Anda di halaman 1dari 16

SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD dr. H.

ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG Desember 2012

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Mola Hydatidosa adalah salah satu penyakit trofoblas gestasional (PTG), yang meliputi berbagai penyakit yang berasal dari plasenta yakni mola hidatidosa parsial dan komplet, koriokarsinoma, mola invasif dan placental site trophoblastic tumors. Pada pasien dengan mola hydatidosa, 20% kasus berkembang menjadi keganasan trofoblastik. Setelah mola komplet berkembang, invasi uterus terjadi pada 15% pasien dan metastasis terjadi pada 4% kasus.

Tidak ada kasus koriokarsinoma yang dilaporkan berasal dari mola parsial, walaupun pada 4% pasien dengan mola parsial dapat berkembang penyakit trofoblastik gestasional persisten nonmetastatik yang membutuhkan kemoterapi.

ISI

DEFINISI Mola hydatidosa adalah merupakan kehamilan yang dihubungkan dengan edema vesikular dari vili khorialis plasenta dan biasanya tidak disertai fetus yang intak. Secara histologis terdapat proliferasi trofoblast dengan berbagai tingkatan hiperplasia dan displasia. Vili khorialis terisi cairan, membengkak, dan hanya terdapat sedikit pembuluh darah.

ETIOLOGI
Penyebab mola hydatidosa tidak diketahui, faktor-faktor yang dapat menyebabkan antara lain: Faktor ovum: ovum memang sudah patologik sehingga mati, tetapi terlambat dikeluarkan. Imunoselektif dari trofoblast. Keadaan sosio ekonomi yang rendah. Paritas tinggi. Kekurangan protein Infeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas.

FAKTOR RISIKO
Faktor usia Riwayat obstetrik dan reproduksi Defisiensi vitamin A

PATOGENESIS Teori missed abortion : Janin mati pada usia kehamilan 3-5 mg (missed abortion) Gangguan peredaran darah penimbunan cairan dalam jar. mesenkim dari villi terbentuk gelembung-gelembung

Teori Neoplasma dari Park : Adanya sel-sel tropoblas abnormal yang mempunyai fungsi abnormal. Terjadi reabsorbsi cairan berlebihan dalam villi timbul gelembung-gelembung gangguan peredaran darah janin mati. Studi dari Hertig : mola hidatidosa sematamata akibat akumulasi cairan yang menyertai degenerasi awal atau tidak adanya embrio komplit pada minggu ke tiga dan ke lima.

Adanya sirkulasi maternal yang terus menerus dan tidak adanya fetus menyebabkan trofoblast berproliferasi dan melakukan fungsinya selama pembentukan cairan.

KLASIFIKASI

Mola Hydatidosa Komplit ( Klasik) Suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar dimana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh viIi khorialis berubah menjadi kumpulan gelembung yang jernih yang mempunyai ukuran yang bervariasi mulai dari yang sulit terlihat sampai diameter beberapa sentimeter.

Struktur histologiknya ditandai oleh : Degenerasi hidropik dan pembengkakan stroma villi Tidak adanya pembuluh darah dalam vilIi yang membengkak Proliferasi dari epitel trofoblas dengan bermacam-macam ukuran Tidak ditemukan janin dan amnion

Mola Hidatidosa Inkomplit ( Parsial) makroskopik : tampak gelembung mola yang disertai janin atau bagian dari janin. janin mati pada bulan pertama atau ada juga yang hidup sampai cukup besar atau bahkan aterm. Perubahan hidatydosa bersifat fokal serta belum begitu jauh dan masih terdapat janin atau sedikitnya kantong amnion.

Pada sebagian villi yang biasanya avaskuler terjadi pembengkakan hidatidosa yang berjalan lambat, sementara villi lainnya yang vaskuler dengan sirkulasi darah fetus-plasenta yang masih berfungsi tidak mengalami perubahan. Bila ada mola yang disertai janin ada 2 kemungkinan, pertama kehamilan kembar dimana 1 janin tumbuh normal dan hasil konsepsi yang 1 lagi mengalami mola parsial.

DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang seperti laboratorium, USG dan histologis : Anamnesis : Gejala yang dapat ditemukan pada mola hydatidosa adalah sebagai berikut :
Adanya tanda-tanda kehamilan disertai dengan

perdarahan. Hiperemesis gravidarum Tanda tanda pre-eklamsia selama trisemester pertama atau awal trisemester kedua

Kista lutein unilateral/bilateral Umumya uterus lebih besar dari usia kehamilan. Secara khas tidak ditemukan aktifitas janin sekalipun dideteksi dengan instrumen yang paling sensitif tidak teraba bagian janin dan tidak teraba gerakan janin. Kadar gonadotropin chorion tinggi dalam darah dan urin. Kadar tiroksin plasma , namun gejala hipertiroid jarang muncul.

Pemeriksaan Fisik
Kehamilan mola komplet didapatkan umur

kehamilan yang tidak sesuai dengan besarnya uterus Tidak teraba bagian janin, tidak ada bunyi jantung janin. Didapatkan pula adanya gejala preeklamsia hipertensi ( TD > 140/90 mmHg), protenuria (>300 mg.dl), dan edema dengan hiperefleksia. Uji batang sonde (Acosta-Sison / Hanifa), sonde dimasukkan, bila tdk ada tahanan : sonde diputar stlh ditarik sedikit. Bila ttp tdk ada tahanan, suspek mola

Laboratorium :Kadar hCG Foto rontgen abdomen

Anda mungkin juga menyukai