Anda di halaman 1dari 46

Assalamualaikum

KOENZIM

KOENZIM
Pada reaksi yang dikatalisis oleh enzim, elektron-elektron atau gugus-gugus atom dipindahkan dari suatu substrat ke substrat

lainnya Pada reaksi ini berperan molekul-molekul yang menerima sementara gugus yang dipindahkan Molekul pembantu tersebut disebut koenzim Disebut juga sebagai kofaktor organik

Merupakan molekul-molekul organik yang biasanya turunan vitamin-vitamin yang penting untuk kegiatan sejumlah enzim Beberapa koenzim terikat erat dengan bagian protein enzim tertentu, sehingga kemungkinan enzim akan mengalami denaturasi jika dipisahkan dari enzim tersebut
Koenzim dapat bekerja sama dengan berbagai enzim mempunyai substrat yang berbeda-beda

JENIS-JENIS KOENZIMBerdasarkan interaksinya dengan enzim, koenzim dapat dibedakan menjadi Koenzim yang larut Gugus Prostetik

Koenzim yang larut


Seperti halnya substrat, selama reaksi terikat dengan enzim,
Berubah secara kimia dan kemudian akan

dilepaskan kembali Bentuk asli koenzim akan kembali teregenerasi

Gugus Prostetik
Merupakan koenzim yang terikat erat pada suatu enzim dan selama reaksi berlangsung tidak akan dilepaskan Gugus yang kemudian akan terikat dengan koenzim, kemudian dipindahkan ke substrat berikutnya dari enzim yang sama

Koenzim berdasarkan fungsinya terbagi atas 2 golongan Koenzim redoks Koenzim pemindah gugus

KOENZIM REDOKS
Semua enzim oksidoreduktase memerlukan koenzim
Koenzim dapat bekerja dalam bentuk larut

(L) ataupun bentuk prostetik (P) Pada reaksi redoks, satu atau 2 proton dari satu molekul sering juga dipindahkan ke molekul lain bersama-sama dengan elektron Secara umum yang dipindahkan tersebut dikenal sebagai ekivalen pereduksi

Beberapa Jenis Koenzim Redoks


NAD+ dan NADP + Koenzim Flavin FMN dan FAD Asam lipoat Ubikinon (koenzim Q) Gugus Hem Asam Askorbat Lipoamide Iron Sulfur Cluster

KOENZIM NAD+
Merupakan koenzim dehidrogenase
Mentransfer ion hidrida (2e- dan 1 H+) Selalu bekerja dalam bentuk larut NAD+ mentranspor ekivalen pereduksi dari

jalur metabolisme katabolik ke rantai pernafasan, sehingga membantu metabolisme energi NADP+ yang tereduksi, merupakan zat pereduksi penting pada biosintesis

KOENZIM FLAVIN FMN & FAD


Sebagian besar terikat erat dengan enzim (prostetik) Gugus untuk kedua enzim tersebut untuk reaksi redoks adalah flavin (isoaloksazin) FMN (flavin mononukleotida) membawa pada gugus flavin suatu gula alkohol yang terfosforilasi yaitu ribitol FAD (Flavin Adenin Dinukleotida) terbentuk dari FMN yang berikatan dengan AMP Dijumpai pada reaksi-reaksi enzim dehidrogenase , okdase dan monooksidase

Asam Lipoat
Bekerja suatu jembatan disulfida intramolekular sebagai pusat redoks
Asam lipoat yang aktif terikat secara kovalen

dengan suatu residu lisin (R) dari enzim prostetik Terutama berperan pada oksidatif asam 2keto Suatu jembatan disulfida juga terkandung dalam suatu koenzim peptida yaitu glutation

UBIKINON (KOENZIM Q)
Sebagai pemindah ekivalen pereduksi dalam rantai pernafasan
Pada reduksi, kinon beralih bentuk menjadi

hidrokinon yang aromatik Sistem kino/hidrokinon terdapat dalam fotosintesis Vitamin E & K juga termasuk dalam kelompok sistem redoks Biasanya bekerja dalam bentuk larut

GUGUS HEM
Berfungsi sebagai kofaktor redoks, misalnya pada rantai pernafasan, fotosintesis , monooksigenase dan peroksidase Sebaliknya dari hemoglobin, ion besi dalam hal ini mengubah valensinya

Asam Askorbat
Berbentuk L-asam askorbat
Berfungsi sebagai antioksidan pada berbagai

reaksi Berfungsi sebagai koenzim pada reaksi sintesis kolagen dan katekolamin

Lipoamide

Iron Sulfur Cluster

Koenzim Pemidah Gugus

PRINSIP KERJA ENZIM

Halaman 89 buku atlas

Mekanisme Enzim Meningkatkan Laju Reaksi

Fasilitasi Proksimitas

Molekul-molekul dalam bagian aktif enzim, sehingga konsentrasi efektif reaktan Katalisis Kovalen Rantai samping aa mempunyai sejumlah gugus nukleofilik spt : RCOO-, R-NH2, Ar-OH RS- yang berguna sebagai katalisis. Gugusgugus tersebut menyerang bagian elektrofilik pada substrat

Mekanisme Enzim Meningkatkan Laju Reaksi


Katalisis Asam Basa Proses perpindahan proton dalam keadaan transisi. Rantai samping aa spt Glu, His, Asp, Lys, Tyr dan Cys dalam bentuk terprotonasi sebagai katalis basa Regangan, Distorsi Molekul dan Perubahan Bentuk agar d(S)/dt naik, diperlukan destabilisasi E-S dan kestabilan keadaan transisi (E-S*) naik sehingga dapat melewati barrier Ea. Destabilisasi E-S terjadi karena distorsi sudutsudut dan panjang ikatan molekul

Isosterik dan Allosterik

Inhibitor

MEKANISME KERJA OBAT


Secara Fisika
Secara Kimia Secara Enzimatik

Inhibitor bekerja dengan menghalangi reaksireaksi biokimia dalam tubuh manusia sehingga menimbulkan aksi/efek berlawanan

MEKANISME
Secara Fisika Enzim terdenaturasi oleh panas Secara Kimia Enzim didenaturasi oleh zat-zat kimia tertentu seperti asam, basa, atau koenzim Persaingan substrat neurotransmitter bersaing dengan senyawa lain yang memiliki gugus fungsi yang sama untuk terikat dengan enzim Mengubah bentuk area kontak enzim sehingga substrat tidak dapat bereaksi dengan enzim

FUNGSI
Menghalangi kerja enzim
Mengatur reaksi biokimia Mematikan kerja sel

QUESTIONS PLEASE

Tugas 4 1. Jelaskan mekanime kerja inhibitor dan berikan contohnya minimal 5? 2. Jelaskan mekanisme kerja koenzim? 3. Jelaskan pembagian koenzim dan berikan contoh minimal 10?

WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai