Pembimbing : Dr. Sri Rosiyanti OLEH : Tri Ayu Wulandari S.Ked G1A106043
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS SIMPANG IV SIPIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JAMBI
PENDAHULUAN
Faringitis merupakan suatu peradangan pada dinding faring yang dapat disebabkan oleh virus (40-60%), bakteri (5-40%), alergi, trauma, toksin dan lain-lain.1
IDENTITAS PASIEN
Nama
Pendidikan : Mahasiswa
ANAMNESIS (Autoanamnesis, Tgl : 1 Agustus 2013) Keluhan Utama Nyeri menelan sejak 5 hari yang lalu Riwayat Perjalanan Penyakit
5 hari yll nyeri menelan(-), Rasa kering dan gatal pada tenggorokan (+), terasa ada yang mengganjal di tenggorokan. Demam (+). Pasien juga mengeluh nafsu makan menurun, nyeri pada telinga (-), keluar air (-), , telinga berdenging (-), suara parau (-), nyeri pada sendi (+).
CONT
1
minggu yll Riwayat batuk pilek (+), batuk tidak berdahak, batuk darah (-) , pilek(+) tidak dipengaruhi cuaca, debu, makanan dan obat-obatan. keluhan hanya dibiarkan oleh pasien, namun karena dirasa makin bertambah, pasien berobat ke poli umu puskesmas simpang IV Sipin.
Riwayat alergi obat-obatan (-), alergi makanan (-) Riwayat asma (-)
Tidak ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit yang sama dengan pasien
STATUS PRESEN
: compos mentis
PEMERIKSAAN KHUSUS
D:\kasus kesmas\faringitis\Pemeriksaan.docx
: pembesaran KGB Submandibularis dekstra dan Palpasi :pembesaran KGB Submandibularis dekstra dan nyeri tekan (-) PEMERIKSAAN PENUNJANG : tidak dilakukan
PEMERIKSAAN AUDIOLOGI
Tes Pendengaran Tes rinne Tes weber Tes schwabach Kanan Kiri
Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
DIAGNOSIS BANDING
Faringitis akut Tonsilitis akut Laryngitis akut DIAGNOSIS KERJA Faringitis akut
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Cont
Edukasi
Menjaga higienitas mulut Memperbanyak minum dan Menghindari minuman dingin dan makanan yang dapat memicu timbulnya keluhan Menghindari makanan yang dapat menyebabkan iritasi seperti makanan berminyak atau berlemak Istirahat yang cukup
Cont
Terapi tradisional :
Daun lidah buaya, jeruk lemon dan madu Caranya : Daun lidah buaya dicuci bersih lalu dikupas diambil dagingnya (90 gram) Lalu blender dan dipanaskan hingga mendidih Setelah hangat tambahkan air perasan jeruk lemon dan tambahkan madu Aduk rata, dan diminum 3 kali sehari
PROGNOSIS Quo ad vitam : bonam : bonam : bonam Quo ad functionam Quo ad sanationam
TINJAUAN PUSTAKA
Faringitis adalah suatu peradangan didalam rongga mulut atau faring yang biasanya disertai kesulitan menelan
PATOFISIOLOGI
infiltrasi pada lapisan epitel epitel terkikis jaringan limfoid superficial mengadakan reaksi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfnuklear kriptus tonsil yang berisi bercak kuning yang disebut detritus. bercak-bercak detritus ini berdekatan menjadi satu, tonsillitis lakunaris. Bercak detritus yang melebar membran semu ( pseudo membran )
ETIOLOGI
kuman-kuman streptococcus B hemoliticus,streptococcus viridans serta streptococcus pyogenes. Sisanya disebabkan oleh infeksi virus yaitu adenovirus, ECHO, virus influenza, serta herpes. Cara infeksinya percikan ludah ialah oleh
gatal dan kering pada tenggorokkan suhu tubuh naik sampai mencapai 40C, rasa lesu, rasa nyeri di sendi, ( anoreksia ), rasa nyeri ditelinga (otalgia ), suara menjadi parau atau serak.
CONT
Pada pemeriksaan tampak faring hiperemis, tonsil membengkak dan hiperemis, terlihat detritus membentuk folikel, kadang detritus berdekatan menjadi satu ( tonsillitis lakunaris ) atau berupa membran semu. Kelenjar submandibulla membengkak dan nyeri tekan, terutama pada anak-anak
Faringitis kronis
1. Faringitis kronis hiperplastik gatal, kering serta berlendir yang sukar di keluarkan di tenggorokkan, disertai batuk. Pada pemeriksaan tampak mukosa dinding posterior faring granular. (4)
Faringitis
kronis atropika
Tenggorokkan terasa kering dan tebal, serta mulut berbau. Pada pemeriksaan tampak pada mukosa faring terdapat lendir yang melekat dan bila lendir itu diangkat tampak mukosa kering.
PENATALAKSANAAN
Faringitis
akut
Antibiotik Anti
golongan penisilin atau sulfonamide selama 5 hari piretik kumur atau obat hisap dengan desinfektan alergi dengan penisilin dapat diberikan eritromisin atau klindamisin
Obat Bila
Dicari dan diobati penyakit kronik di hidung dan sinus paranasal. Tetapi lokal dengan melakukan kaustik memakai listrik atau zat kimia, misalnya albotil atau nitras argenti. Sebagai simtomatis, diberikan obat hisap atau obat kumur serta obat batuk ( antitusif atau ekspektoran ).
CONT
Faringitis kronik atropi ( sika ) Antibiotik berspektrum luas atau sesuai uji resistensi kuman sampai gejala hilang Obat kumur Menjaga hygiene mulut Obat simtomatik
Seorang perempuan(24 tahun) datang dengan keluhan nyeri menelan sejak 5 hari yag lalu. Rasa kering dan gatal pada tenggorokan (+), pasien mengaku seperti terasa ada yang mengganjal di tenggorokan. Demam (+) tapi tidak terlalu tinggi, menggigil (-), berkeringat (-). Pasien juga mengeluh nafsu makan menurun, nyeri pada telinga (-), keluar air (-), , telinga berdenging (-), suara parau (-), nyeri pada sendi (+). Riwayat batuk pilek (+) sejak 1 minggu yang lalu, batuk tidak berdahak, batuk darah (-) , pilek tidak dipengaruhi cuaca, debu, makanan dan obat-obatan.
pasien ini, kemungkinan yang menjadi etiologi dan factor predisposisinya adalah riwayat flu yang menyebabkan pasien sulit bernafas dengan hidung.
Penatalaksanaan
Pada pasien Faringitis akut ini diberikan antibiotic amoksisilin 500mg 3 kali sehari selama 4hari. Hal ini sesuai dengan teori dimana pada kasus faringitis akut dapat diberikan :
penisilin
atau
sulfonamide
Obat kumur atau obat hisap dengan desinfektan Bila alergi dengan penisilin eritromisin atau klindamisin dapat diberikan
1.Perlindungan Kesehatan ( Promosi Kesehatan) Pencegahan yang dilakukan dengan pendidikan kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap masalah kesehatan. Contoh nya dengan perbaikan status gizi individu/perorangan ataupun masyarakat untuk membentuk daya tahan tubuh yang lebih baik, seperti mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung zat gizi yang lebih baik.
2.Perlindungan
Upaya spesifik untuk mencegah terjadinya penularan penyakit tertentu. Contohnya dengan menggunakan masker, atau penutup mulut sehingga mengurangi terpapar debu.
3.Penegakan
dini
dan
Dengan cara melakukan pengobatan secara berkesinambungan sehingga tercapai proses pemulihan yang baik, melakukan perawatan khusus secara berkala guna memperoleh pemulihan kesehatan yang lebih cepat,meminum obat sampai tuntas. 5.Rehabilitasi Tidak dilakukan
TERIMA
KASIH