Anda di halaman 1dari 62

Handri Yanto 406117030 Pembimbing : dr.Ali Marsudi,Sp.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak RSUD Kabupaten Kudus 2012

Data Pasien
Nama : An.RM Umur : 7 tahun Alamat : Kedung Karang,Demak No.Rekam Medis : 634242 Kelas/Kamar : I1/Jamkesmas Dokter : dr.Ali Marsudi,Sp.A Tanggal Masuk : 21 Mei 2012 Orang Tua : Tn.K (ayah)

Anamnesis
Alloanamnesis dengan ayah penderita dilakukan pada tanggal 23 Mei 2012 pukul 08.00 WIB di ruang Bougenville 3 didukung dengan Rekam Medis Pasien. Keluhan utama : panas Keluhan tambahan : nyeri pada perut,sakit tenggorokan,batuk,mencret, nyeri pada telapak tangan kiri

Riwayat Penyakit Sekarang


Sejak lebih dari 7 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit menurut pengakuan ayah pasien, pasien mengalami panas,panasnya turun naik biasanya panas tinggi pada saat sore atau malam hari kirakira pukul 1 pagi disertai.Pasien juga merngalami rasa nyeri diseluruh perut,BAB yg mencret berwarna kuning tidak berdarah dan berlendir,sakit tenggorokan dan batuk disertai nyeri ditangan kiri sejak 5 hari lalu ,oleh ayah pasien dibawa ke dokter umum dan diberi obat namun tidak ada perbaikan.Lalu pasien dibawa ke Puskesmas dan diberi obat namun tidak kunjung membaik.Ayah pasien juga mencoba memberikan obat penurun panas yang dijual di apotek namun panas hanya turun setelah minum obat dan kembali panas setelah beberapa saat.

Karena panas yg tak kunjung sembuh lalu pasien dibawa oleh orang tuanya ke IGD RSUD Kudus tanggal 21 Mei 2012 pukul 18.00 WIB,diagnosa dokter jaga adalah obs.demam dgn DD demam typhoid.Setelah itu di IGD pasien diberikan Th/ : Infus RL 12 tetes/mnt Injeksi cefotaxime 3x500 mg Paracetamol 500 mg 3x 1/2tab Injeksi Ranitidin 1x1/2 ampul Setelah ditangani di IGD lalu pasien dipindahkan ke bangsal B3 dan dikonsulkan ke Sp.A.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien belum pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga


Kakak pasien pernah mengalami sakit kuning 2 tahun lalu dan sudah dinyatakan sembuh oleh dokter.

Riwayat Persalinan dan Kehamilan


Anak laki-laki lahir dari ibu G4 P4 A0 hamil aterm, lahir secara spontan ditolong oleh bidan dirumah, langsung menangis, berat badan lahir 3300gram, panjang badan saat lahir ,lingkar kepala saat lahir ibu lupa, lingkar dada saat lahir ibu lupa, tidak ada kelainan bawaan.

Riwayat Pemeliharaan Antenatal


Ibu pasien biasa memeriksakan kandungannya secara teratur ke bidan terdekat. Tidak pernah menderita penyakit selama kehamilan. Riwayat perdarahan saat hamil disangkal. Riwayat trauma saat hamil disangkal.

Riwayat Pemeliharaan Postnatal


Pemeliharaan postnatal dilakukan di bidan dan pada saat usia penderita kurang dari 1 bulan, tidak ada kelainan pada anak.

Riwayat Perkembangan dan Pertumbuhan Anak :


Pertumbuhan : Berat badan lahir 3300 gram, panjang badan lahir ayah lupa, berat badan sekarang 26 kg, tinggi badan sekarang ayah tidak tahu. Perkembangan : Senyum : ayah lupa Miring : ayah lupa Tengkurap : 4 bulan Duduk : 6 bulan Gigi keluar : ayah lupa Merangkak : 10 bulan Berdiri : 12 bulan Berjalan : 16 bulan Anak sekarang sedang menginjak MI kelas 4, dapat mengikuti pelajaran dengan baik, tinggal kelas tidak pernah, pergaulan tidak ada masalah Tidak ada gangguan perkembangan mental dan emosi.

Kesan : Pertumbuhan cukup pada panjang Perkembangan anak sesuai dengan umur.

dan

berat

badan

dan

Riwayat Imunisasi
Menurut pengakuan ibu pasien mengatakan bahwa anaknya telah diimunisasi lengkap dipuskesmas terdekat rumahnya sesuai usia pasien.

Riwayat Makan dan Minum Anak


ASI diberikan sejak lahir sampai usia 5tahun. Sejak usia 6 bulan diberikan ASI + makanan pedamping ASI Sekarang pasien makan seperti anggota keluarganya,nasi dan lauk pauk dan sayur mayur

Kesan: kualitas dan kuantitas makan cukup.

Riwayat Sosial Ekonomi


.

Riwayat Lingkungan
Pasien tinggal serumah dengan ayah,ibu dan kakak laki-lakinya dirumah milik pribadi dilingkungan yang cukup padat.

Riwayat Kebiasaan
Pasien suka jajan sembarangan dipinggir jalan Riwayat suka berpergian ke daerah endemis malaria disangkal. Riwayat penggunaan jarum suntik dan sikat gigi bersama disangkal. Riwayat pernah melakukan transfusi darah disangkal.

STATUS PRESENTS
Pemeriksaan dilakukan tanggal 23 Mei 2012, pukul 08.30 WIB
Kesan umum Kesadaran Tanda Vital Denyut nadi : lemah : kompos mentis

: 120 / menit, reguler, isi dan tegangan cukup Laju pernapasan : 20/ menit Suhu : 38C (aksila) BB : 26 kg

PEMERIKSAAN FISIK
Kepala Mata Hidung Telinga Mulut : Mesocephal,rambut & kulit kepala hitam, tumbuh merata dan tidak mudah dicabut. :conjungtiva anemis (-/-), ikterik (-/-) : bentuk normal, secret (-/-) : bentuk normal, secret (-/-) : sianosis (-/-),lidah tampak kotor pada bagian tengah dan nerah pada pinggirnya : mukosa faring hiperemis,T1-T1 : tidak ada pembesaran KGB di leher : normothorax, simetris

Tenggorokan Leher Thorax

Paru Inspeksi

: retraksi (-), pergerakan kanan dan kiri simetris Palpasi : stem fremitus kanan-kiri sama kuat Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru Auskultasi : suara dasar : vesikuler, ronkhi -/-,wheezing -/-

Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi

: ictus cordis tidak tampak : ictus cordis tidak melebar, tidak kuat angkat : redup : BJ I-II murni, murmur (-), gallop (-)

Abdomen Inspeksi Auskultasi Perkusi Palpasi

: tampak membuncit : Bising usus (+) peristaltik meningkat : timpani : terdapat nyeri tekan pada semua kuadran abdomen,terdapat pembesaran hati,hati teraba 2jari dibawah arcus costae kanan tepi rata kosistensi kenyal,limpa tidak teraba

Pemeriksaan Laboratorium
21 Mei 2012 : Pemeriksaan darah rutin: Leukopeni
Test widal :Salmonella typi H (+) titer 1/160

Pemeriksaan Laboratorium
22 Mei 2012 : Pemeriksaan Fungsi Hati RSUD Kab Kudus SGOT 308 U/I meningkat SGPT 422 U/I meningkat 24 Mei 2012 Pemeriksaan serologis hepatitis B HBsAg negatif

23 Mei 2012 Hari ke-2 Keluhan : -panas(+) malam hari panas tinggi -nyeri pada perut(+) seluruh lapang abdomen -BAB(+) cair 3x -sakit tenggorokan(+) -batuk(+) -nyeri pada tangan kiri(+) KU : lemah TTV : S : 38C N : 120x/mnt RR : 20x/mnt PF:mulut:lidah tampak kotor ditengah dan merah dipinggirnya abd:nyeri tekan pada semua kuadran abdomen dan hepar teraba 2jari dibawah arcus costae kanan.

24 Mei 2012 Hari ke-3 Keluhan : -panas(+) terutama malam hari panas tinggi -nyeri pada perut(+) seluruh lapang abdomen -BAB(-) -sakit tenggorokan(+) -batuk(+) -nyeri pada tangan kiri(-) KU : baik TTV : S : 38C N : 100 x/mnt RR : 20 x/mnt PF: abd: perut tampak membuncit nyeri tekan pada semua kuadran abdomen dan pembesaran hepar,teraba 2jari dibawah arcus costae kanan Diberikan terapi tambahan Dulcolax supp 5mg Curdiplex 3x1 Cth

25 Mei 2012 Hari ke-4 Keluhan : -panas(+) terutama malam hari panas tinggi -nyeri pada perut(+) seluruh lapang abdomen -BAB(+) -sakit tenggorokan(+) -batuk(+) KU : baik TTV : S : 38 C N : 120x/mnt RR : 20x/mnt PF:abd:nyeri tekan pada semua kuadran abdomen dan pembesaran hepar,teraba 1jari dibawah arcus costae kanan

26 Mei 2012 Hari ke-5 Keluhan : -panas(+) terutama malam hari panas tinggi -nyeri pada perut(+) RUQ dan Epigastrium -sakit tenggorokan(+) -batuk(+) KU : baik TTV : S : 37 C N : 120x/mnt RR : 20x/mnt PF:Abd:nyeri tekan pada kuadran kanan atas dan epigastrium,hepar teraba 1jari dibawah arcus costae kanan

27 Mei 2012 Hari ke-7 Keluhan : -panas(+) terutama malam hari panas tinggi -nyeri pada perut(-) -sakit tenggorokan(-) -batuk(+) KU : baik TTV : S : 37 C N : 120x/mnt RR : 20x/mnt PF:Abd:nyeri tekan pada epigastrium,hepar tidak teraba

Diagnosa
Diagnosa Banding: Malaria Tuberkulosis millier Hepatitis B akut Hepatitis C akut Diagnosa Kerja: Demam Tifoid Suspect Hepatitis A

PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa : Tirah baring Diet gizi tinggi Medikamentosa : Terapi di IGD Infus RL 12 tetes/mnt Injeksi cefotaxime 3x500 mg Paracetamol 500 mg 3x 1/2tab Injeksi Ranitidin 1x1/2 ampul Hasil laboratorium tes widal positif diberikan terapi chloramphenikol 4x2tab sehari. Terapi tambahan: -Dulcolax supp 5mg -Curdiplex 3x1 Cth

Di rumah sakit : Tirah baring. Minum air yang banyak. Minum obat penurun panas sesuai dosis yang diberikan. Makan makanan lembut terlebih dahulu. Cuci tangan terlebih dahulu sebelum makan. Penyajian makanan sehigiene mungkin. Di rumah : Minum antibiotik oral yang diberikan sesuai anjuran dokter. Jaga higiene personal, keluarga dan sanitasi lingkungan termasuk buang air kecil ke dalam kloset. Makan makanan yang lunak dahulu, rendah serat baru berangsurangsur pindah ke makanan biasa. Penyajian makanan sehigiene mungkin termasuk memasak makanan terlebih dahulu. Kurangi jajan di luar.

NASEHAT

PROGNOSA
Ad vitam : Dubia ad bonam Ad Functionam : Dubia ad bonam Ad Sanationam : Dubia ad bonam

Kultur empedu: spesimen urin atau feses.

IGM anti Salmonella Typhii


Laboratorium darah ulang (Hb, L, T)

USULAN

Foto abdomen (atas indikasi)


Tes Tuberkulin (atas indikasi)

Rntgen thorax (atas indikasi)


Kultur bakteri urin (atas indikasi)

IgM Anti-HAV

Tinjauan Pustaka

Demam Tifoid

DEMAM TIFOID
= Typhoid fever = Typhus abdominalis, demam enterik Batasan (Anderson et al., 2003). - infeksi sistemik bersifat akut - serang saluran cerna - ditandai dengan panas > 1 minggu gangguan saluran cerna dengan / tanpa gangguan kesadaran

Salmonella typhii

Endotoksin Mulut Panas

Pathogenesis
Usus halus Pembuluh limfe

Makanan Minuman

Aliran darah (Transien bakteriemia)


Masa inkubasi

Organ tubuh (hati,limpa)


Kel limfoid usus halus Empedu

Aliran darah (Bakteriemia sekunder)


Perforasi Perdarahan Peritonitis

Tukak Plaque Peyeri Carrier

Manifestasi Klinis
Demam remiten pada minggu pertama,biasanya menurun pd pagi hari danmeningkat pd sore hari dan malam hari. Dalam minggu kedua, pasien terus berada dalam keadaan demam, Demam turun secara berangsur-angsur pd minggu ketiga. Lidah kotor yaitu ditutupi oleh selaput kecoklatan kotor,dan tepi kemerahan,jarang disertai tremor. Hati dan limpa membesar,nyeri pd perabaan. Biasanya tdpt konstipasi,tetapi mungkin normal bahkan dapat diare.

Demam

Febris incrementi

Febris continoa

Febris decrementi

Kurva demam : step-ladder temprature chart

step-ladder temprature chart

saddle back fever (DD, DBD)

Demam typhoid

Demam skarlet

Peny. Kawasaki

Identifikasi bakteri
Serologis : uji Widal uji Tubex Typhidot-M . metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) pemeriksaan IgM - dipstik.

Perbenihan Gaal kultur Secara molekuler PCR (Polymerase Chain Reaction)

DIAGNOSIS BANDING
Didasarkan panas > 5-7 hari - Demam paratifoid : uji serologis dan kultur

- Tuberkulosis millier : LF, LED, Mt tes


- Malaria : sediaan darah tipis dan tebal

- UTI : sedimen urin, kultur


- Pneumonia : thorax foto

- DBD : serologis, trombosit, hematokrit


- Sepsis : kultur darah

DIAGNOSIS
Diagnosis Atas dasar : - anamnestik - gambaran klinis - pemeriksaan penunjang

Diagnosis pada anak usia < 5 thn : seringkali sulit gejala klinik sering tidak jelas / khas
Diagnosis pasti Salmonella tifi (+)

TATALAKSANA
Tujuan pengobatan. - Mempercepat penyembuhan, - Meminimalkan komplikasi - Mencegah penyebaran penyakit

Tinjauan Pustaka

Hepatitis A

Definisi
Proses terjadinya inflamasi dan atau nekrosis jaringan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A.

Epidemiologi
HAV masih endemis seperti di Afrika,Amerika Selatan,Asia Tengah dan Asia Tenggara

Virologi
Merupakan virus RNA Berasal dari genus Hepatovirus,famili Picornavirus Bersifat termostabil,tahan asam dan tahan terhadap empedu. Host HAV terbatas pada manusia dan beberapa primata Transmisi HAV melalui fekal-oral

Manifestasi Klinis
Gejala muncul mendadak ,yakni : Panas Mual Muntah Tidak mau makan Nyeri perut

1.Inkubasi 2.Masa prodromal

3.Fase ikterik
4.Fase Penyembuhan

Stadium
1. 2. Masa inkubasi : berlangsung selama 18 50 hari. Masa prodromal : terjadi selama 4 hari 1 minggu atau lebih. Gejala : fatigue, malaise, nafsu makan berkurang, mual, muntah, rasa tidak nyaman di regio epigastric, demam (biasa nya < 39o C), merasa dingin, sakit kepala, gejala seperti flu, hepatomegali ringan dengan nyeri tekan. Masa ikterik : urin berwarna kuning tua, seperti teh, diikuti oleh warna feses seperti dempul, warna sklera dan kulit kuning. Gejala : anoreksia, lesu, mual, muntah bertambah berat. Masa penyembuhan : ikterik menghilang dan warna feses kembali normal dalam 4 minggu setelah onset.

3.

4.

Diagnosis
Diagnosis hepatitis A dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan IgM anti HAV.Antibodi ini ditemukan 1-2 minggu setelah terinfeksi HAV dan bertahan 3-6 bulan. IgG anti HAV dapat dideteksi 5-6 minggu stelah terinfeksi.

Diagnosa
1. IgM anti HAV : ditemukan 1 - 2 minggu setelah terinfeksi dan bertahan dalam waktu 3 6 bulan. 2. IgG anti HAV : di deteksi 5 6 minggu setelah terinfeksi dan bertahan sampai beberapa dekade, memberi proteksi sampai seumur hidup. 3. PCR (polymerase chain reaction) 4. ALT, AST dan Protrombin Time 5. Biopsi hati

Penatalaksanaan
Non-Farmakologi
Penyakit ini akan sembuh sendiri setelah beberapa minggu. Istirahat, nutrisi yang cukup dan cairan yang adekuat

Farmakologi
Obat obatan simptomatik

Pencegahan
Menjaga Higiene Pribadi :
Cuci tangan sebelum makan Menggunakan alat makan yang bersih Tidak jajan di pinggir jalan

Vaksin Hepatitis A
Bertahan 20 tahun untuk suntikan 2 dosis Direkomendasikan untuk anak-anak

Immunoglobulin Hepatitis A
Suntikan 1 bulan sebelum bepergian ke tempat yang beresiko tinggi

Pencegahan
Imunisasi -imunusasi pasif Imunoglobulin -imunisasi aktif inactivated vaccines

Imunisasi Pasif
Semua orang yang kontak dgn penderita Pegawai dan pengunjung tempat penitipananak bila didapatkan seorang penderita atau keluarganya menderita hepatitis A Pegawai jasa boga dimana salah satu diketahui menderita Hepatitis A Individu dari negara dgn endemisitas rendah yg melakukan perjalanan ke negara dgn endemisitas sedang sampai

Imunisasi Aktif
Individu yang akan bekerja ke negara lain dgbn prevalensi HAV sedang sampai tinggi Anak-anak 2 tahun ke atas pada daerah dgn endemisitas tinggi atau periodic outbreak Homoseksual Pengguna obat terlarang Peneliti HAV Penderita dgn penyakit hati kronik dan

Diagnosa Banding
Virus lain dapat memberikan gejala hepatitis sebagai salah satu komponen dari gejala sistemik sekalipun virus-virus tersebut bukan hepatotropik, yaitu : 1.Virus herpes simpleks (HSV) 2.Virus Sitomegalo (CMV) 3.Virus Epstein-Barr 4.Varicella 5.Rubella 6.Adenovirus 7.Enterovirus

Komplikasi Obstruksi billier Hepatitis kronik Sirosis hati

Prognosis 99% kasus sembuh sempurna dalam waktu 6 bulan tanpa pengobatan

Terima Kasih

Thank You

Anda mungkin juga menyukai