PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi kedokteran menyebabkan pergeseran paradigma pelayanan kedokteran. Teknologi memerlukan pandangan masalah etika. Kasus GD perlu kepastian & kecepatan tindakan pelayanan. Kasus GD perlu perhatian masalah etika medik.
CEPAT-TEPAT-CERMAT
Doktrin dasar : Time saving is life saving Waktu adalah nyawa Keberhasilan : Response time (Waktu tanggap)
1. 2. 3. 4.
OTONOMI PENDERITA
(DO GOOD)
NON MALEFICENCE
PROFESIONALISME
+
TATA NILAI ETIKA ( Baik - Buruk )
KEBAIKAN PASIEN Pelayanan yg profesional & bermartabat
Stroke Heart attack Eclampsi Kejang demam Dengue Shock Syndrome, GED Trauma, kecelakaan lalu lintas
oksigen normal
Oksigen udara
Sirkulasi
kapiler Difusi jaringan Oksigen intra-sel
VENTILATION
CIRCULATION
1- 4 jam
2-6 minggu
Perdarahan banyak
Kematian Biologis
Kerusakan Otak
Infark jantung dan gangguan irama Tersengat listrik Peracunan Kehilangan darah banyak
RESUSITASI
BRAIN DEATH
BRAIN DEATH
DEFINISI MATI ?
< 1960 : Cardio-pulmonary criteria.
Your heart can die without you dying But if your brain dies, you die
Withholding
Keputusan tidak memulai terapi penunjang kehidupan. Do Not Attempt Resuscitation jika mati klinis. Tidak memberi vasopressor pada hipotensi Tidak melakukan RRT pada gagal ginjal Keputusan ini didasari pemahaman, jika dilakukan tdk akan bermanfaat , tdk merubah outcome.
Tidak melakukanresusitasi resusitasi Tidak melakukan dapat diterima pada keadaan: dapat diterima pada keadaan:
Masa gestasi < 23 mgg atau
Withdrawing
Keputusan untuk menghentikan terapi penunjang kehidupan. Menghentikan ventilasi mekanik , pemberian oksigen , infus vasopressor , tidak lagi dialysis. Ex: brain death, fase terminal penyakit mematikan , status agonal. Keputusan harus melibatkan keluarga (prinsip AUTONOMI)
MEMPERPANJANG
KEHIDUPAN
atau
PROSES KEMATIAN/PENDERITAAN
DNR (Do Not Resuscitate) Order. Jika terjadi henti jantung pada pasien yang menderita sakit yg tdk bisa disembuhkan , maka pasien dapat meminta tidak diresusitasi (resusitasi is a futile action). Keputusan DNR dibuat oleh pasien atau keluarga.
Medicine should be regarded as fighting with suffering not with death (natural end of life)
1. PERTAHANKAN HIDUP BILA DARI SEGI BIOLOGIS MEMANG DAPAT DIPERTAHANKAN 2. JELAS MENUJU KEMATIAN PRIORITAS BERUBAH
3. TERAPI TAK DILANJUTKAN BILA HANYA MEMPERPANJANG PROSES KEMATIAN 4. BUKAN HAK & KEWAJIBAN DOKTER UNTUK MEMPERPANJANG KEMATIAN 5. APPRORIATE TREATMENT FOR THE ACUTELY ILL = INAPROPRIATE IN THE DYING
ROSC
RESUSITASI
Vegetative State*
Severe brain damage (kerusakan berat otak) Coma State of wakefulness (buka mata) Without awareness (tanpa kesadaran)
*Wikipedia Encyclopedia
Persistent : kondisi vegetative selama 1 bln stl cedera otak akut atau penyakit degenerative atau metabolik.
Secara umum penderita harus sehat. Observasi berulang bila perlu dibangunkan dari tempat tidurnya. Penilaian dilakukan oleh team yang ahli & pengalaman.
Terapi paliatif
Meningkatkan kwalitas hidup Kematian adalah proses normal Tidak mempercepat menunda kematian Menghilangkan nyeri keluhan lain Menjaga keseimbangan : psiko-spiritual Dukungan pada keluarga
Kalau begitu dipercepat saja agar tdk menderita ? Injeksi KCl intravena bolus VF meninggal.
EUTHANASIA
What is euthanasia?
Euthanasia dari bhs Greek : dying in a good way juga disebut mercy killing. Euthanasia secara sadar mematikan orang yang tidak berdaya akibat sakitnya. Pada pasien yang sangat menderita akibat sakitnya.
53
Euthanasia
Active euthanasia: mematikan pasien dengan melakukan sesuatu (lethal injection). Passive euthanasia: tidak melakukan terapi sehingga menyebabkan pasien meninggal (withholding atau withdrawing terapi medis yang mempertahankan atau menunjang hidup)
Active euthanasia is killing (and should be condemned and forbidden), while passive euthanasia may not be wrong because in many cases it is just letting someone die a natural death.
54
Dasar Medikolegal :
Sudah dipastikan adanya kematian batang otak Kondisi kematian otak irreversibel Mengakhiri penderitaan bukan mengakhiri kehidupan
Belum ada aturan hukum euthanasia , Tersirat dlm pasal2 KUHP tentang hukuman bagi tindakan yg menyebabkan kematian / menghilangkan nyawa seseorang ( ps 340, 344, 345, 359 )
KOMUNIKASI
KESIMPULAN
KASUS GAWAT DARURAT MEMERLUKAN TINDAKAN MEDIS TEPATCEPAT-CERMAT.
Euthanasia
1. Turning off a life support machine 2. Putting a pillow over a mental patient's head (like in one flew over the cuckoos nest) 3. Stopping doctors from resuscitating a baby 4. Allowing a brain-dead person to starve to death 5. Giving a patient a lethal injection of morphine 6. Drowning an unwanted baby
Differences in resting brain metabolism in brain death, and in the vegetative state, compared with controls
Brain death = death Prognosis: no recovery from brain death Vegetative state misdiagnosis (30-40%) need for objective markers : EEG & ERP ? fMRI precedes the clinic Minimally conscious state preserved pain & emotional perception Locked-in syndrome right to die, right to communicate, right to care
Kasus 2 Wanita 90 tahun Alzheimer stadium akhir. (flexion contractures, tracheostomy,Foley cath,enteral feeding 2 tahun) Dalam 3 bulan mrs 3 kali. Terakhir mengalami sepsis karena pneumonia/UTI. Keluarga minta terapi maximal termasuk intubasi & respirator , antibiotik , dialysis , nutrisi parenteral dan jika cardiac arrest diresusitasi.