Perubahan fisiologi pada wanita hamil telah dimulai sejak trimester pertama sampai akhir yang terjadi sebagai respon terhadap stimulus fisiologis oleh fetus. Perubahan yang utama adalah peningkatan volume darah sampai 4/3 kali volume darah normal.
Hipervolumia ini menyebabkan pengenceran darah, sehingga kadar hemoglobin, albumin dan zat-zat lain menurun Selama ibu dalam masa kehamilan dan menyusui akan mengalami peningkatan kebutuhan zat gizi, hal ini disebabkan mengalami perubahan baik anatomi, fisiologi maupun perubahan lainnya.
Perubahan-perubahan yang menyebabkan peningkatan kebutuhan nutrien dalam tubuh antara lain: 1. Pertumbuhan janin 2. Pertumbuhan rahim 3. Pertumbuhan plasenta 4. Penambahan volume darah 5. Pembesaran payudara dan penambahan kelenjar ASI 6. Peningkatan metabolisme tubuh
Pembesaran ini disebabkan oleh hipertropi otot-oto rahim. Akibat pembesaran dan regangan maka dinding rahim menjadi tipis. Bagian Istmus rahim akan berangsur tertarik keatas sehingga menjadi bagian terbawah dari dinding rahim yang dikenal sebagai : SEGMEN BAWAH RAHIM Batas antara corpus uteri dan SBR disebut LINGKARAN RETRAKSI FISIOLOGI
Pertumbuhan uterus tidak rata, lebih cepat tumbuh didaerah implantasi : Tanda PISKACEK Mula-mula rahim ada didalam rongga panggul, pada bulan ke-IV akan keluar dari rongga panggul Bila dapat diraba dari luar, maka kontraksi dapat dirasakan pada saat palpasi Kontraksinya disebut : kontraksi Braxton Hicks
Cervix menjadi : Lunak (tanda Hegar), Hipervaskularisasi, hipertropi, hiperplasia kelenjar, edema sehingga timbul warna kebiru-biruan
Corpus luteum (fungsi maksimal pada 6-7 minggu) sampai 16 minggu terus mengecil setelah itu Produksi progesteron, estrogen dan relaxin (untuk pematangan serviks)
Dinding perut :
Pada primigravida kehamilan lanjut sering timbul garis yang disebut striae gravidarum Warna kebiruan dan sering sebut juga : strie lividae Pada multigravida terdapat juga garis-garis putih yang mengkilat (cicatrix) dari striae gravidarum pada kehamilan yang lalu, disebut striae albicans. Timbulnya striae akibat dari hiperfungsi kelenjar suprarenalis
Sistim duktus
Kelenjar asinus
Payudara/Mammae:
Pertumbuhan sistim duktus dipengaruhi oleh estrogen. Sel asinus untuk produksi ASI dipengaruhi oleh progesteron. Hormon somatomammotropin bersama progesteron mempengaruhi penimbunan lemak mammae membesar
Umur kehamilan 12 minggu akan keluar colostrum. Sesudah plasenta lahir, pengaruh hormon diatas dan Prolactin inhibiting factor (PIF) terhadap hipotalamus hilang sehingga keluar ASI
Dalam triwulan I tambah 1 kg Dalam triwulan II tambah 5 kg Dalam triwulan III tambah 5,5 kg
1.
2. 3. 4.
Pernambah berat badan disebabkan : Berat janin (3 kg), plasenta (0,5 kg), air ketuban (1 kg) Berat rahim (1 kg) Penimbunan lemak di dada, pantat dan lain-lain (1,5 kg) Penimbunan albumin (2 kg), air (1,5 kg)
Biasanya muncul setelah umur kehamilan 16 minggu, lebih sering dijumpai pada wanita yang sering terpapar sinar matahari. Stiae atau strech mark biasanya timbul pada trimester akhir akibat terpisahnya jaringan kolagen dibawah kulit.
Perubahan pada kulit Pigmentasi pada dinding perut disebut linea nigra, yang terjadi akibat meningkatnya melanosit dan tingginya melanocyte stimulating hormone yang diproduksi oleh plasenta, dan akan berubah menjadi linea alba setelah melahirkan. Dapat terjadi pula spider teleangiektasis yang akan hilang setelah berakhirnya kehamilan.
Perubahan pada sistem kardiovaskuler Perubahan penting yang terjadi adalah peningkatan volume darah, dimulai sejak usia kehamilan 4 8 minggu.
Meningkat secara progresif dan mencapai maksimum pada usia kehamilan 28 34 minggu untuk selanjutnya konstan sampai persalinan
Volume plasma meningkat 50 55% diatas normal selama akhir kehamilan
Denyut jantung meningkat 10 bpm pada saat istirahat karena diafragma menjadi semakin tinggi sehingga jantung bergeser ke kiri dan ke atas.
Cardiac output meningkat 30 -40% yang dimulai pada usia kehamilan 12 minggu, maksimal 28 32 minggu
Perubahan pada sistem kardiovaskuler Pembesaran uterus menyebabkan kompresi aortocaval ketika dalam posisi supine sehingga menyebabkan penurunan venous return dan hipotensi maternal, supine hypotensive syndrome Bila tidak dikoreksi dapat menimbulkan penurunan uterune blood flow dan asfiksia pada janin
Perubahan pada sistem kardiovaskuler Hipervolemia yang terjadi pada wanita hamil mempunyai beberapa fungsi : menentukan kebutuhan uterus yang membesar dengan hipertropi sistem vaskuler melindungi ibu dan membantu fetus melawan efek penghilangan akibat gagalnya venous return pada posisi supine dan posisi tegak melindungi ibu melawan efek balik kehilangan darah yang berhubungan dengan partus
Rata rata kehilangan darah pada persalinan pervaginam adalah 500 600cc Kehilangan ini melalui tempat implantasi plasenta, plasenta itu sendiri, episiotomi atau laserasi dan dalm lochia. Sedangkan pada sectio cesarean 1000cc
Perubahan sistem respiratorik Pada wanita yang hamil terjadi pembesaran kapiler kapiler pada traktus respiratorik sehingga menjadi bengkak dan merah Volume paru yang meningkat menyebabkan :
Peningkatan ventilasi semenit 50% Peningkatan tidal volume 40 % Peningkatan respiratorik rate 15%
Perubahan sistem respiratorik Selama persalinan terjadi hiperventilasi, baik volunter maupun involunter, yang disebabkan karena rasa nyeri dan cemas Konsumsi oksigen meningkat selam kehamilan karena komplek plasenta janin, hipertropi jaringan maternal, meningkatnya kerja jantung dan fungsi respirasi. Selama persalinan terjadi peningkatan kebutuhan oksigen 60 75% akibat rasa nyeri
GFR meningkat pada awal kehamilan, peningkatan 50% terjadi pada trimester kedua dan menurun selama akhir kehamilan Selama kehamilan konsentrasi kreatinin plasma dan urea normalnya menurun sebagai akibat terjadinya peningkatan filtrasi glomerulus
Glukosuri terjadi karena adanya peningkatan filtrasi glomerulus bersamaan dengan terganggunya kapasitas reabsorbsi tubular terhadap filtrasi glukosa
Bertambahnya usia kehamilan menyebabkan tergesernya lambung dan usus karena pembesaran uterus Pengosongan lambung dan waktu transit usus tertunda pada kehamilan karena faktor hormon dan mekanik
Perubahan sistem gastrointestinal Epulis gravidarum kadang dialami oleh wanita hamil tetapi ini akan hilang secara spontan setelah bayi lahir. Hemoroid sering terjadi pada kehamilan, karena konstipasi dan tekanan yang meningkat pada vena dibawah tekanan uterus yang membesar.
Perubahan pada sistem genitalia Pada wanita yang tidak hamil, uterus merupakan struktur pada dengan berat kurang lebih 70 gr dengan volume kavum uteri 10 ml Sampai pada akhir kehamilan volume total dapat mencapai 500 1000 X lebih besar dari kapasitas wanita tidak hamil, berat uterus dapat mencapai 1100 gr
Lapisan hoodlike external, yang dicabangkan dari fundus dan membentang sampai ke berbagai ligament. Lapisan internal, terdiri dari serabut serabut sphincter like yang mengelilingi orifisium tuba dan internal os. Lapisan yang terletak antara keduanya, jaringan padat dengan serabut otot yang terdapat pembuluh pembuluh darah didalamnya
Setiap sel dalam lapisan ini mempunyai kurva ganda, dari beberapa serabut membentuk anyaman ketika otot otot berkontraksi setelah melahirkan, otot otot tersebut menjepit pembuluh darah dan bertindak sebagai pengikat
Perubahan pada sistem genitalia Kelenjar servik mengalami proliferasi pada akhir kehamilan, kelenjar ini menempati setengah massa servik Segera setelah konsepsi, gumpalan mukus yang kental menyumbat canalis servikalis Pada awal proses kehamilan mukus plug ini dikeluarkan menghasilkan bloody show
pernafasan
Pada waktu partus per vaginam, cairan yg ada dalam saluran pernafasan dikeluarkan secara fisiologik Pada paru matur ada lipoprotein untuk mengurangi tahanan pada permukaan alveoli sehingga paru berkembang pada penarikan nafas pertama kali
sirkulasi
Frekuensi denyut janin yg normal antara 120-140/menit. > 160/menit takikardia < 120/menit bradikardia
traktus digestivus
Pada kehamilan 4 bulan, alat pencernaan belum terbentuk janin menelan 450 ml air ketuban/hari Hepar janin berperan dalam hemopoiesis, penyimpanan glikogen & vit A, D Pankreas telah berfungsi menghasilkan insulin pada kehamilan 13 minggu
traktus urinarius
Glomerulus dibentuk di kortex renalis pada usia janin 8 minggu Kapasitas kandung kencing bayi baru lahir 44 ml & produksi urine 0.05-0.1 ml/mnt
kelenjar endokrin
Hormon kortikotropin ditemukan di hipofisis janin pada kehamilan 10 minggu mempertahankan gland. suprarenal janin Hormon somatomammotropin dibentuk di plasenta dengan kadar tingggi & di hipofisis dengan kadar rendah
kelenjar endokrin
TSH ditemukan pada kehamilan 10 minggu & kelenjar tiroid sudah berfungsi menyimpan yodium & menghasilkan tiroksin Aldosteron ditemukan dalam jumlah meningkat & mudah melintasi plasenta
Persarafan
Pada kehamilan : 10 minggu janin dapat mengadakan gerakan spontan : menganga, flexi jari tangan & kaki 4 bulan janin dapat menelan 6 bulan janin dapat melakukan gerakan menghisap > 32 minggu dpt hidup di luar kandungan 7 bulan mata janin sangat sensitif terhadap cahaya
Persarafan
Imunologi
Pada kehamilan 8 minggu sudah terjadi kekebalan dengan adanya limfosit disekitar tempat kelenjar timus Gamma G globulin dapat melewati sawar darah plasenta dengan cara pinositosis kekebalan pasif
Imunologi
Ig A diberikan kepada bayi melalui kolostrum menambah perlindungan terhadap infeksi entero-basil Ig G dari ibu ke janin tidak selalu menguntungkan janin karena dapat merusak eritrosit janin (eritroblastosis fetalis)
Terima Kasih