Anda di halaman 1dari 34

Unstable Angina Pektoris

Fatehah Malik 102008302

Skenario
Seorang laki-laki 60 datang ke RS dengan keluhan nyeri dada kiri terus
menerus sejak 40 menit yang lalu. Nyeri terasa seperti tertimpa benda berat di bagian tengah dada dan disertai keringat dingin. Pasien tersebut juga

mengeluh perutnya terasa mual sejak nyeri timbul. Riwayat penyakit


sebelumnya pasien memiliki riwayat darah tinggi dan seorang perokok sejak 20 tahun terakhir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan ; TD :

180/90mmHg, FN : 90/menit, Suhu : afebris, FP : 22x/menit. Pemeriksaan


penunjang selain EKG belum dilakukan.

Anamnesis
IDENTITAS PASIEN
Nama : Bapak A Umur : 60 tahun Pekerjaan : Supir

Sudah menikah

KELUHAN UTAMA : Nyeri dada kiri terus

menerus sejak 40 menit yang lalu.

DESKRIPSI NYERI DADA :


Sifat nyeri tajam,diremas,ditusuk Lokasi nyeri 1. Unstable Angina Pektoris - Lokasinya biasanya di dada, substernal atau sedikit di kirinya, dengan penjalaran ke leher, rahang, bahu kiri sampai dengan lengan dan jari-jari bagian ulnar, punggung/ pundak kiri,nyeri lebih dari < 20

Tingkat keparahan skor 1 hingga 10

Ada tidak penjalaran nyeri


Durasi nyeri Nyeri dada saat beraktifitas ,istirahat,tidak makan,saat stress Yang memperberat nyeri dada

Keluhan sama sebelum ini ?

RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT SEKARANG

Ada keluhan lain


Mual atau muntah Demam Sesak nafas

Batuk

Ada berobat ke dokter lain sebelum ini Ada konsumsi obat-obatan (mis OAINS ) Konsumsi alkohol

Pola makan , nafsu makan


Penurunan berat badan

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Ada riwayat keluarga yg mempunyai keluhan

sama
Riwayat operasi jantung sebelum ini

Konsumsi obat pengencer darah


Faktor risiko : merokok,hipertensi,DM,kadar

kolestrol tinggi,strok
Riwayat trauma

Pemeriksaan fisik
KEADAAN UMUM

Pemeriksaan harus selalu dimulai dengan penilaian keadaan umum yang mencakup : Keadaan sakit ringan ,sedang atau berat Kesadaran Kompos mentis,apatis,somnolen,sopor ,koma,delirium

KESAN STATUS GIZI

a. Secara klinis : Dengan inspeksi dan palpasi,


inspeksi lihat proporsi tubhnya kurus/gemuk.

Palpasi dengan cara cubit tebal jaringan lemak


subcutan

b. Dengan pemeriksaan fisik & antropometris (


BB, TB, Lingkaran lengan atas, tebal lipatan

kulit, lingkar kepala, dada & perut )

TANDA-TANDA VITAL

Nadi - 90x/menit Tekanan darah -180/90 mmHg Respiration rate - 22x/menit Suhu - Afebris

Thorax
DALAM KEADAAN DIAM

Bentuk : Normal, simetris, barrel chest ( cembung ), pigeon chest / dada burung )

Retraksi : Suprasternal, intercostales, substernal


Kulit : Emfisema subcutis Sela iga melebar / tidak Ictus kordis

DALAM KEADAAN BERGERAK

Normal
Cheyne Stokes : Cepat dan dalam, diikuti oleh periode pernafasan yang lambat dan dangkal. Diakhiri apnoe beberapa saat. Normal

terdapat bayi premature.


Kussmaul : Cepat & dalam Pada asidosis

metabolic

Palpasi Fremitus normal atau tidak Ada benjolan,tumor Perkusi sonor,hypersonor,tympani,redup Auskultasi Suara napas dasar dan suara napas tambahan Bunyi jantung

Pemeriksaan penunjang
EKG Waktu istirahat : dikerjakan waktu penyebab nyeri dada belum dapat dipastikan non kardiak Waktu latihan : dilakukan pada pasien yang amat dicurigai termasuk kelainan EKG seperti BBB dan depresi ST ringan

ENZIM-ENZIM JANTUNG

Troponin dan CKMB, peningkatan biomarker ini menunjukkan terjadinya iskemik

Troponin dapat terdeteksi onset 3-4 jam


CKMB sampai 48 jam-72 jam

PEMERIKSAAN TERHADAP FAKTOR RISIKO KORONER Gula darah Profil lipid CRP

Diagnosis Banding
Unstable Angina Pektoris Non-STEMI STEMI

Jenis UAP

Nyeri dada Angina pada waktu istirahat/aktivitas ringan,cresendo angina,bisa hilang dengan nitrat Lebih berat dan lama (>30 menit),tidak hilang dengan nitrat,mungkin diperlukan opiat Lebih berat dan lama (>30 menit),tidak hilang dengan nitrat,mungkin diperlukan opiat

EKG Depresi segmen ST Inversi gel T Tidak ada gel Q

Enzim jantung Tidak meningkat

NSTEMI

Depresi segmen ST Inversi gel T dalam

Meningkat minimal 2x dari nilai batas atas normal

STEMI

Hiperakut T Elevasi segmen ST > O,1 mV pada 2 atau lebih sadapan ekstremitas > 0,2mV pada prekordial Gel Q Inversi gel T

Meningkat minimal 2x dari nilai batas atas normal

DIAGNOSIS KERJA
Unstable Angina Pektoris
UAP, adalah kombinasi angina klasik dan angina varian Selalu dijumpai pada individu dengan pemburukan penyakit arteri coroner. Angina ini biasanya meningkat dengan beban kerja jantung yang meningkat. Selalunya ia akan timbul dengan salah satu atau lebih, daripada ciri-ciri berikut:

Timbul pada saat istirahat atau beban kerja yang ringan dan bertahan lebih daripada 10 menit Semakin parah setiap kali serangan Timbul tidak bergantungan waktu, bisa jarangjarang, bisa juga kerap.

ETIOLOGI
Penyebab utama daripada UAP adalah disebabkan oleh obstruksi pada arteri coroner yang berlaku karena arteroskelrosis.

PATOFISIOLOGI
Mekanisme timbulnya angina pektoris adalah supply oksigen ke sel-sel miokardium yang tidak adekuat. Endotel pembuluh darah yang cedera.

Manifestasi klinis
Unstable Angina pektoris (UAP) adalah rasa nyeri yang timbul karena iskemia miokardium. Biasanya mempunyai karakteristik tertentu. Lokasinya biasanya di dada, substernal atau sedikit di kirinya, dengan penjalaran ke leher, rahang, bahu kiri sampai dengan lengan dan jarijari bagian ulnar, punggung/ pundak kiri.

UAP - bila gejala yang timbul masih baru, biasanya keluhan yang timbul adalah nyeri dada. Timbul pada saat istirahat atau melakukan aktivitas minimal. Nyeri dapat disertai keluhan sesak nafas, mual, hingga muntah, bahkan kadang-kadang disertai dengan keringat dingin. Pada pemeriksaan fisik kadang tidak ditemukan kelainan.

Gradiasi beratnya nyeri dada telah dibuat oleh Canadian Cardiovascular Society sebagai berikut:
Kelas I. Aktivitas sehari-hari seperti jalan kaki, berkebun, naik tangga 1-2 lantai dan lain-lainnya tidak menimbulkaan nyeri dada. Neyri dada baru timbul pada latihan yang berat, beeerjalan cepat serta terburu-buru waktu kerja atau bepergian.

Kelas II. Aktivitas sehari-hari agak terbatas, misalnya AP timbul biel melakukan aktivitas lebih berat dari biasanya, seperti jalan kaki 2 blok, anik tangga lebih dari 1 lantai atau terburu-buru, berjalan menanjak atau melawan angina dan lain-lain.

Kelas III. Aktivitas sehari-hari terbatas. AP timbul bila berjalan 1-2 blok, naik tangga 1 lantai dengan kecepatan biasa. Kelas IV. AP timbul pada waktu istirahat. Hampir semua aktivitas dapat menimbulkan angina, termasuk mandi, manyapu dan lain-lain.

FAKTOR RISIKO
Boleh ubah Merokok Faktor-faktor lain Diabetes mellitus

Tekanan darah tinggi Stress


Kandungan kolesterol Obesitas darah yang tinggi Gaya hidup sedentari

PENATALAKSANAAN
NON FARMAKOLOGIS Terapi terhadap faktor risiko Tidak merokok Diet seimbang Penurunan BB Check up teratur

Percutanens transluminal coronary angioplasty (PTCA).

memperbaiki sirkulasi koroner dengan cara


memecah plak atau ateroma dengan cara memasukkan kateter dengan ujung berbentuk balon. Coronary artery bypass graft (CABG)

CABG dilakukan dengan pemasangan pembuluh


darah baru yang dapat diambil dari arteri radialis ,arteri mamaria interna atau vena saphena magna

FARMAKOLOGIS Nitrat Relaksasi otot (vena dan arteri ) menyebabkan venodilatasi,tekanan diastolik Preparat : serangan akut sublingual ,nitrogliserin &

isosorbid dinitrat
blocker frekuensi denyut jantung Calcium channel blocker masuknya Ca ke dalam sel,relaksasi otot polos jantung

dan p.d,venodilatasi,TD

Obat antiagregasi trombosit Aspirin inhibitor pembentuk tromboksan Tiklopidin & Klopidogrel Inhibitor ADP Inhibitor glycoprotein IIb/IIIa Obat-obatan untuk LDL jika > 130 mg/dL

KOMPLIKASI
Miokard infark Sudden death

PENCEGAHAN
Jangan merokok Kawal berat badan Kawal tekanan darah Senaman

Diet seimbang

PROGNOSIS
Baik apabila dilakukan pemeriksaan segera dan berubah gaya hidup sehat.

Anda mungkin juga menyukai