Anda di halaman 1dari 42

BENTANG ALAM FLUVIAL

AGUS RISTIONO L2L008002 LUTFIE ARLAN SANDRIA L2L007036

PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI DAN GEOLOGI FOTO JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO 2010

PENGERTIAN

Bentang alam fluvial adalah bentang alam yang dipengaruhi oleh proses fluviatil Proses fluviatil adalah segala proses fisik maupun kimia yang mengakibatkan perubahan bentuk permukaan bumi disebabkan oleh aliran air permukaan

Proses Fluviatil

Meliputi:

Erosi Transportasi Sedimentasi

Erosi

suatu proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atau batuan yang disebabkan oleh pergerakan air atau angin (Sukmana, 1979) Macamnya:

Erosi ke arah hulu (head ward erotion) Erosi vertikal Erosi lateral

Transportasi

proses perpindahan/pengangkutan material yang diakibatkan oleh tenaga kinetis yang ada pada sungai Macamnya:

Traksi = seretan Rolling = menggelinding Saltasi = loncatan Suspensi = material bercampur Solution = larutan

Sedimentasi

Pengendapan material karena aliran sungai tidak mampu lagi mengangkut material yang di bawanya. Ukuran material yang diendapkan berbanding lurus dengan besarnya energi pengangkut.

Tipe Endapan Sungai

Channel Bar Point Bar Natural Leeve Alluvial Fan Delta

Delta

Alluvial Fan

Tipe Sungai berdasarkan tingkat kelengkungannya

Straight

Braided

Meandering

Perkembangan Morfologi Lembah Sungai

Sungai Stadia Muda


Dicirikan oleh: sungai sangat aktif, erosi berlangsung cepat erosi vertikal lebih kuat daripada erosi lateral lembah sungai mempunyai profil berbentuk V gradien sungai curam, terdapat jeram dan air terjun anak sungai sedikit dan kecil aliran sungai deras (energi pengangkutan besar) bentuk sungai relatif lurus

Sungai Stadia Dewasa


Dicirikan oleh: kecepatan aliran mulai berkurang gradien sungai sedang, tidak terdapat jeram dan air terjun mulai terbentuk dataran banjir dan tanggul alam erosi lateral (ke samping) lebih kuat dari erosi vertikal mulai terbentuk meander sungai pada tingkat ini sungai mencapai kedalaman paling besar

Sungai Stadia Tua


Dicirikan oleh: kecepatan aliran semakin berkurang lebih banyak sedimentasi daripada erosi banyak terbentuk meander sungai, danau tapal kuda dan tanggul alam terjadi pelebaran lembah walaupun sangat lembat

Pola Pengaliran

Rectangular Dendritik Sejajar/parallel Trellis Radial Annular Multi basinal Contorted

Rectangular

Anak-anak sungai membentuk sudut tegak lurus dengan sungai utamanya. Biasa terdapat pada daerah patahan yang bersistem teratur

Dendritik

Bentuk seperti pohon dan cabangcabangnya yang berarah tidak beraturan. Berkembang pada daerah dengan batuan yang resistensinya seragam, dengan kelerengan tidak terlalu terjal

Sejajar/parallel

Arah aliran sejajar. Berkembang pada daerah dengan kelerengan yang terjal atau relief tinggi

Trellis

Berbentuk seperti daun dengan anakanak sungai sejajar Pola ini banyak dijumpai pada daerah patahan atau lipatan.

Radial

Arah pengaliran menyebar ke segala arah dari suatu pusat. Berkembang pada daerah dengan struktur kubah, pada kerucut gunungapi, dan pada bukit-bukit yang berbentuk kerucut.

Annular

anak sungai mempunyai penyebaran yang melingkar sering dijumpai pada struktur kubah yang telah tererosi intensif

Multi basinal

Disebut juga sink hole, adalah pola pengaliran yang tidak sempurna, kadang tampak kadang hilang Berkembang pada daerah karst

Contorted

Arah alirannya berbalik ke arah semula Pola ini terdapat pada daerah patahan

SELESAI

Post Test
1. Sebutkan min. 5 tipe pola pengaliran dengan karakteristiknya! (jelaskan dgn gambar) >> 40 poin

2.

Apa yang dapat dianalisa dari kenampakan suatu sungai dengan morfologi meander, memiliki natural leeve, serta point bar dan channel bar ukuran pasir-lempung? >> 60 poin. Waktu 10 menit

Praktikum Laboratorium

Persiapan

2 lembar kalkir Garis batas 25 cm dari garis bawah peta

Delineasi

Delineasi peta menjadi 4 satuan:

Fluvial (hijau tua: aliran sungai, hijau muda: dataran banjir) Struktural rapat (ungu tua) Struktural renggang (ungu muda) Denudasional (coklat)

Pola Pengaliran dan Pola jalan di kalkir yang baru

Pola pengaliran warna biru tua dan biru muda Pola jalan warna merah

Sayatan kontur di kalkir delineasi

Buat masing-masing 5 sayatan tegak lurus kontur pada tiap satuan (1 sayatan=5 kontur) Untuk fluvial, sayatan dari batas sungai sampai kontur terdekat

Morfometri
Persen Lereng Menggunakan rumus: % Lereng= h/ d 100 %
dengan: IK= 1/2000 skala h= jumlah kontur IK d = panjang garis skala

Klasifikasi Relief Van Zuidam (1983)

Sayatan Profil

Dibuat dari titik pojok atas ( kanan atau kiri ) ke titik pojok bawah kanan atau kiri ) melewati seluruh satuan morfometri dan Kali Bodri (sungai paling besar)

LAPORAN
Dikumpulkan di Asisten Acara max. tanggal 13 Mei 2010, pkl. 21.00 Batas ACC kelompok 10 Mei, acara 11 Mei Format resmi akan ditempel di mading.

TUGAS LAPANGAN

Melakukan pengamatan lapangan fluvial Sungai Kaligarang, Tinjomoyo secara berkelompok Minimal 3 STA

Deskripsi Morfologi

Lokasi Morfologi daerah sekitar, kelerengan Litologi umum Morfologi fluvial Kaligarang (channel bar, point bar, litologi terendapkan, energi arus, bentuk lembah/ dasar, kelokan, dsb.)

Laporan Lapangan

Laporan dikumpul Hari Sabtu, 15 Mei 2010 pkl. 21.00 di asisten acara ACC catatan lapangan max. Senin 10 Mei 2010 assten kelmpok ACC sekali (asisten kelompok), terakhir hari Jumat tgl 14 Mei pkl. 20.00 Format laporan akan ditempel di mading Harus ada foto lapangan dan foto kelompok Semua anggota kelompok harus ke lapangan

Paper
Studi kasus Analisis Genesa Morfologi Bentuk lahan Fluvial Daerah sungai X. Ex: Proses pembentukan morfologi tanggul alam (Natural Leeve) Sungai X. Dikumpul tgl 12 Mei 2010 pkl. 21.00

Anda mungkin juga menyukai