Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 6 : DWI SESSARIA IRMA ( 0911013107) MIDHA HUSNI ( 0911013110 ) HERLINDA MAYA SARI ( 0911013140 ) ANDRO RIZKI P ( 0911013145

5 ) NOVAL TRIA FADIRYN ( 0911013146 ) EDI SAPUTRA ( 0911013147 ) YOSI SISKA ( 0911013149 )

LOIASIS

Deskripsi
Loa-loa merupakan filarial nematoda (roundworm), yang merupakan peyebab loaloa filariasis atau dikenal dengan Loiasis. Spesies ini dikenal dengan eye worm. Loa-loa merupakan salah satu dari empat species filarial parasitik nematoda yang mnyebabkan subkutaneous filiriasis pada manusia. Ketiga species lainnya adalah Mansonella streptocerca, Onchocerca volvulus (menyebabkan river blindness), dan Dracunculuc medinensis (guinea worm). Larva yang telah matang dan dewasa hidup di lapisan subkutan (lapisan lemak) pada manusia. Sedangkan larva yang muda berkembang di dalam tubuh vektornya. Penyakit ini akan menginfeksi manusia melalui gigitan vektor.

KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia Phyllum : Nematoda Class : Chromadorea Ordo : Spiruruda : Superfamily Filarioidea Family Genus Species

SINONIM LOIASIS

African eye worm Loaiasis Loaina Filaria loa

Loa loa filariasis Filaria lacrimalis Calabar swellings Fugitive swellings Microfilaria diurnal

:Onchocercidae : Loa : Loa loa

Filaria subconjunctivalis

EPIDEMIOLOGI

Pada tahun 2009, loiasis dinyatakan endemik pada 11 negara, seluruhnya merupakan bagian dari afrika barat dan afrika tengah. Diduga 12 13 juta orang terinfeksi loa loa. Angka kejadian tertinggi terdapat pada Kamerun, Kongo, Afrika Tengah, Nigeria, Gabon, Guinea Tengah. Endemisitas terkait dengan habitat dari vektor loiasis, yaitu Chrysops silicea and C. dimidiata. Loiasis pernah dilaporkan terjadi di USA, namun terjadi pada travellers yang baru kembali dari daerah endemik.

MORFOLOGI
Memiliki kepala, tubuh, dan ekor. Ukuran cacing jantan <<< Cacing betina. Cacing Jantan, Panjang : 30 44 mm, Lebar : 0.35 0.42 mm Cacing Betina, Panjang : 40 70 mm, Lebar : 0.5 mm Hidup dalam jaringan subkutan manusia. Ukuran Mikrofilaria, panjang 250-300m, lebar 6-8m. Mikrofilaria khas, memiliki pelindung tubuh saperti sarung, inti memanjang sampai ke ujung ekor.

VEKTOR
Vektor loiasis merupakan lalat dari genus Crysops 1. Chrysops silicea (deerflies) 2. Chrysops dimidiata (mangroveflies)

KARAKTERISTIK LALAT CRYSOPS


Penghisap darah Panjang 5-20 mm Ukuran kepala besar Bentuk mulut yang condong ke bawah Sayapnya polos atau berbintik cokelat Larvanya berukuran 1 6 cm Membutuhkan waktu 1 3 tahun untuk berkembang dari telur hingga dewasa Biasanya hidup di daerah hutan tropis dan habitat berlumpur seperti, rawa-rawa, sungai, dan waduk Gigitan lalat Chrysops sangat menyakitkan, dan dapat mengakibatkan bekas gigitan yang lebih parah dari gigitan lalat biasa.

SIKLUS HIDUP

Siklus Hidup :
1. Vektor Loa loa menghisap darah manusia dan memaparkan mikrofilaria ke dalam tubuh host dan berpenetrasi ke dalam kulit manusia melalui bekas gigitan 2. Larva berkembang menjadi cacing dewasa di dalam kelenjar subkutan 3. Mikrofilaria dapat ditemukan di cairan sum-sum tulang, urine, dan sputum 4. Mikrofilaria masuk ke dalam tubuh vektor melalui gigitan lalat pada manusia yang terinfeksi 5. Mikrofilaria melepaskan selubungnya, dan berpenetrasi menuju usus lalat dan bermigrasi ke otot dada lalat 6. Mikrofilaria berkembanbg menjadi larva stage 1. 7. Mikrofilaria berkembang menjadi larva stage 3 8. Infektif larva (stage 3) bermigrasi ke kelenjar ludah lalat

MASA INKUBASI
Waktu yang dibutuhkan untuk menjadi cacing dewasa 1 4 tahun (dalam tubuh manusia). Cacing dewasa dapat hidup hingga selama 17 tahun.

PATOGENESIS
Loa-loa menginfeksi host dengan berpindah melalui jaringan subkutan di sepanjang punggung, dada, scalpel, dan mata) parasit ini dapat menyebabkan inflamasi pada kulit pada tempat migrasinya. Jika parasit berhenti pada satu tempat dalam waktu singkat, maka akan terjadi inflamasi lokal yang dikenal dengan Calabar Swellings. Hal ini sering terjadi pada pergelangan tangan dan pergelangan kaki, pembengkakan ini hilang ketika parasit kembali bergerak. Migrasi pada subconjunctiva dapat terjadi, pergerakannya dapat dirasakan oleh penderita, pergerakan di mata umumnya terjadi selama 15 menit.

GEJALA
1. 2. 3. 4. 5. Penglihatan terganggu Mata sembap Urticaria Pruritus Calabar swellings Umumnya hilang dalam 2 4 hari, namun bisa mencapai beberapa minggu. Penyebab pasti belum diketahui, diduga disebabkan oleh migrasi dari parasit (Loa loa). 11. Peningkatan IgE 12. Peningkatan jumlah Eosinofil 13. Peningkatan jumlah eosinofil dalam darah biasanya menunjukkan respon yang tepat terhadap sel-sel abnormal, parasit, atau bahan-bahan penyebab reaksi alergi (alergen).

Jika suatu bahan asing masuk ke dalam tubuh, akan terdeteksi oleh limfosit dan neutrofil, yang akan melepaskan bahan untuk menarik eosinofil ke daerah ini. Eosinofil kemudian melepaskan bahan racun yang dapat membunuh parasit dan menghancurkan sel-sel yang abnormal. 50-70% eosinofilia sering kali ditemukan pada orang yang terinfeksi Loa-loa, terutama bila terjadi pembengkakan.

Cont

DIAGNOSIS

Cont
Blood sample examination, menggunakan sediaan apusan untuk menemukan mikrofilaria. Menggunakan pewarna giemsa atau hematoxyclin dan eosin. Untuk meningkatkan sensitivitas dapat dilakukan sentrifugasi sampel dalam larutan formalin 2% (cara Knotts) atau filtrasi menggunakan membran nucleopore. Calabar Swellings Immunoassay, untuk mendeteksi antigen LIPS (luciferase immunoprecipitation assay) QLIPS (LIPS quick version) Hanya membutuhkan inkubasi 15 menit Sensitivitas dan spesifisitas tinggi ( 97% dan 100%) ELISA Biopsi Subkutan

Cont...
Pemeriksaan sampel darah >>> deteksi mikrofilaria Ditemukannya cacing pada mata Adanya pembengkakan pada kulit (calabar swellings) Immunoassay >>> antigen detection LIPS (luciferase immuno precipitation assay ) QLIPS (versi cepat LIPS) ELISA Subkutan Biopsi

TREATMENT
1. Dietilcarbamazin (DEC) . Mekanisme Kerja : Menurunkan aktivitas otot yang mengakibatkan paralysis & mengganggu pertahanan microfilaria sehingga mudah dihancurkan. .Dosis : 8 10 mg/kgBB/hari selama 21 hari. .Efek Samping : 1. Sakit kepala 2. Nyeri otot 3. Mual 4. Muntah 5. Diare

Sediaan Beredar : Filarzan (Mecosin) Tablet,Dietilkarbamazepi n Citrate100 mg Notezine (Specia) Tablets 50 mg Banocide (Wellcome) Oral solution 10 mg/ml and 24 mg/ml; tablets 50 mg, 100 mg. (Lederle) Hetrazan Tablets 50 mg

2. Ivermectin Mekanisme Kerja : Mengganggu sistem saraf dan fungsi otot dengan berikatan dengan glutamatgated saluran klorida sehingga tidak terjadi pengaturan flux ion yang berujung pada paralysis. Efek Samping : 1. Demam 2. Nyeri 3. Edema 4. Ocular inflamation Dosis 150 g/kg as a single dose. Sediaan Beredar 1. Stromectol (Amerika Serikat) 2. Mectizan (Merck) Tablet, 6 mg

3. Ivexterm (Valeant Farmasi Internasional)

3. Albendazole Mekanisme Kerja : - Menghambat polimerasi dari tubulin dalam mikrotubula sehingga mencegah pembelahan seluler. - Menghambat enzim fumarat reduktase sehingga mengganggu absorbsi glukosa yang merupakan sumber energi. Dosis : 200 mg, 2dd, selama 14 hari. Efek Samping : 1. Nyeri epigastric 2. Diare 3. Sakit kepala 4. Demam . Sediaan Beredar : Zentel (SmithKline Beecham) Tablets 400 mg; Suspension 2%. Eskazole (SmithKline Beecham) Tablets 400 mg.

SURGERY
Pengelolaan infeksi Loa loa pada beberapa kasus dapat melibatkan operasi. Dilakukan penyuntikan lidokain 2% dengan epinefrin 1:100000 melalui spekulum kawat kelopak. Dilakukan insisi 2 mm dan cacing dibuang dengan pinset. Tetes mata Gatifloxacine dan patch mata digunakan sebagai penanganan pasca operasi.

PENCEGAHAN
1. Vector Elimination 2. Menggunakan baju tertutup dan tebal 3. DEC 300 mg sekali seminggu, bagi yang bepergian ke daerah endemik 4.Menghindari gigitan lalat 5.Jangan sering-sering masuk hutan 6.Pengendalian vector 7.penggunaan insektisida 8.pemutusan kontak antara vektor hospes dengan menggunakan kelambu, pakaian tebal dan repellant. 9.Edukasi

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai