PRINSIP UMUM
PERHATIAN YANG MENDUKUNG DARI PENOLONG PENOLONG BEKERJA SECARA BAIK DAN TERLATIH MEMAKAI PERALATAN SECARA HALUS MEMILIH MACAM DAN TINGKAT PENANGANAN RASA NYERI DENGAN OBAT-OBATAN
PAIN OF CHILDBIRTH
Nociceptive pathways involved
PILIHAN ANALGESIA/ANESTESIA
PROSEDUR
Inpartu dan kelahiran
ANALGESIA/ ANESTESIA
Dukungan persalinan secara umum Petidin dan Prometazin Anestesia lokal Blok Pudendal
Episiotomi Perlukaan serviks (luas) Robekan perineum (derajat I dan II) Robekan perineum (derajat III dan IV)
Plasenta manual
Persalinan Sungsang
Seksio sesaria
Kolpotomi/Kuldosentesis Kraniotomi/Kraniosentesis
Anestesia lokal
Dukungan dan dorongan emosional Diazepam Blok pudendal Petidin Blok paraservikal
Laparotomi
I- OBSTETRIC ANALGESIA
Narcotic injection Inhalation
NARCOTIC ANALGESIA
Pethidine Dose 50 - 100 mg Route I/M Frequency 3 - 4 hours
Promethazine 25 mg I/M
SIDE EFFECT
Mother:
Fetus:
.Respiratory depression
NARCOTIC ANTAGONIST
Naloxon hydrochloride (Narcan) Action Dose 10 g/kg
INHALATION ANALGESIA
Anesthetic agent: Nitronox: 50:50 mixture of oxygen and nitrous oxide Low dose Isoflurane in oxygen
EPIDURAL
Excellent w/o sedation Portal entry: L2-3, L3-4, L4-5 Labor&vaginal delivery: Block T10 - S5 Cesarean section: Block T8 - S1 Agent: Bupivakain 0,125-0,250%, lidokain 1 % & Fentanyl Duration: 1 - 3 hours
INDICATIONS
Keinginan ibu untuk dihilangkan nyerinya (maternal request) Reduces maternal fatigue and anxiety. Ideal in high risk pregnancies e.g. breech, Multiple pregnancy, PEB dll. Preterm labor Cardiac disease
CONTRAINDICATIONS
Pasien menolak atau tidak bisa bekerja sama TIK akibat tumor otak Lokal sepsis Anti-coagulant therapy Obstructive cardiomyopathy Bleeding Inadequate staff Previous surgery
COMPLICATIONS
Spinal tinggi atau total Hipotensi Retensi urin Transient backache ~ 24 jam Sakit kepala (epidural tap) (approx. 1:100) Kejang pasaca pungsi dura Meningitis Henti jantung-paru Disfungsi vestibulokoklea
SPINAL ANALGESIA
Port entry: L3 - L4 Space: subarachnoid Level of blockade: T10 - T6
INDICATIONS
Cesarean section Manual removal of placenta Instrumental delivery (forcep & vakum extraction) Repair of third degree tear.
CONTRA INDICATIONS
PEB Gangguan koagulasi & homeostasis Hipertensi
COMPLICATIONS
Total spinal blockade Spinal headache Hypotension Bladder dysfunction
LOCAL ANESTHESIA
Pudendal block Performed by the obstetrician. Used for outlet forceps and vacuum delivery.
Local infiltration
ANESTESIA LOKAL
Lidokain dg atau tanpa adrenalin digunakan untuk menginfiltrasi jaringan dan mengeblok saraf sensorik. Karena seorang ibu dg anestesia lokal tetap sadar dan waspada selama tindakan, penting untuk memastikan bahwa :
Konseling untuk meningkatkan kerjasama dan meminimalkan ketakutan Komunikasi yang baik selama tindakan Waktu dan kesabaran karena anestesia lokal efeknya tdk segera
LIDOKAIN
Untuk sebagian besar tindakan obstetri, sediaan diencerkan sampai 0,5% supaya dpt membereikan efek maksimum dg toksisitas yang paling sedikit. Persiapan larutan 0,5%, mrpkn kombinasi :
lidokain 2%, 1 bagian Garam fisiologik atau air distilasi 3 bagian (jgn gunakan glukosa krn dpt menambah resiko infeksi)
Atau
lidokain 1%, 1 bagian Garam fisiologik atau air distilasi, 1 bagian
ADRENALIN
Kebal pada lidah dan bibir Rasa logam pada mulut Sakit kepala/pusing Perasaan denging pada telinga Kesulitan memusatkan pandangan
Mengantuk Kejang tonik-klonik Disorientasi Depresi dan henti nafas Twitching otot dan menggigil Depresi dan hentii Berbicara tidak jelas jantung
GENERAL ANESTHESIA
Used when
Patient refuses regional technique Regional technique is contraindicated Emergency C/S when there is inadequate/absent regional analgesia and to delay will cause undue risk to the fetus / mother
GENERAL ANESTHESIA
Complications:
Failed intubation Failed ventilation causing death or neurological injury Awareness Aspiration pneumonia
Kontrol nyeri pasca bedah -> meningkatkan kesembuhan Hindari penggunaan sedativa berlebihan (membatasi mobilitas) Aturan pengendalian nyeri pasca bedah : Parasetamol 500 ml per oral sesuai kebutuhan Petidin 1 mg/kg BB I.V. (tdk >100 mg) Morphin 0,1 mg/kg BB I.M. tiap 4 jam sesuai kebutuhan. Kombinasi narkotik dg dosis yg lbh rendah dan Parasetamol Jika muntah -> antimuntah atau Promeyazin 25 mg I.M. atau I.V. tiap 4 jam
Berikan Petidin 1 mg/kg BB (jgn >100mg) I.M. atau I.V. secara perlahan atau berikan Morphin 0,1 mg/kg BB I.M. Berikan Diazepam perlahan 1 mg I.V. dan tunggu minimal 2 menit sblm memberikan tambahan lain. Kadar sedasi yang cukup dan aman akan dicapai jika kelopak mata bagian atas ibu tersebut jatuh dan menutupi bagian pinggir pupil. Pantau pernafasan per menitnya, jika pernafasan di bawah 10x/menit hentikan pemberian obat-obatan.
Jangan memberikan Diazepam dan Petidin pada satu semprit karena bisa terjadi pengendapan. Gunakan alat suntik yang berbeda.