Anda di halaman 1dari 38

Laporan Kasus

PERIODONTITIS PADA DIABETES MELLITUS


Pembimbing: Drg. Wahyu. S. Sp.Pros Disusun Oleh : Zaenab 207.12.10043

LAB. ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT RSUD KANJURUHAN KEPANJEN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2013

Identitas Pasien
Nama Jenis Kelamin Alamat Umur Pekerjaan Status Suku Bangsa Tanggal Periksa Konsul dari : Tn. S : Laki-laki : Kepanjen : 61 tahun : Pensiunan : Kawin : Jawa - Indonesia : 8 April 2013 :Menderita : -

ANAMNESA

Keluhan Utama Ingin mencabut gigi pada rahang bawah

Riwayat Penyakit Sekarang :


Gigi pada rahang atas dan bawah banyak yang rusak, sehingga untuk makan dan minum tidak enak. Hal ini dirasakan sejak lima tahun ini, selain itu pasien juga mengeluh kadangkadang gigi terasa sakit.

Riwayat Perawatan
Gigi : Pernah mencabutkan giginya (pada rahang atas dan bawah) Jar.lunak rongga mulut dan sekitarnya : tidak pernah memeriksakan jaringan lunak rongga mulut dan sekitarnya.

Riwayat KESEHATAN

Disangkal

Kelainan endokrin

Disangkal

Hipertensi
Kelainan Jantung

Gangguan nutrisi

Disangkal

Disangkal
Kelainan kulit/kelamin

Gangguan pencernaan

Disangkal

Kelainan darah

Riwayat KESEHATAN

Disangkal

Gangguan respiratori

Disangkal

Tekanan darah

Disangkal
Kelainan Imunologi Gangguan TMJ

130/90 mmHg

+ (sejak tahun 2004)


Diabetes Melitus

Lain-lain

stroke th 2003

Glibenklamid dan Metformin


Obat-obatan yang sedang dijalani

Keadaan sosial/kebiasaan

Gosok gigi 3x sehari setiap sehabis makan suka makanan yang manis (sebelum menderita diabetes mellitus)

Riwayat Penyakit Keluarga

Kelainan darah Disangkal

Kelainan endokrin Disangkal

Diabetes Mellitus Disangkal

Kelainan Jantung Disangkal

Kelainan Saraf Disangkal

Alergi disangkal

Ekstra Oral Muka : simetris Pipi kiri : dbn Pipi kanan : dbn Bibir atas : dbn Bibir bawah : dbn Sudut mulut : dbn Kelenjar submandibularis kiri : tidak ada pembesaran Kelenjar submandibularis kanan : tidak ada pembesaran Kelenjar submental : tidak ada pembesaran Kelenjar leher : tidak ada pembesaran Kelenjar sublingualis : tidak ada pembesaran Kelenjar parotis kanan : tidak ada pembesaran Kelenjar parotis kiri : tidak ada pembesaran

PEMERIKSAAN FISIK

Intra Oral

PEMERIKSAAN FISIK
: : : : : : : : : : : : : : : dbn dbn dbn dbn dbn dbn dbn dbn hiperemi hiperemi dbn dbn dbn dbn dbn

Mukosa labial atas Mukosa labial bawah Mukosa pipi kiri Mukosa pipi kanan Bukal fold atas Bukal fold bawah Labial fold atas Labial fold bawah Gingival rahang atas Gingival rahang bawah Lidah Dasar mulut Palatum Tonsil Pharynx

Diagnosa Sementara

Rencana Perawatan

PENGOBATAN
R/ Asam Mefenamat tab 500 mg S 3 dd tab I pc

Planning diagnosa
Lab.Patologi Klinik : GDA

RUJUKAN
Poli Penyakit Dalam

DIAGNOSA AKHIR

LEMBAR PERAWATAN

PEMBAHASAN

DEFINISI
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan:
Sekresi insulin Kerja insulin Atau kedua-duanya

(American Diabetes Association,2010)

KLASIFIKASI DM

KOMPLIKASI SISTEMIK
sistem vaskularisasi
Angiopati dan pembentukan atheroma Perubahan mikroskopis deposisi lipida, proliferasi endotelial dan pembesaran tunica intima kepiler di seluruh tubuh

sistem saraf perifer


nyeri terbakar, kesemutan dan rasa baal, terutama pada ekstremitas, kelemahan otot dan kram, parestesia pada rongga mulut & burning tongue syndrome

MANIFESTASI ORAL PADA DM


Kelainan Jaringan Periodontal Xerostomia dan Disfungsi Kelenjar Saliva Infeksi Kandidiasis Sindroma Mulut Terbakar

Kelainan Jaringan Periodontal


Penderita diabetes mellitus memiliki penumpukan plak yang lebih banyak dibandingkan pada kelompok yang tidak menderita diabetes mellitus. Terbentuk kantong diantara gigi dan gusi dan meluas ke bawah diantara akar gigi dan tulang dibawahnya.

Kantong ini mengumpulkan plak dalam suatu lingkungan bebas oksigenmempermudah pertumbuhan bakteri. Jika keadaan ini terus berlanjut, pada akhirnya banyak tulang rahang di dekat kantong yang dirusak lepasnya gigi.

Derajat Kegoyangan Gigi


Kegoyangan gigi merupakan manifestasi klinik kelainan jaringan periodontium, khususnya dengan terbentuknya pocket periodontal.
Tidak ada kegoyangan. Derajat 1 : penigkatan kegoyangan namun besarnya < 1mm. Derajat 2 : penigkatan kegoyangan > 1mm. Derajat 3 : penigkatan kegoyangan > 1mm disertai perpindahan keaarah vertikal.

Xerostomia dan Disfungsi Kelenjar Saliva


Fungsi Saliva :
untuk perlindungan permukaan mulut baik mukosa maupun elemen gigi geligi. pengaturan kandungan air. pencernaan makanan. pengecapan. Perubahan sifat, jumlah, dan susunan air ludah, akan berpengaruh terhadap kesehatan mulut dan proses lain yang berhubungan dengan fungsi ludah

Pada penderita diabetes dapat terjadi xerostomia akibat penurunan sekresi air ludah karena diuresis. Pada keadaan dimana terjadinya perubahan pada rongga mulut yang disebabkan berkurangnya aliran saliva, sehingga enzimenzim antimikroba dalam saliva tidak berfungsi dengan baik, maka rongga mulut menjadi rentan terhadap keadaan mukosa yang buruk dan menimbulkan lesi-lesi yang menimbulkan rasa sakit.

Terjadi kenaikan kadar glukosa cairan mulut yang akan dimetabolisme oleh bakteri mulut menjadi asam. menurunkan pH air ludah.

Infeksi Kandidiasis
Kandidiasis oral merupakan infeksi bakteri oportunistik yang terjadi dalam keadaan hiperglikemia. Kandidiasis dapat ditemukan pada penderita diabetes mellitus bila didukung berbagai faktor yang ada pada penderita diabetes mellitus, seperti terjadinya defisiensi imun, berkurangnya aliran saliva, keadaan malnutrisi dan pemakaian gigi tiruan dengan oral hygiene yang buruk.

Sindroma Mulut Terbakar


Pada pasien dengan diabetes mellitus tidak terkontrol, faktor yang menyebabkan terjadinya sindroma mulut terbakar yaitu berupa disfungsi kelenjar saliva, kandidiasis dan kelainan pada saraf. Adanya kelainan pada saraf akan mendukung terjadinya gejala-gejala,paraesthesias dan tingling, rasa sakit / terbakar yang disebabkan adanya perubahan patologis pada saraf-saraf dalam rongga mulut.

Perawatan Rongga Mulut Pasien dengan Diabetes Mellitus

Perawatan Pada Penyakit Periodontal


Pada penderita DM, perawatan hanya dapat dilakukan apabila diabetesnya terkontrol. Apabila ingin dilakukan pencabutan gigi, harus diperhatikan kadar gula darahnya.

Perawatan Pada Xerostomia


Pendekatan umum terapi pasien hiposalivasi dan xerostomia adalah terapi paliatif yang berfungsi untuk mengurangi gejala dan mencegah terjadinya komplikasi oral. Terapi rehidrasi terutama untuk pasien DM, stimulasi kelenjar saliva (masticatory, gustatory, pharmacotherapeutic), saliva buatan, antimikrobial dan terapi fluor merupakan terapi yang dapat direkomendasikan

Pengobatan Kandidiasis

Obat anti jamur dapat diberikan secara topikal maupun sistemik Obat - obat anti jamur topikal : clotrimazole lozenge, nystatin pastiles, dan nystatin suspensi oral. obat anti jamur sistemik : ketoconazole tablet, itraconazole tablet, fluconazole tablet.

Hal yang sangat penting dilakukan oleh pasien adalah menjaga kebersihan rongga mulut, sehingga kandida albikans yang merupakan mikroorganisme komensal dan flora normal di rongga mulut tidak berubah menjadi agen infeksius opportunistik penyebab kandidiasis oral.

Perawatan Sindroma Mulut Terbakar

Kontrol gula darah

terimakasih

Anda mungkin juga menyukai