah yang sangat cadas dan tidak dapat menerima air, tidak dapat menumbuhkan tanaman. Begitulah perumpamaan orang yang memahami ajaran agama Allah dan memanfaatkan ajaran yang aku diutus untuk menyampaikannya. Dia memahami kemudian mengajarkannya. Dan begitulah orang yang tidak mau mengangkat kepalanya dan tidak mau menerima petunjuk Allah yang aku diutus untuk menyampaikannya. (HR Bukhari Muslim)

"... Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu..." (Al-Baqarah: 185) "... Allah tidak hendak menyulitkan kamu... (Al-Maidah: 6) "Sebaik-baik agamamu ialah yang paling mudah darinya.(HR Bukhari) Contoh Aplikasi
Rukhshah Berbuka puasa saat safar. Tidak baik berpuasa dalam perjalanan (HR Bukhri) Diperintahkan pada imam dalam shalat berjamaah agar meringankan shalatnya sebab diantara makmum terdapat yang lemah, tua dan yang mempunyai keperluan tertentu. (HR Bukhari-Muslim) Sesuatu yang diharamkan dalam kondisi tertentu (dharurat) dapat dihalalkan (QS. Al Baqarah :173), Contoh : sutera untuk laki-laki

Prioritas amal yang kontinyu atas amal yang terputus-putus.


"Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang paling langgeng walaupun sedikit. (HR Bukhari Muslim)

Prioritas amalan yang luas manfaatnya atas perbuatan yang kurang bermanfaat.
Misalnya amalan jihad lebih utama daripada amalan ibadah haji karena lebih bermanfaat untuk ummat (QS At Taubah :19-20)

Prioritas terhadap amal perbuatan yang lebih lama manfaatnya dan lebih langgeng kesannya,
Misalnya sedekah kambing yang hampir beranak, sedekah jariyah

Beramal pada zaman fitnah, saat ummat menghadapi cobaan, kesulitan dan krisis.
"Jihad yang paling utama ialah mengatakan kebenaran di depan penguasa yang zalim. (HR Ahmad, Ibnu Majah)

Prioritas fardhu atas sunnah dan nawafil, Prioritas fardhu 'ain atas fardhu kifayah Prioritas hak hamba atas hak Allah sematamata, Prioritas hak masyarakat atas hak individu Prioritas wala' (loyalitas) kepada umat atas wala' terhadap kabilah dan individu.

Asep Muhamad Samsudin Email : as.musa.ce05@gmail.com Twitter : @asepmusa

Anda mungkin juga menyukai