Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS & REFERAT JULI 2013

Goodwin Anthony Pakan C11108142 Pembimbing : dr.Muhammad Misbah Supervisor : Dr.dr. Batari Todja Umar, Sp.M

IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Umur : 9 tahun Jenis kelamin : Laki-laki RM : 460709 Agama : Islam Suku/bangsa : Makassar/Indonesia Rumah sakit : Dr. Wahidin Sudirohusodo Tgl. Masuk : 06 Juli 2013

Keluhan Utama : Nyeri pada kedua mata

Anamnesis Terpimpin :
dialami sejak 4 tahun yang lalu secara terusmenerus. Pasien mengaku terasa tertusuk-tusuk oleh bulu mata pada kedua matanya. Mata merah (+) dan air mata berlebih (+), secret (+), bengkak (-), gatal (-), riwayat sakit cacar 4 tahun yang lalu, sejak sembuh dari cacar pasien mulai merasa tidak nyaman pada mata, seperti tertusuktusuk, riwayat trauma (-), riwayat alergi (-), riwayat keluhan yang sama pada keluarga (-), riwayat pengobatan sebelumnya (+) riw. Operasi pasang AMT + epilasi 2 tahun yang lalu di RS Wahidin

FOTO KLINIS

A.

INSPEKSI

OD Palpebra App. Edema (-) Lakrimasi (+)

OS Edema (-) Lakrimasi (+)

Lakrimalis
Silia Secret (+) Secret (+)

Konjungtiva
Bola mata

Hiperemis (+)
Sulit dievaluasi

Hiperemis (+)
Sulit dievaluasi

OD

OS

Mekanisme muskularis

Sulit dievaluasi

Sulit dievaluasi

Kornea

tampak kekeruhan di sentral & tampak kekeruhan di sentral &

parasentral

berupa

leukoma, parasentral

berupa

leukoma,

tampak juga infiltrat di daerah tampak juga infiltrat di daerah perifer kornea perifer kornea Sulit dievaluasi Sulit dievaluasi Sulit dievaluasi

Bilik mata depan Iris Pupil

Sulit dievaluasi Sulit dievaluasi Sulit dievaluasi

Lensa

Sulit dievaluasi

Sulit dievaluasi

II. Pemeriksaan Oftalmologi


B. PALPASI

OD Tensi okuler Tn

OS Tn

Nyeri tekan
Massa tumor Glandula

(-)
(-) Pembesaran (-)

(-)
(-) Pembesaran (-)

preaurikuler
C. TONOMETRI

Tidak dilakukan pemeriksaan

II. Pemeriksaan Oftalmologi


D. VISUS

VOD VOS

: 6/120 : 6/120

E. COLOR SENSE Tidak dilakukan pemeriksaan F. LIGHT SENSE Tidak dilakukan pemeriksaan

II. Pemeriksaan Oftalmologi


G. OFTALMOSKOPI Tidak dilakukan pemeriksaan H. PENYINARAN OBLIK
OD Konjungtiva Kornea Bilik mata depan Iris Pupil Lensa Hiperemis (-) Jernih Normal Coklat, kripte (+) Bulat, sentral, RC( +) Jernih OS Hiperemis (-) Jernih Normal Coklat, kripte (+) Bulat, sentral, RC( +) Jernih

II. Pemeriksaan Oftalmologi


I. DIAFANOSKOPI Tidak dilakukan pemeriksaan

J. SLIT LAMP SLOD : konjungtiva hiperemis (+), kornea: tampak kekeruhan di sentral & parasentral berupa leukoma, tampak juga infiltrat di daerah perifer kornea, detail yang lain sulit di evaluasi SLOS : konjungtiva hiperemis (+), kornea: tampak kekeruhan di sentral & parasentral berupa leukoma, tampak juga infiltrat di daerah perifer kornea, detail yang lain sulit di

III. Pemeriksaan LAINNYA

Laboratorium : Darah Rutin dan Elektrolit WBC RBC HGB HCT PLT Na K Cl 6,8 103/mm3 4,30 106/mm3 9,9 g/dL 31,9 % 249 103/mm3 138 3,8 106

III. Pemeriksaan LAINNYA

Laboratorium (16/07/2012): Kimia Darah dan Faktor Pembekuan HBsAg AntiHCV PT APTT CT BT negatif negatif 11,1 28,5 80 300

Anak laki-laki 9 tahun, datang ke poliklinik mata RSWS dengan keluhan nyeri pada kedua mata, Dirasakan sejak 4 tahun yang lalu, akibat bulu mata bagian bawah tumbuh ke arah dalam, mata merah (+), air mata berlebih (+), kotoran mata berlebih (+), silau (+), riwayat sakit cacar 4 tahun yang lalu, sejak sembuh dari sakit cacar, pasien mulai merasa tidak nyaman pada mata, seperti tertusuk-tusuk, riw. Operasi pasang AMT + epilasi 2 tahun yang lalu di RS Wahidin Pada pemeriksaan oftalmologi pada inspeksi tampak bulu mata mengarah ke dalam, pada pemeriksaan visus VOD 6/120 dan VOS 6/120. Pada palpasi tidak ditemukan kelainan. Penyinaran oblik dan Slit lamp pada ODS didapatkan pada konjungtiva tampak hiperemis, kornea: tampak kekeruhan di sentral & parasentral berupa leukoma, tampak juga infiltrat di daerah perifer kornea, dan detail lain sulit dinilai. Pada OS didapatkan pada konjungtiva hiperemis , kornea: tampak kekeruhan di sentral & parasentral berupa leukoma, tampak juga infiltrat di daerah perifer kornea, dan detail yang lain sulit dinilai

V. DIAGNOSIS

ODS Entropion Sikatriks

VI. DIAGNOSIS BANDING


Trikiasis Distrikiasis

C. LFX EDMD 4x1gtt ODS Rencana rekonstruksi palpebra inferior

VIII. PROGNOSIS

Quo ad vitam Quo ad visam Quo ad sanam Quo ad comesticam

: Bonam : Bonam : Bonam : Bonam

Anamnesi s

Kedua bola mata tertusuk bulumata Mata merah (+) airmata berlebih (+) sekret (+) Riw. Terkena cacar air (+) Riw epilasi (+)

Pemeriksaa Inspeksi: tampak silia pada palpebra inferior mengarah ke dalam n Fisis & Oftalmologi

ENTROPION SIKATRIKS

Entropion adalah suatu keadaan melipatnya kelopak mata bagian tepi atau margo palpebra ke arah dalam sehingga bulu mata menggeser jaringan konjungtiva dan kornea. Entropion sering ditemukan pada usia yang lebih tua (involusional), biasanya pada umur diatas 60 tahun dan tidak ada perbedaan gender ditemukan pada kelainan ini. Dapat terjadi unilateral maupun bilateral.

Anatomi

Palpebra Superior

Anatomi

Palpebra Inferior

Entropion Kongenital

Entropion Involusional ETIOLOGI

Entropion Sikatrik

Entropion Spasme

Gejala klinis yang timbul berupa: Iritasi atau ada benda asing yang masuk ke mata. Mata berair terus dan pandangan kabur. Dari pemeriksaan fisik akan tampak berupa: Kerusakan pada epitel konjungtiva atau kornea akibat trauma. Hiperemia pada konjungtiva yang terlokalisasi. Kelemahan kelopak mata (involusional entropion). Jaringan parut pada konjungtiva (sikatrik entropion). Pertumbuhan kelopak mata bawah yang abnormal (kongenital entropion).

Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan fisik dan oftalmologi

DIAGNOSIS

Diagnosis BANDING

Trikiasis

Distrikiasis

PENATALAKSANAAN

Pembedahan Rekonstruksi palpebra

Konjungtivitis Keratitis
Ulkus kornea

Entropion pada umumnya memiliki prognosis yang baik. Keefektifan pengoabatan entropion tergantung pada penyebab utama dan tingkat keparahan penyakitnya.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai