Anda di halaman 1dari 34

TATALAKSANA BBLR

OLEH EUIS MASRUROH 1102003082

BBLR
Bayi berat badan lahir rendah ( BBLR )

adalah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram. WHO semua bayi yang baru lahir dengan berat lahir kurang dari 2500 gram disebut Low Birth Weight Infants ( BBLR).

klasifikasi

Epidemiologi
15% dari seluruh kelahiran di dunia Sering

terjadi di negara berkembang dengan sosio-ekonomi rendah Angka kematian 35x lebih tinggi dari bayi BBL >2500gr

ETIOLO GI

PREMATUR

FAKTOR IBU : UMUR, PARITAS, NUTRISI IBU, HIPERTENSI, TOKSEMIA, ANEMIA, ROKOK FAKTOR PLASENTA : PENYAKIT VASKULAR, KEHAMILAN GANDA

Manifestasi klinis
Fisik
Bayi kecil Pergerakan kurang dan masih lemah Kepala lebih besar dari pada badan Berat badan < 2500 gram

Kulit dan kelamin Kulit tipis dan transparan Lanugo banyak Rambut halus dan tipis Genitalia belum sempurna

Sistem syaraf
Refleks moro Refleks menghisap, menelan, batuk belum sempurna

Sistem muskuloskeletal Axifikasi tengkorak sedikit, Ubun ubun dan satura lebar, Tulang rawan elastis kurang, Otototot masih hipotonik, Tungkai abduksi,Sendi lutut dan kaki fleksi

Sistem pernafasan Pernafasan belum teratur sering apnoe Frekwensi nafas bervariasi

komplikasi
Hipotermia Hipoglikemia Gangguan cairan dan elektrolit Hiperbilirubinemia Sindroma gawat nafas Paten duktus arteriosus Infeksi Perdarahan intraventrikuler Apnea of Prematurity Anemia

Masalah jangka panjang


Gangguan perkembangan Gangguan pertumbuhan Gangguan penglihatan (Retinopati) Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk

rumah sakit Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

Diagnosis
1). Anamnesis Riwayat yang perlu ditanyakan pada ibu dalam anamesis untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya BBLR :
Umur ibu, Riwayat hari pertama haid terakir, Riwayat persalinan sebelumnya, Paritas, jarak kelahiran sebelumnya, Kenaikan berat badan selama hamil, Aktivitas, Penyakit yang diderita selama hamil, Obat-obatan yang diminum selama hamil

2). Pemeriksaan Fisik Berat badan <2500gram Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)

Tulang rawan telinga belum terbentuk. Masih terdapat lanugo. Refleks masih lemah. Alat kelamin luar; perempuan: labium mayus belum menutup labium minus; laki-laki: belum terjadi penurunan testis & kulit testis rata.

Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (bila

bayi kecil untuk masa kehamilan).


Tidak dijumpai tanda prematuritas. Kulit keriput. Kuku lebih panjang

PEMERIKSAAN FISIK BBLR

Nilai Temuan Neurologis menurut Dubowitz

Aspek Plantar Bayi

36 minggu

38 minggu

40 minggu

36 minggu

40 minggu

3). Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan skor ballard Tes kocok (shake test), dianjur untuk bayi kurang bulan Darah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia fasilitas diperiksa kadar elektrolit dan analisa gas darah. Foto dada ataupun babygram diperlukan pada bayi baru lahir dengan umur kehamilan kurang bulan dimulai pada umur 8 jam atau didapat/diperkirakan akan terjadi sindrom gawat nafas. USG kepala terutama pada bayi dengan umur kehamilan kurang lebih

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam BBLR adalah : Suhu Tubuh

Pusat pengatur napas badan masih belum sempurna Luas badan bayi relatif besar sehingga penguapannya bertambah Otot bayi masih lemah Lemak kulit dan lemak coklat kurang, sehingga cepat kehilangan panas badan Kemampuan metabolisme panas masih rendah, sehingga bayi dengan berat badan lahir rendah perlu diperhatikan agar tidak terlalu banyak kehilangan panas badan dan dapat dipertahankan.

Pernapasan

Fungsi pengaturan pernapasan belum sempurna, Surfaktan paru-paru masih kurang, sehingga perkembangannya tidak sempurna Otot pernapasan dan tulang iga lemah Dapat disertai penyakit : penyakit hialin membrane, mudah infeksi paru-paru dan gagal pernapasan Alat pencernaan makanan Belum berfungsi sempurna sehingga penyerapan makanan dengan lemah / kurang baik Aktifitas otot pencernaan makanan masih belum sempurna , sehingga pengosongan lambung berkurang Mudah terjadi regurgitasi isi lambung dan dapat menimbulkan aspirasi pneumonia terjadi perdarahan dan nekrosis

Hepar yang belum matang (immatur)

Mudah menimbulkan gangguan pemecahan bilirubin, sehingga mudah terjadi hyperbilirubinemia (kuning) samai ikterus Ginjal masih belum matang Kemampuan mengatur pembuangan sisa metabolisme dan air masih belum sempurna sehingga mudah terjadi oedema, Perdarahan dalam otak Pembuluh darah bayi BBLR masih rapuh dan mudah pecah Sering mengalami gangguan pernapasan, sehingga memudahkan terjadinya perdarahan dalam otak Perdarahan dalam otak memperburuk keadaan dan menyebabkan kematian bayi Pemberian O2 belum mampu diatur sehingga mempermudah

TERAPI
1 Medikamentosa Pemberian vitamin K1 : Injeksi 1 mg IM sekali pemberian, atau Per oral 2 mg sekali pemberian atau 1 mg 3 kali pemberian (saat lahir, umur 3-10 hari, dan umur 4-6 minggu)

2. Diatetik

Bayi prematur atau BBLR mempunyai

masalah menyusui karena refleks menghisapnya masih lemah. Untuk bayi demikian sebaiknya ASI dikeluarkan dengan pompa atau diperas dan diberikan pada bayi dengan pipa lambung atau pipet.

a. Berat lahir 1750 2500 gram Bayi Sehat Biarkan bayi menyusu pada ibu semau bayi. Pantau pemberian minum dan kenaikan berat badan untuk menilai efektifitas menyusui. Bayi Sakit Apabila bayi dapat minum per oral dan tidak memerlukan cairan IV, berikan minum seperti pada bayi sehat. Apabila bayi memerlukan cairan intravena:

Berikan cairan intravena hanya selama 24 jam pertama minum per oral pada hari ke-2 (bayi stabil).

Apabila masalah sakitnya menghalangi proses menyusui, berikan ASI peras melalui pipa lambung : Berikan minum 8 kali dalam 24 jam (contoh; 3 jam sekali). Apabila bayi telah mendapat minum 160 ml/kgBB per hari tetapi masih tampak lapar berikan tambahan ASI setiap kali minum

Berat 1500-1749 Bayi sehat ASI peras berikan dengan sendok/cangkir, jika ada resiko aspirasi gunakan pipa lambung. Berikan minum 8 kali dlm 24 jam (3jam sekali). Bila sudah minum baik coba susui langsung Bayi sakit Cairan IV 24jam pertama Hari ke2 ASI peras dgn pipa lambung Minum 8x dlm 24 jam Beri ASI dengan sendok Jika dapat menyusu dengan baik susui angsung

Berat 1250-1499 gram Bayi sehat ASI peras dgn pipa lambung Beri minum 8x/24jm Minum dgn sendok Susui langsung jika dpt minum baik Berat <1250gram Beri cairan IV 48 jam pertama ASI dgn pipa lambung hari ke 3 Minum minimal 12x / 24 jam Minum dengan sendok Bila dpt menyusi dengan baik susui langsung

suportif
Menjaga suhu tubuh tetap normal Inkubator Ontak kulit ke kulit (kangooro mother care) Ukur suhu tubuh dgn berkala

monitoring
1). Pemantauan saat dirawat Preparat besi sebagai suplemen mulai diberikan pada usia 2 minggu Tumbuh kembang Pantau berat badan bayi secara periodik Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama (sampai 10% untuk bayi dengan berat lahir 1500 gram dan 15% untuk bayi dengan berat lahir <1500

Bila bayi sudah mendapatkan ASI secara

penuh (pada semua kategori berat lahir) dan telah berusia lebih dari 7 hari :
Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 ml/kg/hari sampai tercapai jumlah 180 ml/kg/hari Tingkatkan jumlah ASI sesuai dengan peningkatan berat badan bayi agar jumlah pemberian ASI tetap 180 ml/kg/hari Apabila kenaikan berat badan tidak adekuat, tingkatkan jumlah pemberian ASI hingga 200 ml/kg/hari Ukur berat badan setiap hari, panjang badan dan lingkar kepala setiap minggu.

Early Feeding untuk mencegah penurunan

berat badan lebih dari 10 %, hypoglycemia, hyperbilirubinemia ( pedoman: puasa 2 jam, dextrose 5 % ) frekuensi minum : berat badan 1.250 gram: 24 X/24 jam berat badan 1.250 2.000 gram : 12 X / 24 jam berat badan lebih dari 2.000 gram : 8 X / 24 jam

Jumlah cairan.
Hari 1 60 cc / Kg BB / hari Hari 2 90 cc / Kg BB / hari Hari 3 120 cc / Kg BB / hari Hari 4 150 cc / Kg BB / hari Hari seterusnya 180 - 200 cc / Kg BB / hari Jumlah kalori : 110 140 cal / Kg BB / hari

Jumlah protein 3 6 gram / Kg BB / hari


Jumlah Karbohidrat : 10 15 gram / Kg BB

/ hari Jumlah lemak : 5 7 gram / Kg BB / hari Macam nutrisi : ASI dan ASS ( Air Susu Sapi )

Tanda bahaya (deteksi dini dan rujukan)


Letargi, tidak mau minum Hipotermia

Takipnu, merintih, apnu


Kejang

Distensi abdominal
Perdarahan, ikterus

TRANSPORTASI

Bayi tetap hangat Life support Dengan ibu Surat rujukan

prognosis
Kematian perinatal pada bayi BBLR 8 kali lebih

besar dari bayi normal. Prognosis akan lebih buruk bila BB makin rendah, angka kematian sering disebabkan karena komplikasi neonatal seperti asfiksia, aspirasi, pneumonia, perdarahan intrakranial, hipoglikemia. Bila hidup akan dijumpai kerusakan saraf, gangguan bicara, IQ rendah

Anda mungkin juga menyukai