STATUS PASIEN
IDENTITAS PENDERITA Nama pasien Jenis kelamin Umur Alamat Suku Agama Status marital Pekerjaan no.CM Ruangan tgl pemeriksaan : Tn. LA : laki-laki : 35 tahun : Tegal Siwalan : Madura : Islam : menikah : wiraswasta : 167177 : poli saraf : 27/2/2013
SUBYEKTIF
DATA DASAR AUTO/HETEROANAMESA dengan Ny.M, istri pasien Keluhan utama: nyeri kepala
Riwayat keluarga:
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami seperti ini Tidak ada riwayat hipertensi dan diabetes di keluarga
Riwayat pengobatan
setelah kecelakaan pernah berobat di RS Bali tapi tidak di lakukan operasi
Riwayat intoksikasi
Tidak pernah, tidak ada alergi obat, tidak ada alergi makanan
OBYEKTIF (O)
STATUS INTERNA SINGKAT BB : tidak diukur TB : tidak diukur TD kanan :110/80m mmHg Nadi : 76x/menit Pernafasan : 36x/menit Suhu badan : 36,7oC Gizi : cukup Kepala : a/i/c/d: -/-/-/ Leher : pembesaran toroid dan KGB Paru-paru : simetris, sonor, vesikuler , Rhonhi/wheezing -/ Jantung : S1/S2 tunggal, murmur Abdomen : supel, meteorismus -, bising usus + Hati : dbn Limpa : dbn Extremitas : akral hangat, clubbing -, sianosis -
STATUS NEUROLOGIK
A. KESAN UMUM Kesadaran Kualitatif : compos mentis Kuantitatif : GCS: 4 5 6 Pembicaraan Disartri : Monoton : Scanning : Afasia : motorik : Sensorik : amnestik (anomik) : -
Kepala Bentuk/besar Asimetris Sikap paksa Torticolis Muka Mask (topeng) Myopatik Fullmoon
: normal :::-
:::-
2. Saraf otak
NI Anosmia Hiposmia Parosmia Halusinasi N II Visus Yojaya penglihatan Melihat warna Funduskopi kanan
Tidak dilakukan
kiri
Tidak dilakukan
kanan di tengah
normal normal normal normal normal
kiri di tengah
normal normal normal normal normal
Normal
Bulat 3 mm -
Normal
Bulat 3 mm -
+ + + +
+ + + +
N.V Cabang motorik otot masseter otot temporal otot pterygoideus int / ext Cabang sensorik (I) (II) (III)
kanan
kiri
N.VII Waktu diam kerutan dahi tinggi alis sudut mata lipatan nasolabial sudut mulut Waktu gerak mengerut dahi menutup mata bersiul memperlihatkan gigi pengecapan 2/3 dpn lidah hyperakusis sekresi air mata
+ +
+ + tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan lebih keras telinga sisi kiri tidak dilakukan
N.VIII Vestibular Vertigo Nystagmus ke Tinnitus aureum Cochlear Weber Rinne Schwabach Tuli konduktif Tuli perseptif
N.IX, X Bagian motorik Suara biasa/parau/tidak bersuara Menelan Kedudukan arcus pharynx Kedudukan uvula Pergerakan arcus pharynx/uvula Vernet-rideau phenomenon Detik jantung Bising usus Bagian sensorik Refleks muntah (pharynx) Refleks palatum molle
kanan 5 5
N.XII kanan Kedudukan lidah Waktu istirahat ke : ditengah Waktu gerak ke : ditengah Atrofi : Fasikulasi/tremor : Kekuatan lidah menekan bagian dlm pipi :normal
3. Ekstremitas
A. Superior Inspeksi Atrofi otot Pseudoatrofi Palpasi Nyeri Kontraktur Konsistensi : :-
::: normal
Motorik Kekuatan otot (NB: 5=normal (100%), 4=dpt melawan tahanan minimal (75%), 3=dpt melawan gravitasi (50%), 2=dpt menggerakkan sendi (25%), 1=msh ada kontraksi oto (10%), 0=tidak ada gerak sama sekali (0%)) Lengan M.deltoid (abduksi lengan atas) M. Biceps (flexi lengan bawah) M.triceps (ekstensi lengan bawah) Flexi sendi pergelangan tangan Ekstensi sendi pergelangan tangan Membuka jari-jari tangan Menutup jari-jari tangan kanan 5 5 5 5 5 5 5 kiri 5 5 5 5 5 5 5
Tonus otot Tonus otot lengan Hypotoni Spastik Rigid Rebound phenomen Refleks fisiologis BPR TPR Refleks patologis Hoffman Tromer
kanan Normal -
kiri normal -
+ +
+ +
Sensibilitas Eksteroseptik Rasa nyeri superficial Rasa suhu (panas/dingin) Rasa raba ringan
Propioseptik Rasa getar Rasa tekan Rasa nyeri tekan Rasa gerak dan posisi
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Enteroseptik Referred pain Rasa kombinasi Stereognosis Barognosis Graphestesia Sensory extinction Loss of body image Two point tactile discrimination
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
B.Inferior Inspeksi
Atrofi otot Pseudoatrofi : :: tde : tde : normal : tidak dilakukan : tidak dilakukan
Palpasi
Nyeri Kontraktur Konsistensi
Perkusi
Normal Reaksi myotonik
Motorik Kekuatan otot (NB: 5=normal (100%), 4=dpt melawan tahanan minimal (75%), 3=dpt melawan gravitasi (50%), 2=dpt menggerakkan sendi (25%), 1= ms h ada kontraksi otot (10%), 0=tidak ada gerak sama sekali (0%)) Tungkai Flexi artic coxae (tungkai atas) Extensi artic coxae (tungkai atas) Flexi sendi lutut (tungkai bawah) Ekstensi sendi lutut (tungkai bawah) Flexi plantar kaki Extensi dorsal kaki Gerakan jari-jari kanan 5 5 5 5 5 5 5 kiri 5 5 5 5 5 5 5
Tonus otot tungkai Hypotoni Spastik Rigid Rebound phenomen Refleks fisiologis KPR APR
kanan tde
kiri tde
+ +
+ +
Refleks patologis Babinsky Chaddox Oppenheim Gordon Gonda Schaeffer Rossolimo Mendel-bechterew stransky
: dbn
Otot perut :nyeri tekan ilium kanan Otot pinggang : tidak ada nyeri Kedudukan diafragma: gerak : simetris Istirahat : simetris
Perkusi Auskultasi
: thorax : sonor, abdomen : timpani : thorax : vesikuler, abdomen : bising usus (+)
:+ :+ :+
Nyeri tekan/keto lokal: Tidak dilakukan Nyeri tekan sumbu : Nyeri tarik sumbu : Besar otot (sebutkan otot mana)
Atrofi Pseudoatrofi ::-
Tidak dilakukan
Palpasi otot
Nyeri Kontraktur Konsistensi ::: dalam batas normal
6. Gerakan-gerakan involunter Tremor : Waktu istirahat : Waktu gerak : Chorea : Athetose : Myokloni : Ballismus : Torsion spasme : Fasikulasi : Myokymia :-
7. Gait dan keseimbangan Koordinasi Jari tangan jari tangan : Jari tangan-hidung : Ibu jari kaki-jari tangan : Tumit-lutut : Pronasi-supinasi : Tapping dg jari-jari tangan: Tapping dg jari-jari kaki : Gait station Fungsi luhur Refleks-refleks primitif Susunan saraf otonom
Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT-SCAN SERVICAL irisan axial refented koronal dan sagital tanpa kontras
Tak tampak kompresi Prosesus spinosus baik Proc. Transfersus dan foramen transfersalis kanan-kiri normal Tak tampak penyempitan airway / airway patent Tak tampak soft tissue swelling KESAN: saat ini CT-CERVICAL tak tampak kelainan
X-Ray Tengkorak
KESIMPULAN
Dilakukan secara auto dan hetero anamnesa dengan Ny .M, isteri pasien. Istrinya mengatakan bahwa pasien diba wa ke poli saraf karena pasien mengeluhkan nyeri belak ang kepala, terasa berputar dan makin parah saat kepal a digerakkan, telinga kanan seperti terdengar bungi greb ek-grebek, kadang bicara ngelantur. Satu minggu lalu pasien mengalami kecelakaan dan terj adi benturan di kepala, pasien sempat tidak sadar selam a 2 hari, terjadi perdarahan ditelingan kanan, dan setela h sadar pasien masih bisa mengingat lingkungan sekitar. Saat terjadi kecelakaan dilakukan tindakan suportif, tidak dilakukan tindakan operatif. Tidak ada riwayat hipertensi dan diabetes. Tidak ada ale rgi obat dan makanan.
PEMERIKSAAN FISIK
KU Tensi Nadi RR Suhu GCS : Cukup : 110/80 mmhg : 76 x/menit : 36 x/mnt : 36,7C : 4-5-6, compos mentis
DIAGNOSA BANDING
Menieres sindrom
ASSESMENT
Dx klinis Dx topik Dx etiologi BBPV) : kepala terasa berputas : sistem vertibular : vertigo post trauma kepala (
PLANNING
Terapi umum: Ranitidin 3x500mg Betahistine 3x6 mg Vit B1, vitB6, vit B12 (sohobion 1tabl/hari) Terapi khusus: CT-SCAN ulang bila diduga adanya perdarahan yang be rkelanjutan Dilakukan tindakan operatif (surgical bur hole drainage, k raniotomi) Kerusakan pada N VII biasanya dilakukan operasi deko mpresi dan reparasi saraf
DIAGNOSA (DX)
Pemeriksaan Radiologi: CT Scan, MRI Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan darah lengkap
EDUKASI
Batasi mobiilisasi Kurangi stress pikiran Segera kembali ke RS bila nyeri makin hebat da n kesadaran menurun
MONITORING
Moritoring perdarahan subdural dengan C T-scan Tekanan darah
PROGNOSIS
Doubia ad bonam bila tidak terjadi perburkan perdarahan subdural