Anda di halaman 1dari 59

Dosen Pembimbing:

Nasikhudin, S.Pd, M.Sc



ANGGOTA KELOMPOK 5:
1. Rinanda Dwi Agustin 110321419509
2. Shanduta Sukma Pradana 110321419514
3. Mohammad Ryan Mahsun Ali 110321419524
4. Nurul Maghfirotin Nisa 110321419525
5. Debora Febbivoyna 110321419536
ContohGayaSentral
1. Gayagravitasi(tarik)digambarkandengan
gerakplanet.

2. Gayacoulomb/
gayaelektrostatik
(tarikdantolak)
GAYA SENTRAL
Suatugayayangselalumengarahke
pusat.
MASSA TEREDUKSI
Dua buah benda bermassa dan
terpisah pada jarak keduanya
berinteraksi dengan gaya sentral
sehingga dapat digambarkan

r = r
1
m
2
m
( ) r F
Dimana






2 1
r r r =
r r F r m
r r F r m


) (
) (
2 2
1 1
=
=
r r F
m m
r r
m
r r F
m
r r F
r r
a a a

) (
1 1
) (

) (

) (
) (
2 1
2 1
2 1
2 1
2 1
|
|
.
|

\
|
+ =
+ =
+ =


Dari persamaan






Maka

( )
( )
2 1
2 1
2 1
2 1
2 1
2 1
2 1
2 1

) (

) (
m m
m m
r r F r r
m m
m m
r r F
m m
m m
r r
+
=
=
|
|
.
|

\
|
+
|
|
.
|

\
|
+
=



r r F r

) ( =

Jika CM merupakan pusat massa maka








Dimana merupakan gerak pusat massa.
Gaya eksternal terjadi jika






2 2 1 1 2 1
) ( r m r m R m m + = +
R
0 = R

Dari persamaan sebelumnya diperoleh







Dan

r
m m
m
R r
r m r m m R m m
r r m r m R m m
r m r m R m m
) (
) ( ) (
) ( ) (
) (
2 1
2
1
2 1 2 1 2 1
1 2 1 1 2 1
2 2 1 1 2 1
+
+ =
= + +
+ = +
+ = +
r
m m
m
R r
2 1
1
2
+
=
gerak pusat massa dengan kecepatan
seragam maka
Penyelesaian dalam hal ini adalah

Dengan kondisi awal t=0, V0=0 dan R0=0
maka:

0 = R

0 0
R t V R + =
r
m m
m
r
r
m m
m
r
2 1
1
2
2 1
2
1
+
=
+
=
Jika
maka:

dan persamaan menjadi

sedangkan
1 2
m m >>
1 2 1
1 1 1 1
m m m
~ + =

r r F r m

) (
1
=

1 2 1
r r r r ~ =
Gerak Partikel
dalam Gaya
Sentral
SIFAT BENDA AKIBAT GAYA SENTRAL
Apabila sebuah benda memperoleh gaya
sentral sehingga bergerak, maka gerakanya
bersifat :
(1) Konservatif,
(2) Gerak partikel selalu pada bidang yang
tegak lurus,
(3) Momentum anguler konstan,
(4) Energi konstan,
(5) Laju penyapuan luas konstan.

1. KONSERVATIF

2. GERAK PARTIKEL SELALU PADA BIDANG YANG TEGAK LURUS

Gambar 7.5 Gerak partikel di bawah


pengaruh gaya sentral
Lanjutan..

3. Momentum Anguler Konstan

4. ENERGINYA KONSTAN
5. LAJU PENYAPUAN LUAS KONSTAN
Hukum Persamaan Luasan

Lanjutan...

Lanjutan...
LINTASAN PARTIKEL
DALAM SUATU MEDAN
GAYA KUADRAT TERBALIK
Energi potensialnya adalah
Gaya jenis ini dibagi menjadi dua, yaitu
Seperti sebelumnya, tanpa menyelesaikan persamaan gerak, kita
dapat menentukan sifat orbit atau lintasan dengan menggunakan
potensial efektif.
Grafik Veff terhadap r untuk
berbagai harga K dan L
sekarang kita menyelesaikan dengan perlakuan analitis dari
masalah penurunan gaya tarik kuadrat terbalik,
Diawali dengan persamaan dibaawah ini :
Dengan mensubstitusikan kedua persamaan tersebut diperoleh
Persamaan tersebut merupakan persamaan diferensial non-
homogen orde kedua (seperti pada osilator harmonik sebelumnya),
hanya saja di sini berperan sebagai t.
Bagian homogen
Bagian tidak homogen
CARA LAIN UNTUK MENEMUKAN TITIK BALIK
Mencari akar akar
persamaan tersebut dengan
menggunakan rumus abc
Dari persamaan
dan
Dapat diperoleh nilai A dalam E dan L yaitu
Eksentrisitas orbit
Persamaan (7.98) disetarakan dengan persamaan conic section sebagai berikut:
Dari persamaan (7.100) diperoleh nilai e, yaitu
Dengan menggabungkan persamaan (7.99) dan (7.96) diperoleh
Nilai dari e
menentukan bentuk
lintasan
Lintasan elips dari gerak partikel
Merupakan suatu
kurva yang
mempunyai suatu
titik fokus
sedemikian hingga
jarak F dan F selalu
konstan. Dalam hal
ini,
Lintasan-lintasan tersebut ditujukkan pada gambar berikut
LOGO
HUKUM KEPLER
PADA GERAK
PLANET
Berikut merupakan hukum-hukum kepler:
1. Hukum Orbit: Planet-planet beredar
dalam lintasan berupa ellips dengan
matahari berada pada salah satu
fokusnya
2. Hukum Luasan: Vektor posisi yang
menghubungkan matahari dan setiap
planet akan menyapu luasan tertentu
yang sama untuk interval waktu yang
sama.
3. Hukum Periodik: Kuadrat periode
revolusi suatu planet proporsional
dengan pangkat tiga sumbu semimayor
dari orbit. (T
2
=a
3
)

Untuk transfer lintasan dari satu planet (Bumi) ke planet


lain (Mars) dengan matahari sebagai pusatnya dapat
ditunjukkan pada gambar :

Transfer orbit dari Bumi ke
Mars dengan matahari sebagai
pusat
Dengan lintasan yang berupa titik-
titik , yang menyinggung lintasan
Bumi dan Mars. Panjang sumbu
mayor orbit transfer merupakan
jumlah dari jejari lintasan edar
Bumi (r
E
) dan Mars (r
M
) yakni
r
1
= r
E
+ r
M
,
sehingga 2r
E
< 2r
1
< 2r
M
, yang
berarti sumbu mayor orbit
transfer terletak pada orbit
lingkaran awal dan akhir.
Oleh karena E = K / 2a, energi total orbit transfer juga
terletak antara energi pada orbit lingkaran awal dan
akhir, sehingga untuk mentransfer suatu objek dari
Bumi ke Mars maka objek tersebut harus diberi suatu
percepatan di Bumi tersebut (perubahan L dan E) dan
diberi lagi percepatan di Mars (perubahan nilai L dan
E) dalam hal ini E > E dan L > L.

Keadaan ini akan berbeda jika objek dikirimkan dari
Bumi ke Venus seperti pada gambar, karena energi
untuk orbit Venus lebih kecil dari pada untuk orbit
Bumi.

Transfer orbit dari Bumi ke Venus


dengan matahari sebagai pusat
Situasi ini sangat berbeda jika
objek harus ditransfer dari Bumi
ke salah satu planet dalam,
katakanlah Venus atau
Merkurius.
Pertama, untuk memulai
pada titik E, kecepatannya
menurun dari v0 ke v1 untuk
memasukkannya ke dalam
orbit transfer yang lebih kecil.
Ketika mencapai dekat ke titik
V, obyek akan semakin cepat
dan menyalip planet ini.
Untuk menghindari situasi ini,
objek melambat dari v1 ke v2
(v1 = v2 adalah kecepatan
orbit Venus).

Anda mungkin juga menyukai