Konsep Ds PTK
Konsep Ds PTK
Afidah Masud
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN JAKARTA
Penelitian adalah proses penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol, empiris dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara (Kerlinger)
Karakteristik Penelitian
1. Mempunyai tujuan 2. Diarahkan untuk memecahkan masalah 3. Menekankan pada pengembangan teori atau penemuan teori yang akan membantu mendeskripsikan suatu kejadian atau memprediksi kejadian yang akan datang 4. Memerlukan keahlian; peneliti harus mengetahui apa yang diketahui tentang masalah yang akan dibahas
Kontribusi Penelitian
Pengembangan Institusi
Kontribusi Penelitian
Penanggulangan Masalah
Pengembangan Ipteks
Mengapa PTK ?
Pada penelitian bukan PTK :
- Kurang terlibatnya guru dalam kegiatan penelitian pendidikan - Penelitian yang ada sekarang kurang bermanfaat langsung ( teoritis) - Guru kurang mendapatkan feedback - Pemecahan masalah tidak berbasis konteks
Sistem pelatihan guru yang kurang merata Kegiatan penelitian merupakan bagian integral dari tugas profesional guru
PENGERTIAN PTK
PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkat kan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahanan terhadap kondisi dimana praktek pembelajaran dilakukan (HOPKINS)
Pengertian PTK
Pengkajian terhadap permasalahan praktis yang bersifat situasional dan kontekstual, yang ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi, atau memperbaiki sesuatu (Rochman Natawijaya) Adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan dalam melaksanakan tugas serta memperbaiki kondisi pembelajaran
Sejarah PTK
Penelitian tindakan dirintis oleh John Dewey (1933) Kurt Lewin dipandang sebagai bapak penelitian tindakan (1946) Penelitian tindakan baru masuk ke dunia pendidikan pada awal tahun 1970-an, bertepatan dengan munculnya gerakan guru sebagai peneliti di Inggris Lawrence Stenhouse (1975) mengembangkan peran guru sebagai peneliti
karakteristik PTK
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. On the job problem oriented Inquiry reflective Problem solving oriented Improvement oriented Multiple data collection Cyclic Participatory (colaborative)
Prinsip PTK
Pelaksanaan penelitian tidak mengganggu komitmen guru sebagai pengajar Metodenya tidak menuntut waktu yang lama Mematuhi prosedur /etika penelitian
KEUNGGULAN PTK
1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi yang aktual 2. Kerangka kerjanya teratur 3. Berdasarkan pada observasi yang nyata dan objektif 4. Fleksibel dan aditif 5. Dapat digunakan untuk inovasi pembelajaran 6. Dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum tingkat kelas 7. Dapat digunakan untuk meningkatkan kepekaan atau profesionalisme guru
KELEMAHAN PTK
1. Kurang tertib ilmiah, karena validitas internal dan eksternalnya lemah 2. Tujuan penelitiannya bersifat situasional 3. Sampelnya terbatas sehingga kurang representatif dan kontrolnya terhadap variabel bebas sangat sedikit
PTK berfokus pada kelas atau pada proses pembelajaran yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas (silabus,materi), ataupun output(hasil belajar), PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas
Prosedur Penelitian
1. 2. 3. 4. Perencanaan tindakan (planning) Pelaksanaan tindakan (acting) Pengamatan (observing) Refleksi (reflecting)
Prosedur Penelitian
Planning
Reflecting
Acting
Observing
Satu Siklus
3. REFLEKSI
Perbaikan Rencana 1
1. Perencanaan
Terdiri dari proses : Identifikasi masalah Analisis penyebab masalah Pembatasan masalah Perumusan masalah Pengembangan intervensi Merumuskan Hipotesis tindakan Perencanaan tindakan
Masalah
Masalah harus problematik, artinya masalah tersebut perlu dipecahkan Masalah harus bersifat riil dan on the job problem oriented, artinya masalah tersebut benar-benar ada sebagai masalah dan dibawah kewenangan seorang guru untuk memecahkannya Pemecahan masalah harus memberi manfaat
Siswa
PBM
Lulusan/DO
kemampuan
Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan tahap penting dalam pelaksanaan riset. Kualitas riset pun dapat ditentukan oleh kualitas masalah yang diteliti. Identifikasi masalah, menghasilkan gagasan awal mengenai permasalahan aktual yang dialami oleh guru.
Tidak semua masalah pendidikan dapat didekati dengan classroom action research (CAR )
Pembatasan Masalah
Setelah didapatkan penyebab-penyebab masalah, maka untuk lebih terarahnya penelitian, maka dilakukan pembatasan pembatasan sesuai dengan kemampuan peneliti Kemudian masalah tersebut dirumuskan
Merumuskan masalah
Menerangkan dengan jelas apa yang akan diterangkan/dipecahkan Sebaiknya dirumuskan dalam kalimat tanya, dengan mengajukan alternatif tindakan yang akan dilakukan Membatasi ruang lingkup pada suatu persoalan khusus
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah harus dirinci sehingga tidak terlalu umum. Misalnya: Tidak hanya menanyakan : apakah dengan metode penemuan terbimbing, minat siswa terhadap pembelajaran menjadi tinggi?, tetapi harus dipisahpisah, yaitu: Bagaimana proses, bagaimana situasi, dan bagaimana hasilnya?
Intervensi Tindakan
Intervensi tindakan dikembangkan berdasarkan akar penyebab masalah itu Intervensi yang dipilih haruslah yang didukung oleh sumber daya yang ada
Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan merupakan tindakan yang diduga akan dapat memecahkan masalah yang ingin diatasi Untuk menyusun hipotesis tindakan dengan tepat, guru dapat melakukan: - Kajian teoritik di bidang pembelajaran - Kajian hasil penelitian yang relevan - Diskusi dengan rekan sejawat, pakar pendidikan, peneliti dan lain sebagainya - Merefleksikan pengalaman sendiri sebagai guru.
Perencanaan tindakan
a. Membuat skenario pembelajaran yang berisikan langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dan bentuk-bentuk kegiatan siswa b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan c. Mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan perbaikan
Ada 4 metode observasi yaitu : observasi terbuka, observasi terfokus, observasi terstruktur dan observasi sistematik
Catatan
Catatan anekdot adalah riwayat tertulis, deskriptif tentang apa yang dikatakan atau dilakukan perseorangan Catatan lapangan adalah catatan-catatan yang dibuat tentang peristiwa yang terjadi ketika pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Catatan ini bisa meliputi hal-hal positif maupun negatif selama berlangsungnya proses belajar mengajar. Catatan ini dibuat setiap tatap muka berlangsung.
Wawancara
Adalah kegiatan yang menuntut peneliti mengadakan pembicaraan terencana terhadap siswa atau subyek yang diteliti dengan pertanyaan lisan Wawancara :
Terstruktur Semi terstruktur Tak terstruktur
Pertanyaan wawancara :
Pertanyaan terbuka Pertanyaan tertutup
Angket
Angket adalah kumpulan pertanyaan yang tersusun secara sistematis sesuai dengan permasalahan yang diteliti
Macam angket : Angket tertutup : sudah disediakan jawabannya Angket terbuka : memberi kesempatan responden menjawab
Skala
Skala adalah : Suatu set dari nilai-nilai atau angkaangka yang diberikan kepada subyek, obyek atau perilaku untuk tujuan kuantifikasi dan pengukuran kualitas.
Skala digunakan untuk mengukur sikap, nilai-nilai, interest (minat), motivasi dan lain sebagainya yang berhubungan dengan atribut-atribut psikologis (biasanya untuk ranah afektif).
Tes
Model tes ini tidak banyak dianjurkan untuk penelitian tindakan, karena tes tidak dapat dilakukan agak sering sehingga keajegan untuk mengerti pola yang muncul dalam kelas tidak terjadi, sehingga kesimpulan yang diambil dapat tidak valid Tes digunakan hanya sebagai pembanding atau sebagai triangulasi dari data yang lain
Analisis Data
Kegiatan pengumpulan data yang benar dan tepat merupakan jantungnya penelitian, sedangkan analisis data akan memberi kehidupan dalam penelitian Ada 2 jenis data :
Data kualitatif Data kuantitatif
Refleksi
Merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan sementara ; merenungkan secara intens apa yang telah terjadi dan tidak terjadi, mengapa,
untuk melakukan tindak lanjut untuk memperbaiki tindakan di siklus selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan akhir
Refleksi harus dilakukan secara kolaboratif