It is what men think, that determines how they act (John Stuart Mill); Banyak peristiwa dan gerakan politik yang diawali dengan ideologi; Secara sejarah, ideologi merupakan suatu produk dari industrialisasi dan fragmentasi dari masyarakat modern atas dua abad yang lampau; An ideology is an organized collection of ideas. The word ideology was coined by Count Antoine Destutt de Tracy, Elements of Ideology, in the late 18th century to define a "science of ideas." Kata ideologi merupakan suatu produk dari Masa Pencerahan Perancis, yang berarti suatu ilmu tentang ide-ide (idea-ology);
Introduction (continued)
Setiap ideologi dan gerakan politik mempunyai asal-usulnya pada ide-ide dari beberapa pemikir masa lalu, misalnya dulu dikenal mad men in authority seperti Mussolini, Hitler, Lenin, Stalin, Mao Zedong (John Maynard Keynes); Hampir seluruh abad ke-20 ditandai dengan benturan 3 ideologi besar liberalisme, komunisme, dan fascisme yang telah mendominasi politik dunia; Masa kini banyak pula ditandai dengan pertentangan antarideologi, seperti etnonasionalisme vs. nasionalisme, hitam vs. putih (rasisme), fundamentalisme agama vs. sekularisme, gay vs. anti-gay, feminisme vs. antifeminisme, globalisasi vs. anti-globalisasi.
Ideologies tend to be abstract thoughts applied to reality and, thus, make this concept unique to politics. Ideologi seringkali dianggap sinonim dengan sistem kepercayaan (belief systems) -- mind-sets; budaya politik (political culture), Weltanschauung, atau tradisi politik. Terdapat hubungan fungsional di antara filsafat, teori dan ideologi; Selain itu, ideologi melibatkan tindakan dan usaha kolektif. Semua ideologi dan gerakan politik berakar di masa lampau; Apakah ideologi-ideologi itu bisa berakhir (the end of ideology Daniel Bell) ataukah ideologi liberalisme yang memenangkan pertarungan melawan semua ideologi lain (the end of history Francis Fukuyama)?
Introduction (continued)
Definition
Menurut Terence Ball dan Richard Dagger, an ideology is a fairly coherent and comprehensive set of ideas that explains and evaluates social conditions, helps people understand their place in society, and provides a program for social and political action; Ideologi mempunyai 4 fungsi bagi manusia, yaitu:
1. 2. 3. 4. Eksplanasi; Evaluasi; Orientasi; Program Politik.
Sedangkan menurut John Plamenatz, ideology has been defined as a set of closely related beliefs, or ideas, or even attitudes, characteristic of a group or community
Other Definitions
An ideology can be thought of as a comprehensive vision, as a way of looking at things The main purpose behind an ideology is to offer change in society through a normative thought process (what the world ought to be). Ideologi merupakan sekumpulan ide-ide yang mempertajam pemikiran dan tindakan manusia yang menghargai sesuatu, seperti nasionalitas, suku/ras/etnis, peran dan fungsi pemerintah, hubungan di antara laki-laki dan perempuan, tanggung jawab manusia pada lingkungan hidup dan lainlain sebagainya;
Functions or Uses
Ideologi memberikan kerangka dasar bagi manusia bagi tindakan politik, yang dapat digunakan untuk:
1. 2. 3. 4. 5. 6. Legitimasi; Solidaritas dan Mobilisasi; Kepemimpinan dan Manipulasi; Komunikasi; Pemenuhan emosional; Kritisisme, Utopia, dan Konservasi
Main Themes
Menurut Roy C. Macridis dan Mark L. Hulliung terdapat 4 tema utama dari ideologi politik, yaitu:
1. 2. 3. 4. Peran dan sifat individu (human nature); Sifat kebenaran dan bagaimana dapat ditemukannya; Hubungan di antara individu dan kelompok; Karakteristik dari kewenangan politik sumber dan batasbatasnya; 5. Tujuan dan mekanisme dari organisasi ekonomi terutama isu-isu persamaa material dan ekonomi dikaitkan pada kebebasan individu.
Freedom The belief that the rights of each individual in society are of primary importance. Equality The belief that all individuals in a society should be treated in the same way. The balance of freedom and equality helps to determine the nature of political ideology that political parties shape their policies. Governments attempt to balance freedom and equality. Political ideologies have different beliefs regarding the importance of freedom and equality.
Socialism
Ideologi ini berkembang sebagai suatu reaksi melawan kemunculan kapitalisme industri; Tujuan awalnya adalah untuk menghapus suatu ekonomi kapitalis yang berdasarkan pada pertukaran pasar, dan menggantikannya dengan suatu masyarakat sosialis; Sosialisme telah berkembang dan bercabang menjadi berbagai bentuk selama abad ke-19 dan ke-20, seperti sosialisme reformis, sosialisme revisionis, sosialisme revolusioner (komunisme), sosialisme konstitusional, eurokomunisme. Berbagai ilmuwan politik menyebutkan bahwa di akhir abad ini, sosialisme sudah tidak laku lagi diterapkan, bahkan sebagai ideologi negara pun. Hanya Kuba dan Korea Utara yang masih menerapkannya, sedangkan RRC dan Vietnam sudah mengkombinasikannya dengan ideologi kapitalisme;
Fascism
Fascism as a political ideology began in Italy in 1922 with the regime of Benito Mussolini. In Germany the National Socialist Party led by Hitler came to power in 1933. This was a backward looking political philosophy which stressed militarism and racial purity.
Liberalism
Dianggap sebagai ideologi dari negara-negara Barat yang terindustrialisasi, dan telah berkembang sekitar 300 tahun; Produk dari kehancuran feodalisme dan pertumbuhan dari suatu masyarakat pasar atau kapitalis liberalisme dengan kapitalisme dihubungkan secara dekat; Dalam bentuk liberalisme ekonomi, posisi ini disokong oleh suatu mekanisme pasar bebas dan kepercayaan bahwa ekonomi bekerja lebih baik ketika dibiarkan sendiri oleh pemerintah, sehingga menjamin kemakmuran, kebebasan individu, merrit-system, dan keadilan sosial;
Liberalisme klasik suatu komitmen pada suatu bentuk ekstrim dari individualisme, atomisme, negara sebagai suatu necessary evil yang menjamin ketertiban dan keamanan sekaligus membatasi kebebasan individu negara nightwatchman; Meskipun di akhir abad ke-19 muncul suatu bentuk liberalisme sosial yang menekankan lebih pada reformasi kesejahteraan dan intervensi ekonomi; Para New Liberals seperti T. H. Green dan J. A. Hobson memandang kebebasan itu bukan hanya berarti meninggalkan sendiri, melainkan kebebasan dari kelaparan social or welfare liberalism; Bentuk kesejahteraan sosial ini dapat memperluas kebebasan dengan penjaminan para individu dari setan sosial yang merusak keberadaan individu;
Liberalism (continued)
Liberalism (continued)
Awalnya sebagai doktrin politik yang menyerang absolutisme dan keistimewaan feodal dengan mengembangkan pemerintahan konstitusional dan perwakilan (John Locke, Two Treatises of Government, 1690);
Liberalism (continued)
Abad ke-19, suatu kredo ekonomi liberal telah berkembang yang memuji kebajikan dari kapitalisme laissez-faire dan mengutuk semua bentuk campur tangan pemerintah (Adam Smith, The Wealth of Nations, 1776);
Liberalism (continued)
Sedangkan liberalisme modern justru dikarakteristikan oleh suatu intervensi negara. Hal ini terutama dipengaruhi karya John Stuart Mill, On Liberty, 1859, yang menekankan selain pada kualitas kehidupan individu, juga simpati pada hak pilih perempuan dan kerja sama para buruh.
Liberalism (continued)
John Maynard Keynes memandang bahwa pertumbuhan dan kemakmuran dapat dipelihara hanya melalui suatu sistem kapitalisme yang dikelola atau diatur, dengan tanggung jawab ekonomi kunci ditempatkan di tangan negara;
Individualisme menekankan pada individu manusia ketimbang setiap kelompok sosial atau kolektivitas; Kebebasan (freedom, liberty) manusia berhak bertindak sesuai dengan keinginannya; Akal (reason) dunia mempunyai suatu struktur rasional yang dapat ditemukan melalui penggunaan akal manusia dan penyelidikan progress; Persamaan (equality) born equal meritokrasi; Toleration kesabaran suatu keseimbangan atau harmoni antara pandangan dan kepentingan yang bersaingan; Consent kewenangan muncul dari bawah legitimasi Konstitusionalisme pemerintah dibatasi oleh konstitusi
Liberalism is divided into classical and reform liberalism. Liberals were believers in the progress of good men with reform liberals accepting more government intervention in the economy. Conservatives were not as optimistic about mankind but strongly supported economic freedom. Conservative ideas and doctrines first emerged in the late 18th and early 19th century. They arose as a reaction against the growing pace of economic and political change, which was in many ways symbolized by the French Revolution.
Maoism 1930s
Neo-Liberalism, 1980s
dubious