Anda di halaman 1dari 19

Referat

Demam reumatik
Maria Krishanta Manek Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang

Pendahuluan

Demam reumatik merupakan suatu penyakit inflamasi yang melibatkan banyak jaringan, yaitu jantung, sendi, kulit, dan sistem saraf pusat. Penyakit ini dapat terjadi setelah suatu infeksi oleh Streptokokus -hemolitikus grup A pada saluran napas atas. Keterlibatan sistem kardiovaskular pada penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan katup jantung secara permanen.

Pendahuluan

Penyakit demam reumatik paling banyak terjadi pada anak-anak usia 5-15 tahun. Rekurensi dapat terjadi pada usia dewasa jika tidak dicegah dengan pengobatan profilaksis menggunakan antibiotik. Demam reumatik masih menjadi masalah penting bagi negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, India, negara-negara Afrika, bahkan di beberapa bagian benua Amerika

Definisi

Demam reumatik adalah suatu sindroma klinis setelah suatu infeksi Streptokokus hemolyticus grup A dengan 1 atau lebih gejala mayor yaitu poliartritis migrans, karditis, korea minor, nodul subkutan, dan eritema marginatum.

Etiologi

Penyakit ini sangat erat berhubungan dengan infeksi saluran napas bagian atas oleh Streptococcus hemolyticus golongan A. Serotip-serotip streptokokus grup A (misalnya M tipe 1, 3, 5, 6, 18, dan 24) sering diisolasi dari penderita demam reumatik akut.

Faktor Predisposisi

Faktor-faktor pada individu:


Faktor Genetik Jenis Kelamin Golongan etnik dan ras Usia Keadaan gizi dan lain-lain

Faktor-faktor Lingkungan
Keadaan sosial ekonomi Iklim dan Geografi Cuaca

Epidemiologi

Insidens serangan pertama maupun serangan berulang demam reumatik memuncak pada usia 5-15 tahun. Rasio kejadian demam reumatik pada lakilaki dan perempuan adalah 1:1. Pada negara berkembang, insidensinya masih cukup tinggi.

Mortalitas penyakit jantung reumatik pada negara berkembang 10 kali lebih tinggi daripada di negara maju.

Patogenesis

Teori Toksisitas Teori Imunologik

Manifestasi Klinis

Diagnosis Banding

Penatalaksanaan
Antibiotik

Anti Inflamasi

Diet Bila terdapat gagal jantung, diet diberikan dengan restriksi cairan. Istirahat Terapi lain. - Korea berat: karbamazepin 7-20 mg/kg/hari atau asam valproat 15-20 mg/kg/hari. - Pada pasien dengan gagal jantung

Komplikasi
Penyakit jantung reumatik berupa insufisiensi atau stenosis katup mitral dan atau aorta. Gagal jantung kongestif Aritmia atrium Oedem pulmo Emboli pumonal Endokarditis bakterialis Formasi thrombus

Prognosis

Prognosis pasien dengan demam reumatik akut bergantung pada manifestasi klinis yang tampak pada episode serangan awal, beratnya serangan awal, dan adanya rekurensi.

Resiko defek pada jantung secara permanen meningkat setiap kali terjadi rekurensi.
Semua pasien yang mengalami demam reumatik akut rentan mengalami rekurensi setelah infeksi saluran napas atas oleh Streptokokus -hemolitikus grup A,

Pencegahan

Pencegahan Primer Pemberian terapi antibiotik sebelum hari ke-9 gejala faringitis akut.

Pencegahan

Pencegahan sekunder: Penisilin bensatin-G: 1,2 juta/U setiap 4 minggu,im


Penisilin V: 250.000 U, diberikan dua (2)

kali per hari secara per oral


Sulfadiasin: 500mg/hari untuk berat badan kurang dari 30 kilogram (kg) atau 1 g/hari untuk berat badan lebih dari 30 kg. Diberikan satu kali per oral.

Eritromisin: 250mg/ hari diberikan dua


kali, untuk penderita yang alergi terhadap penisilin dan sulfadiasin.

Anda mungkin juga menyukai