(KEHAMILAN SEROTINUS/ KEHAMILAN LEWAT WAKTU/ KEHAMILAN LEWAT BULAN/ PROLONGED PREGNANCY/ EXTENDED PREGNANCY/ POSTDATE/ PASCAMATURITA)
DEFINISI
Menurut WHO 1977
Kehamilan postterm adalah kehamilan yang berlangsung lebih dari 42 minggu (294 hari) yang terhitung sejak hari pertama siklus haid terakhir (HPHT) menurut rumus Naegele dengan siklus haid rata-rata 28 hari.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (2004)
Kehamilan postterm adalah kehamilan yang berlangsung lebih dari 42 minggu (294 hari) yang terhitung sejak hari pertama siklus haid terakhir (HPHT).
INSIDEN
Menurut Standar Pelayanan Medik Obstetri dan Ginekologi (POGI)
Kehamilan 42 minggu lengkap : 4 14 % Kehamilan 43 minggu lengkap : 2 7 %. Resiko mengalami distosia akibat makrosomia adalah 3 kali lipat Peningkatan insiden distosia bahu sebesar 2%
ETIOLOGI
Penyebab pasti dan proses terjadinya kehamilan postterm sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti
Progresteron
Oksitosin
Saraf Uterus
Herediter
PROGRESTERON
KONSEPSI
KONSEPSI
BhCG
10 minggu
Umur korpus luteum menghasilkan progresteron Menghasilkan Progresteron mengambil alih tugas BhCG
PROGRESTERON
Berpengaruh terhadap otot polos mempertahankan keadaan uterus tetap tenang sehingga tidak terjadi kontraksi
Placenta
Masa transisi
Kortisol janin
KONTRAKSI OKSITOSIN PROSTAGLANDIN
Jika
PROGRESTERON
Progresteron
Oksitosin
Saraf Uterus
Herediter
Deposit Kalsium
Perubahan pada Plasenta
Stadium 1
Stadium 2
Stadium 3
RIWAYAT HAID
HPHT
MASALAH
USG
(a) Ibu harus yakin betul dengan HPHT-nya (b) Siklus 28 hari dan teratur (c) Tidak minum pil anti hamil setidaknya 3 bulan terakhir
Gerak janin
Gerak janin pada umumnya dirasakan ibu pada umur kehamilan 18-20 minggu Primigravida dirasakan sekitar umur kehamilan 18 minggu Multigravida pada 16 minggu
PERNOLL, ET AL (2007)
Kehamilan dapat dinyatak an sebagai kehamilan postterm bila didapat 3 atau lebih dari 4 kriteria hasil pemerik saan sebagai berikut :
Telah lewat 36 minggu sejak test kehamilan positif Telah lewat 24 minggu sejak dirasakan gerak janin pertama kali Telah lewat 32 minggu sejak DJJ pertama terdengar dengan Doppler Telah lewat 22 minggu sejak terdengarnya DJJ pertama kali dengan stetoskop Laennec.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Sitologi cairan amnion Tromboplastin cairan amnion (ATCA)
KOMPLIKASI
Ibu Korioamnionitis Laserasi perineum Perdarahan post partum Endomiometritis Penyakit tromboemboli Hipoksia Hipovolemia Asidosis Sindrom gawat nafas Hipoglikemia Hipofungsi adrenal
Bayi
Tes Tanpa Beban (Non Stress test/NST) Gerak Nafas Janin Gerakan Janin Tonus Janin Volume cairan amnion
TOTAL SKOR
Reaktif
+ + +
2
2
2
2
10
10 cm
AKSELERASI
GERAKAN JANIN
Amplitudo
DESELERASI
POSITIF
NEGATIF
Polihidramnion Normal
> 25 cm 9- 25 cm
Borderline
Oligohidramnion
5- 8 cm
< 5cm
INDUKSI PERSALINAN
Induksi persalinan adalah suatu tindakan terhadap ibu hamil yang belum inpartu, baik secara tindakan atau medisinal, untuk merangsang timbulnya kontraksi uterus. Tabel :Pelviks skor menurut Bishop. (Cunningham, et al., 2010)
Skor Bishop >8 kemungkinan keberhasilan induksi persalinan yang tinggi. Skor Bishop 4 keadaan serviks yang belum matang (unfavorable)
INDUKSI PERSALINAN
Skor Bishop
Bishop > 5
Bishop 5
Infus Oksitosin
Induksi persalinan dengan oksitosin yang diberikan melalui infus secara titrasi Cara memberikan 10-20 unit oksitosin (10.000-20.000 mU) yang dilarutkan dalam 1000 cc larutan Ringer laktat. Evaluasi 6 jam Rejimen ini akan menghasilkan kadar oksitosin 10-20 mU/mL.
Skor bishop 5
Infus Oksitosin
Evaluasi 6 jam
Infus Oksitosin
TERIMA KASIH
Menurut hasil penelitian didapatkan bahwa risiko seksio sesarea atas indikasi gawat janin pada kelompok oligohidramnion lebih tinggi 2 kali lipat Risiko janin dengan skor APGAR 5
Ibu paturien postterm yang memiliki nilai AFI 5 cm yang mengalami deselerasi denyut jantung janin dan aspirasi mekonium.
Melaporkan bahwa kondisi oligohidramnion dengan nilai AFI 5 cm tidak berhubungan dengan kondisi perinatal yang buruk