Metode Penelitian Kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Menurut Lofland and Lofland (1984:47), sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, yang pada akhirnya akan menghasilkan makna.
Penelitian Kualitatif
PURPOSE
Why are you doing the study?
Tanpa mengetahui tujuan, maka Anda akan cenderung kehilangan arah atau menghabiskan waktu dan usaha untuk melakukan hal-hal yang tidak akan memberikan kontribusi dalam penelitian Anda tujuan merupakan bagian penting dari desain penelitian. Fungsi dari tujuan:
1. sebagai panduan yang membantu dalam membuat desain keputusan yang meyankinkan bahwa studi ini layak dilakukan dan memperoleh apa yang diinginkan sebagai hal yang penting untuk menjustifikasi studi Anda, tugas utama dari proposal
2.
Personal purposes
Motivasi untuk melakukan studi, berupa: Political passion untuk mengubah situasi yang sedang terjadi Rasa ingin tahu terhadap fenomena atau kejadian keinginan untuk terlibat dalam suatu penelitian tertentu atau terkait dengan pekerjaan
Practical purposes Fokus untuk mencapai sesuatu untuk memenuhi kebutuhan tertentu, mengubah situasi, atau mencapai tujuan tertentu
Research purposes Fokus pada pemahaman terhadap sesuatu Untuk memperoleh pemahaman terhadap apa yang terjadi dan mengapa hal ini terjadi
Kekuatan dari penelitian kualitatif berasal dari pendekatan induktif nya, fokus pada situasi tertentu atau orang, dan penekanannya pada kata-kata bukan angka
5 research purposes (tujuan penelitian) utama untuk studi kualitatif: 1. Memahami makna dari suatu kejadian, situasi, dan tindakan berdasarkan pengalaman 2. Memahami konteks tertentu dari tindakan, dan pengaruh dari konteks tersebut terhadap setiap tindakan. 3. Mengidentifikasi fenomena yang tak terduga serta pengaruhnya, dan menghasilkan dasar teori-teori baru berikutnya. 4. Memahami proses dimana peristiwa dan tindakan berlangsung. 5. Mengembangkan penjelasan kausal
Keunggulan penelitian kualitatif dalam mengatasi tiga practical purposes : 1. Memperoleh hasil dan teori-teori yang dapat dimengerti dan berdasarkan pengalaman yang terpercaya, baik untuk diri sendiri maupun orang lain 2. Mengembangkan bentuk evaluasi , yang bertujuan untuk meningkatkan praktek yang daripada menilai program atau produk yang dievaluasi 3. Terlibat pada penelitian kolaboratif atau tindakan dengan praktisi atau peserta penelitian
CONCEPTUAL CONTEXT
What do you think is going on?
Conceptual framework menjelaskan baik secara grafis atau narasi, halhal utama yang harus dipelajari: faktor kunci, konsep, atau variabel dan dugaan hubungan antara mereka (Miles & Huberman, 1994) Hal yang paling penting untuk memahami konteks konseptual adalah: 1. formulasi dari hal apa yang akan terjadi dari fenomena yang sedang dipelajari 2. teori sementara dari apa yang terjadi dan mengapa. Fungsi dari teori : mengarahkan keseluruhan desain, menolong dalam menentukan tujuan, mengembangkan dan memilih pertanyaan penelitian dan metode yang realistik dan relevan, serta mengidetifikasi ancaman validitas pada kesimpulan
Beberapa penulis menyamakan dengan literature review bisa menjadi istilah yang meyesatkan. Konseptualisasi bukan berisi ringkasan teoritis, karena: 1. menyebabkan fokus menjadi sempit hanya pada literatur, mengabaikan sumber konseptual lain yang mungkin penting untuk penelitian 2. cenderung menghasilkan strategi yang lebih luas daripada berfokus secara khusus pada studi dan teori-teori yang relevan dengan penelitian 3. menyebabkan hanya berpikir deskriptif yaitu menjelaskan hasil temuan penelitian sebelumnya atau teori yang telah diusulkan.
EXPERIMENTAL KNOWLEDGE
Conceptual context dalam suatu penelitian merupakan sesuatu yang dibangun, bukan ditemukan. Terdapat 4 sumber utama yang dapat digunakan untuk membangun konteks konseptual:
THOUGHT EXPERIMENTS
EXPERIMENTAL KNOWLEDGE
Dugaan atau prasangka yang berasal dari latar belakang penelitian dan pengalaman pribadi yang telah dilakukan sebelumnya
THOUGHT EXPERIMENTS
EXPERIMENTAL KNOWLEDGE
Menyusun teori merupakan proses kognitif untuk menemukan atau memanipulasi kategori abstrak dan hubungan antar kategori (LeCompte & Preissle,1993:239) Penggunaan dari existing theory: Theory as coat closet menyediakan tempat untuk meletakkan" data, menunjukkan hubungannya dengan data. Theory as spotlight 1. sebuah teori yang berguna menerangi apa yang Anda lihat dalam penelitian Anda 2. memberikan informasi mengenai hubungan yang mungkin tidak diketahui atau disalahartikan
THOUGHT EXPERIMENTS
EXPERIMENTAL KNOWLEDGE
THOUGHT EXPERIMENTS
CONCEPT MAPS Gambaran visual dari teori yang ada Gambaran dari fenomena yang akan menjadi studi Alat untuk mengembangkan konteks konseptual dari desain, menghasilkan teori, dan melihat implikasi dari teori untuk studi Anda. Terkait : konsep dan hubungan diantaranya Biasanya diwakili dengan kotak atau lingkaran yang diberi label dan panah atau garis yang menghubungkannya
EXPERIMENTAL KNOWLEDGE
THOUGHT EXPERIMENTS
2 konsep utama dalam penggunaan concept maps: 1. Menyatukan dan membuat terlihat teori implisit yang digunakan atau untuk memperjelas teori yang ada 2. Mengembangkan teori. Seperti memo, concept maps adalah cara "berpikir di atas kertas" (Howard & Barton, 1986); dapat menunjukkan koneksi tak terduga atau mengidentifikasi celah atau kontradiksi dalam teori yang digunakan, dan membantu mencari cara untuk menyelesaikannya
EXPERIMENTAL KNOWLEDGE
THOUGHT EXPERIMENTS
EXPERIMENTAL KNOWLEDGE
Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Anak Dewasa Tetap di Rumah (diadaptasi dari Guilbault,1989)
THOUGHT EXPERIMENTS
EXPERIMENTAL KNOWLEDGE
THOUGHT EXPERIMENTS
Jenis-jenis concept maps dengan tujuan yang berbeda, yaitu: 1. kerangka abstrak yang memetakan hubungan antara konsep 2. diagram alur seperti gambaran peristiwa dan bagaimana hal ini terhubung 3. jaringan kausal dari variabel atau pengaruh 4. diagram pohon dari makna kata-kata (Miles & Huberman, 1994, p. 133) 5. diagram venn, mewakili konsep sebagai lingkaran overlapping (Miles & Huberman, 1994, p. 249)
Variance map
EXPERIMENTAL KNOWLEDGE
Berhubungan dengan abstrak, konsep umum, dan pada dasarnya timeless Menggambarkan bagaimana faktor atau sifat dari sesuatu (konseptualisasi sebagai variabel) mempengaruhi yang lainnya
Process map
Menjelaskan secara kronologis Ada awal dan akhir Kategori dicatat sebagai peristiwa khusus daripada variabel
THOUGHT EXPERIMENTS
EXPERIMENTAL KNOWLEDGE
THOUGHT EXPERIMENTS
Memiliki fungsi yang sama dengan penelitian sebelumnya, namun lebih fokus pada masalah dan teori yang dipilih Bertujuan untuk menguji ide atau metode dan mengeksplorasi implikasinya, atau mengembangkan teori dasar (grounded theory)
EXPERIMENTAL KNOWLEDGE
THOUGHT EXPERIMENTS
Eksperimen terkait pada teori dan pengalaman untuk menjawab pertanyaan "bagaimana jika", untuk mencari implikasi logis dari berbagai sifat fenomena yang ingin dipelajari Dapat menguji teori Anda saat ini untuk masalah logis dan menghasilkan wawasan teoritis baru Mendukung kreativitas dan eksplorasi, dan dapat membantu untuk memperjelas pengetahuan pengalaman yang telah Anda miliki Akhirnya, mereka mudah untuk dilakukan, setelah Anda mengembangkan keterampilan
Penelitian lapangan atau field research: Dapat memberikan perspektif yang komprehensif kepada peneliti. Dengan pergi secara langsung terhadap fenomena sosial yang diteliti dan mengamati selengkap mungkin, peneliti dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam dan lebih lengkap dari itu. Mampu mengenali nuansa beberapa sikap dan perilaku yang mungkin luput jika peneliti menggunakan metode lain. Penelitian lapangan sangat cocok untuk penelitian proses sosial dari waktu ke waktu.
BEBERAPA ELEMEN KEHIDUPAN SOSIAL YANG BISA DITELITI MENGGUNAKAN FIELD RESEARCH
(IN ANALYZING SOCIAL SETTINGS (1995: 101-13), JOHN AND LYN )
Practices
Berbagai macam perilaku, seperti berbicara atau membaca buku
Episodes
Berbagai kejadian, seperti perceraian atau kejahatan
Encounters
Pertemuan dua orang atau lebih dan berinteraksi
Roles
Analisis perilaku orang yang terkait dengan posisi: pekerjaan. Peran keluarga, etnis kelompok
Relationships
Perilaku untuk saling berpasangan atau berperan: hubungan ibu anak, persahabatan, dan sejenisnya
Groups
Kelompok kecil. Seperti persahabatan, tim atletik, dan kelompok kerja
Organization
Organisasi formal, seperti rumah sakit atau sekolah
Settlements
Komunitas skala kecil masyarakat desa
Social worlds
Entitas sosial
Lifestyles or subcultures
"ruling class" atau urban underclass"
Salah satu contoh pertanyaan yang bisa ditanyakan di lapangan adalah respon masyarakat terhadap suatu kejadian atau tindakan Penelitian lapangan menawarkan keuntungan menyelidik kehidupan sosial di habitat alamnya
PERTIMBANGAN KHUSUS
Di Bidang Penelitian Kualitatif
Relations to Subjects
"benar-benar bergabung atau "berpura-pura" untuk bergabung Mengutamakan objektivitas "insider understanding" (Lofland and Lofland (1995: 61) ) Belum mampu memahami keseluruhan pandangan dari objek/subjek penelitian. Bahaya untuk mengadopsi sudut pandang dari orang yang Anda pelajari karena memungkinakan kehilangan kerangka pikir yang dipakai untuk melihat dan memahami fenomena tersebut. Peneliti sosial sering merujuk pada kekhawatiran akan refleksivitas, terkait dengan karakteristik dapat mempengaruhi apa yang dilihat dan bagaimana menafsirkannya
PARADIGMA
Penelitian Kualitatif
Is an old tradition in qualitative research An approach to field research based on the assumption that an objective social reality exists and can be observed and reported accurately. Ethnography is a report on social life focuses on detailed and accurate description rather than explanation.
Pendekatan ini berdasarkan pada apa yang mereka ceritakan dari cara pandang mereka, bukan dari cara pandang peneliti. "their" stories the way they "really are," not the way the ethnographer understands "them.
1. Naturalism
Pendekatan yang unik, memiliki akar dalam filosofis tradisi fenomenologi Berangkat dari sifat skeptis tentang cara orang melaporkan pengalaman mereka tentang realitas (Gubrium dan Holstein 1997). Alfred Schutz (1967, 1970), yang memperkenalkan fenomenologi, berpendapat bahwa realitas itu konstruksi sosial dan bukan dari yang out there" bagi kita untuk mengamati. Ethnomethodologists percaya bahwa peneliti yang menggunakan analisis naturalistik kehilangan kemampuan untuk menganalisa dunia akal dan budayanya jika mereka menggunakan alat-alat analisis dan wawasan yang sendirinya bagian dari dunia atau budaya yang dipelajari (Gubrium dan Holstein 1997:43 ) Wheras naturalistic field researchers aim to understand social life as the participant understand it, ethnomethodologist are more intent on identifying the methods through which understanding occurs.
2. Ethnomethodology
Merupakan kolaborasi dari pendekatan positivisme dan interaksionisme (Barney Glaser dan Artselm Strauss) Usaha untuk memperoleh teori-teori dari analisis pola, tema, dan kategori umum ditemukan pada data pengamatan. Is an inductive approach to the study of social life that attempts to generate a theory from the constant comparing of unfolding observations. This is very different from hypothesis testing, in which theory is used to generate hypotheses to be tested through observations. Menurut Strauss and Juliet Corbin (1998: 43-46), grounded theory dapat membuat peneliti lebih scientific dan kreatif jika mereka mengikuti panduan berikut:
3. Grounded Theory
Think Comparatively Obtain Multiple Viewpoints Periodically Step Back Maintain an Attitude of Skeptism Follow the Research Procedures
penting untuk membandingkan berbagai insiden sebagai cara untuk menghindari bias yang dapat timbul dari interpretasi dari pengamatan awal. Pengamatan dengan teknik berbeda juga dapat menghasilkan sudut pandang atau perspektif yang berbeda. Mulai menyusun interpretasi tentang apa yang terjadi dengan terus mengecek kesesuaian antara interpretasi tersebut dengan data yang terkumpul.
menafsirkan data dan harus menganggap semua interpretasi sebagai sementara, serta menggunakan pengamatan baru untuk mengetes interpretasi
Grounded theory memungkinkan fleksibilitas dalam pengumpulan data sejalan dengan pengembangan teori, namun tiga teknik yang penting: making comparisons, asking questions, and sampling
Can be descriptive or yield explanatory insights Case study: the in-depth examination of a single instance of some social phenomenon, such as a village, a family, or a juvenile gang. Extended case method: a technique developed by Michael Burawoy in which case study observations are used to discover flaws in and to improve existing social theories.
The researcher enters the field with full knowledge of existing theories but aims to uncover contradictions that require the modification of those theories
Criticism: the limited generalizability of what may be observed in a single instance of some phenomenon can be reduced through comparative case study method.
A research technique in which the personal experiences of individuals are used to reveal power relationships and other characteristics of the institutions within which they operate. The approach links the microlevel of everyday personal experiences with the macrolevel of institutions. Bergantung pada wawancara, observasi dan dokumendokumen Memperlakukan data bukan sebagai topik atau objek tetapi sebagai entry dalam setting hubungan sosial
5. Institutional Ethnography
Sebuah pendekatan penelitian sosial dimana orang/subjek yang sedang dipelajari diberikan kontrol atas tujuan dan prosedur penelitian Perbedaan antara peneliti dan objek yang diteliti harus dihilangkan, dan subjek yang akan terpengaruh oleh penelitian harus turut bertanggung jawab pada hasil yang dibuat Peneliti berfungsi sebagai narasumber dalam membantu subjek/kelompok tertinggal untuk memberikan kesempatan bagi mereka agar bertidak efektif sesuai kepentingannya. Membantu mendefinisikan masalah mereka, memberikan solusi dan memimpin dalam merancang penelitian yang akan membantu mereka untuk mencapai tujuannya Penelitian emansipatoris bertujuan untuk membantu/memberikan manfaat bagai kelompok yang kurang beruntung
Membangun teori Grounded Theory Menguji teori Case Study & Extended Case Method, Participatory Action Approach Mengungkapkan fakta-fakta & menyajikan realitas Ethnography & Ethnomethodology
Termasuk unobtrusive research: suatu metode untuk mempelajari perilaku sosial tanpa mempengaruhi langsung. Content analysis is the study of recorded human communication, such as books, magazines, web pages, poems, newspapers, songs, paintings, speeches, letters, email messages, bulletin board postings on the internet, laws, and constitutions, as well as any components or collections thereof. Paling tepat untuk pertanyaan penelitian: who says what, to whom, why, how, and with what effect?
7. Content Analysis
FIELD WORK
Metode Pengumpulan Data Kualitatif
STRENGTHS
Effective for studying subtle nuances in attitudes and behaviors and social processes over time (menyambung terus menerus sampai kesimpulan yang diinginkan diperoleh) Flexibility (penelitian dapat dimodifikasi kapanpun) Inexpensive (murah) More validity (memiliki validitas lebih dari pada survei atau percobaan)
WEAKNESSES
Tidak sesuai untuk statistik deskriptif dari populasi Memiliki potensi masalah dengan keandalan metode penelitian lapangan (umumnya personal)
Apakah etis ketika kita berbicara dengan seseorang sementara mereka tidak tahu bahwa kita akan merekam kata-kata mereka? Apakah etis mendapatkan informasi untuk tujuan kita sendiri dari orang yang kita benci? Apakah etis melihat kebutuhan yang sangat mendesak namun tidak dapat membantu secara langsung? Apakah etis untuk berada dalam entitas tapi tidak komitmen sepenuh hati dalam melibatkan diri? Apakah etis untuk memihak atau menghindar dalam situasi perpecahan? Apakah etis membayar orang dengan pengorbanan untuk mengakses kehidupan dan pikiran mereka? Apakah etis menggunakan orang sebagai sekutu/informan untuk mendapatkan pemahaman informasi yang sulit dipahami?
Didalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi social situation atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu : tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.
Purposive Sampling
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Snowball Sampling
pemilihan responden akibat rekomendasi/penunjukan dari responden yang telah ditetapkan di awal.
1. OBSERVASI
Observasi tak terstruktur (unstructured observation) fokus observasi fleksibel, hanya berupa rambu-rambu pengamatan
JENIS OBSERVASI
Manfaat Observasi
Patton, 2002
Space: the physical place Actor: the people involved Activity: a set of related acts people do Object: the physical things that are present Act: single actions that people do Event: a set of related activities that people carry out Time: the sequencing that takes place over time Goal: the things people try to accomplish Feeling: the emotion felt and expressed
OBYEK OBSERVASI
DESKRIPSI
REDUKSI
Menentukan fokus
SELEKSI
TAHAPAN OBSERVASI
2. WAWANCARA
JENIS WAWANCARA
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pertanyaan berkaitan dengan pengalaman Pertanyaan berkaitan dengan pendapat Pertanyaan berkaitan dengan perasaan Pertanyaan tentang pengetahuan Pertanyaan berkenaan dengan indera Pertanyaan berkaitan dengan latar belakang atau demograsi
Berbeda dengan wawancara survey wawancara kualitatif didasarkan pada seperangkat topik yang akan dibahas secara mendalam bukan berdasarkan penggunaan pertanyaan standar Wawancara membantu peneliti untuk MEMAHAMI secara lebih mendalam daripada hanya MENGOBSERVASI Desain wawancara kualitatif lebih fleksible, terbuka, dan berkelanjutan interaksi antara pewawancara dengan responden
Qualitative Interview
Thematizing
Design
Interviewing Transcribing Analyzing Verifying Reporting
Sekelompok subjek (12-15 orang) diwawancarai bersama-sama untuk mendorong diskusi Dimaksudkan utuk membahas topik tertentu Didasarkan pada pertanyaan terstruktur, semi terstruktur atau tidak terstruktur Memungkinkan untuk bertanya kepada beberapa orang secara simultan dan kontinu
Focus Group
Membuat catatan rinci tapi seimbangkan dengan observasi dont trust your memory Mencatat ulang notes dengan observasi segera setelah pengamatan dilakukan (pemenuhan detail informasi) buat sketsa Mencatat pengamatan empiris dan interpretasi Merekam semua hasil pengamatan things that don't seem important may turn out to be significant Mengantisipasi pengamatan realize that most of your field notes will not be reflected in your final project
Catatan peristiwa yang sudah berlalu: tulisan, gambar, karya-karya monumental seseorang Jenis dokumen:
Public documents (e.g. newspapers, minute of meetings, official reports) Private documents (e.g. personal journals and diaries, letters and emails)
3. DOKUMEN
Menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada
Bermacam-macam teknik tetapi sumber sama Satu teknik tetapi sumber berbeda-beda
Mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data Bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan Banyak digunakan dalam penelitian kualitatif, khususnya dengan satu teknik tetapi sumber berbeda-beda Dapat meningkatkan kekuatan data
4. TRIANGULASI
Qualitative observations are those in which the researcher takes field notes on the behavior and activities of individuals at the research site. In qualitative interviews, the researcher conducts face-toface interviews with participants, by telephone, or engages in focus group interviews (6-8 interviewees). The investigator may collect qualitative documents: public and/or private documents Qualitative audio and visual materials: photographs, art objects, videotapes, or any form of sound.
Qualitative data processing adalah art of science, suatu proses yang membutuhkan pemikiran yang kreatif dan kritis. Menurut Babbie Earl (2007) ada tiga instrumen kunci dalam penyiapan data untuk analisis, yaitu : coding, memoing dan concept mapping Miles dan Huberman (1992) membagi analisis data kualitatif dalam tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Tahapan ini bukan merupakan tahapan yang sekuensial (berurutan), tetapi terjadi secara bersama dan berulang terus.
Tahapan
Kunci dari analisis kualitatif adalah coding, yaitu mengklasifikasikan atau mengkategorisasi data dengan sistem pengambilan (retrieval) tertentu. Berbeda dengan satuan standar yang digunakan dalam coding untuk analisis statistik, unit yang akan dikodekan dalam analisis kualitatif dapat bervariasi dalam dokumen. Meskipun kode tersebut mungkin berasal dari yang teori sedang dieksplorasi, lebih sering peneliti menggunakan open coding, di mana kode ini berasal dari pemeriksaan peneliti dan pertanyaan dari data.
1. Coding
Dalam Grounded Theory Method, proses coding tidak hanya sekedar mengkategorisasi teks, tapi juga menggunakan teknik memoing. Memoing: menulis memo atau catatan yang menjadi bagian dalam analisis data. Memoing digunakan untuk menangkap arti kode, ide teoretik, kesimpulan awal dan pemikiran lain yang akan berguna selama analisis Strauss dan Corbin (1990) membagi tiga macam memo : 1. Code notes : mengidentifikasi label kode dan artinya. 2. Theoritical notes : refleksi dari dimensi dan arti yang dalam dari konsep, hubungan antar konsep, proposisi konsep, dll. 3. Operational notes : berhubungan dengan metodologi
2. Memoing
Analisis data kualitatif menghabiskan banyak waktu menuliskan pemikiran ke dalam kertas (atau file komputer), tapi proses ini tidak terbatas pada teks saja. Hubungan antar konsep juga dapat dilihat lebih jelas dengan menempatkan konsep tersebut dalam format grafik, suatu proses yang disebut concept mapping.
Physical Location
Social status
Gender
Power
Authority
Servant/ Master
Concept Mapping
Social worth
Reduksi data:
proses pemilihan pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Proses ini berlangsung terus menerus selama penelitian berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar terkumpul meliputi: meringkas data, mengkode (coding), menelusur tema dan membuat gugus-gugus
Penyajian data:
kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan Bentuk penyajian data kualitatif : teks naratif (catatan lapangan), matriks, grafis, jaringan dan bagan
Penarikan kesimpulan:
Dilakukan secara terus menerus oleh peneliti. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai mencari arti simbol, mencatat keteraturan pola-pola, penjelasan-penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat dan proposisis. Kesimpulan-kesimpulan ini ditangani secara longgar, tetap terbuka dan skeptis. Mula-mula belum jelas, namun kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh.
VALIDITAS
Bagaimana Penelitian Anda menjadi Salah?
Validitas bukan komoditas yang dapat dibeli dengan teknik. Sebaliknya, itu tergantung pada hubungan kesimpulan Anda ke dunia nyata, dan tidak ada metode yang dapat meyakinkan Anda bahwa Anda telah cukup memahami aspek-aspek dunia bahwa Anda pelajari. (Brinberg and McGrath, 1985) Validitas adalah tujuan dan bukan produk, melainkan sesuatu yang tidak pernah dapat dibuktikan atau diterima begitu saja. Validitas juga relatif : harus dinilai dalam hubungan dengan tujuan dan situasi penelitian, dan bukan sebagai properti konteks independen dari metode atau kesimpulan (Maxwell, 1992)
What is Validity?
Peneliti kuantitatif dan eksperimental umumnya mencoba untuk merancang, mengontrol, serta mengantisipasi ancaman tak terduga dengan validitas.
Cluster kontrol, kontrol statistik dari variabel asing, sampling acak, perumusan hipotesis eksplisit sebelum pengumpulan data, dan penggunaan tes signifikansi statistik.
Peneliti kualitatif, jarang mendapatkan manfaat dari perbandingan normal, strategi pengambilan sampel, atau manipulasi statistik.
Mereka harus mencoba untuk menyingkirkan ancaman validitas setelah penelitian telah dimulai serta menggunakan bukti yang dikumpulkan untuk membuat hipotesis alternatif.
Terdapat tiga jenis tipologi pemahaman yang terlibat dalam penelitian kualitatif :
1. Deskripsi 2. Interpretasi 3. Teori 4. Generalisasi (karena menimbulkan masalah yang sangat berbeda untuk studi kualitatif)
1. Deskripsi Ketidaklengkapan data dan ketidaktepatan data. Audio atau rekaman video dari observasi,wawancara, dan transkrip dapat memecahkan masalah ini. 2. Interpretasi Menerapkan makna sendiri daripada memahami perspektif orang. Mencoba untuk belajar bagaimana peserta dalam penelitian memahami apa yang terjadi. 3. Teori Tidak mengumpulkan atau memperhatikan data yang berbeda, atau tidak mempertimbangkan penjelasan alternatif tentang fenomena tentang penelitian triangulasi.
Sumber Invalidity
Babbie, Earl (2007). The Practice of Social Research (Eleventh Edition), Thomson Wadsworth, USA. Miles, Mathew B, A. Michael Huberman (1994). Qualitative Data Analysis. Sage, Washington D.C. Sugiyono (2011) Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Alfabeta, Bandung. Patton, M.Q. (2002). Qualitative Research & Evaluation Methods, 3rd Edition. Thousand Oaks, CA: Sage. Glaser, B.G., A. L. Strauss (1967). The Discovery of Grounded Theory: Strategies for Qualitative Research, Reprinted in 2006, AldineTransaction, New Brunswick, USA. Strauss, A.L., J.M. Corbin (1998). Basics of Qualitative Research: Techniques and Procedures for Developing Grounded Theory
Reading Materials