PUSDIKLATWAS BPKP

FASILITATOR ANDA!
AGUS TRI PRASETYO, Ak., ME, CRMP, CET
CONTACT ADDRESS: E-MAIL : guspras71@yahoo.com

PHONE NUMBER: 081317067571

INSPIRASI, INTEGRITAS, SUKACITA

KOMPETENSI DASAR
MELAKSANAKAN AUDIT KINERJA PADA INSTANSI PEMERINTAH

INDIKATOR KEBERHASILAN MENJELASKAN PENGERTIAN:

AUDIT KINERJA STANDAR TAHAPAN

MELAKSANAKAN PERENCANAAN AUDIT PENDAHULUAN PENGUJIAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGUJIAN INDIKATOR KINERJA DAN CAPAIAN KINERJA AUDIT RINCI DAN PENYUSUNAN TEMUAN LAPORAN HASIL AUDIT KINERJA TINDAK LANJUT HASIL AUDIT KINERJA

PENGERTIAN
LEO HEBERT AUDIT YANG MELIPUTI PENENTUAN SASARAN AUDIT OLEH AUDITOR INDEPENDEN MENGENAI EKONOMIS, EFISIENSI, DAN EFEKTIFITAS DARI KINERJA MANAJEMEN, PEROLEHAN BUKTI, ANALISIS SERTA PELAPORAN HASIL INTOSAI PENGUJIAN INDEPENDEN YANG MELIPUTI:

PELAKSAAN ADMINISTRASI EFISIENSI PEMAKAIAN TENAGA KERJA, KEUANGAN DAN SUMBERDAYA LAINNYA PENCAPAIAN SASARAN

PENGERTIAN
BPK PEMERIKSAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA YANG TERDIRI DARI ASPEK 3E + 1K PEMERIKSAAN SISTEMATIS DAN OBYEKTIF ATAS BERBAGAI BUKTI TERMASUK PENGUJIAN UKURAN-UKURAN KINERJA PP 60/2008 TTG SPIP AUDIT KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN

PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENERIMAAN, PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA PENGELOLAAN ASET DAN KEWAJIBAN

PENGERTIAN
PER/05/M.PAN/2008 TTG STANDAR AUDIT APIP AUDIT ATAS PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI INSTANSI PEMERINTAH YG TERDIRI DARI ASPEK EKONOMIS, EFISIEN DAN EFEKTIFITAS

PERBANDINGAN AUDIT KINERJA DENGAN AUDIT OPERASIONAL

URAIAN FOKUS KRITERIA DASAR PENGUJIAN PENGGUNAAN TEKNIK AUDIT HASIL INDIKATOR KINERJA KESENJANGAN KINERJA TERMASUK TEKNIK CUSTOMER SURVEY; ACTIVITY MAPPING; BENCHMARKING AUDIT KINERJA AUDIT OPERASIONAL PROSES ATURAN YANG BERLAKU KELEMAHAN PENGENDALIAN -

KINERJA
PRESTASI KERJA YANG MERUPAKAN KELUARAN/HASIL

YANG HENDAK ATAU TELAH TERCAPAI SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ANGGARAN DENGAN KUANTITAS DAN KUALITAS TERUKUR INDIKATOR KINERJA
UKURAN SECARA KUANTITATIF YANG DITETAPKAN SEBAGAI

ACUAN TINGKAT CAPAIAN SUATU SASARAN TINGKAT KEBERHASILAN SUATU TARGET YANG DIHARAPKAN AKAN TERCAPAI

AUDITOR
PEJABAT FUNGSIONAL AUDITOR (PFA) YANG

MELAKSANAKAN TUGAS AUDIT KINERJA UNTUK DAN ATAS NAMA KEMENTERIAN/LEMBAGA/PEMDA

AUDITI
SATUAN KERJA: SEKJEN ITJEN DIRJEN BADAN SEKRETARIAT ITJEN/DIRJEN/BADAN INSPEKTORAT DIREKTORAT BIRO PUSAT BALAI BESAR DAN BALAI LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN
10

TUJUAN
KEYAKINAN ATAS KINERJA YANG HEMAT, EFISIEN DAN EFEKTIF
INFORMASI CAPAIAN KINERJA UTK PENGAMBILAN

KEPUTUSAN REKOMENDASI PERBAIKAN KINERJA

11

STANDAR AUDIT KINERJA

STANDAR PELAKSANAAN: PERENCANAAN SUPERVISI PENGUMPULAN BUKTI DAN PENGUJIAN PENGEMBANGAN TEMUAN (KONDISI, KRITERIA, SEBAB DAN AKIBAT) DOKUMENTASI STANDAR PELAPORAN WAJIB MEMBUAT LAPORAN SEGERA SESUDAH SELESAI AUDIT LAPORAN SECARA TERTULIS PADA KESEMPATAN PERTAMA SELESAI AUDIT BENTUK SURAT ATAU BAB; ISI MINIMAL DASAR AUDIT, IDENTIFIKASI AUDITI, TUJUAN, LINGKUP DAN METODOLOGI AUDIT KUALITAS: TEPAT WAKTU, LENGKAP, AKURAT, OBYEKTIF, MEYAKINKAN, JELAS DAN RINGKAS TANGGAPAN AUDITI TERTULIS DAN DIEVALUASI SECARA OBYEKTIF LAPORAN DITERBITKAN DAN DISTRIBUSIKAN KPD PIMPINAN ORGANISASI, AUDITI DAN PIHAK LAIN YANG DIBERI KEWENANGAN MENERIMA LAPORAN

STANDAR AUDIT KINERJA

STANDAR TINDAK LANJUT
KOMUNIKASI TANGGUNG JAWAB AUDITI UTK MENYELESAIKAN ATAU

MENINDAKLANJUTI TEMUAN DAN REKOMENDASI AUDITOR WAJIB MEMANTAU DAN MENDORONG TINDAK LANJUT AUDITOR HARUS MELAPORKAN STATUS TEMUAN DAN REKOMENDASI AUDIT SEBELUMNYA TERHADAP TEMUAN KETIDAKPATUHAN DAN KECURANGAN, AUDITOR HARUS MEMBANTU APARAT PENEGAK HUKUM DALAM UPAYA TINDAK LANJUT

TAHAPAN
PERENCANAAN PKPT: SASARAN DAN RUANG LINGKUP PENUGASAN RENCANA AUDIT BULANAN (RAB): SUSUNAN TIM, RUANG LINGKUP AUDIT DAN ALOKASI SUMBERDAYA PELAKSANAAN
PELAPORAN HASIL PELAKSANAAN DAN PEMANTAUAN TL

14

TAHAPAN AUDIT KINERJA

Perencanaan Audit Buat Simpulan Pengujian Sistem Pengendalian Penilaian IKU

Cukup? Penilaian Capaian Kinerja

GAP? Analisis Gap & Audit Rinci

Koreksi/Tetapkan IKU

Simpulan
Laporan

MANFAAT
EKONOMIS, PENGURANGAN BIAYA: PENGADAAN YG LEBIH BAIK PEMANFAATAN SUMBERDAYA YG LEBIH EKONOMIS EFISIENSI PENINGKATAN OUTPUT MENGGUNAKAN INPUT YG SAMA PERBAIKAN PEKERJAAN YG TUMPANG TINDIH EFEKTIFITAS: MEMPERJELAS TUJUAN DAN KEBIJAKAN PERBAIKAN DALAM PENCAPAIAN TUJUAN

MANFAAT
PENINGKATAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN: MEMPERJELAS PRIORITAS DAN SASARAN PENGENDALIAN YG LEBIH KETAT ATAS KECURANGAN MANAJEMEN YG LEBIH BAIK PENINGKATAN AKUNTABILITAS: INDIKATOR KINERJA YANG LEBIH BAIK DAN AKURAT PENINGKATAN BENCHMARKING INFORMASI KINERJA YG LEBIH JELAS DAN INFORMATIF PENINGKATAN MUTU LAYANAN PUBLIK: WAKTU TUNGGU YANG SEMAKIN SINGKAT SEMAKIN LUASNYA JANGKAUAN PELAYANAN

18

Latar Belakang Manajemen Kinerja

Peraturan PerundangUndangan

Best Practise

19

Peraturan Perundang-Undangan
PP No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah, Bab V, Pasal 20, ayat (2), menyatakan: Sistem akuntabilitasi kinerja instansi pemerintah dikembangkan secara terintegrasi dengan sistem perencanaan, sistem penganggaran, sistem perbendaharaan dan sistem akuntansi pemerintah

20

Best Practise
Mewujudkan terselenggaranya Tata Kepemerintahan yang

Baik melalui sistem pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan yang tepat, jelas, nyata dan terukur Keterbatasan Sumber Daya Organisasi (Manusia, Dana dan Sarana Prasarana) Tuntutan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (customers satisfaction)

21

Akuntabilitas
Suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik
Sumber: LAN-BPKP: Akuntabilitas dan Good Governance,2000

22

Integrated Performance Management System

As an enterprise wide management system that links

strategic objectives, core business strategies, critical success factors, and key performance indicators An IPMS is an ongoing process that focuses priorities on results, integrates measurement, facilities analysis and action, encourages continuous improvement, and defines and reinforces accountabillity

23

Integrated Performance Management System

Sistem Manajemen Organisasi yang menghubungkan

tujuan-tujuan strategis, strategi-strategi unit inti, critical success factors, dan indikator-indikator kinerja. IPMS adalah suatu proses berjalan yang memfokuskan prioritas pada hasil, pengintegrasian ukuran-ukuran, analisis fasilitas dan tindakan, mendorong perbaikan berkesinambungan, dan menetapkan serta mendorong akuntabilitas.

24

Manfaat Performance Management

Menggambarkan secara sistematik hubungan strategi organisasi dengan sumber daya dan proses. Memberikan signal seberapa berhasil organisasi telah berhasil mencapai tujuan stratejik yang telah ditetapkan Memprediksi dan menyiapkan pengendalian yang diperlukan organisasi untuk menghadapi tantangan dan peluang kedepan.

25

PENGUKURAN KINERJA
Merupakan proses pembandingan antara target

pemenuhan kriteria kinerja dengan pemenuhan kriteria kinerjanya sehingga diperoleh suatu ukuran kuantitatif capaian kinerja dari suatu indikator kinerja dan dapat disimpulkan tingkat keberhasilan indikator kinerja tersebut

26

METODE PENGUKURAN KINERJA

Balanced Scorecards (BSc) Integrated Performance Management System (IPMS)

27

Balanced Scorecard (BSc)

Merupakan metode pengukuran kinerja yang

dikembangkan oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1996. Kinerja organisasi/perusahaan diukur dalam 4 perspektif: keuangan, kepuasan pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran & pertumbuhan

28

Contoh Peta Strategi BSC

Kepuasan Pelanggan Pelanggan

Pelayanan yang ekonomis

Finansial

Kecepatan dan Ketepatan

Keramahan Layanan Kompetensi Dan Integritas Pegawai

Proses Bisnis Internal

Pembelajaran dan Pertumbuhan

29

Contoh Pengukuran BSC

Perspektif Pelanggan Finansial Proses Bisnis Internal Sasaran Kepuasan Pelanggan Pelayanan yang ekonomis Kecepatan Ketepatan Keramahan KPI Indeks Kepuasan Pelanggan % Realisasi Anggaran Jumlah layanan per hari Kesesuaian Layanan dengan kebutuhan Keramahan Target IKP > 85 % Realisasi Anggaran < 100% Jumlah layanan per hari % keluhan ketidaksesuaian layanan per hari % keluhan ketidakramahan per hari

Pembelajaran dan Pertumbuhan

Integritas Kompetensi

Disiplin Kehadiran Kesesuaian Diklat

tingkat ketidakhadiran % pegawai dengan Diklat yang sesuai

30

IPMS
Merupakan metode pengukuran kinerja yang dikembangkan

oleh Institute of Management Accountant (IMA) pada tahun 1998 Pengukuran kinerja dengan pendekatan IPMS pada prinsipnya adalah suatu metode pengukuran kinerja yang dapat menjelaskan hubungan yang sistematis antara strategi organisasi, sumber daya organisasi, dan proses pengelolaan sumber daya tersebut. Dimana diharapkan setiap anggota organisasi dapat memahami tujuan organisasi dan keinginan stakeholders dan kontribusi yang dapat mereka berikan untuk mewujudkan tujuan dan keinginan stakeholders tersebut.

31

IPMS
Indikator Kinerja bersifat fleksibel yang dihasilkan

berdasarkan identifikasi tujuan stratejik organisasi dan harapan stakeholders yang dilayani organisasi tersebut.

32

TAHAPAN PENGUKURAN KINERJA IPMS

Penetapan Target/Bobot dan Capaian Kinerja Identifikasi Faktor-Faktor Penghambat Pencapaian

Kinerja Membuat Kesimpulan Hasil Pengukuran Kinerja

33

Penetapan Target dan Capaian Kinerja

Penetapan Target/Bobot Kinerja

Target/bobot kinerja merupakan pendistribusian nilai 100 ke setiap indikator kinerja yang akan dinilai capaian kinerjanya Capaian Kinerja menggambarkan tingkat ketepatan pemenuhan kriteria kinerja yang telah ditetapkan, biasanya ditetapkan dalam satuan persentase (%)

34

Identifikasi Faktor-Faktor Penghambat Pencapaian Kinerja

Identifikasi dengan mengunakan komponen-komponen

dalam sistem pengendalian intern (SPI) Saat ini best practise SPI COSO Framework
Lingkungan Pengendalian; integritas dan nilai etika, Komitment , Kompetensi SDM, Struktur Organisasi 2. Penilaian Risiko; identifikasi dan analisa risiko internal, identifikasi dan analisa risiko eksternal
1.

35

Identifikasi Faktor-Faktor Penghambat Pencapaian Kinerja (cont)

3. Aktivitas Pengendalian; Kebijakan dan Prosedur, Pemisahan Fungsi, Otorisasi atas Transaksi dan Kegiatan, Dokumentasi dan Pencatatan, Pengamanan Fisik Aset, Dokumen Penganggaran, dan Penyediaan Pedoman/Juknis/Juklak 4. Informasi dan Komunikasi; Sosialisasi dan Pelaporan 5. Monitoring; Monitoring dan Evaluasi Kegiatan

36

Membuat Simpulan Hasil Pengukuran Kinerja

Merupakan tahapan untuk menarik kesimpulan hasil penilaian kinerja dengan cara mengalikan capaian kinerja yang diperoleh ditiap indikator kinerja yang dinilai dengan target/bobot kinerja yang ditetapkan ditiap indikator kinerja tersebut, dan kemudian hasil penghitungan ditiap indikator kinerja dijumlahkan sehingga diperoleh satu angka yang menggambarkan pencapaian kinerja secara agregat atau menyeluruh Hasil pengukuran kinerja yang sifatnya kuantitatif tersebut kemudian dibahasan dalam bahasa kualitatif dalam kelompok gradasi keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya.

37

MODEL IPMS
KPI CSF CORE ACTIVITY STRATEGIC INTENT CORE ACTIVITY KPI FORMULA FORMULA

CSF

KPI
KPI

FORMULA
FORMULA FORMULA

CSF KPI

38

RERANGKA PENGUKURAN KINERJA PROGRAM/KEGIATAN

KEBUTUHAN MASYARAKAT APPROPRIATENESS VISI & MISI TUJUAN SASARAN DAN INISIATIF STRATEJIK

PROGRAM ANGGARAN

COST EFFICIENCY COST EFFECTIVENESS

INPUT PROSES

COST OF INPUT / EKONOMI

OUTPUT
OUTCOME

EFISIENSI / PRODUKTIFITAS
EFEKTIFITAS NET SOCIAL BENEFIT

KEPUASAN MASYARAKAT / KESESUAIAN

BENEFIT

IMPACT

PENGUKURAN KINERJA OPERASIONAL (VALUE FOR MONEY)

EKONOMI = HARGA INPUT / UNIT INPUT EFISIENSI = OUTPUT / INPUT EFEKTIFITAS = OUTCOME / OUTPUT (TAMBAHAN) EFISIENSI BIAYA = OUTPUT / HARGA INPUT EFEKTIFITAS BIAYA = OUTCOME / HARGA INPUT

INPUT
INPUT = SUMBERDAYA KEGIATAN INPUT PRIMER UANG (KAS) INPUT SEKUNDER PERSONEL, BAHAN BAKU,

SARANA/PRASARANA KAS UNTUK MENDAPATKAN INPUT SEKUNDER UKURAN NILAI RUPIAH ATAU SATUAN INPUT

OUTPUT
OUTPUT = HASIL LANGSUNG PROSES UKURAN OUTPUT BERBENTUK KUANTITATIF, BISA KEUANGAN ATAU NON KEUANGAN Contoh: Pendapatan, Hasil Investasi, panjang jalan, jumlah sekolah dibangun

OUTCOME
OUTCOME MENGUKUR APA YANG TELAH DICAPAI UKURAN OUTCOME DIPENGARUHI OUTPUT Contoh: Penyemprotan DB : Jumlah desa penyemprotan meningkat Jumlah penderita DB menurun Jumlah penderita DB adalah ukuran outcome bagi kegiatan penyemprotan DB

BENEFIT - IMPACT
BENEFIT IMPACT : EFEK LANGSUNG DAN LANGSUNG DARI

HASIL PROGRAM / PENCAPAIAN TUJUAN PROGRAM BENEFIT DAN IMPACT ADALAH DAMPAK PROGRAM / KEGIATAN PADA MASYARAKAT PENGUKURAN DILAKUKAN DENGAN MEMBANDINGKAN KEADAAN HASIL PROGRAM DENGAN KEADAAN JIKA TANPA PROGRAM

CONTOH KETERKAITAN OUTPUT OUTCOME BENEFIT/IMPACT

PENYULUHAN KB: JUMLAH PESERTA

PENYULUHAN JUMLAH PESERTA KB ANGKA KELAHIRAN PER 100 PENDUDUK ANGKA PERTUMBUHAN PENDUDUK PERBAIKAN JALAN: PANJANG JALAN YANG DIPERBAIKI JUMLAH KENDARAAN MELINTAS PER JAM PDRB, POLUSI, JUMLAH KECELAKAAN

Contoh Gradasi Keberhasilan

Rentang Nilai 90 s/d 100 70 s/d 89,99 56 s/d 69,99 40 s/d 55,99 0 s/d 39,99
= = = = =

Deskripsi Sangat Berhasil Berhasil Cukup Berhasil Kurang Berhasil Tidak Berhasil

46

DISKUSI
SIAPA AUDITI?
APA KEGIATAN? APA TUJUAN KEGIATAN?

BAGAIMANA PROSES KEGIATANNYA?

APA CRITICAL SUCCESS FACTORSNYA? APA KEY PERFORMANCE INDICATORSNYA?

APA INDIKATOR KINERJA INPUT, OUTPUT, OUTCOME?

APA INDIKATOR KINERJA HEMAT, EFISIEN, EFEKTIF?

47

TUJUAN PERENCANAAN AUDIT KINERJA

JUMLAH STAF DAN KEAHLIAN YANG OPTIMAL
WAKTU PROGRAM AUDIT

BENTUK DAN ISI LAPORAN

FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN

JUMLAH DANA
PERMINTAAN AUDIT KEAHLIAN AUDITOR

KOMPLEKSITAS SPI AUDITI

KONDISI SPI BERDASARKAN AUDIT SEBELUMNYA,

TERMASUK AUDIT EKSTERNAL

RENCANA AUDIT
TUPOKSI ATAU KEGIATAN AUDITI
JANGKA WAKTU AUDIT JUMLAH PERSONEL

SUMBERDAYA LAIN YANG DIPERLUKAN

INFORMASI UTK PERENCANAAN AUDIT

TERKAIT ORGANISASI LOKASI STRUKTUR ORGANISASI SEJARAH PENDIRIAN JUMLAH TENAGA KERJA KEBIJAKAN ORGANISASI KEWAJIBAN HUKUM YANG MELEKAT DASAR HUKUM PENDIRIAN SUMBER EKSTERNAL

PROGRAM KERJA AUDIT

TUJUAN AUDIT TIAP TAHAP
PROSEDUR AUDIT SUMBER BUKTI

AUDITOR YANG MELAKSANAKAN

WAKTU YANG DIBUTUHKAN

DISKUSI
SIAPA AUDITI?
APA TUJUAN KEGIATAN? APA SASARAN DAN RUANG LINGKUP KEGIATAN?

APA INDIKATOR KINERJA: KEHEMATAN, EFISIENSI, EFEKTIFITAS?

53