Definisi
Adalah inflamasi akut atau kronis dari kandung empedu, biasanya berhubungan dengan batu empedu yang tersangkut pada duktis kistik, menyebabkan distensi kandung empedu.
Pembentukan batu..
Batu-batu (kalkuli) dibual oleh kolesterol, kalsium bilirubinat, atau campuran. Disebabkan oleh perubahan pada komposisi empedu. Batu empedu dapat terjadi pada ductus koledukus, ductus hepatica dan ductus pancreas.
Kristal dapat juga terbentuk pada submukosa kandung empedu penyebaran inflamasi.
Cholelitiasis : terdapatnya batu empedu di kandung empedu (vesica felea) yg memiliki ukuran, bentuk dan komposisi yang bervariasi.
Cholelitiasis sering terjadi pada individu berusia diatas 40 th terutama pada wanita dikarenakan memiliki faktor risiko, yaitu : obesitas, usia lanjut, diet tinggi lemak dan genetik.
Etiologi
Karena hati penderita batu empedu kolesterol mengekresi empedu yg sangat jenuh dengan kolesterol.
Statis empedu
Mengakibatkan supersaturasi progresif, perubahan komposisi kimia dan pengendapan unsur-unsur tersebut.
Infeksi bakteri
Mukus meningkatkan viskositas empedu dan unsur sel / bakteri dapat berperan sebagai pusat pengendapan.
Manifestasi klinis
90% bersifat asimtomatik Kolik bilier : nyeri perut hebat bagian kanan atas. Kolelitiasis kronis : nyeri abdomen bagian atas yg samar, hilang timbul, kembung, intoleransi makanan berlemak. Kolelitiasis obstruktif akut
Lanjutan
Kolangitis : nyeri abdomen, demam tinggi, ikterus obstruktif, nyeri tekan hebat pada kuadran kanan atas.
Ikterus obstruktif
Pankreatitis
Patofisiologi
Batu pigmen : bila pigmen yg tidak terkonjugasi dalam empedu mengadakan presipitasi sehingga terjadi batu. Batu kolesterol : supersaturasi getah empedu oleh kolesterol yg kemudian keluar dari getah empedu, mengendap batu.
2.
Pemeriksaan Diagnostik
Foto polos Abdomen Kolangiogram/kolangiografi transhepatik perkutan. ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatographi)
Penatalaksanaan
1.
Penatalaksanaan pendukung dan Diet 80% pasien inflamasi akut kandung empedu (Cholesistitis) sembuh dengan istirahat, cairan infus, penghisapan nasograstric, analgesic dan antibiotik.
Manajemen terapi :
Diet rendah lemak, tinggi kalori, tinggi protein. Pemasangan pipa lambung jika terjadai distensi perut Observasi keadaan umum dan pemeriksaan tanda-tanda vital Pasang infus : program cairan elektrolit dan glukosa untuk mengatasi syok
MTBE (Methyltertier Butyl Eter) Endoscopi ERCP ESWL (Extracorporeal Shock-Wave Lithotripsy)
3. Penatalaksanaan Bedah
Sfingerotomy endoscopic PTBD (Percutaneus Trans Hepatik Bilirian Drainase) Pemasangan T-Tube saluran empedu koledoskopic Laparatomi kolesistektomi pemasangan T tube.
Terimakasih