Anda di halaman 1dari 33

1. Payudara terasa sakit atau nyeri 2. Rasa lelah yang berlebih 3. Mual 4. Ngidam 5.

Sembelit

6. Moody
7. Peningkatan temperatur tubuh 8. Bau Badan 9. Pusing atau pingsan 10. Munculnya bercak darah 11. Hasil positif pada tes kehamilan

Manfaat Utama :
a.

b. c.

d.

e.

Timbang berat badan dan ukur tinggi badan Ukur tekanan darah Ukur tinggi puncak rahim dan Lingkar lengan atas (LILA) Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) 2 kali selama kehamilan Pemberian tablet tambah darah (TTD) minimal 90

5T

Manfaat Tambahan :
a.Mengetahui

hasil pemeriksaan dan usia kehamilan pengetahuan dan mengenali tentang :

b.Memperoleh

1) Gizi ibu hamil 2) Tanda tanda bahaya persalinan 3) Kebersihan diri ibu hamil

4) Tanda tanda persalinan & perencanaan persalinan yg aman


c.Dapat

berdiskusi mengenai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan menghadapi kegawat daruratan
d.Mengetahui

adanya kehaliman ganda atau kelainan letak bayi

SEORANG IBU HAMIL SEBAIKNYA MELAKUKAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN SEAWAL MUNGKIN SEGERA SETELAH TIDAK HAID

PEMERIKSAAN KEHAMILAN SECARA RUTIN :


1

PEMERIKSAAN KEHAMILAN SECARA MINIMAL :


1

BULAN SEKALI UMUR KEHAMILAN 1 7 BLN


2

MINGGU SEKALI UMUR KEHAMILAN 8 BLN


1

x (UMUR 1 3 BLN) 1 x (UMUR 4 6 BLN) 2 x (UMUR 7 9 BLN)

MINGGU SEKALI UMUR KEHAMILAN 9 BLN

Apakah Kehamilan risiko tinggi itu?

Kehamilan Resiko Tinggi Kehamilan yang memiliki risiko atau bahaya yang lebih besar pada waktu kehamilan maupun pada saat persalinan, baik risiko terhadap ibu, bayi maupun keduanya bila dibandingkan dengan kehamilan yang biasanya atau yang normal.

Ibu dengan tinggi <145cm Bentuk panggul yang tidak normal Badan ibu terlalu kurus Umur ibu <20 th atau > 35 th Jumlah anak > 4 Umur anak terkecil <2th

Adanya kesulitan pada kehamilan, atau pesalinan sebelumnya


Sering mengalami keguguran Kepala pusing hebat, kaki bengkak Perdarahan saat hamil

Bayi lahir belum cukup bulan


Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) Keguguran (abortus)

Persalinan tidak lancar / macet


Bahaya yang ditimbulkan Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan Janin mati dalam kandungan

Ibu hamil / bersalin meninggal dunia


Keracunan kehamilan

Bayi lahir belum cukup bulan (premature) Bayi lahir prematur. Dalam keadaan ini bayi dilahirkan dengan kualitas untuk bertahan hidup yang sangat rendah dan tentunya rentan dengan penyakit-penyakit tertentu yang dikarenakan belum matangnya organ-organ tubuh sang bayi, termasuk paru-paru dan organ pencernaan. Angka kematian bayi prematur jauh lebih tinggi dari angka kematian bayi normal. Di samping itu biaya perawatan bayi prematur juga sangat jauh lebih mahal ketimbang perawatan bayi yang lahir dalam keadaan normal dan cukup bulan. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) Lahir dengan berat badan rendah mengisyaratkan adanya hambatan pertumbuhan di dalam rahim. Keguguran (abortus) Keguguran biasanya ditandai dengan keluarnya darah dari jalan lahir. Hal terburuk yang bisa terjadi selama proses keguguran adalah pendarahan yang sangat hebat yang mengakibatkan ibu meninggal, juga bisa terjadi infeksi yang meluas ke dalam darah (sepsis).

Persalinan tidak lancar/macet


Kemacetan persalinan sangat berbahaya dan mengancam nyawa baik ibu maupun bayi yang akan dilahirkan. Dengan perkembangan ilmu kedokteran sekarang ini, biasanya kemacetan proses kelahiran bisa diatasi dengan peralatan maupun dengan melakukan operasi. Walaupun begitu, alat bantu dan prosedur operasi yang dilakukan juga memiliki resiko dan membutuhkan biaya yang lebih besar. Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan Perdarahan ini bisa mengancam nyawa ibu dan memerlukan pengelolaan yang intensif termasuk dengan melakukan transfusi darah. Janin mati dalam kandungan Kematian calon bayi bisa karena adanya gangguan dalam rahim maupun karena kelainan bawaan dari calon bayi yang terjadi karena pembentukan organ-organnya yang tidak sempurna atau mengalami kelainan genetic.

Ibu hamil/bersalin meninggal dunia Kematian merupakan risiko paling menyedihkan yang bisa dialami seorang ibu dengan kehamilannya yang berisiko. Keracunan kehamilan/kejang-kejang. Keracunan pada masa kehamilan atau dalam bahasa medisnya toksemia gravidarum adalah suatu kondisi di mana suatu kehamilan mengakibatkan sistem organ dalam tubuh seorang ibu hamil kacau balau dan bisa mengakibatkan kejang-kejang yang mempengaruhi sistem sarafnya. Bisa dibayangkan jika hal ini terjadi pasti akibat sampingannya sangat merugikan, baik buat sang ibu maupun buat keluarga.

Kehamilan resiko tinggi dapat dicegah bila ditemukan sedini mungkin dan dilakukan tindakan untuk memperbaikinya

Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin Mendapatkan imunisasi TT 2x Bila ditemukan kehamilan resiko tinggi, harus kontrol lebih sering Makan makanan bergizi 4 sehat 5 sempurna

Periksa Periksa Periksa

SEMOGA BERMANFAAT

1.
2. 3.

BIAYA PELAYANAN DIJAMIN PEMERINTAH


IBU HAMIL PELAYANAN KEHAMILAN SELAMA 4 KALI IBU BERSALIN PELAYANAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN IBU NIFAS PELAYANAN NIFAS 3 KALI, TERMASUK PELAYANAN BAYI BARU LAHIR DAN KB PASCA PERSALINAN IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS SERTA BAYI BARU LAHIR YANG MEMPUNYAI MASALAH KESEHATAN AKAN DITANGGUNG OLEH TENAGA KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN YANG LEBIH MAMPU (PUSKESMAS, PUSKESMAS MAMPU PONED, RS)

4.

5.

1. Ibu hamil2. Ibu bersalin3. Ibu nifas ( hingga 42 hari


setelah melahirkan)4. Bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari)

Pemeriksaan kehamilan (ANC) Persalinan normal Pelayanan nifas normal Pelayanan bayi baru lahir normal Pemeriksaan kehamilan resiko tinggi Pelayanan pasca keguguran Persalinan per vaginam dengan tindakan emergensi dasar Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi dasar Pemeriksaan rujukan kehamilan pada kehamilan resiko tinggi Penanganan rujukan pasca keguguran Penanganan kehamilan ektopik terganggu (KET) Persalinan dengan tindakan emergensi komprehensif Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi komprehensif Pelayanan KB pasca persalinan

Pelayanan Persalinan Tingkat Pertama


Pelayanan

persalinan tingkat pertama diberikan di Puskesmas dan Puskesmas PONED serta jaringannya termasuk Poskesdes dan Polindes. Bidan prektek swata yang melakukan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Tim Pengelola Jampersal Kabupaten Balangan. Pelayanan kesehatan yang dapat dilakukan di Puskesmas dan jaringannya meliputi pelayanan pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan normal, pelayanan nifas, KB pasca persalinan, pelayanan bayi baru lahir, penanganan komplikasi pada kehamilan, pelayanan nifas dan bayi baru lahir. Bila menurut indikasi medis peserta memerlukan layanan rujukan maka Puskesmas wajib merujuk peserta ke fasilitas kesehatan rujukan.

Peserta program Jampersal adalah seluruh ibu hamil yang belum memiliki jaminan persalinan (tidak tertanggung di dalam kepesertaan ASKES, Jamkesmas, Jamkesda, Jamsostek dan asuransi lainnya)

Pelayanan Jampersal tidak mengenal batas wilayah, artinya peserta berhak mendapatkan pelayanan dimanapun berada dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) / Identitas diri lainnya.

Anda mungkin juga menyukai