Anda di halaman 1dari 24

Pneumonia

Dwi Srihandayani I1A006010

Pembimbing: Prof. DR. dr. Ruslan Muhyi, Sp.A (K)

Pendahuluan
Masalah kesehatan di negara berkembang Terjadi 150 kasus baru tiap tahunnya pada anak usia < 5 tahun

Definisi
inflamasi akut pada jaringan parenkim paru yang mengenai bronkiolus terminal distal, bronkiolus respiratori, duktus alveoli, saccus alveoli dan alveoli yang dapat disebabkan oleh bakteri ataupun virus

Manifestasi klinis
Takipneu :
Usia < 2bln : frek. Nafas > 60x/menit Usia 2 bln 2 thn : frek. Nafas > 50 x/menit

Ronkhi basah halus Retraksi Demam Batuk

Pengobatan
1. Amoxicillin Oral 15mg/kg 3 x 1 5 hari 2. Ampisilin IV 25mg/kg 3 x sehari, sampai anak membaik kemudian ganti amoxicillin oral, total 5 hari 3. Ampicilin 25 mg/KgBB 3 kali sehari dan gentamicin IV 7.5 mg/kgBB 1 x sehari 10 hari

Nama Jenis Kelamin Umur

: An. MN : Laki-laki : 8 bulan (24 Mei 2011)

Aloanamnesis dengan : Ibu kandung penderita Tanggal/jam : 4 Januari 2012 / 01:10 WITA

Keluhan Utama : Sesak nafas Riwayat penyakit sekarang : Sejak + 2 hari sebelum masuk rumah sakit, anak mulai mengalami sesak nafas yang disertai batuk berdahak yang sulit dikeluarkan. Sesak nafas semakin bertambah berat dan tidak dipengaruhi oleh aktivitas atau cuaca. Sejak sesak, nafsu makan anak menurun dan sedikit minum. Anak tidak ada mual dan muntah. Anak tidak ada kebiruan pada bibir, tangan atau kaki. Sebelum sesak anak juga mengalami panas yang timbul mendadak 2 hari sebelumnya dan terus menerus, tidak ada menggigil, tidak ada menginggau, tidak ada keringat malam, dan tidak ada kejang. Panas turun setelah diberi obat penurun panas, namun naik lagi setelah 1 jam pemberian obat. Tidak ada riwayat bepergian ke luar kota. Buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) anak normal seperti biasa. Bayi tidak pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya serta tidak ada orang disekitar anak yang menderita batuk lama dan mengikuti pengobatan selama 6 bulan.

Riwayat Penyakit dahulu:


Anak pernah mengalami kejang pada waktu berumur 1,5 bulan. Anak kemudian dirawat di rumah sakit. Anak tidak pernah menderita diare, batuk rejan dan pilek. Anak juga juga tidak pernah menderita campak. Anak tidak pernah masuk RS sebelumnya. Anak tidak pernah mempunyai riwayat penyakit asma

Riwayat kehamilan dan kelahiran:


Selama hamil ibu kadang-kadang memeriksakan kehamilannya di bidan atau Puskesmas terdekat. Ibu tidak pernah mengeluh sakit selama kehamilannya. Anak lahir langsung menangis Berat badan saat lahir 2800 gram

Riwayat perkembangan:
Anak baru bisa membalikkan badan

Riwayat Imunisasi
Lengkap, campak (-)

Makanan
0 8 bln : ASI exclusive sesuai kemauan anak

Riwayat Sosial Lingkungan


Anak tinggal bersama orang tua di rumah kayu dengan berukuran + 6 x 10 m2 dengan tiga kamar, satu dapur, dan satu kamar mandi/WC. Mandi, mencuci dan memasak, serta untuk keperluan makan dan minum juga menggunakan air PDAM. Penerangan dan ventilasi cukup. Tempat pembuangan sampah + 5 m dari rumah

1.

2.

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : komposmentis GCS : 4-3-4 Pengukuran Tanda vital : Tensi : Nadi : 160 x/menit, reguler, kuat angkat Suhu : 39C Respirasi : 56 x/menit Berat badan/Umur : 6 kg Panjang/tinggi badan : 64 cm Lingkar Lengan Atas (LLA) : 15 cm Lingkar kepala : 41 cm

Kulit

Kelembaban cukup Turgor cepat kembali

Kepala

mesosefali UUB & UUK sudah menutup

Mata

Isokor Konj. Anemis (-) sklera ikterik (-)

Hidung

PCH (-)

Telinga

Sekret (-) serumen minimal

Mulut

Mukosa bibir basah Sianosis (-)

Thorax
Inspeksi Simetris Retraksi (-) Dispneu: ada Pernafasan: abdominal Palpasi fremitus vokal menurun Perkusi sonor Auskultasi Suara nafas : bronkovesikuler Ronkhi basah halus + +
-

wheezing

Dalam Batas normal

Jantung

Dalam batas normal

Abdomen
Akral hangat (+/+) Edem (-) Parese (-)

Ekstremitas

Hasil lab tanggal 3 Januari 2012


Pemeriksaan HEMATOLOGI Hemoglobin 8,9 14.0 18.0 g/dl Hasil Nilai Rujukan Satuan

Leukosit
Eritrosit Hematokrit Trombosit RDW-CV MCV MCH MCHC HITUNG JENIS

5.900
4,26 24,6 301 16.6 57,8 20,8 36,1 41,2

4000-10500
4,5-6,00 35 45 150 450 11.5 14.7 80.0 97.0 27 32 32.0 38.0 50.0-70.0

/ul
juta /u l vol% ribu /u l % fl pg % %

Granulosit %
Limfosit % MID %

43,6
6,2

25.0 40.0
4.0 11.0

%
%

Foto Thorax

Kesan: Pneumonia kanan

Tes Mantoux : (-)

Status Gizi
Centimetre Gram Second (CGS) BB/U PB/U BB/PB = = = Dibawah 0 Dibawah 0 Dibawah 0 = = = (normal) (normal) (normal)

Center for Disease Control and Prevention (CDC) 2000 CDC 2000 = 6 X 100% = % (mild malnutritionl)

DD Pneumonia Bronkhiolitis TB

Prognosis: Quo ad vitam Quo ad functionam Quo ad sanationam

: Dubia ad bonam : Dubia ad bonam : Dubia ad bonam

Pencegahan: Menjaga keadaan umum tetap baik. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan. Mencegah anak berhubungan dengan penderita pneumonia.

Follow up
Pemeriksaan
I II Perawatan hari keIII IV V ++ ++ ++ ++ + ++ VI + -

Subjektif Sesak Batuk Demam Muntah Objektif Kesadaran CM

+++ ++ -

+++ ++ -

I HR RR T 156 57 36.4

II 172 56 37.6

III 142 47 36.5

IV 146 56 37

v 152 52 38

VI 150 52 37

Pemeriksaan
PCH Retraksi Rhonki Wheezing

I
+/+ -/-

II
+/+ -/-

III
+/+ -/-

IV
+/+ -/

V
+/+ -/-

VI
+/+ -/-

Assesment
Pneumonia Penatalaksanaan O2 nasal (lpm) IVFD D5 NS 9 tts/mnt (makro)
+ + + + + + 2 2 2 + + + + + + +

Inj. Ampicillin

4 x 150 mg (iv)
+ + + -

Inj. Gentamisin 1x 30 mg iv
+ + + -

Inj. Ceftriaxone 2x350 mg (iv)


+ + +

Paracetamol syr 3 x cth


+ -

Bronkhiolitis Wheezing (+) Ronkhi (+) Demam subfebris Pada pasien tidak disertai adanya wheezing

TB: Perjalanan penyakit bersifat kronis Tes mantoux (-)

Pneumonia Demam tinggi sejak 4 hari yang terus menerus Batuk (+) Takipneu Ronkhi basah halus Foto thorax : kesan pneumonia kanan

Terapi Menurut guidline WHO Ampicilin 25 mg/KgBB IV 3 kali sehari dan Gentamicin 7.5 mg IV satu kali sehari

Pada pasien: Inj. Ampicilin 4 x 150 mg Inj. Gentamisin 1x 30mg

Pemberian ampicilin dan gentamicin tidak memberikan perubahan pada keadaan pasien sehingga antibiotik yang digunakan diganti dengan sefalosporin golongan ketiga yaitu ceftriaxon 2x350 mg (iv)

IVFD D5 NS 9 tpm makro drip sebagai jalur pemberian obat parenteral


Oksigen 2 L/menit mencegah hipoksemia karena dispneu atau gagal nafas

Parasetamol sebagai terapi simptomatis jika anak demam

Penutup
Telah dilaporkan kasus pneumonia pada seorang bayi laki-laki berusia 8 bulan yang dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin. Pasien datang dengan keluhan sesak nafas. Tanda klinis, fisik dan laboratorium mengarah pada pneumonia. Penatalaksanaan pasien selama perawatan di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin sesuai dengan terapi yang diperlukan untuk penanganan pneumonia

Anda mungkin juga menyukai