Anda di halaman 1dari 37

FISIOLOGI FARING

Lokal Pertahanan Sal. pernafasan Fisiologi faring Sal. pencernaan Resonansi Suara artikulasi
Proses Bicara

Humoral Selular

1.Fungsi Pertahanan

LYMPHATIC SYSTEM

Waldeyers Ring
Cincin Waldeyer terdiri atas susunan kelenjar limfa (limfoid) yang terdapat di dalam rongga mulut , membentuk lingkaran di faring , tdd: Tonsil faringeal ( adenoid ) tonsil palatina ( tonsil faucial) tonsil lingual ( tonsil pangkal lidah ), tonsil tuba Eustachius ( lateral band dinding faring /Gerlachs tonsil )

Amandel atau tonsil kumpulan jaringan limfoid , mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. Tonsil terletak pada kerongkongan di belakang kedua ujung lipatan belakang mulut. Ia juga bagian dari struktur yang disebut Ring of Waldeyer ( cincin waldeyer ).

Limfosit B : kira- kira 50- 60 % Limfosit T : kira-kira 40 % Sel plasma : 3% Sel limfoid yang immunoreaktif pada tonsil dijumpai pada 4 area : - epitel sel retikular - area ekstrafolikular - mantle zone pada folikel limfoid - pusat germinal pada folikel limfoid

Tonsil berfungsi mencegah agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh menahan kuman memasuki tubuh melalui mulut, hidung, dan tenggorokan , oleh karena itu tidak jarang tonsil mengalami peradangan.

Peradangan pada tonsil : tonsilitis, merupakan salah satu gangguan Telinga Hidung & Tenggorokan ( THT ). Kuman yang difagosit oleh imunitas seluler tonsil dan adenoid terkadang tidak mati dan tetap bersarang disana serta menyebabkan infeksi amandel yang kronis dan berulang (Tonsilitis kronis).

Infeksi yang berulang menyebabkan tonsil bekerja terus dengan memproduksi sel-sel imun yang banyak ukuran tonsil dan adenoid akan membesar dengan cepat melebihi ukuran yang normal.

Mempertahankan sistem imunitas dengan 3 mekanisme pertahanan, yaitu - Imunitas lokal - Imunitas selular - Imunitas Humoral

Local immunity
Jaringan mukosa ditemukan di saluran napas bagian atas, saluran cerna, saluran genital dan kelenjar mammae. Sistem imunitas mukosa saluran napas : Sistem imunitas mukosa saluran napas terdiri dari nose-associated lymphoid tissue (NALT), larynx-associated lymphoid tissue (LALT), and the bronchus-associated lymphoid tissue (BALT).

Sistem imun lokal ini merupakan 80% dari semua imunosit tubuh pada orang sehat. Selsel ini terakumulasi di dalam atau transit antara berbagai Mucosa-Assosiated Lymphoid Tissue (MALT), bersama-sama membentuk sistem organ limfoid terbesar pada manusia.

Humoral immunity
Imunitas humoral menghasilkan pembentukan antibodi yang disekresikan oleh sel limfosit B. Antibodi ini berada dalam plasma darah dan cairan limfa dalam bentuk protein. Pembentukan antibodi ini dipicu oleh kehadiran antigen. Antibodi secara spesifik akan bereaksi dengan antigen.

Cellular immunity
Imunitas seluler bergantung pada peran langsung selsel (sel limfosit) dalam menghancurkan patogen. Setelah kontak pertama dengan sebuah antigen melalui makrofag, sekelompok limfosit T tertentu dalam jaringan limfatik akan membesar diameternya. Setelah itu, berkembang biak dan berdiferensiasi menjadi beberapa sub populasi. Sub populasi tersebut, antara lain sel T sitotoksik (cytotoxic T cell ), sel T penolong ( helper T cell), sel T supressor (supressor T cell), dan sel T memori (memory T cell ).

Tugas utama imunitas seluler adalah untuk menghancurkan sel tubuh yang telah terinfeksi patogen, misalnya oleh bakteri atau virus. Bakteri atau virus yang telah menyerang sel tubuh akan memperbanyak diri dalam sel tubuh tersebut. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh antibodi tubuh.

2. Sal. Pernafasan

Respirasi berperan dalam mempertahankan kelangsungan metabolisme sel sehingga diperlukan fungsi respirasi yang adekuat Respirasi dapat didefinisikan sebagai gabungan aktivitas mekanisme yang berperan dalam proses suplai O2 ke seluruh tubuh dan pembuangan karbondioksida (hasil dari pembakaran sel). Fungsi dari respirasi adalah menjamin tersedianya O2 untuk kelangsungan metabolisme sel-sel tubuh serta mengeluarkan karbondioksida (CO2) hasil metabolisme sel secara terus-menerus.

Saluran Pernapasan Bagian Atas (Upper Respiratory Airway) dengan fungsi utama sebagai: a. Air conduction (penyalur udara), sebagai saluran yang meneruskan udara menuju saluran napas bagian bawah untuk pertukaran gas. b. Protection (perlindungan), sebagai perlindungan saluran napas bagian bawah agar terhindar dari masuknya benda asing. c. Warming, filtrasi dan humudifikasi yakni sebagai bagian yang menghangatkan, menyaring, dan member kelembapan udara yang diinspirasi (dihirup).

3. Sal.Pencernaan
Merupakan organ yang menghubungkan mulut dengan oesophagus Faring berperan dalam proses menelan dan sebagai tempat masuknya makanan setelah ditelan. Pada Faring terdapat persilangan antara jalan nafas dan makanan, jika makanan akan masuk oropharing sebelah belakang sedang jalan udara masuk ke laring sebelah depan. Untuk itu pada waktu menelan epiglotis akan menutup untuk menghindari masuknya makanan ke saluran nafas.

Dalam proses deglutisi terdapat 3 fase yaitu: a) Fase sadar ( oral) dimana yang berperan adalah lidah dan pallatum molle. Disini lidah akan menggulung makanan yang telah dikunyah ke belakang atas hingga menempel palatum molle lalu bersama-sama didorong kebelakang, disini epiglotis menutup untuk menutup jalan nafas sehingga makanan tidak masuk ke paru-paru b) Fase tidak sadar (faringeal) Pada fase ini dimana makanan sudah ada dipintu pharingx maka kita tidak bisa mengendalikan lagi jalannya bolus makanan. Disini yang berperan adalah pharingx dan arcus pharingeus. Setelah fase ini makanan masuk dalam oropharing. c) Fase esofagal . Pada fase ini bolus makanan bergerak secara peristaltik dari esophagus menuju ke lambung utk kemudian seterusnya dicerna oleh enzim lambung.

4.Proses Bicara
Organ Resonansi Terdiri dari rongga faring, rongga hidung, dan sinus paranasalis. Sumber suara fonasi pada pita suara intensitasnya lemah, tidak berwarna dan sulit dikenal. Dengan adanya alat-alat resonansi yang berfungsi sebagai resonator, maka suara tersebut mendapat variasi pada frekuensi tertentu, intensitasnya meningkat, demikian juga pada kualitasnya (warna suara) dan identitasnya

Organ Artikulasi
Tersusun atas: a) Bibir, berfungsi untuk membendung udara pada pembentukan suara tertentu b) Palatum mole-durum merupakan permukaan sensitif bagi lidah untuk mengawasi proses artikulasi, menghalangi dan membentuk aliran udara turbulen dan sebagai kompas bagi lidah bahwa suara terbaik sudah dihasilkan. c) Lidah, membentuk suara dengan mengangkat, menarik, menyempit, menipis, melengkung, menonjol, atau mendatar. d) Pipi membendung udara di bagian bukal. e) Gigi berfungsi menahan aliran udara dalam membentuk suara tertentu f) Mandibula membuka dan menutup waktu bicara

Bicara dan Menelan Gerakan terpadu dr otot2 palatum dan faring Palatum molle mendekat ke dinding blkg faring, melibatkan :

M. Salphingofaring & m. Palatofaring, kemudian m.levator veli palatini bersama m. Konstriktor faring superior

gerakan penutupan nasofaring m. Levator levi palatini menarik palatum molle ke atas belakang, hampir mengenai dinding posterior faring

Jarak yg tersisa diisi oleh fold of passavant pada dinding blkg faring

Terjadi ak. 2 macam mekanisme

Pengangkatan faring

konstriksi aktif m.konstriktor faring superior

Hsl gerakan m.palatofaring Brsama m. salpingofaring

Anda mungkin juga menyukai