CP:
a. b.
Bahan yang larut dalam dasar salep dilarutkan didalamnya, jika perlu dengan pemanasan.Umumnya kelarutan bahan obat dalam minyak lemak lebih bhesar dari pada dalam vaselin. Cth : Camphora, mentholum, Phenolum dan Guaicolum Bila ada minyak lemak : b.o (bahan obat) dilarutkan didalamnya Bila dasar salepnya vaselin, b.o digerus halus (bisa ditambah etanol 96% tepat larut, aduk ad mjd serbuk halus)+ vaselin sebagian aduk ad homogen,tambahkan sisa vaselin. b.o yang mudah menguap bisa dipanaskan pada wadah tertutup B.o yg mrpk pasangan eutektik, dicampur dulu , gerus ad mencair, baru ditambah basis salep.
c. d.
Salep mengandung air & jumlahnya cukup utk melarutkan , b.o dilarutkan dalam air. Lanolin (adeps lanae 75%+air 25%); Hydrophilic oint; Ungt. Cetylicum, Ungt.Liniens. R/ Kalii Iodida 6 Lanolin 32 Ungt. Simplex ad 60
4
Argentii Nitras mudah larut dalam air, dalam salep tidak dilarutkan dlm air krn bersifat oksidator kuat.
5
Ichtyol dan tumenolamonium: massa salep harus dingin, bila terlalu hangat akan terjadi pemisahan Balsam-balsam dan minyak minyak atsiri : balsam mrpk camp. Harsa dan minyak atsiri, terutama balsam peru, dapat dicegah dengan penambahan beberapa tetes Ol. Ricini Gliserol:ditambahkan sedikit demi sedikit pada massa salep yang telah dingin Serbuk pualam dan serbuk batu kambang: diayak dengan ayakan B10, tidak boleh digerus kuat. Air
Alkaloida Garam alkaloida + sedikit air larut tambahkan ke dlm dasar salep. Alkaloida basa dilarutkan dlm dasar salep lemak Garam alkaloida diserbuk halus tambahkan ke dalam dasar salep R/ Atropin sulfas 0,25% Aqua 1% Adeps lanae 10% Vaselin flav ad 100%
9
Larutan Alkohol komposisi larutan tidak diketahui sehingga tidak dapat diganti dgn komponen-komponenya. diteteskan terakhir sedikit demi sedikit. cth : Tinct. Opii crocata, Tinct. Myrrhae, Tinct.
13
a.
b.
Larutan Alkohol Bahan aktif tahan pemanasan Jumlah sedikit, diteteskan terakhir sedikit demi sedikit sampai terserap oleh dasar salep. Jumlah banyak, dipanaskan diatas penangas air sampai sekental sirup atau 1/3 bagian., kehilangan berat diganti dengan dasar R/ Tinct. Ratanhiae 12 Vaselin 40 Adeps lanae 20 mf . ungt
14
KEMASAN
Kemasan salep dapat dipakai bermacam-macam wadah yaitu : Pot salep (bermulut lebar) dari gelas, porselen atau plastik yg memenuhi persyaratan Kaleng salep Tube dari logam atau plastik
15
a.
b.
c.
PENYIMPANAN SALEP
Dalam wadah tertutup baik (tube) Di tempat dingin (hindarkan dari panas yang berlebihan Terlindung dari cahaya PENANDAAN : PADA ETIKET HARUS TERTERA OBAT LUAR
16
TUGAS MANDIRI
Mencari tinjauan dasar salep Vaselin Parafin cair Parafin padat Lemak bulu domba Malam=lilin=wax Setil alkohol Minyak tumbuh-tumbuhan Dasar salep serap Krim emulgid ,hydrophilic oint, vanishing cream Salep polietilenglikol Salep gliserin
18
PASTA
Pastae menurut FI IV adalah sediaan semipadat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal. a. Kelompok pertama dibuat dari gel fase tunggal mengandung air cth: Pasta Natrium Carboxylmetilselulosa (CMC Na) b. Kelompok lain : pasta berlemak misalnya pasta zinc.oxyda mrpk salep yang padat, kaku, tidak meleleh pada suhu tubuh dan berfungsi sebagai lapisan pelindung pada bagian yang diolesi
19
PASTA
Pasta mengandung bahan padat yang tidak larut lebih besar prosentasenya (bisa mencapai 50%) , sehingga lebih liat dan keras dibanding salep Pasta berlemak ternyata kurang berminyak dan lebih menyerap dibandingkan dengan salep krn tinggi kadar obat yg mpyi afinitas terhadap air. Pasta ini cenderung untuk menyerap sekresi seperti serum dan mempunyai daya penetrasi daya maserasi lebih rendah dari salep digunakan utk lesi akut yg cenderung mbtk kerak, menggelembung atau mengeluarkan cairan.
20
PASTA
Cara pemakaian dengan mengoleskan lebih dahulu dengan kain kassa. Penyimpanan dalam wadah tertutup baik, wadah tertutup rapat atau dalam tube. Pembuatan pasta umumnya bahan dasar yg berbentuk setengah padat sebaiknya dicairkan terlebih dahulu baru dicampur dengan bahan padat dalam keadaan panas agar lebih mudah bercampur dan homogen
21
PASTA
Pasta Zinci R/ ZnO 25 Amylum Tritici 20 Vaselin Flavum 50 Pasta Zinci Oleosa R/ ZnO 60 Ol.Sesami 40
22
KRIM
Krim menurut FI IV adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah scr tradisional telah digunakan utk sed. Setengah padat yag mpyi konsistensi relatif cair diformulasi sbg emulsi air dlm minyak atau minyak dalam air. Krim terdiri dr emulsi minyak dlm air atau dispersi mikrokristal as.@ lemak atau alkohol berantai panjang dlm air, yg dpt dicuci dgn air dan lbh ditujukan utk pemakaian kosmetika dan estetika. Pemberian krim dpt jg digunakan utk pemberian obat melalui vaginal
23
TYPE KRIM
1. 2.
Krim TYPE O/W (MINYAK DLM AIR) Krim TYPE W/O (AIR DLM MINYAK)
Pemilihan zat pengemulsi:disesuaikan dgn jenis dan sifat krim yg dikehendaki 1. Krim TYPE O/W (MINYAK DLM AIR): sabun monovalen : TEA (trietanolamin), natrium stearat, kalium stearat dan ammonium stearat. 2. Krim TYPE W/O (AIR DLM MINYAK):sabun polivalen, span, adeps lanae, kolesterol dan cera
24
KESTABILAN KRIM
Kestabilan krim bisa terganggu karena: Perubahan suhu Perubahan komposisi perub. Salah satu fase scr berlebihan atau zat pengemulsinya tidak tercampurkan satu sama lain. Pengenceran krim hanya dpt dilakukan jika diketahui pengencernya yg cocok dan dilakukan dgn teknik aseptik. Krim yang sdh diencerkan hrs digunakan dlam jangka waktu 1 bulan. Pengawet untuk krim: metil paraben (nipagin ) dgn kadar 0,12% sampai 0,18% atau propil paraben (nipasol) dengan kadar 0,02% hingga 0,05% Penyimapanan Krim :dalam wadah tertutup baik atau tube di tempat sejuk Penandaan pada etiket: OBAT LUAR
25
26
CP : Lebur cera + as. Stearat + vaselin TEA + Propilenglicol dilarutkan dalam air hangat dan dicampurkan pada leburan tersebut diatas. Krn adanya sabun, emulgid bereaksi basa, jd tdk bisa dicampurkan dgn asam2 (mis: asamsalisilat)
27
GEL
.Gel kadang kadang disebut jeli menurut FI IV, merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan.Jika massa gel terdiri dari jaringan partikel kecil yang terpisah, gel digolongkan sebagai sistem dua fase (Gel Alumunium Hidroksida).Dlm sistem 2 fase , jk ukuran partikel dr fase terdispersi relatif besar disebut Magma (magma Bentonit) Baik gel maupun magma dpt brp tiksotropik (membtk semi padat jk dibiarkan dan menjadi cair pada pengocokan. Gel fase tunggal terdiri dari makromolekul organik yang tersebar serba sama dalam cairan sedemikian hingga tidak terlihat adanya ikatan antara molekul makro yang terdispersi dgn cairan. Gel fase tunggal dpt dibuat dr makromolekul sintetik (karbomer) atau dari gom alam (tragakan).
28
GEL
Bahan yg mengembang/ larut dlm air konsistensi setengah padat Bahan pembentuk gel : a. Anorganik : Bentonit 7-20% b. Organik : Pati =amylum =Starch Salep Gliserin = Ungt. Glycerin CMN, Form.Indonesia R/ Pati 10 Gliserin 90 Air 5 CP : camp. Dipanaskan di atas api sambil diaduk ad kental + air ad 100 g
29
GEL
Turunan Selulosa: CMC-=Na (Mucilago Carboxymethycellulose 5% FNA) R/ CMC-Na 5 Sol. Sorbitol 15 Nipagin 0,2 Aqua ad 100 CP: 1. Larutkan nipagin dalam air dan sol. Sorbitol dgn pemanasan 2. Tambahkan CMC-Na kedalam lar.1, aduk 3. Panaskan camp. Ad mendidih, biarkan dingin 4. + air ad 100 g
30
TERIMA KASIH
31