Proses polimerisasi emulsi pertama kali dilakukan pada pada saat perang dunia ke dua, karena terancamnya pasokan karet alam sehingga mulai diciptakan karet sintetik. Polimer emulsi yang pertama kali disintesis adalah poli (1.3 butadiene co styrene).
Polimerisasi Emulsi
Merupakan polimerisasi adisi terinisiasi radikal bebas dimana suatu monomer atau campuran monomer dipolimerisasikan di dalam air dengan perubahan surfaktan untuk membentuk suatu produk polimer emulsi.
Polimerisasi emulsi (0,01 10 m), polimerisasi yang dipropagasi di dalam misel, dengan adanya surfaktan atau emulsifier yang mengelilingi monomer, dengan menggunakan air sebagai fase kontinu.
Monomer Air (fase kontinu) Surfaktan (1 5% bobot) Inisiator yang larut air (fase kontinu) Aditif
Surfaktan
Bertindak sebagai pengemulsi Fungsi: Penyedia kedudukan untuk nukleasi partikel Penstabil koloid dari partikel yang sedang tumbuh sebagai hasil dari adsorbsi surfaktan pada antar muka partikel air
Surfaktan yang sering digunakan adalah surfaktan non ionik seperti sodium lauril sulfat.
Air
Konsentrasi monomer lebih besar atau sama dg CMC (konsentrasi misel kritik)
Mekanisme
Pada awal reaksi surfaktan membentuk agregat yang terdiri dari 50 100 molekul yang disebut misel. Sebagian monomer memasuki misel dan sebagian besar lainnya berada dalam bentuk tetesan dalam air dalam ukuran mikrometer. Polimer terbentuk dalam misel, secara bersamaan misel tumbuh dengan penambahan monomer yang disuplai dari tetesan monomer pada fase air.
Mekanisme
Tiga tahap polimerisasi emulsi: Tahap pertama: 2 15 % total konversi polimer Jumlah partikel polimer terbentuk meningkat, oleh karena itu laju juga meningkat. Jumlah partikel stabil 0,1% dari konsentrasi misel awal (1013-1015 partikel per ml) Partikel tumbuh, absorbsi oleh molekul surfaktan. Konsentrasi surfaktan berkurang dibawah CMC Misel yang tidak aktif, melarut didalam larutan. Tahap pertama berakhir, ketika seluruh surfaktan teradsorpsi pada partikel monomer
Tahap kedua: - Jumlah partikel polimer yang terbentuk tetap konstan - Terjadi sedikit kenaikan laju polimerisasi - Tahap kedua berakhir ketika droplet menghilang Tahap ketiga: - Jumlah partikel polimer tetap konstan - Konsentrasi monomer berkurang, laju berkurang
RM*
Propagasi: RM* + M
kp
RMM*
Vp = kp[M][M*]
Vp = kp{f(Kd/Kt)[I]}1/2[M]
Panjang rantai kinetika () = Vp/Vi Bila tidak terjadi transfer: DPn = 2 (kombinasi) Dpn = (dismutasi) Gabungan kombinasi dan dismutasi: DPn = 2 + (1-) DPn = (1 + )
Senyawa yang mengandung Nitrogen (Senyawa azo) Contoh: azobis isobutironitril (AIBN)